HASIL PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.

A. Kelurahan Nelayan Indah Kelurahan Nelayan Indah berada didataran yang 80 persen wilayahnya dikelilingi kanal 12 dari air di paluh laut, akibatnya pada waktu-waktu tertentu wilayah ini mengalami banjir akibat air pasang yaitu pasang perdani yang terjadi 2 kali dalam setahun akhir tahun dan pertengahan tahun, kemudian pasang 30 tiap akhir bulan arab, puncaknya terjadi pada pukul 14.00 sampai dengan 17.00 Wib. Merupakan daerah sub urban terletak di Kecamatan Medan Labuhan dengan luas wilayah 4,2 Km 2 . Jumlah penduduk 8.870 jiwa, jumlah rumah tangga 1.776 KK, dengan kepadatan penduduk per Km 2 2.112, yang dibagi dalam 8 lingkungan, 8 RW dan 14 RT, mata pencaharian penduduknya adalah nelayan, pedagang, pensiunan dan profesi lainnya. Fasilitas kesehatan yang tersedia hanya 1 buah Pustu dengan Puskesmas Induk adalah Puskesmas Medan Labuhan, jumlah posyandu 9. Sumber air bersih di lokasi ini 84 bersumber dari sumur bor, sementara jumlah pelanggaan PDAM hanya 342 rumah. Jumlah penerima BLT 1.231 rumah tangga, dan jumlah penerima PKH 468 rumah tangga. 12 Tanggul air Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 37 Dilokasi ini juga sudah terbentuk Komite Air RahMat, dipimpin oleh Bapak Kamaluddin, jumlah anggota 10 orang yang mewakili dari tiap-tiap lingkungan yang disebut Komite Air RahMat, mereka bertindak sebagai agen perubahan. Kegiatan yang dilakukan Komite Air RahMat adalah melakukan sosialisasi terutama di wilayahnya, melakukan home visit kunjungan rumah untuk meningkatkan jumlah pengguna Air RahMat. Data AR. Rep. dari kegiatan home visit per Mei 2009, jumlah tetap pemakai Air RahMat ada 240 orang, dan 64 orang pemakai baru Air RahMat, NTR berjumlah 10 orang dengan jumlah penjualan Air RahMat sebanyak 70 botol. Pagi itu berkisar jam 10.30 wib, peneliti mulai menuju Kelurahan Nelayan Indah, untuk melakukan wawancara di hari pertama. Dari rumah, peneliti menuju amplas untuk masuk tol amplas, + 20 menit keluar dari tol Mabar, untuk menuju lokasi ada beberapa kelurahan lain yang dilewati peneliti yaitu Martubung, Pekan Labuhan, sebelah kiri peneliti melihat kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan, kira-kita 10 meter, lalu berbelok kekanan memasuki gerbang selamat datang di Kelurahan Nelayan Indah, peneliti melihat rumah-rumah panggung diatas kanal, hutan bakau, tak ketinggalan sampah-sampah bungkusan mie instan, bungkusan jajanan anak-anak terlihat terapung di pinggiran kanal, perjalanan dilanjutan dengan melewati jembatan yang berada tepat diatas tol Medan – Belawan. Jembatan ini adalah satu-satunya akses menuju ke lokasi perumahan Nelayan Indah. Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 Gambar 4.9. Jembatan diatas Tol Balmera menuju Perum Nelayan Indah Setelah melewati jembatan, suasana daerah pinggir pantai sangat terasa, cuaca yang panas, di kiri kanan jalan peneliti melihat hamparan tambak. setelah melewati jarak 6 Km dari gerbang selamat datang, disebelah kanan peneliti menjumpai berturut-turut pustu, kantor Lurah Nelayan Indah, dan lapangan luas yang merupakan halaman 3 sekolah 2 SD dan 1 SMP didepan lapangan berdiri megah bangun SMK Perikanan Kota Medan, dalam hati peneliti berucap, memang tak salah kalau lokasi SMK perikanan berada di wilayah ini berada dimuara laut, dan biasanya sepengetahuan peneliti muara laut merupakan tempat berkumpulnya ikan-ikan. Sekitar 