Hasil tampilan output SPSS pada tabel 4.6 dengan jelas menunjukkan hanya satu variabel independen yang signifikan secara statistic tidak mempengaruhi variabel dependen,
hal ini terlihat dari nilai signifikansinya di atas 5, jadi dapat disimpulkan tidak terjadi Heteroskedastisitas. Namun, variable Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan
Dana Alokasi Khusus memiliki signifikansi di bawah 5, dan dapat disimpulkan terjadi heterokedastisitas.
3. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Hasil Pengukuran Adjusted R
2
Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang
disebut Y Ghozali, 2005:109.
Tabel 4.7 Hasil Regresi Linear Berganda
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .963
a
.927 .922
.31803 a. Predictors: Constant, Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah, Dana
Alokasi Khusus, Dana Alokasi Umum b. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009. Berdasarkan tabel 4.7 diatas diketahui bahwa R = 0,963 berarti hubungan antara
Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Belanja Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi sebesar 96,3. Adjusted R Square sebesar 0,922 berarti
Universitas Sumatera Utara
92,2 faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi dapat dijelaskan oleh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Belanja Modal sedangkan 7,8 dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
c. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F digunakan
untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk
pengujiannya adalah Ho: bi = b2 = ……= bk = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen dan Ha: b1 ≠ b2 ≠…….≠ b3= 0, artinya semua variabel independen merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain semua variabel independen tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan jika signifikansi 0,05 maka Ha diterima sedangkan jika signifikansi 0,05 maka Ha
ditolak. Serta membandingkan nilai F hasil perhitingan dengan F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ha diterima dan sebaliknya.
Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel variabel PAD X
1
, DAU X
2
, DAK X
3
, dan Belanja Modal X
4
berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap Pertumbuhan Ekonomi Y.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
71.127 4
17.782 175.811
.000
a
Residual 5.563
55 .101
Total 76.690
59 a. Predictors: Constant, Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Khusus, Dana Alokasi
Umum b. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009. Tabel 4.8 di atas mengungkapkan bahwa nilai signifikan 0,00 lebih kecil dari 0,05
maka Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Belanja Modal secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Jika
membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel diketahui bahwa nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel 175,8112,772, dimana F tabel dapat dilihat dalam lampiran viii.
Sehinnga dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Belanja Modal secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Pertumbuhan Ekonomi.
b. Uji signifikansi Parameter individual Uji statistik t Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial individu.
Uji-t ini dilakukan dengan
membandingkan nilai P-
value dari t dengan α. Kesimpulan yang dapat diambil dari uji t ini
adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Bila nilai P value dari t masing-masing variabel independen α = 5, maka Ho
: bi = 0 diterima dan Ha: bi ≠ 0 ditolak, artinya secara individual variabel
independen Xi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen b.
Bila P value dari t masing- masing variabel independen α maka Ho : bi = 0
ditolak dan Ha: bi ≠ 0 diterima, artinya secara individual masing-masing
variabel independen Xi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.9 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -8.636
2.211 -3.907
.000 Pendapatan Asli Daerah
.443 .080
.390 5.540
.000 Dana Alokasi Umum
1.454 .166
.723 8.753
.000 Dana Alokasi Khusus
-.447 .088
-.297 -5.095
.000 Belanja Modal
-.021 .031
-.032 -.660
.512 a. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009. Dari hasil pengujian akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu
persatu parsial dengan membandingkan antara nilai signifikansi t hitung yang terdapat dalam tabel 4.9 dengan t tabel yang terdapat di dalam lampiran viii yaitu:
1. Pendapatan Asli Daerah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi,
Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,00 di bawah atau lebih kecil dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Pendapatan Asli
Universitas Sumatera Utara
Daerah berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi dimana nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel 5,5402,004. Hal ini menunjukkan jika variable Pendapatan Asli Daerah
dinaikkan satu satuan, maka Pertumbuhan Ekonomi akan meningkat sebesar 0,443 satuan. 2. Dana Alokasi Umum juga berpengaruh secara negatife dan signifikan terhadap
Pertumbuhan Ekonomi, Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,00 di bawah atau lebih kecil dari 0,05.
Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi dimana nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-
tabel 8,7532,004. Hal ini menunjukkan jika variable Dana Alokasi Umum dinaikkan satu satuan, maka Pertumbuhan Ekonomi akan menurun sebesar 1,454 satuan.
3. Dana Alokasi Khusus juga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi,
Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,00 di bawah atau lebih kecil dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Dana Alokasi Khusus
berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi dimana nilai t-hitung lebih besar dari nilai t- tabel 5,0952,004. Hal ini menunjukkan jika variabel Dana Alokasi Khusus dinaikkan satu
satuan, maka Pertumbuhan Ekonomi akan meningkat sebesar 0,447 satuan. 4. Belanja Modal tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,512 di atas atau lebih besar dari 0,05. Perbandingan nilai t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan bahwa Belanja Modal tidak
berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi dimana nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t- tabel 0,6602,004. Hal ini menunjukkan jika variable Belanja Modal dinaikkan satu satuan,
maka Pertumbuhan Ekonomi tidak akan meningkat sebesar 0,21 satuan
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.9 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = -8,636 + 0,443X
1
+ 1,454X
2
- 4,47 X
3
- 0,21X
4
+ e
Keterangan : 1 konstanta a sebesar -8,636 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel
independen X = 0 maka Pertumbuhan Ekonomi sebesar -8,636, 2 koefisien X
1
b
1
sebesar 0,443 menunjukkan bahwa variabel Pendapatan Asli Daerah PAD X
1
berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Hal ini berarti bahwa bila PAD ditingkatkan maka akan meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi daerah, 3 koefisien X
2
b
2
sebesar 1,454 menunjukkan bahwa variabel Dana Alokasi Umum DAU atau X
2
berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Hal ini berarti bahwa bila DAU ditingkatkan maka akan meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
daerah, 4 koefisien X
3
b
3
sebesar -4,47 menunjukkan bahwa variabel Dana Alokasi Khusus DAK X
3
berpengaruh negatif terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Hal ini berarti bahwa bila DAK ditingkatkan maka akan menurunkan Pertumbuhan Ekonomi
daerah, 5 koefisien X
4
b
4
sebesar -0,21 menunjukkan bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi X
4
berpengaruh negatif terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Hal ini berarti bahwa bila Belanja Modal ditingkatkan maka akan menurunkan Pertumuhan Ekonomi Daerah,
Universitas Sumatera Utara
6 standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
C. Pembahasan Hasil Penelitian