15
Robbin 2008:55 mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai keadaan untuk melakukan tingkat upaya yang
tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.
Penerapan motivasi dalam suatu perusahaan, akan tergantung bagaimana pendapat atau kepercayaan pimpinan perusahaan yang
bersangkutan. Sebelum memutuskan motivasi apa yang diterapkan, pimpinan perusahaan harus benar-benar mempertimbangkan segala
sesuatunya. Dengan menyatakan bahwa pimpinan perusahaan memotivasi bawahan berarti mereka melakukan hal-hal yang diharapkan dapat
memuaskan dorongan bagi bawahan untuk bertindak sesuai dengan yang diinginkan. Meskipun motivasi mencerminkan keinginan, motivasi
merupakan persepsi seseorang atas imbalan atau ganjaran, yang memperkuat dorongan memenuhi keinginan tersebut.
2. Teori-teori motivasi
Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan mengenai motivasi yang telah menghasilkan berbagai jenis teori motivasi, diantaranya adalah sebagai
berikut : a. Teori ERG Alderfer
Menurut Thoha 2003 : 233 Teori Alderfer merumuskan suatu model penggolongan kebutuhan segaris dengan bukti-bukti empiris yang telah ada.
16
Alderfer merasakan bahwa ada nilai tertentu dalam menggolongkan kebutuhan-kebutuhan, dan terdapat pula suatu perbedaan antara kebutuhan-
kebutuhan dalam tatanan paling bawah dengan kebutuhan-kebutuhan pada tatanan paling atas.
Teori ERG Alderfer Teori Alderfer menyatakan bahwa kebutuhan individu diatur dalam suatu heirarki teori ini sama dengan teori yang
dikemukakan oleh maslow yang membedakan dari teori ini adalah heirarki kebutuhan yang diajukan hanya melibatkan tiga rangkaian kebutuhan yaitu :
a. Eksistensi, kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti
makanan, udara, imbalan, dan kondisi kerja. b.
Hubungan, kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan social dan interpersonal yang berarti.
c. Pertumbuhan, kebutuhan yang terpuaskan jika individu membuat
kontribusi yang produktif atau kreatif. Tiga kebutuhan Alderfer yaitu eksistensi existence, E, hubungan
relatedness, R , dan pertumbuhan growth, G berhubungan dengan teori milik Maslow dalam hal hubungan serupa dengan kategori fisiologis dan
keselamatan Maslow, kebutuhan hubungan serupa dengan kategori kebersamaan, social, dan cinta ; dan kebutuhan pertumbuhan serupa dengan
kategori harga diri dan aktualisasi diri. Selain perbedaan dalam jumlah kategori, teori ERG Alderfer dan teori
hierarki kebutuhan Maslow juga berbeda dalam hal bagaimana orang bergerak dalam rangkaian kebutuhan yang berbeda. Maslow berpendapat
17
bahwa kebutuhan yang tidak terpenuhi mendominasi dan bahwa tingkat kebutuhan yang lebih tinggi tidak akan aktif atau terpicu sampai kebutuhan
yang mendominasi dapat terpenuhi. Sebaliknya, teori ERG Alderfer menyatakan bahwa, sebagai selain kemajuan proses yang diajukan oleh
Maslow proses frustrasi-regresi juga terjadi. Ini berarti jika seseorang terusmenerus merasa frustasi dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan, kebutuhan hubungan muncul kembali sebagai kekuatan yang memotivasi, menyebabkan individu mengarahkan ulang usahanya untuk
memuaskan kategori kebutuhan mereka pada tingkat yang rendah. Pada sisi positif, riset yang dilakukan orang menunjang premis
Alderfer, bahwa terdapat tiga macam kategori kebutuhan. Akan tetapi, hasil riset tidak menunjang dengan jelas hubungan-hubungan yang ditujukan pada
tujuh macam proporsi-proporsi Alderfer. Sebagai contoh disebutkan, bahwa Alderfer menggunakan partisipan
dari tujuh macam organisasi guna menguji proposisi-proposisi yang digariskan pada Gambar dibawah ini hasil riset mengkonfirmasi proposisi
nomor 1, nomor 2, dan nomor 4. Proposisi nomor 3 tidak dikonfirmasi. Keberlakuan proposisi nomor 5, nomor 6, dan nomor 7 tergantung pada tipe
organisasi yang disurve. Hal tersebut menunjukkan, bahwa validitas teori ERG tergantung pada tipe organisasi, di mana para karyawan bekerja. Riset
yang lebih resen menunjukkan hasil camuran untuk ERG.