500 meter dari kantor lurah, pada jalur jalan utama peneliti melihat perumahan kampung nelayan, yang di sebahagian besar tempat tinggal penduduk berbentuk rumah panggungnya, tetapi sudah banyak mengalami renovasi kolong rumah sudah dijadikan bagian bangunan rumah, sehingga tidak terlihat lagi bahwa Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 sebenarnya itu adalah rumah panggung, hampir semua keadaan ini dilihat peneliti terutama untuk perumahan yang berada di jalur jalan utama, menurut informasi yang peneliti terima dari masyarakat setempat untuk mempermudah mencari rumah informan adalah sebelah kiri jalan adalah Blok tunggal Blok A sampai G, sedangkan sebelah kanan jalan adalah Blok dobel Blok AA sampai GG, wilayah perumahan ini berakhir diujung benteng 13 . Pertama sekali peneliti menuju rumah informan I, kelompok early adopter, yang berada di blok GG, tepat sebelah kanan jalan kira-kira 500 meter dari kantor lurah terdapat sebuah lapangan yang berada disebelah kanan jalan, setelah itu peneliti menyeberangi kanal lewat titi ke dua yang terbuat dari kayu yang lebarnya 1 meter, mengikuti lurus, masuk ke blok FF, menyeberangi titi yang terbuat dari papan, disinilah blok GG berada, mengikuti jalan terus sampai ujung benteng, peneliti belok kiri, setelah 3 rumah, disanalah lokasi rumah informan I. Untuk kembali kejalan utama, peneliti melintasi jalan yang sama, menurut keterangan informan I, di blok FF adalah informan yang sesuai untuk menjadi informan late adopter, maka penelitipun menuju ke lokasi yang dimaksud, sesampainya blok FF dan mendapati kanal, peneliti langsung berbelok kiri, 3 rumah dari simpang titi adalah rumah informan yang dimaksud late adopter. Sampai dijalan utama, peneliti menyeberangi jalan, lalu masuk ke jalan sebelah mesjid menuju blok A yang berada di lingkungan I, untuk bertemu dengan informan lainnya dari kelompok early adopter, dari sebelah mesjid, mengikuti jalan 13 Tanggul air terakhir yang memisahkan dataran dengan air dari paluh laut. Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 lurus, melewati titi kemudian peneliti berbelok kekanan dan terus, setelah itu terdapat ujung benteng, belok kiri 4 rumah dari simpang adalah rumah informan dimaksud. Penelusuran di hari pertama, peneliti hanya bisa menyelesaikan wawancara dengan tiga orang informan saja, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian berikutnya di hari kedua, hal ini dikarenakan hari sudah menjelas sore dan peneliti sudah merasakan kelelahan karena udara yang cukup panas, tapi sebelumnya peneliti singgah dulu ke rumah calon informan berikutnya untuk membuat janji wawancara. Pada hari kedua, peneliti kembali menuju kelurahan Nelayan Indah, kali ini peneliti menempuh jalur menuju lokasi melewati tol Tanjung Mulia, hal ini dilakukan peneliti untuk melihat perbedaan jarak tempuh dan suasana perjalanan. Dari rumah peneliti menuju jalan Krakatau ujung, lalu memasuki pintu tol, keluar dari tol Mabar, melewati kelurahan Martubung dan Kelurahan Pekan Labuhan, sebelah kiri peneliti melihat kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan, kira-kita 10 meter, lalu berbelok kekanan memasuki gerbang selamat datang di Kelurahan Nelayan Indah, sama seperti hari sebelumnya begitu memasuki gerbang selamat datang, mulai terasa suasana pinggir pantai. Peneliti langsung menuju lokasi rumah informan di blok AA lingkungan II, tepat di depan depot air isi ulang, peneliti