Produk-produk BMT Al-Fath Ikmi

c Piutang Murabahah Yaitu akad jual beli barang antara mitra dengan BMT AL FATH dengan menyatakan harga perolehanharga beli harga pokok ditambah keuntunganmargin yang disepakati kedua belah pihak. BMT membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT memberi kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang kebutuhan mitra atas nama BMT. Lalu barang tersebut dijual kepada mitra dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama dan diangsur selama jangka waktu tertentu. d Piutang Ijarah Yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT AL FATH dan mitra. BMT AL FATH menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan harga sewa yang telah disepakati dan diangsur selama jangka waktu tertentu. Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Misalnya dalam hal frekuensi penarikan, apakah 2 kali seminggu atau setiap hari atau mungkin setiap saat. Yang jelas haruslah sesuai dengan perjanjian sebelumnya antara bank dengan nasabah. Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya. 3 Adapun mengenai pe ndidikan, berasal dari kata ”didik” mendapat awalan ”me”, sehingga menjadi ”mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. 3 Ibid., h.58. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991: 232. Selanjutnya, pengertian ”pendidikan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam bahasa Inggris, education pendidikan berasal dari kata educate mendidik artinya memberi peningkatan to elicite, to give rise to, dan mengembangkan to evolve, to develop. Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan Mc Leoc, 1989. Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam pengertian yang luas dan representatif, pendidikan ialah the total process off developing human abilities and behaviors, drawing on almost all life’s experiences Tardif, 1987. Artinya seluruh tahapan pengembangan kemampuan- kemampuan dan perilaku-perilaku manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh pengalaman kehidupan. 4 4 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan komponen MKDK Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997, h.4-5. Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya. Corak pendidikan itu erat hubungannya dengan corak penghidupan, karenanya jika corak penghidupan itu berubah, berubah pulalah corak pendidikannya, agar si anak siap untuk memasuki lapangan penghidupan itu. 5 Sesungguhnya banyak ahli didik memberikan devinisi ta‟rif pendidikan dan berlain-lain pendapat mereka tentang devinisi itu. Begitu juga mereka berlain- lain pendapat tentang tujuan pendidikan Arti dan tujuan pendidikan menurut pendapat ahli-ahli didik yang termahsyur : 1. “Pendidikan ialah mengasuh jasmani dan rohani, supaya sampai kepada keindahan dan kesempurnaan yang mungkin dicapai.” Plato 2. “Tujuan pendidikan ialah menyiapkan akal pikiran untuk mendapat ilmu pengetahuan, sebagaimana menyiapkan tanah untuk tumbuh-tumbuhan dan tanam- tanaman.” Aristotle 3. “Pendidikan ialah jalan untuk merubah akal menjadi akal yang lain dan merobah hati menjadi hati yang lain.” Jules Simon 5 Prasetya, Filsafat Pendidikan Untuk UIN, STAIN, PTAIS Bandung: Pustaka Setia, 1997, h.15. 4. “Pendidikan yang sempurna, ialah mendidik anak-anak, supaya dapat melaksankan segala pekerjaan, baik pekerjaan khusus atau umum dengan ketelitian, kejujuran dan kemahiran, baik waktu aman atau waktu peperangan.” John Milton 5. “Pendidikan ialah menumbuhkan segala tenaga anak-anak dengan pertumbuhan yang sempur na, lagi seimbang.” Pestalozzi 6. “Pendidikan ialah menyiapkan manusia, supaya hidup dengan kehidupan yang sempurna.” Herbert Spencer 7. “Pendidikan ialah menyucikan tenaga tabi‟at anak-anak, supaya dapat hidup berbudi luhur, berbadan sehat serta berbahagia. ” Sully. 6 Jadi simpanan pendidikan dapat diartikan sebagai bentuk simpanan yang alokasi dananya diperuntukan untuk dana pendidikan. 7 Dan ada banyak manfaat menabung di BMT Al Fath IKMI, diantaranya adalah : a. Membantu program keuangan mitra. b. Aman dan menentramkan, karena berdasarkan syari‟ah. c. Memperoleh bagi hasil bonus setiap bulan. d. Dapat dijadikan sebagai jaminan untuk pembiayaan. e. Taawun saling tolong menolong, karena dana tersebut akan disalurkan untuk pembiayaan kepada mitra lain. 6 H. Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan Dan Pengajaran Jakarta: Hidakarya Agung, 1978, h.5. 7 Wawancara Pribadi dengan Saimin: Manajer Tamwil BMT Al Fath IKMI. Jakarta, 25 Mei 2010. 50