18
Frustasi kebutuhan Keinginan akan
Kebutuhan-kebutuhan Kurang dipenuhinya
yang dipenuhi Kebutuhan
1 3
2
pada kelompok- 4
5 6 7
Gambar 2.1 Proporsi-proporsi yang merupakan dasat teori ERG
b. Teori Hirarki kebutuhan maslow a.
Kebutuhan fisiologikal Kebutuhan fisiologikal ini sangat penting untuk dipenuhi guna
mempertahankan hidup manusia seperti halnya oksigen, pangan, minuman, eliminasi, istirahat, aktivitas, dan pengaturan suhu . apabila kebutuhan
fisiologikal tidak dipenuhi maka akan sangat terasa dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang lain. Boleh dikatakan, bahwa seorang individu
yang tidak memiliki apa-apa dalam kehidupan mungkin sekali akan termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan fisiologikal.
b. Kebutuhan akan keamanan Apabila kebutuhan fisiologikal cukup tidak perlu sepenuhnya untuk di
penuhi, maka kebutuhan tingkatan berikutnya yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan keamanan,yang mulai mendominasi prilaku manusia.
Misalnya dalam wujud keinginan akan proteksi terhadap bahaya fisikal Eksistensi
Eksistensi Eksistensi
Untuk tergolong pada kelompok-
kelopok
t ert en t u
Untuk tergolong pada kelompok-
kelopok
t er t en t u
Untuk tergolong pada kelompok-
kelompok tertentu
Pertumbuhan Pertumbuhan
Pertumbuhan
19
bahaya kebakaran,atau kriminal, keinginan untuk mendapatkan kepastian ekonomi , preferensi yang dikenal terhadap hal-hal yang dikenal dan
menjauhi hal-hal yang tidak dikenal. c.
Kebutuhan sosial Kebutuhan sosial menjadi kebutuhan penting bagi perilakunya, seorang
individu ingin tergolong pada kelompok-kelompok tertentu , ia ingin berasosiasi dengan pihak lain, ia ingin diterima oleh rekan-rekannya, dan ia
ingin berbagi dan menerima sikap berkawan dan afeksi. d. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan diri mencakup kebutuhan untuk mencapai kepercayaan diri, prestasi, kompetensi, pengetahuan, penghargaan diri, dan
kebebasan serta independensi ketidak tergantungan. Kelompok kedua, kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan mencakup kebutuhan yang
berkaitan dengan reputasi seorang individu, atau penghargaan dari pihak lain; kebutuhan akan status, pengakuan, apresiasi terhadap dirinya, dan
respek yang diberikan terhadap pihak lain. e.
Kebutuhan untuk merealisasi diri Kebutuhan merealisasi diri berupa kebutuhan-kebutuhan individu untuk
merealisasi potensi yang ada pada dirinya untuk mencapai pengembangan diri secara berkelanjutan dan untuk menjadi kreatif dalam arti kata seluas-
luasnya. Bentuk khusus kebutuhan demikian akan berbeda-beda dari orang ke orang, seperti halnya terlihat pada kepribadian-kepribadian manusia.
20
c. Teori dua factor Herzberg Menurut Herzberg factor yang dapat memotvasi karyawan dalam
bekerja atau yang lebih dikenal dengan motivator yang kira-kira sama dengan tingkat yang lebih tinggi dari hirarki kebutuhan Maslow. Menurut
teori Herzberg , agar para karyawan dapat termotivasi, maka mereka hendaknya mempunyai suatu pekerjaan dengan isi yang selalu merangsang
untuk berprestasi. d Teori Motivasi Prestasi McClelland
Menurut Thoha 2003 : 235 Teori McClelland mengemukakan bahwa manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas
kemampuan orang lain. Menurut Mc Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk
melakukan suatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain.
3. Pengertian kinerja