berhenti disebuah kios toko kelontong, ini adalah lokasi informan dimaksud. Informan terakhir di Kelurahan Nelayan Indah adalah rumah informan dari kelompok middle adopter, 10 meter dari rumah informan terdahulu, peneliti belok kekiri, yaitu menuju blok DD lingkungan V, tepatnya jalan disebelah rumah Bidan Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 Riri, masuk kedalam terus, simpang 4 pertama samping tanah lapang pos kamling, peneliti menemukan rumah informan dimaksud. Gambar 4.10. Lokasi Penelitian Rumah Panggul Dan Kanal Gambar 4.11. Peta Kelurahan Nelayan Indah 43 Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 B. Kelurahan Aur Kelurahan Aur merupakan daerah urban dengan masalah penduduk miskin kota yang tinggi, terletak di Kecamatan Medan Maimun, sebahagian besar wilayahnya berada di bantaran sungai Deli, sehingga lokasi ini rawan banjir kiriman bersama lima kelurahan lainnya yang berada di kecamatan ini. Luas wilayah 0,6 Km 2. Jumlah penduduk 7.924 jiwa, jumlah rumah tangga 2.116 KK, dengan kepadatan penduduk per Km 2 13.207, yang dibagi dalam 10 lingkungan, 17 RW dan 41 RT, mata pencaharian penduduknya adalah pedagang, pensiunan dan profesi lainnya. Fasilitas Kesehatan berupa Puskesmas Induk berada di kelurahan Kampung Baru, dengan jarak tempuh 3 Km, posyandu 8. Sumber air bersih di lokasi ini 24 bersumber dari sumur bor yang dibangun oleh ESP 14 dan lainnya, sementara jumlah pelanggaan PDAM hanya 1.612 rumah. Jumlah penerima BLT 494 rumah tangga, Data AR. Rep. dari kegiatan home visit per Mei 2009, jumlah tetap pemakai Air RahMat ada 60 orang, dan 16 orang pemakai baru Air RahMat, NTR berjumlah 2 orang dengan jumlah penjualan Air RahMat sebanyak 16 botol. Dari rumah peneliti menuju simpang jalan Warni, simpang lampu merah Ace Hard Ware, berbelok kekiri, disebelah kiri jalan terlihat Istana Maimun masih berdiri megah, terus melintasi jln. Brigjen Katamso, simpang Waspada, peneliti berbelok ke kiri melintasi jalan Suprapto 100 meter kedepan peneliti menuruni tangga menuju lokasi linkungan IV, begitu memasuki lokasi ini peneliti melihat padatnya rumah- 14 Environmental Service Program Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 rumah penduduk, dan langsung menuju kerumah NTR Air Rahmat, persis di sebelah rumah NTR tersebut terdapat bangunan sekolah MDA 15 yang mempunyai 2 lokal, berdampingan dengan mesjid, peneliti berkesempatan melihat siswa siswi MDA sedang belajar, disudut ruang kelas peneliti juga melihat tersedianya air minum bagi siswa siswi, ketika peneliti mengkonfirmasikannya kepada NTR, ternyata air yang tersedia di ruang kelas itu adalah air minum yang telah diolah dengan Air RahMat dan dikonsumsi oleh siswa siswi. Gambar 4.12. Photo situasi lingkungan IV Kel. AUR Keluar dari lokasi mesjid peneliti melihat ada simpang 3 yang berukuran kecil-kecil, peneliti memilih berbelok kearah kiri untuk mencari rumah informan tokoh pemuda, yang juga merupakan relawan ESP, tidak susah mencari rumahnya, karena ketika peneliti bertanya kepada ibu-ibu yang sedang berbelanja diwarung, ibu itu langsung menunjukkannya. Selama perjalanan singkat kerumah informan, peneliti 15 Madrasah Diniyah Awaliyah Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 menjumpai anak-anak balita sedang bermain-main mulai dari halaman mesjid sampai ke halaman rumah informan yang berupa gang kecil dengan lebar 75 cm. Penelitipun disambut oleh dan dipersilahkan