BAB IV PERANAN BAITUL MAAL WATTAMWIL DALAM MENGATASI

DAMPAK NEGATIF PRAKTEK RENTENIR

A. Peran BMT Al-Fath Ikmi Ciputat Dalam Mengatasi Dampak Negatif

Praktek Rentenir Peran BMT Al Fath IKMI ciputat dalam mengatasi dampak negatif praktek rentenir mengenai prakteknya sudah berjalan dengan baik melihat dari banyak mitra-mitra usaha yang meninggalkan rentenir dan banyak berpindah untuk bergabung menjadi mitra BMT. Adapun peran BMT Al Fath IKMI yang sudah berjalan sebagai berikut 1 : a. Memberikan edukasi pendidikan kepada masyarakat dan diajak berpikir lebih baik untuk keberlangsungan usahanya. b. Di ajak untuk bergabung dengan BMT Al Fath Ikmi. c. Sosialisasi kepada masyarakat seperti : mengadakan kegiatan-kegiatan sosial, penyebaran brosur-brosur, dll. d. Pola pelayanan melalui jemput bola untuk menabung dll. e. Masyarakat untuk lebih mengetahui BMT karena BMT memiliki pola jangka panjang, jadi setelah pemberian pembiayaan masih bertanggung jawab untuk mengembangkan mitra-mitranya. Sedangkan rentenir itu 1 Wawancara Pribadi dengan Saimin : Manajer Tamwil BMT Al Fath IKMI. Jakarta, 27 Oktober 2010 setelah pemberian pembiayaaan tidak bertanggung jawab untuk perkembangan mitra-mitranya. f. Kebanyakan masyarakat yang terjerat rentenir karena kemudahan tetapi disini peran BMT untuk memberikan pandangan bahwa resiko untuk kedepannya akan susah dan tidak baik. BMT yang dalam operasionalnya berdasarkan prinsip salaam civilization, the fair and peacefull social welfare. Mempunyai prinsip-prinsip operasional dasar sebagai berikut 2 : 1. Ahsan prinsip kontrol terhadap kualitas terbaik, thayyiban prinsip yang paling tepat menurut syariah Islam, ahsanu ‘amala kepuasan invetor dan nasabah. 2. Barakah menguntungkan, efektif dan efisien, transparan dan tanggungjawab atas kesejahteraan umat. 3. Berperan aktif dan terbuka dan Social welfare kesejahteraan sosial. BMT berpotensi besar mengurangi angka kemiskinan di Indonesia karena BMT bergerak di sektor mikroekonomi, yang rata-rata tidak terjangkau oleh perbankan Islam pada umumnya. Selain itu operasional BMT yang menggunakan fungsi ganda sebagai baitul maal seperti zakat, shadaqah, waqaf, dan dana sosial lainnya. Fungsi ini berdampak langsung keada komunitas masyarakat menengah kebawah. Berawal dengan zakat, shadaqah, dan waqaf, BMT menjalankan fungsinya sebagai agen pendistribusi dana dan social economic healer. Fungsi ini 2 Ilmi, Makhalul SM, Teori dan Praktek Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta : UII Press, 2002, 133 hlm diwujudkan dengan pemberian pinjaman sosial qardhul hasan yang diambil dari dana sosial untuk golongan masyarakat miskin. Karena pinjaman sosial ini diambil dari dana sosial, maka BMT tidak akan mengalami resiko pailit dan kredit macet. Hal ini juga mengakibatkan komunikasi yang harmonis antara si kaya dan mayarakat miskin. Selain menjalankan fungsi sosialnya, BMT juga menjalankan fungsinya untuk pembiayaan seperti halnya bank-bank Islam pada umumnya. Pada operasionalnya BMT menyediakan: mudharabah, musyarakah, ijarah, wadi’ah dll. Fungsi ini juga mencakup pembiayaan pada sektot riil. Kesulitan akses masyarakat yang menjalankan usaha mikro kepada sumber modal sering menjadi sebab banyaknya masyarakat terjebak pada para rentenir yang memberikan kemudahan namun sekaligus membawa kesulitan kepada si peminjam karena tingginya biaya bunga yang harus dikembalikan. Sebaliknya keberadaan Lembaga Keuangan Syari‟ah, seperti BMT kelihatan memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat tersebut. Dan membuktikan bahwa BMT memiliki peranan yang sangat signifikan dalam mengeliminir keterjebakan masyarakat desa dengan rentenir, sekaligus berhasil mengurangi tingkat kemiskinan di kalangan masyarakat 3 . Bagaimana BMT menjalankan peranannya dalam proses pemberdayaan masyarakat sekaligus mengeliminir peran rentenir di kalangan masyarakat pedesaan menjadi topik yang penting untuk dikaji lebih dalam. Adapun kajian tentang hal ini lebih berfokus di wilayah ciputat, sementara di wilayah bogor 3 Ibid, h. 50 hingga sekarang masih merupakan suatu yang tidak diketahui oleh public. Greget dan aktivitas BMT di provinsi ini telah diketahui sangat dominan dalam membangkitkan semangat wirasusaha di kalangan masyarakat, namun apakah lembaga keuangan ini sudah cukup berhasil dalam menyingkirkan para lintah darat atau rentenir masih menjadi tanda tanya. Persoalan yang menjadi tantangan BMT di lapangan ialah praktik rentenir yang fenomenal. Untuk mengatasi persoalan rentenir ini diperlukan aturan yang jelas dari pemerintah. Dengan cara meniru langkah yang ditempuh oleh pemerintah Malaysia dimana pemerintah dalam hal ini pihak kepolisian harus merespon dan menindak lanjuti proses hukum terhadap setiap pengaduan masyarakat tentang praktek rentenir. Dengan kesungguhan kerja polisi, maka diharapkan keberadaan rentenir di seluruh wilayah akan dapat ditekan, karena bagaimana pun kemajuan LKM termasuk di dalamnya BMT sangat banyak tergantung pada praktik rentenir. Jika rentenir dapat dihapus atau dibatasi geraknya, dengan sendirinya BMT akan lebih mudah dikembangkan. Hal ini akan terkait dengan peraturan dan kebijakan pemerintah. Selain itu, kemajuan sebuah BMT sangat ditentukan oleh para pengurus dan pengelolanya. Manajemen BMT sendiri harus berbenah diri, bagaimana meningkatkan efisiensi dalam hal cost of money, cost of assistance dan cost of transaction. Untuk maksud ini diperlukan peningkatan skill dan etos keagamaan setiap personalia BMT. Aspek lain yang tidak kalah pentingnya ialah pembenahan sistem pelayanan BMT. Sebuah BMT seyogyanya memiliki karakteristik sebagai berikut :