Komplikasi obesitas Terapi obesitas pada anak

9. Penyakit endokrin: observasi klinis menentukan hubungan antara obesitas dan sejumlah gangguan endokrin, misalnya hipotiroid, sindroma Cushing dan defisiensi hormon pertumbuhan. 27 10. Obat – obatan: sejumlah obat – obatan dapat mengakibatkan obesitas, misalnya golongan glukokortikoid. 27 Periode kritis dalam masa tumbuh-kembang anak dalam kaitannya dengan perkembangan jaringan lemak dan terjadinya obesitas: 26 1. Periode pra-natal 2. Masa adiposity rebound usia 6 – 7 tahun 3. Masa adolesen

2.1.4. Komplikasi obesitas

Obesitas pada anak mempunyai dampak berupa disfungsi psikososial, gangguan jantung-paru, gastrointestinal, metabolik, pertumbuhan, dermatologis dan ortopedi. Dampak obesitas juga bisa menetap hingga masa dewasa seperti hiperlipidemia, hipertensi, DM tipe 2 dan aterosklerosis. 8-12,34,35,37 Anak obesitas lebih sering mengalami peningkatan trigliserida, resistensi insulin, kolesterol LDL dan penurunan kolesterol HDL. 38 Risiko mortalitas maupun morbiditas akibat penyakit-penyakit ini meningkat pada obesitas. 36,39,40 Pada anak usia 6 – 9 tahun sudah didapatkan adanya faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. 37 Risiko terjadinya DM tipe 2 meningkat bila obesitas berlanjut hingga dewasa. 39,41 Obesitas pada anak diatas 3 tahun juga berisiko Nurzahara Siddik : Pengaruh Intervensi Diet Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Anak…, 2007 USU e-Repository © 2008 22 untuk berlanjut menjadi obesitas dewasa, terutama bila orangtuanya juga obes. 42

2.1.5 Terapi obesitas pada anak

Sebelum mempertimbangkan untuk melakukan intervensi, dibutuhkan pemahaman orangtua dan anak obes bahwasanya obesitas adalah suatu masalah. Faktor keluarga berperan penting dalam terapi obesitas. Perubahan tidak akan terjadi tanpa persetujuan dan motivasi dalam keluarga. 11 Kombinasi intervensi diet, aktifitas fisik dan modifikasi perilaku bermanfaat dalam penurunan berat badan anak. 43 Keberhasilan rencana penurunan berat badan dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel.2.2. Komponen keberhasilan penurunan berat badan Komponen Komentar Menentukan target penurunan berat badan yang mungkin dicapai Mula-mula 5 sampai 10 lb , atau dengan kecepatan 1 – 4 lb perbulan Pengaturan diet Nasehat diet yang mencantumkan jumlah kalori perhari dan anjuran persentase kalori dari lemak, protein dan karbohidrat Aktifitas fisik Awalnya disesuaikan dengan tingkat kebugaran anak dengan tujuan akhir 20 – 30 menit per hari diluar aktifitas fisik di sekolah Modifikasi perilaku Pemantauan mandiri, pendidikan gizi, mengendalikan rangsangan, memodifikasi kebiasaan makan, aktifitas fisik, perubahan perilaku, penghargaan dan hukuman Keterlibatan keluarga Analisis ulang aktifitas keluarga, pola menonton televisi; melibatkan orangtua dalam konsultasi gizi Dikutip dari Moran R 7 Nurzahara Siddik : Pengaruh Intervensi Diet Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Anak…, 2007 USU e-Repository © 2008 23 Dalam pengaturan kalori perlu diperhatikan tentang: 5 • Target jumlah kalori yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan normal. Pengurangan kalori berkisar 200 – 500 kalori sehari dengan target penurunan berat badan 0,5 kg perminggu. Penurunan berat badan ditargetkan sampai mencapai kira-kira 10 di atas berat badan ideal atau cukup dipertahankan agar tidak bertambah, karena pertumbuhan linier masih berlangsung. • Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50 – 60, lemak 20 – 30, dan protein cukup untuk tumbuh kembang normal 15 – 20. Bentuk dan jenis makanan harus dapat diterima anak, serta tidak dipaksa mengkonsumsi makanan yang tidak disukai. • Diet tinggi serat dapat membantu pengaturan berat badan melalui jalur intrinsik, hormonal dan kolonik. Ketiga mekanisme tersebut selain menurunkan asupan makanan akibat efek serat yang cepat mengenyangkan meskipun kandungan energinya rendah serta mengurangi rasa lapar, juga meningkatkan oksidasi lemak sehingga mengurangi jumlah lemak yang disimpan. Aktifitas fisik diperlukan untuk menjaga penurunan berat badan dan untuk mendistribusikan lemak tubuh kedalam otot. Aktifitas fisik yang dianjurkan harus ringan dan tingkatnya dinaikkan secara perlahan. 7 Program terapi yang menggunakan kombinasi intervensi diet dan aktifitas fisik lebih berhasil dalam tatalaksana obesitas dibandingkan hanya intervensi diet sendiri. 44 Dianjurkan melakukan aktifitas fisik sedang selama 20 – 30 menit dilakukan 3 – 4 kali dalam seminggu. 45 Nurzahara Siddik : Pengaruh Intervensi Diet Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Anak…, 2007 USU e-Repository © 2008 24 Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitifitas terhadap insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. 46 Latihan jasmani yang dimaksud adalah jalan, bersepeda santai, jogging dan berenang. Batasi atau jangan terlalu lama kegiatan yang kurang gerak seperti menonton televisi. 47 Daftar kebutuhan kalori energy expenditure untuk beberapa aktivitas dapat dilihat pada tabel 2 . 3. Tabel 2.3. Kebutuhan kalori untuk pelbagai aktifitas Aktifitas Kalori Jam Membakar 250 Kalori menit Jalan 4,5 mph 400 37 menit Tennis sedang 425 35 menit Berenang 45 ydmin 530 30 menit Bola tangan squash 600 25 menit Tennis berat 600 25 menit Jogging 5,5 mph 650 22 menit Bersepeda 13 mph 850 18 menit Dikutip dari Ilyas EL 45 Modifikasi perilaku pada anak obesitas sangat potensial untuk mengurangi derajat obesitas. Perilaku santai misalnya menonton televisi, bermain playstation dapat mencegah anak melakukan aktifitas fisik dan merangsang anak untuk mengemil. 48 Faith dkk dalam studinya mendapatkan secara bermakna pengurangan lemak tubuh total pada anak obes yang dikurangi menonton televisi hanya selama 1,6 jam per minggu. 49 Epstein dkk meneliti tentang pengurangan perilaku hidup santai dan peningkatan aktifitas Nurzahara Siddik : Pengaruh Intervensi Diet Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Anak…, 2007 USU e-Repository © 2008 25 fisik pada anak dengan obesitas, pemantauan dilakukan selama 2 tahun didapatkan penurunan dari lemak tubuh dan berat badan serta meningkatkan kemampuan anak untuk berolahraga. 50 Sekolah mempunyai peran yang penting dalam usaha pencegahan dan terapi bagi anak obes yang menjadi siswa di sekolah tersebut. Murid dianjurkan untuk selalu aktif dalam kegiatan olahraga di sekolah. Jumlah jam pelajaran kegiatan olahraga di sekolah dasar diperkirakan ± 150 menitminggu dan 225 menitminggu untuk murid – murid sekolah lanjutan. 44,48

2.1.6. Pencegahan