masuk oleh istri informan, beliau mengatakan informan yang dimaksud pada saat peneliti berkunjung tidak berada dirumah, menurut istri informan, beliau sedang menjemput anak yang bersekolah di pasar senen kampung baru. Tidak berapa lama istri informan menghubungi suaminya lewat HP, dan mengatakan peneliti menunggu dirumah, penelitipun mengambil kesempatan ini untuk mengumpulkan informasi awal yang berguna untuk menambah hasil wawancara dengan informan nantinya. Setelah 30 menit menunggu, akhirnya informan pulang dan bertemu peneliti. Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 Health Service Program HSP Sumatera Utara Gambar 4.13. Peta Lingkungan IV Kelurahan AUR Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009

C. Kelurahan Kampung Baru

Terletak di Kecamatan Medan Maimun merupakan kelurahan urban, dengan masalah penduduk miskin kota yang tinggi, sebahagian besar wilayahnya juga berada di bantaran sungai Deli, rawan banjir kiriman terutama wilayah lingkungan bersama lima kelurahan lainnya yang berada di kecamatan ini. Luas wilayah 1.27 Km 2. Jumlah penduduk 21.549 jiwa, paling besar dibanding 5 kelurahan lainnya, jumlah rumah tangga 5.401 KK, dengan kepadatan penduduk per Km 2 16.968, yang dibagi dalam 21 lingkungan, 24 RW dan 52 RT, mata pencaharian penduduknya pegawai negri, swasta, pedagang, pensiunan dan profesi lainnya. Puskesmas Medan Maimun berada di pasar senen dekat kantor lurah Kampung Baru, jumlah posyandu 21. Sumber air bersih di lokasi ini 62,6 sudah mendapat sambungan dari PDAM. Jumlah penerima BLT 665 rumah tangga. Data AR. Rep. dari kegiatan home visit per Mei 2009, jumlah tetap pemakai Air RahMat ada 235 orang, dan 41 orang pemakai baru Air RahMat, NTR berjumlah 9 orang dengan jumlah penjualan Air RahMat sebanyak 46 botol. Peneliti memulai menelusuri lokasi lingkungan XVI, dari jalan Brigjen Katamso, di sebelah gedung bangunan tua menurut cerita penduduk setempat, bangunan ini berdiri sejak jaman Belanda, sering disebut dengan RISPA 16 , tetapi sekarang telah berubah namanya menjadi gedung PPKS atau Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Sepanjang jalan depan gedung RISPA, banyak terdapat gerobak-gerobak penjual serabi, semua penjual serabi ini bertempat tinggal di lingkungan XVI ini. 16 Riset Pertanian Agrobisnis. Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 Sampai akhir wilayah gedung Rispa, peneliti belok kekiri dan mengikuti jalan lurus, setelah 500 meter dari ujung jalan masuk peneliti mengambil jalan belok kekiri, lalu peneliti belok kanan yaitu jalan kecil atau yang biasa kita sebut gang berukuran 2 meter, rumah sebelah kiri berjarak 10 meter dari simpang gang, adalah rumah informan kunci. Dari informan kunci inilah peneliti akan memperoleh informan yang dibutuhkan peneliti sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Wilayah lingkungan XVI Kampung Baru ini merupakan daerah yang padat penduduk miskin perkotaan, kalau kita lihat dari jalan Katamso secara sekilas, tidak nampak rumah-rumah padat penduduk, tetapi bila kita sudah menelusuri seluruh wilayah ini sampai ke pinggiran Sungai Deli tampaklah rumah-rumah padat, lingkungan yang masih terlihat kotor, anak-anak balita yang tampak bermain-main tanpa menggunakan alas kaki bermain tanah dan bertelanjang dada. Sebahagian dari mereka sambil makan jajajan yang ada di tangan mereka, bisa dibayangkan bagaimana mereka tidak terkena penyakit terutama diare karena tidak bersihnya tangan anak-anak ini ketika makan makanan jajanan. Pada gambar di bawah ini, jelas terlihat jalan untuk menuju lingkungan XVI Kampung Baru, jalan ini akan kita temui setelah kita melewati jalanan penurunan, yang akan membawa peneliti menuju daerah pinggiran sungai Deli. Sedangkan gambar sebelahnya menggambarkan padatnya rumah penduduk rumah sewa yang berdempet-dempet, ibu-ibu sedang mengobrol yang rumahnya berdekatan. Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 Gambar 4.14. Situasi lingkungan XVI Kel. Kampung Baru gambar Kepala lingkungan XVI Kel. Kampung Baru Gambar 4.15. Peta Lingkungan XVI Kelurahan Kampung Baru Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009

D. Kelurahan Sari Rejo

Adalah kelurahan yang terletak di Kecamatan Medan Polonia merupakan kelurahan urban, di wilayah ini terdapat kompleks perumahan dinas TNI-AU. sebahagian besar wilayahnya berbatasan langsung dengan Pangkalan TNI-AU Lanud Medan dan Bandara Polonia Medan. Di kelurahan ini juga terdapat rumah ibadah tersebesar suku Sikh 17 , lapangan golf pertama di Kota Medan. Luas wilayah 2,46 Km 2. Jumlah penduduk 23.614 jiwa, paling besar dibanding 4 kelurahan lainnya, jumlah rumah tangga 4.660 KK, dengan kepadatan penduduk per Km 2 11.807, yang dibagi dalam 9 lingkungan, mata pencaharian penduduknya pegawai negri, swasta, ABRI, petani, pedagang, dan pensiunan. Puskesmas Medan Polonia berada di kelurahan Polonia, yang jaraknya dari kelurahan Sari Rejo berkisar enam kilometer, jumlah posyandu 9. Sumber air bersih berasal dari sumur, dan PDAM sebanyak 2.500 sambungan. Jumlah penerima BLT 722 rumah tangga. Dari rumah peneliti mulai menelurusi jalan Sejati, lalu berbelok ke kanan, terlihat pagar kawat yang membatasi jalan dengan Asrama Paskhas TNI-AU, setelah itu berbelok kekanan lagi melintasi jalan Antariksa, 200 meter dari simpang jalan Antariksa, disebelah kanan jalan terdapat Mesjid Baiturahim, berbelok kekiri memasuki gang Cempaka, lingkungan IX Sari Rejo, 100 meter dari simpang gang sebelah kiri peneliti sampai di rumah informan dimaksud. 17 Salah satu suku bangsa Hindustan. Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 Gambar 4.16. Wiilayah Sari Rejo Perumahan TNI AU dan Kuil Terbesar Agama Sikh Selanjut peneliti menuju lokasi rumah informan berikutnya, mendapati jalan Antariksa, kira-kira 500 meter menuju arah lapangan golf, peneliti berbelok kekanan memasuki wilayah linkungan VI, yaitu gang pipa 2, 300 meter dari simpang pipa 2, berbelok kekanan yaitu gang buntu, sinilah lokasi rumah informan dimaksud agak sulit menemukan lokasi rumah informan dimaksud, karena lokasi rumah dilingkungan ini adalah pemukiman padat penduduk. Gambar 4.17 Peta Kelurahan Sari Rejo Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009

4.1.2. Gambaran Informan

Dari pengumpulan data primer yang diperoleh peneliti, diperoleh karakteristik informan sebagai berikut : Tabel 4.1. Karakteristik Informan No. Nama Usia thn Sex Kelurahan Pekerjaan Jumlah anggota kel. tinggal serumah Sumber Air Minum Kel. adopter 1. Informan 1 35 Pr Nelayan Indah IRT Kader 7 PDAM early adopter 2. Informan 2 46 Lk Nelayan Indah Wiraswata 7 PDAM early adopter 3. Informan 3 42 Pr Nelayan Indah IRTKader 12 Sumur Bor early adopter 4. Informan 4 43 Pr Nelayan Indah IRTKader 5 PDAM middle adopter 5. Informan 5 38 Lk A u r Wiraswasta Kader 8 PDAM middle adopter 6. Informan 6 36 Pr Kampung Baru