Kerangka Konsep HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, kepatuhan seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah : 1. Variabel bebas independen : Dukungan keluarga dan 4 aspek dukungan keluarga yaitu : dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informasi dan dukungan instrumental. 2. Variabel terikat dependen : Kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis. Sedangkan variabel lain tidak diteliti. Alasan variabel lain tidak diikutsertakan karena ada beberapa variabel yang sudah merupakan bagian dari dukungan keluarga sudah termasuk variabel yang diteliti. Dibawah ini dijelaskan mengenai kerangka konsep yang akan dilakukan peneliti di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang. Sehingga kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN Bagan 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

B. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesa dalam penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang 2011. Dukungan Keluarga : - Dukungan emosional - Dukungan penghargaan - Dukungan informasi - Dukungan instrumental Kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis TBC

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan strategi pembuktian atau pengujian atas variabel dilingkup penelitian. Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross- sectional potong lintang, dimana pengukuran terhadap variabel dapat dilakukan dalam waktu bersamaan sehingga cukup efektif dan efisien Hidayat, 2008. Dengan metode ini diharapkan dapat diketahuinya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis TBC.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang tahun 2011. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena di Puskesmas Pamulang belum ada data secara rinci mengenai bentuk dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TBC, serta belum pernah ada penelitian mengenai hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien TBC. Karena adanya masalah yang terjadi pada pasien TBC seperti adanya pasien TBC yang mengalami masalah tidakpatuh minum obat yang disebabkan karena dukungan keluarga yang kurang, 20 pasien mengalami putus obat, beberapa pasien yang putus obat menyatakan memiliki dukungan keluarga yang kurang dan belum pernah ada penelitian tentang Dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TBC yang telah menjalani pengobatan TBC selama 3-6 bulan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 Juni-12 Agustus tahun 2011.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004 dalam Alimul Aziz, 2008. Populasi pada penelitian ini adalah pasien TBC yang sudah menjalani pengobatan TBC. 2. Sampel Sampel penelitian ini adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo, 2002. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien TBC yang berobat di Puskesmas Pamulang, dengan kriteria : a. Semua pasien TBC yang telah menjalani pengobatan TBC selama 3- 6 bulan di Puskesmas Pamulang. b. Bersedia dijadikan responden. c. Dapat berkomunikasi dengan baik. d. Dapat membaca, menulis dan berbahasa Indonesia e. Tidak terganggu pendengaran dan penglihatannya

3. Teknik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitan dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada Hidayat, 2008. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah tehnik Simple random Sampling yaitu pengambilan secara acak pasien TBC yang berkunjung ke Puskesmas Pamulang, kemudian mengisi kuesioner. Sampel ditentukan secara acak sederhana dimana setiap pasien TBC memiliki peluang yang sama untuk terpilih, sehingga akan didapatkan sampel yang representatif. 4. Besar Sampel Untuk menentukan besar sampel, peneliti menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi sebagai berikut : n = √ ̅ ̅ √ Keterangan : n = Jumlah sampel yang dibutuhkan Z 1- 2 = 1,96 Derajat kemaknaan 95 CIConfidence Interval dengan sebesar 5 Z 1- = 0,84 Kekuatan uji sebesar 80 P 1 = 0,73 proporsi keluarga berperan dalam kepatuhan minum obat dari penelitian yang dilakukan oleh Basaria Hutabarat tahun 2007 P 2 = 0,40 proporsi keluarga kurang berperan dalam kepatuhan minum obat dari penelitian yang dilakukan oleh Basaria Hutabarat tahun 2007 P = P 1 + P 2 2 = 0,73 + 0,402 = 0,56 n = √ ̅ ̅ √ = √ √ = √ √ = √ √ = = = 30,85654046 = 31 responden Karena penelitian ini menggunakan uji beda dua proporsi maka jumlah sampel dikalikan dua, sehingga sampel yang terpilih sebanyak 62 orang. Untuk menghindari sampel yang drop out dan sebagai cadangan maka peneliti menambahkan 10 dari jumlah sampel minimal. Cadangan 10 x 62 = 6 responden.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Personal dan Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru di Kota Tanjungbalai

3 95 168

Hubungan Dukungan Keluarga Dan Karakteristik Penderita Tb Paru Dengan Kesembuhan Pada Pengobatan Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Medan

3 51 102

Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu primipara menghadapi persalinan di puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan

4 22 128

Faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat anti Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis Paru di Puskemas Pamulang Tangerang Selatan Provinsi Banten periode Januari 2012 – Januari 2013

5 51 83

Hubungan antara Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis di Wilayah Ciputat Tahun 2014

4 15 121

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN TBC DALAM MENJALANI PENGOBATAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI TIGA PUSKESMAS, KABUPATEN SUMEDANG ipi139522

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN BARU TUBERKULOSIS PARU (Studi Kasus di Puskesmas Mejobo Kabupaten Kudus)

0 2 64

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMOGIRI 1 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERK

0 1 20

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 YOGYAKARTA - DIGILI

0 2 10

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGAWAS MINUM OBAT DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB PARU BTA POSITIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMBARAN II

0 0 11