43
3.3. Kerangka Penelitian
Gambar 3.2 Kerangka Penelitian 1
44
Gambar 3.3 Kerangka Penelitian 2
45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum BMT Cita Sejahtera
4.1.1 Latar Belakang Pendirian
Di latar belakangi keinginan yang besar untuk berperan serta dalam meningkatkan pembangunan nasional dengan membantu usaha mikro kecil
bawah yang lebih dari 92 merupakan struktur pengusaha nasional kita. Salah satu faktor tidak berkembangnya usaha mikro adalah kesulitan mereka
pada masalah permodalan, sementara mereka tidak mengenal bank atau lembaga keuangan dan atau sulit mengaksesnya.
Koperasi Jasa Keuangan Syariah KJKS Cita Sejahtera berdiri sejak 1 Juni 2004 yang kelahiran dan proses perkembangannya dipelopori oleh
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam P3EI Universitas Islam Negeri UIN Jakarta sebuah lembaga yang konsen dalam
pengembangan ekonomi Islam di Indonesia. Dan Baitul Maal wat Tamwil BMT Cita Sejahtera yang mulai beroperasi Juli 2004 merupakan salah satu
unit usaha dari Koperasi Serba Usaha Syari’ah Cita Sejahtera sebagai sebuah lembaga keuangan mikro Syariah yang usaha pokoknya menghimpun dana
pihak ketiga deposan dan memberikan atau menyalurkan pembiayaan- pembiayaan kepada usaha-usaha produktif pengusaha atau pedagang kecil
dengan memadukan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Pada
46
tahun 2007 dibentuklah KJKS Cita Sejahtera yang menjadi payung hukum bagi BMT Cita Sejahtera.
Koperasi Jasa Keuangan Syariah Cita Sejahtera berusaha melakukan penyaluran dananya melalui Baitul Maal wat Tamwil Cita Sejahtera yang
berasal dari sumber dana amanah untuk memberdayakan kelompok usaha mikro yang bergerak di sektor informal, yang pada umumnya tidak bankable
terutama dari segi persyaratan formalnya. Data Internal BMT Cita Sejahtera, 2009
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan
BMT Cita Sejahtera memiliki visi dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yaitu Sebagai pembaharu dalam pemberdayaan ekonomi umat.
Sedangkan misi yang dijalankan adalah : Data Internal BMT Cita Sejahtera, 2009
1. Menjadi lembaga mediator dalam penghimpunan dan penyaluran dana dengan sistem syariah yang bersifat mudah, murah dan bersih
2. Pengembangan usaha kecil dengan pembiayaan modal kerja dan investasi, untuk usaha produktif dan upaya peningkatan taraf hidup.
3. Mengembangkan sistem manajemen pengelolaan lembaga keuangan mikro syariah.
4. Pengembangan sumber daya insani dan imani.
47
Selain visi, misi yang dikembangkan, BMT Cita Sejahtera juga mempunyai tujuan dalam mengembangkan kegiatannya, adapun Tujuan
didirikannya BMT Cita Sejahtera didasarkan sebagai manifestasi ibadah yang semata-mata hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Lebih luas lagi
BMT Cita Sejahtera mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi umat, khususnya
pengusaha-pengusaha kecillemah. 2. Meningkatkan produktivitas usaha dengan memberikan pembiayaan-
pembiayaan kepada
pengusaha-pengusaha muslim
yang membutuhkan dana.
3. Membebaskan umatpedagangpengusaha kecil dari sistem bunga dan rentenir.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha, disamping meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan penghasilan
umat Islam.
4.1.3 Struktur Organisasi
BMT Cita Sejahtera memiliki struktur organisasi atau suatu bagan struktur yang menjelaskan jabatan yang terdapat di dalamnya, tugas dan
fungsi dari masing-masing bagian yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Adapun struktur organisasi pada BMT Cita Sejahtera adalah sebagai
berikut :
48
Rapat Anggota Tahunan
Penasehat
Pembiayaan
Anggota Mitra Usaha
Donatur Pengurus
Keuangan Dewan Syariah
Pemasaran Taller
Manajer
Gambar 4.1
Struktur Organisasi BMT Cita Sejahtera Sumber : Data Internal BMT Cita Sejahtera, 2009
1. Rapat Anggota Tahunan
Secara prinsip sebagai pemegang kekuasaaan tertinggi di BMT, maka secara umum Rapat Anggota harus diatur cara anggota
berkumpul serta waktu berkumpul. Untuk itu setiap tahun dibuat jadwal, dengan agenda sebagai berikut :
a. Pada setiap rapat anggota tersebut ditetapkan kebijaksanaan- kebijaksanaan pokok, bagaimana seharusya menjalankan
usahanya untuk dapat mencapai tujuan pada BMT.
49
b. Kebijakan tersebut merupakan pagar yang tidak boleh dilanggar oleh setiap pelaksanaan untuk mencapai tujuan
koperasi. c. Atas kebijaksanaan yang telah diputuskan dan juga sebagai
keputusan lainnya ditugaskan kepada pengurus untuk melaksanakan.
d. Rapat anggota juga mendelegasi wewenang kepada pengawas untuk melaksanakan pemeriksaan.
Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan penjabaran dari tugas rapat anggota BMT sebagaimana tercantum dalam pasal 23 UU No.25
Tahun 1992 yang menyebutkan bahwa Rapat Anggota Tahunan menetapkan:
a. Anggaran Dasar b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan
usaha BMT. c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan
pengawas. d. Pengesahan
pertanggung jawaban
pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya. e. Pembagian sisa hasil usaha.
f. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran BMT.
50
2. Penasehat
Tugas pokok dan Tanggung Jawab: a. Memberi penilaian terhadap keputusan-keputusan kegiatan
BMT. b. Mengawasi dan menjaga agar pelaksanaan operasional
kegiatan BMT sesuai dengan ketentuan, arah dan kebijakan yang telah ditetapkan Rapat Anggota.
c. Memberikan saran atau pendapat kepada pengurus dan pengelolamanajer untuk kemajuan BMT.
d. Melakukan pemeriksaan audit terhadap pengelola BMT. e. Membuat hasil laporan pengawasan BMT kepada Rapat
Anggota.
3. Pengurus
Tugas Pokok dan Tanggung Jawab : a. Menyelenggarakan Rapat Anggota.
b. Mengajukan Rencana Kerja RK dan rencana Anggaran pendapatan dan Belanja RAPB BMT untuk dimintakan
persetujuan dalam Rapat Anggota. c. Menerima
Laporan Keuangan
yang dapat
dipertanggungjawabkan pelaksanaan tugas yang dijalankan manajer setiap bulan.
d. Memutuskan penerimaan dan penolakan calon anggota baru serta memberhentikan anggota sesuai dengan ketentuan dalan
anggaran dasar.
51
e. Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan perselisihan.
4. Dewan Syariah
Tugas Pokok dan Tanggung Jawab : a. Memberikan
penilaian terhadap
keputusan-keputusan kegiatan BMT yang menyangkut aspek syariah.
b. Mengawasi kegiatan usaha BMT agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip-prinsip syariah.
c. Memberikan saran atau pendapat kepada pengurus dan pengelolamanajer untuk kemajuan BMT.
d. Menelaah aspek syariah terhadap produk dan pengembangan produk dan jasa keuangan yang ditawarkan BMT.
5. Manajer
Tugas Pokok dan Tanggung Jawab : a. Menyusun rencana strategis baik jangka pendek maupun
jangka panjang. b. Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap proses
pembiayaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. c. Menjaga agar pelaksanaan operasional BMT sesuai dengan
ketentuan dan peraturan, baik eksternal UU, Peraturan Pemerintah, Keppres, SESK departeman terkait dan lain-
lain maupun internal Kebijakan dan Sistem Prosedur Perusahaan.
52
d. Mengusulkan Rencana Startegis kepada pengurus yang akan disahkan dalam RAT maupun diluar RAT.
6. Pemasaran
Tugas Pokok dan Tanggung Jawab : a. Membuat terobosan dan mencari sumber-sumber dana
alternatif. b. Membuat dan mengevaluasi produk-produk BMT agar sesuai
dengan kebutuhan pasar. c. Menginventarisasikan kendala atau hambatan perolehan dana
tabungan dan menyusun strategi sosialisasi, promosi untuk meningkatkan penjualan produk tabungan.
d. Memecahkan keluhan-keluhan dari nasabah.
7. Teller
Tugas Pokok dan Tanggung Jawab : a. Memberikan pelayanan kepada nasabah baik penarikan
maupun penyetoran simpanan maupun pembiayaan. b. Menghitung keadaan keuangantransaksi setiap hari.
c. Mengatur dan meyiapkan pengeluaran uang tunai baik pembiayaan maupun simpanan yang telah disetujui oleh
Manajer. d. Membuat laporan transaksi harian.
e. Mengirim dan menyerahkan laporan transaksi ke bagian administrasi dan keuangan.
53
8. Keuangan
Tugas Pokok dan Tanggung Jawab: a. Membuat laporan fixed asset BMT.
b. Membuat laporan keuangan NeracaLaba Rugi untuk dilaporakan kepada Manajer BMT.
c. Memantau liquiditas BMT. d. Memantau anggaran dan realisasi
Berikut susunan organisasi pada BMT Cita Sejahtera Periode 2009-2010 :
Penasehat
1. Dr. Ir. Murasa Sarkaniputra 2. Drs. Moh. Faisal Badroen, MBA
Pengawas Dewan Syari’ah
1. Zubair Ahmad, M.Ag. 2. Dwi Nuraini Ihsan, SE., MM
3. Sampe Sarjito
Pengurus
1. Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag.
2. Sekretaris : Siti Hasanah, S. Ag
3. Bendahara : Muzazin, SE, M.Ag
54
Pengelola
1. Manajer BMT : Hilman Fatoni 2. Pemasaran
: Hidayat Diyan Saputra 3. Teller
: Nuryana Sari 4. Keuangan
: Alina Hidayah
4.1.4 Produk dan Layanan pada BMT Cita Sejahtera
4.1.4.1 Baitul Maal
Menerima dan menyalurkan Zakat, Infak, dan Shadaqah ZIS. Dengan program-program yang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Penghimpunan Dana :
1. Infaq dari nasabah. 2. Bekerjasama dengan LAZNAS BMT.
3. Bekerjasama dengan Organisasi Mahasiswa.
b. Penyaluran Dana :
1. Modal Lunak disertai Pendampingan. 2. Pinjaman Qardhul Hasan untuk nasabah yang sedang kesulitan.
3. Wirausaha Mahasiswa untuk pendampingan nasabah yang kesulitan.
55
4.1.4.2 Simpanan
1. Simpanan Amanah, Simpanan yang dapat diambil sewaktu-
waktu.
2. Simpanan PelajarMahasiswa, Simpanan yang dapat diambil
pada saat caturwulan, semestertahun ajaran baru.
3. Simpanan Qurban, Simpanan untuk Idul Qurban dan dapat
diambil menjelang idul qurban berupa uang atau hewan kurban.
4. Simpanan Ketupat, Simpanan yang dapat diambil pada bulan
Ramadhan.
5. Simpanan Sakinah, Simpanan yang dapat diambil menjelang
resepsi pernikahan.
6. Simpanan Baitullah, Simpanan yang akan digunakan untuk
perjalanan haji dan umrah.
7. Simpanan Deposito, Simpanan yang dapat diambil setelah
periode tertentu.
4.1.4.3 Pembiayaan
Transaksi pembiayaan pada BMT Cita Sejahtera, antara lain : 1. Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah dengan sistem
profit sharing bagi hasil.
2. Pembiayaan Murabahah dengan sistem margin. 3. Pembiayaan Qardhul Hasan
56
4.2 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan
Dalam sistem pemasaran yang berjalan, pada setiap akhir bulan bagian pemasaran merekap seluruh data yang akan dilaporkan ke manajer, laporan yang
dilaporkan meliputi laporan kegiatan pemasaran. Begitu pula dengan bagian keuangan yang melaporkan jumlah pemasaran produk per bulan. Laporan tersebut
dikumpulkan dan dibuat arsip, yang kemudian dicek oleh manager, nantinya laporan tersebut dipelajari untuk menentukan strategi pemasaran selanjutnya.
Gambar 4.2 Gambaran sistem yang sedang berjalan
4.3 Analisis Sistem yang Diusulkan
Sistem informasi pemasaran yang akan dirancang pada BMT Cita Sejahtera adalah sistem yang dapat membantu manajer dalam memantau langsung
perkembangan pemasaran perusahaan. Sistem yang dibangun menyajikan informasi secara rinci dan ringkas dalam bentuk grafik meliputi informasi tentang
produk yang banyak diminati, promosi, pendapatan produk serta biaya promosi.
57
Gambar 4.3 Gambaran sistem yang diusulkan
Keterangan gambar : Pada sistem yang akan diusulkan, staf pemasaran
menginput data pemasaran produk, master produk, promosi dan place ke dalam sistem, begitu pula dengan staf keuangan yang menginput data
pendapatan produk dan biaya promosi ke dalam sistem. Data yang telah diinput kemudian masuk ke dalam server sistem. Setelah diproses di
dalam sistem maka proses yang akan ditampilkan berupa grafik sehingga mudah dimengerti oleh manajer.
4.4 Analisis Perbandingan Sistem