IRTKader 4 PDAM middle adopter 7. Informan 7 44 Pr Nelayan Indah IRTKader 10 Sumur Bor late adopter 8. Informan 8 31 Pr Sari Rejo Wiraswasta Kader 7 Sumur late adopter 9. Informan 9 54 Pr Sari Rejo IRTKader 4 Sumur late adopter Pada Tabel 4.1 menunjukkan umur informan berkisar antara 31 – 54 tahun, dengan lokasi tempat tinggal di Kelurahan Nelayan Indah lima orang, Aur dan Kampung Baru masing-masing satu orang, dan Sari Rejo dua orang. Pekerjaan Informan sebahagian besar adalah Ibu Rumah Tangga dan wiraswasta, hanya 1 orang yang tidak bertindak sebagai kader posyandu. Sedangkan untuk jumlah anggota keluarga tinggal serumah bervasiasi mulai dari empat orang sampai dua belas orang. Sumber air minum informan 55,56 persen berasal dari PDAM, sedangkan 22,22 persen dari sumur bor dan 22,22 persen sumur. Masing-masing kelompok adopter diwakili oleh tiga orang informan. Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009

4.1.3 Profil Informan. a.

Informan dari Kelompok ”early adopter” Profil Informan 1 Seorang perempuan berusia 35 tahun, kulit hitam tapi manis, kurus, kecil, diperkirakan berat badan informan sekitar 45 kg, tinggi 150 cm, sampai-sampai dia dijuluki teman-teman Kader dan Komite ”bgm” 18 , aktif sebagai kader posyandu sejak 2004, menggunakan Air RahMat sejak 2006 sampai saat ini dan aktif anggota komite Air RahMat sejak 2007. Sedangkan sumber air bersih informan berasal dari PDAM menyelang dari tetangga tiap hari 1 drum empat jerigen, setiap bulan informan membayar Rp. 50.000,- . Perkenalan peneliti dengan informan diawali pada saat peneliti masih membantu program Aman Tirta tahun 2006. Sejak itu hubungan peneliti dengan Komite dan kader Nelayan Indah terbina dengan baik. Sebelumnya peneliti memang memberitahukan perihal kedatangan peneliti, maksud dan tujuan kepada informan dan membuat suatu kesepakatan bahwa peneliti akan datang pada hari Minggu, tanggal 10 Mei 2009. Rumah informan berada di blok GG, masih berbentuk rumah panggung, bentuk rumah asli dari perum Neli, menghadap ke kanal, blok GG ini merupakan blok yang paling akhir dari lokasi perum Neli, sesampainya di rumah informan, peneliti disambut hangat dan akrab oleh keluarga informan suami dan 5 anak mereka. Pagi itu informan mengenakan jilbab putih, t-shirt putih dan celana panjang 18 Istilah dalam posyandu – dibawah garis merah bila di lihat di KMS kurang gizi. Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 warna krem, sedangkan suami informan mempunyai postur tuhuh sedang lebih tinggi dari informan, mengenakan t-shirt warna kream dan celana ponggol warna coklat. Penelitipun dipersilahkan masuk oleh informan dan suaminya. Setelah berbasa-basi sejenak sebagai kata pembuka sembari peneliti melepas lelah sejenak, maka wawancarapun kami mulai. Diceritakan oleh informan, keluarga mereka sudah 15 tahun tinggal di Perum Neli 19 . Pada masa pemerintahan Walikota Bachtiar Jafar, kanal-kanal di sekitar rumah mereka bersih dan bisa dilewati perahu mesin sampai ke laut, sumber air sumbur bor bersih dan lancar, lurah dan kepling sangat peduli terhadap kebersihan. warga disini teratur melakukan gotong royong. Sekarang kanal-kanal kotor, tetap juga kami gotong royong untuk membersihkannya, tapi tidak teratur, sehingga kebersihannya kurang terjaga. Selanjutnya, informan menceritakan tentang keadaan keluarga, sudah tinggal di Neli sejak menikah 15 tahun lalu, saat ini punya anak 5 yang semuanya laki-laki, yang besar berusia 14 tahun, saat ini baru saja masuk STM di Yayasan Sinar Husni, yang kecil berusia 2,5 tahun. Pekerjaan suami informan saat ini sebagai RBT 20 , mangkal di simpang Nelayan Indah, sudah sebulan ini kolong rumah informan dirubah menjadi PAUD 21 , yang sebelumnya berada di rumah Kepling, tetapi karena Pak Kepling membangung kios, jadi halaman yang biasanya di pakai untuk PAUD, sudah habis terpakai untuk kiosnya. 