Beberapa ahli memberikan defenisi mengenai kelelahan, antara lain : a.
Kelelahan adalah memuncaknya kondisi psiko-kimia dari tubuh yang diakibatkan produksi racun-racun khemis yang berlebihan sehingga orang
harus beristirahat Kartono, 1994 b.
Kelelahan adalah suatu proses menurunnya efisiensi, performa kerja, dan berkurangnya kekuatanketahanan fisik untuk terus melanjutkan kegiatan yang
harus dilakukan Wignjosoebroto, 2000. c.
Kelelahan kerja adalah jenis pekerjaan yang dapat menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja. Meningkatnya kesalahan kerja akan
memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja dalam industri. Pembebanan otot secara statis static muscular loading jika dipertahankan dalam waktu
yang cukup lama akan mengakibatkan RSI Repetition Strain Injuries yaitu nyeri otot, tulang, dan sebagainya, yang diakibatkan oleh jenis pekejaan yang
bersifat berulang Nurmianto, 1996.
2.2.2. Kelelahan Otot
Pada dasarnya kelelahan menggambarkan 3 fenomena yaitu perasaan lelah, perubahan fisiologis dalam tubuh penurunan fungsi syaraf dan otot dari normal oleh
karena perubahan kimia dalam tubuh akibat bekerja dan pengurangan kemampuan untuk melakukan kerja. Kelelahan adalah suatu tanda yang bersifat sebagai pengaman
yang memberitahukan tubuh bahwa kerja yang dilakukan telah mendekati batas maksimal kemampuannya. Kelelahan pada dasarnya merupakan keadaan fisiologis
Indra Darma Sitepu : Efektifitas Massage Terhadap Penurunan Kelelahan Otot Tangan Operator Komputer Puskom Unimed Tahun 2007.
USU e-Repository © 2008
normal yang dapat dipulihkan dengan beristirahat. Kelelahan yang dibiarkan terus menerus akan berakibat buruk dan dapat menimbulkan penyakit akibat kerja.
Terdapat 2 jenis kelelahan yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum Suma’mur 1994.
Kontraksi kuat otot yang berlangsung lama mengakibatkan keadaan yang dikenal sebagai kelelahan otot Guyton, 1992. Otot yang lelah akan menunjukkan kurangnya
kekuatan, bertambahnya waktu kontraksi dan relaksasi, berkurangnya koordinasi serta otot menjadi gemetar Suma’mur, 1994. Kelelahan ini diakibatkan dari
ketidakmampuan proses kontraksi dan metabolisme serabut-serabut otot untuk melanjutkan suplai output kerja yang sama. Saraf terus bekerja dengan baik, impuls
saraf berjalan secara normal melalui hubungan otot-saraf masuk kedalam serabut- serabut otot, tetapi kontraksi makin lama makin lemah karena dalam serabut-serabut
otot sendiri kekurangan ATP. Hambatan aliran darah yang menuju ke otot yang sedang berkontraksi mengakibatkan kelelahan otot hampir sempurna dalam 1 menit
atau lebih karena kehilangan suplai nutrient dengan nyata Guyton, 1992. Perasaan tegang atau capek di badan adalah indikasi menumpuk asam laktat, atau
asam susu di otot. Asam laktat ini timbul pada proses pembakaran di dalam otot yang aktif. Fox 1984 mengatakan dalam pada saat proses pembakaran terjadi, selain
dihasilkan energi juga didapat sisa pembakaran, yaitu berupa asam laktat itu, makin lama aktivitas dijalankan, energi yang dihasilkan semakin kecil sementara sisa
pembakaran berupa asam laktat itu justru menumpuk. Penumpukan asam laktat inilah yang menyebabkan rasa lelah atau capek. Secara fisik, otot yang lelah terasa lebih
Indra Darma Sitepu : Efektifitas Massage Terhadap Penurunan Kelelahan Otot Tangan Operator Komputer Puskom Unimed Tahun 2007.
USU e-Repository © 2008
kaku dan keras. Jika dipegang tidak terasa elastis dan tidak rileks. Otot yang tidak rileks akan mengganggu alat-alat tubuh, misalnya pembuluh darah vena atau arteri.
Juga pembuluh limpa dan persarafan. Bisa jadi pembuluh darah tertekan atau saraf- saraf terjepit. Akibatnya, peredaran darah menjadi kurang lancar dan saraf menjadi
kurang sensitif.
2.2.3. Tanda-tanda Kelelahan Otot.