UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
g Pemantauan Terapi Obat PTO;
h Monitoring Efek Samping Obat MESO;
i Evaluasi Penggunaan Obat EPO;
j dispensing sediaan steril; dan
k Pemantauan Kadar Obat dalam Darah PKOD
2.5 Rekam Medik
Setiap rumah sakit dipersyaratkan mengadakan dan memelihara rekam medik dan memadai dari setiap penderita, baik untuk penderita rawat tinggal maupun
penderita rawat jalan. Rekam medik ini harus secara akurat didokumentasikan, segera tersedia, dapat dipergunakan, mudah ditelusuri kembali retrieving dan
lengkap informasi. Rekam medik adalah sejarah ringkas, jelas, dan akurat dari kehidupan dan kesakitan penderita, ditulis dari sudut pandang medik.
Definsi rekam medik menurut surat keputusan Direktur jenderal pelayanan medik adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas,
anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang penderita selama dirawat dirumah sakit, baik rawat jalan
maupun rawat tinggal Siregar dan Lia, 2003. Kegunaan dari rekam medik :
a Digunakan sebagai dasar perencanaan berkelanjutan perawatan
penderita. b
Merupakan suatu sarana komunikasi antar dokter dan setiap professional yang berkontribusi pada perawatan penderita.
c Melengkapi bukti dokumen terjadinya atau penyebab kesakitan atau
penderita dan penanganan atau pengobatan selama tiap tinggal di rumah sakit.
d Digunakan sebagai dasar untuk kajian ulang studi dan evaluasi
perawatan yang diberikan kepada pasien. e
Membantu perlindungan kepentingan hukum penderita, rumah sakit dan praktisi yang bertanggung jawab.
f Menyediakan atau untuk digunakan dalam penelitian dan pendidikan.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
g Sebagai dasar perhitungan biaya, dengan menggunakan data rekam
medik, bagian keuangan dapat menetapkan besarnya biaya pengobatan seorang penderita.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Pelaksanaan ini dilaksanakan di Ruang Inap Rumah Sakit Pelabuhan dengan alamat Jl. Kramat Jaya Koja Tanjung Priok No. 1 Jakarta Utara 14260.
3.1.2 Waktu Penelitian
Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Mei 2015.
Analisa data dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2015.
3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi non eksperimental dengan metode cross- sectional, yaitu pengumpulan data variabel untuk mendapatkan gambaran drug
related problems DRPs pada kategori penyesuaian dosis yang terjadi pada pasien GGK. Dan juga mendapatkan terapi pengobatan melalui pengumpulan data
dari rekam medis retrospektif pasien GGK di ruang rawat inap Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta Utara, besar sampel selama periode Januari - Desember 2014
sebanyak 26 dari total 53 populasi pasien. Analisa dilakukan secara deskriptif yaitu dengan menggambarkan drug
related problem DRPs kategori penyesuaian dosis yang terjadi pada pasien GGK.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3.3
Kerangka Konsep
Variabel Perancu
Tepat Dosis Tidak tepat
Dosis Tidak tepat
Dosis Tepat Dosis
Penyakit penyerta Terapi obat yang diberikan
pada pasien GGK yang tercatat dalam rekam medis
Obat Terapi GGK
Obat Terapi Penyakit
Penyerta
Dosis Terlalu Rendah
Dosis Terlalu Tinggi
Dosis Terlalu Rendah
Dosis Terlalu Tinggi
Lihat Clcr Pasien
Lihat Clcr Pasien
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3.4
Definisi Operasional Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Definisi Cara
Ukur Skala
Ukur Kategori
Karakteristik pasien Jenis kelamin
Kondisi fisik yang menentukan
status seseorang laki-laki atau
perempuan. Melihat
data rekam medis
pasien Nominal
0. Laki - laki
1. Perempuan
Usia Perhitungan umur
pasien GGK dengan penyakit
penyerta. Penggolongan
usia berdasarkan DEPKES RI
2009, yaitu: 1
5 – 11 tahun: masa kanak-
kanak 2
12 – 16 tahun: masa remaja
awal 3
17 – 25 tahun: masa remaja
akhir 4
26 – 35 tahun: masa dewasa
awal 5
35 – 45 tahun: Melihat
data rekam medis
pasien Nominal
0. Dewasa: 26
– 45 tahun 1.
Lansia: 46 – 65 tahun
2. Manula:
65 tahun
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
masa dewasa akhir
6 46 – 55 tahun:
masa lansia awal
7 55 – 65 tahun:
masa lansia akhir
8 65 tahun:
manula. Penyakit penyerta
Keadaan klinis yang diderita oleh
pasien GGK yang dapat atau tidak
mempengaruhi fungsi ginjal.
Melihat data rekam
medis pasien
Nominal 0.
Hipertensi 1.
Diabetes Melitus
2. Anemia
3. Lain-lain
Dosis Terlalu Rendah Pasien
mempunyai kondisi medis dan
mendapatkan obat yang benar tetapi
dosis yang obat terlalu rendah
sehingga tidak menimbulkan
efek yang diinginkan strand
et al, 1990. Persamaan
MDRD Nominal 0. Tepat
Dosis 1. Tidak Tepat
Dosis
Dosis Terlalu Tinggi Pasien
mempunyai Persamaan
MDRD Nominal
0. Tepat
Dosis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kondisi medis dan mendapatkan obat
yang benar tetapi dosis yang obat
terlalu tinggi sehingga dapat
menimbulkan toksisitas atau
efek yang tidak diinginkan
lainnya strand et al, 1990.
1. Tidak
Tepat Dosis
Drug Related Problems DRPs
Peristiwa atau kejadian yang
melibatkan terapi obat yang benar-
benar atau berpotensi
mengganggu hasil klinis kesehatan
yang diinginkan. Kategori
DRPs menurut
Cipolle et al. 1998
Ordinal 0.
Terjadi DRPs
1. Tidak
terjadi DRPs
Klasifikasi GGK, dinilai dari nilai LFGnya
Menurut KDIGO Clinical Practice
Guideline for Evaluation and
Management of CKD, 2012
kriteria stadium 1 dan 2 tidak
memenuhi GGK, maka kriteria
Melihat data rekam
medis pasien
Nominal 0. Stadium 3
1. Stadium 4
2. Stadium 5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
stadium 3, 4 dan 5 memenuhi kriteria
GGK 1
Stadium 1: kerusakan
ginjal dengan LFG normal
atau menurun, LFG
90 mlmin1,73
m
2
2 Stadium 2:
kerusakan ginjal dengan
penurunan LFG ringan,
LFG 60 – 89
mlmin1,73 m
2
3 Stadium 3:
penurunan LFG sedang
moderat, LFG 30
– 59 mlmin1,73
m
2
4 Stadium 4:
penurunan LFG berat,
LFG 15 – 29
mlmin1,73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
m
2
5 Stadium 5:
gagal ginjal, LFG 15
mlmin1,73 m
2
atau dialisis
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian