Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

4 menggunakan kartu belanja Carrefour. Dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, Carrefour telah melakukan dimensi pelayanan, meliputi kualitas kerja karyawan, responsibilitas, profesionalisme karyawan, serta pelayanan dengan empati dan etika yang tinggi dari karyawan. Selain itu, fasilitas perbelanjaan yang banyak dengan barang-barang berkualitas, lokasi yang terjangkau dan berada di pusat kota serta lapangan parkir yang tersedia cukup luas serta kenyamanan di dalam gedung, menjadi nilai tambah dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Namun demikian, dengan melihat perilaku konsumen yang dapat berubah setiap saat, serta persaingan dari bisnis retail lainnya dan munculnya bisnis retail baru, seperti Grand Palladium, sedikit banyak akan mempengaruhi loyalitas konsumen. Hal ini terjadi karena banyak retail yang menawarkan nilai-nilai yang lebih seperti harga yang lebih murah, pelayanan yang lebih baik dan lain sebagainya. Jika hal ini dibiarkan, dapat dipastikan dalam jangka panjang Carrefour dapat kehilangan pelanggannya.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Sejauhmana pengaruh kualitas pelayanan tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy terhadap kepuasan konsumen Carrefour Medan. Syahnan Rajawali : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Konsumen Carefour di Kota Medan. USU e-Repository © 2008. 5 2. Sejauhmana hubungan kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen Carrefour Medan.

I.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Carrefour Medan. 2. Untuk mengetahui hubungan kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen Carrefour Medan.

I.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan bagi manajemen Carrefour Medan dan menjadi bahan pertimbangan dalam menjaga dan mempertahankan loyalitas konsumen. 2. Menambah referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam loyalitas konsumen bagi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti pada khususnya dalam bidang bisnis retail. Syahnan Rajawali : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Konsumen Carefour di Kota Medan. USU e-Repository © 2008. 6 4. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya terutama yang berminat untuk meneliti tentang loyalitas konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di masa mendatang.

I.5. Kerangka Berpikir

Menurut Sistaningrum 2002, “pelayanan adalah tindakan dari satu pihak ke pihak lain dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pihak lain dalam pembelian produk”. Menurut Kotler 2004, “pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”. Selanjutnya menurut Amir 2004, “pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam dunia bisnis adalah untuk mengusahakan agar pelanggan puas berbelanja di toko”. Kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi perkembangan perusahaan. Kotler 2004 menyatakan bahwa “Kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibanding dengan harapannya”. Sedangkan Yamit 2001, menyatakan bahwa “Kepuasan konsumen adalah hasil outcome yang dirasakan atas penggunaan produk dan jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan”. Syahnan Rajawali : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Konsumen Carefour di Kota Medan. USU e-Repository © 2008. 7 Terciptanya kualitas layanan tentunya akan menciptakan kepuasan terhadap pengguna layanan. Kualitas layanan ini pada akhirnya dapa memberikan beberapa manfaat, diantaranya terjalinnya hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan pelanggan, memberikan dasar yang baik bagi terciptanya loyalitas konsumen dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut word of mouth yang menguntungkan bagi penyedia jasa tersebut. Lamb et al., 2001 menyatakan “kepuasan konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga untuk menggunakan dan membuang barang-barang dan jasa yang dibeli serta juga termasuk faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk”. Kepuasan konsumen merupakan fungsi dari kualitas pelayanan dikurangi harapan pelanggan atau dapat dirumuskan sebagai berikut: Satisfaction = f Service Quality – Expectation 1. Service quality expectation, keadaan ini terjadi apabila pelayanan yang diberikan perusahaan menurut pelanggan buruk. Selain tidak memuaskan, juga tidak sesuai dengan harapan pelanggan. 2. Service quality = expectation, keadaan ini terjadi apabila pelayanan yang diberikan dinilai oleh pelanggan adalah biasa-biasa saja. Di mata pelanggan kenyataan yang terjadi pada kinerja perusahaan dalam memberikan pelayanan tidak ada yang istimewa dan dianggap sudah seharusnya begitu atau ideal. Syahnan Rajawali : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Konsumen Carefour di Kota Medan. USU e-Repository © 2008. 8 3. Service quality expectation, kondisi ini terjadi bila pelanggan merasakan pelayanan yang diberikan tidak hanya sesuai dengan harapan dan kebutuhan pelanggan juga sekaligus memuaskan dan menyenangkan pelanggan. Konsep dasar dari suatu pelayanan jasa ataupun kualitas dari suatu produk dapat didefinisikan sebagai pemenuhan yang dapat melebihi dari keinginan atau harapan dari pelanggan konsumen. Lupiyoyadi 2001 menyatakan lima dimensi karakteristik yang digunakan oleh para pelangan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan. Kelima dimensi karakteristik kualitas pelayanan tersebut adalah: 1. Tangibles bukti langsung, yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. 2. Reliability kehandalan, yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan. 3. Responsiveness daya tanggap, yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 4. Assurance jaminan, yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko ataupun keragu-raguan. Syahnan Rajawali : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Konsumen Carefour di Kota Medan. USU e-Repository © 2008. 9 5. Empaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan. Kualitas pelayanan berpengaruh langsung terhadap kepuasan konsumen. Oleh karena itu, suatu unit bisnis diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan memberikan nilai tambah, dimulai dengan mengetahui sejauhmana tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen. Pelayanan tersebut biasanya disebut prime excelence service yang selalu diharapkan semua pelanggan. Persaingan yang semakin hebat antara institusi penyedia produk jasa saat ini bukan hanya disebabkan globalisasi. Tetapi lebih disebabkan karena pelanggan semakin cerdas, sadar harga, banyak menuntut, kurang memaafkan, dan didekati oleh banyak produk. Kemajuan teknologi komunikasi juga ikut berperan meningkatkan intensitas persaingan, karena memberi pelanggan akses informasi yang lebih banyak tentang berbagai macam produk yang ditawarkan. Artinya pelanggan memiliki pilihan yang lebih banyak dalam menggunakan uang yang dimilikinya. Selanjutnya Kepuasan konsumen akan membentuk loyalitas konsumen terhadap perusahaan atau produk. Kotler 2000 menyebutkan “ada enam alasan mengapa suatu institusi perlu mendapatkan loyalitas konsumen nya”. Pertama, pelanggan yang ada lebih prospektif, artinya pelanggan loyal akan memberi keuntungan besar kepada institusi. Kedua, biaya mendapatkan pelanggan baru jauh lebih besar Syahnan Rajawali : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Konsumen Carefour di Kota Medan. USU e-Repository © 2008. 10 dibandingkan menjaga dan mempertahankan pelanggan yang ada. Ketiga, pelanggan yang sudah percaya pada institusi dalam suatu urusan akan percaya juga dalam urusan lainnya. Keempat, biaya operasi institusi dapat mengurangkan biaya psikologis dan sosial dikarenakan pelanggan lama telah mempunyai banyak pengalaman positif dengan institusi. Keenam, pelanggan loyal akan selalu membela institusi bahkan berusaha pula untuk menarik dan memberi saran kepada orang lain untuk menjadi pelanggan. Seorang konsumen dikatakan loyal apabila ia mempunyai suatu komitmen yang kuat untuk menggunakanmembeli lagi secara rutin sebuah produkjasa. Cara membentuk loyalitas harus dimulai dengan memberikan kualitas produkjasa yang unggul atau superior, sehingga konsumen merasa puas dengan pengalaman mengkonsumsinya. Kepuasan terhadap produkjasa adalah modal utama pembentukan loyalitas. Pedersen dan Nysveen 2001 dalam Ferrinadewi dan Jati 2004, menggunakan konsep loyalitas, dimana tingkat loyal konsumen terdiri dari 3 tahap yakni : 1. Cognitively Loyal, tahap dimana pengetahuan langsung maupun tidak langsung konsumen akan merek, dan manfaatnya, dan dilanjutkan ke pembelian berdasarkan pada keyakinan akan superioritas yang ditawarkan. Pada tahap ini dasar kesetiaan adalah informasi tentang produk atau jasa Syahnan Rajawali : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Konsumen Carefour di Kota Medan. USU e-Repository © 2008. 11 yang tersedia bagi konsumen. Bentuk loyalitas ini merupakan bentuk yang terlemah. 2. Affectively Loyal, sikap favorable konsumen terhadap merek yang merupakan hasil dari konfirmasi yang berulang dari harapannya selama tahap cognitively loyal berlangsung. Pada tahap ini dasar kesetiaannya adalah pada sikap dan komitmen konsumen terhadap produk atau jasa sehingga pada tahap ini telah terbentuk suatu hubungan yang lebih mendalam antara konsumen dengan penyedia produk atau jasa dibandingkan pada tahap sebelumnya. Affectivelly Loyal bukanlah prediktor yang baik dalam mengukur kesetiaan karena meskipun konsumen merasa puas dengan produk tertentu bukan berarti ia akan terus mengkonsumsinya dimasa depan. 3. Conatively Loyal, Intensi membeli ulang yang sangat kuat dan memiliki keterlibatan tinggi yang merupakan dorongan motivasi. Sehingga dari ketiga bentuk kesetiaan diatas, conatively loyal merupakan prediktor yang terbaik. Kesetiaan konsumen merupakan kondisi keterlibatan yang kuat dalam pembelian ulang, atau konsumsi ulang dari suatu produk atau merek Costabile, 2002 dalam Aryotedjo, 2005. Namun demikian pembelian ulang tersebut belum tentu disebabkan semata karena konsumen merasa puas dengan layanan yang diberikan. Adakalanya konsumen merasa tidak puas namun tetap setia karena Syahnan Rajawali : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Konsumen Carefour di Kota Medan. USU e-Repository © 2008. 12 switching cost yang tinggi Storbacka, Strandvick dan Gronross, 1994 dalam Ferrinadewi dan Jati 2004. Belakangan dipelajari, ternyata Kepuasan konsumen customer satisfaction tidak selalu memberikan jaminan bahwa konsumen akan loyal. Walaupun konsumen sudah sangat puas terhadap kualitas produkjasa, ternyata masih banyak juga yang berpindah ke merek lain. Hal ini antara lain disebabkan karena diferensiasi di antara merek-merek yang tersedia tidak terlalu signifikan. Sehingga untuk konsumen, tidak ada resiko untuk berpindah merek. Sudah banyak diteliti, untuk produk-produk consumer goods seperti makanan dan produk rumah tangga, jarang konsumen yang loyal terhadap 1 merek saja. Paling tidak ada 2-3 merek yang mereka sukai dan dibeli secara berganti-ganti. Alasan lain mengapa konsumen yang puas tidak selalu loyal, adalah karena adanya suatu tawaran insentif yang menarik dari kompetitor yang sulit untuk ditolak oleh konsumen. Dalam kondisi ini, loyalitas ke merek awal menjadi turun. Banyak perusahaan yang meluncurkan program-program marketing yang tujuannya adalah meningkatkan loyalitas konsumen. Cara yang lebih sustainable adalah mengemas produkjasa sehingga menjadi sebuah produkjasa yang menyajikan keunggulan dan diferensiasi yang cukup signifikan di mata konsumen. Hal ini bisa menekan ketertarikan konsumen terhadap produk lain, karena resiko tidak mendapatkan kualitas yang sama. Meluncurkan program marketing untuk peningkatan loyalitas boleh saja dilakukan, tetapi tidak secara terus-menerus. Syahnan Rajawali : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Hubungannya dengan Loyalitas Konsumen Carefour di Kota Medan. USU e-Repository © 2008. 13 Tangibles Loyalitas konsumen Reliability Responsivenes Assurance K U A L I T A S P E L A Y A N A N Empathy Kepuasan konsumen

I.6. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan Pada BT/BS BIMA Medan

7 55 95

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Warung Ucok Durian Iskandar Muda Medan Terhadap Keputusan Pembelian

14 76 115

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen PT. Toyota Astra Financial Service Medan

13 163 118

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Occupant Pada Hotel Lido Graha Di Lhokseumawe

6 92 143

Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpustakaan Terhadap Kepuasan Dan Hubungannya Dengan Loyalitas Mahasiswa Universitas Negeri Medan (UNIMED) Di Medan

8 76 116

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Serabi Notosuman Di Surakarta.

0 2 13

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Serabi Notosuman Di Surakarta.

0 2 14

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Menggunakan Produk Lbc (Klinik Kecantikan) Di Solo.

0 2 14

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MENGGUNAKAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Menggunakan Produk Lbc (Klinik Kecantikan) Di Solo.

0 2 13

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Warung Es Kobar Di Kota Barat.

0 1 13