19 Perumahan Nelayan Indah. 20 Tukang Ojek. 21 Pendidikan Anak Usia Dini, yang saat ini sedang digalakkan Pemerintah pada level lingkungan. Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 Sejak awal wawancara sampai selesai, informan sangat enak diajak bicara, semua pembicaraan dijawab dengan antusias, begitu juga suami informan, sesekali anak terkecil informan merengek 22 , karena perhatian informan tertuju pada peneliti, namun informan cukup bijaksana membujuk anaknya, sehingga tidak begitu rewel dan pelaksanaan wawancarapun berjalan dengan lancar. Selanjutnya peneliti memohon kesediaan informan untuk menunjukkan jalan kerumah informan selanjutnya, dari hasil wawancara tadi informan memberikan informasi untuk informan late adopter, yang berada dilingkungan FF, dan tidak begitu jauh dari lokasi rumah informan. Penelitipun meminta persetujuan suami informan, akhirnya kami bersama menuju rumah informan berikutnya. Profil Informan 2. Seorang bapak berusia 46 tahun, berperawakan sedang, kulit hitam, potongan rambut seperti anggota ABRI, kalau dilihat selintas informan memang mirip seperti tentara. Menurut keterangan Informan, keluarga mereka sudah cukup lama tinggal di Perum Neli, sejak pertama sekali Perum Neli ini diresmikan. Informan merupakan tokoh pemuda yang aktif di Neli maupun Kota Medan. Di lingkungan Neli, informan lumayan berpengaruh di Neli, pekerjaan informan adalah wiraswasta, selain itu juga informan saat ini menjabat sebagai sekretaris Koperasi Nelayan wadah bagi nelayan, walaupun bukan seorang nelayan tetapi informan aktif mengurusi 22 Menangis Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 organisasi nelayan, informan juga anggota dari beberapa MLM 23 , sumber air minum informan berasal dari PDAM sambungan langsung ke rumah, menggunakan Air RahMat sejak tahun 2006. Rumah informan berada di pinggir jalan utama, yaitu blok AA lingkungan dua, bentuk rumah informan sudah mengalami renovasi rumah tingkat sederhana, di lantai bawah terdiri dari ruang tamu, dapur dan kamar mandi, sedangkan lantai atas ruangan tidur, didepan halaman rumah informan membuka toko kelontong yang menjual bahan-bahan kering keperluan sehari, hari, Air RahMat pun ada peneliti dilihat di kios informan, didepan kios, informan juga menjual bensin, solar menggunakan tong-tong 15 liter. Saat peneliti berkunjung, informan dan istrinya menyambut peneliti, dan mempersilahkan masuk. Peneliti memasuki ruangan tamu, dan duduk di kursi tamu yang tersedia diruang tamu informan, terbuat dari kulit sintetis berwarna hijau toska. Topik pembicaraan diawali dengan kekalahan caleg dari YAKMI pada pemilu legeslatif kemarin, pembicaraan dilanjutkan peneliti dengan menanyakan perkembangan komite Air RahMat di Nelayan Indah. Setelah 15 menit ngobrol tentang banyak hal, maka peneliti mulai menguatarakan maksud dan tujuan kunjungan kali ini kerumah informan. Wawancara dimulai informan dengan menceritakan keadaan keluarga, informan mempunyai anak 5 orang, kebetulan yang mendampingi beliau dan istrinya pada saat wawancara adalah anak mereka yang terkecil, berusia 4 tahun, sesekali 23 Multi Level Marketing. Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 informan meminta penegasan dari istrinya atas jawaban yang diberikan, misalnya ketika peneliti meminta informan untuk menceritakan pengalaman informan ketika pertama sekali memakai Air RahMat, istrinyapun menimpali pembicaraan kami. Ketika ada pembeli datang, maka wawancarapun seolah-olah berhenti, dan dilanjutkan setelah pembeli pergi. Wawancarapun berakhir, peneliti mengucapkan terima kasih, dan mengatakan kalau ada informasi yang kurang, peneliti akan menghubungi informan kembali, informanpun mengatakan ”silahkan Bu Deni”. Penelitipun pamit, karena waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 Wib. Profil Informan 3 Seorang perempuan berusia 42 tahun, berat badan sekitar 52 kg, tinggi 148 cm, rambut lurus digerai sebahu dan mengenakan bando, berkacamata. Seperti kebanyakan rumah di perum Neli, rumah informan 3 ini masih berbentuk bangunan asli berkolong, terletak di blok E lingkungan I, rumah informan ini terdiri dari 2 rumah yang dijadikan 1 rumah, Informan adalah sekretaris komite Air RahMat, kader posyandu, pernah menjadi sekretaris PKK Kelurahan Neli, sejak tahun 2005 menjadi relawan YAKMI, sejak itu pulalah informan mempergunakan Air RahMat. Sumber air bersih informan berasal dari sumur bor, dengan kualitas air jernih. Pada saat peneliti berkunjung, informan sedang membuat sampah organik di kolong rumah informan yang difungsikan sebagai tempat bersantai informan dan keluarga, ada bermacam bunga yang ditaman informan menambah suasana asri, ketika sampai peneliti mengucapkan salam dan langsung disambut oleh informan, Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009 duduk di kursi tamu dari bahan plasik warna coklat yang memang tetap tersedia di kolong rumah, yang juga dijadikan tempat santai dan kegiatan lainnya oleh seluruh anggota keluarga informan. Setelah itu informan mencuci tangannya yang penuh dengan tanah lalu duduk bersama peneliti. Setelah mengutarakan maksud dan tujuan peneliti, informan langsung menyetujuinya dan wawancarapun dimulai. Informan mengawalinya dengan menceritakan keadaan keluarganya, informan punya 3 anak, tetapi sayang informan sudah bercerai dari suaminya 5 tahun lalu. Saat ini informan tinggal bersama orang tua-nya, adik dan anak-anaknya, saat ini jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah ada 12 orang. Orang tua informan adalah mualimah 24 yang mempunyai banyak murid, sehingga ini dimanfaatkan oleh informan untuk wadah mensosialisasikan Air RahMat terutama di pengajian-pengajian umi-nya. Informan mengatakan beliau baru saja melakukan percobaan, adonan sampah diolah dengan memakai air yang sudah ditetesi dengan Air RahMat, hasilnya diperiksakan ke laboratorium, ternyata pupuk organik buatan informan mempunyai npk yang tinggi, dan ini sangat bagus buat tanaman. Penelitipun takjub mendengarnya, wawancara berjalan lancar, santai namun serius, hingga wawancara berakhir. Penelitipun mengucapkan terimakasih, dan mohon pamit, karena peneliti masih harus meneruskan wawancara berikutnya ke informan lain. 24 Ustadzah, guru agama perempuan. Deni Andayuni : Pengaruh Karakteristik Inovasi Dalam Menggunakan Larutan Pemurni Air Rahmat Di Tingkat Rumah Tangga Di Kota Medan, 2009

b. Informan dari Kelompok ”middle adopter”