BAB III METODE PENELITIAN
2.1 Alat dan bahan Penelitian 2.1.1 Alat – alat
Alat disolusi metode dayung Erweka, Spektrofotometer Shimadzu, neraca listrik Mettler Toledo, lumpang kecil berdiameter 7 cm, alu kecil panjang 9 cm,
gelas arloji, stopwatch, dan alat-alat laboratorium yang biasa digunakan.
2.1.2 Bahan – bahan
Natrium alginat 300-400 cp dan indometasin adalah produk Wako Pure Chemical industries, Ltd Japan, kitosan diperoleh dari Funakoshi, Ltd Japan, dan
bahan-bahan yang berkualitas pro analysis E Merck: kalsium klorida, asam klorida, natrium klorida, kalium dihidrogen fospat, kalsium klorida, natrium asetat
anhidrat, kalium fospat monobase, natrium hidroksida, etanol. Air suling diperoleh dari laboratorium Farmasi Fisik, Fakultas Farmasi, USU.
2.2 Prosedur penelitian 2.2.1 Pembuatan larutan kalsium klorida 0,15 M
Kalsium klorida ditimbang 16,65 gram kemudian dilarutkan dengan air suling secukupnya sampai 1000 ml Ditjen POM, 1995.
2.2.2 Pembuatan medium lambung buatan Medium pH 1,2
Natrium klorida sebanyak 2 g ditambahkan asam klorida pekat sebanyak 7 ml ditambahkan air suling hingga 1000 ml DitJen POM, 1995.
2.2.3 Pembuatan larutan kalium dihidrogen fospat 0,2 M
Kalium dihidrogen fospat ditimbang 27,22 gram kemudian dilarutkan dengan air suling secukupnya sampai 1000 ml DitJen POM, 1995.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Pembuatan larutan natrium hidroksida 0,2 M Natrium hidroksida ditimbang 8 gram kemudian dilarutkan dengan air
suling secukupnya sampai 1000 ml DitJen POM, 1995.
2.2.5 Pembuatan medium dapar fospat pH 6,8
Campurkan 50 ml kalium fosfat monobase 0,2 M dengan 22,4 ml natrium hidroksida 0,2 N dan encerkan dengan air hingga 200 ml DitJen POM, 1995.
2.2.6 Pembuatan kurva serapan dan kurva kalibrasi indometasin 2.2.6.1 Medium lambung buatan Medium pH 1,2
2.2.6.1.1 Pembuatan larutan induk baku indometasin dalam medium pH 1,2
Indometasin ditimbang 5 mg kemudian dimasukkan dalam labu tentukur 100 ml, kemudian ditambahkan etanol 20 ml, diaduk sampai larut, kemudian
dicukupkan dengan medium lambung buatan Medium pH 1,2 sampai garis tanda. Konsentrasi indometasin adalah 50 mcgml.
2.2.6.1.2 Pembuatan kurva serapan indometasin dalam medium pH 1,2
Dari larutan induk baku indometasin 2.2.6.1.1 dipipet 2,5 ml, dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml, kemudian dicukupkan dengan medium
lambung buatan Medium pH 1,2 sampai garis tanda. Konsentrasi indometasin adalah 5 mcgml. serapan diukur pada panjang gelombang 200 – 400 nm.
2.2.6.1.3 Pembuatan kurva kalibrasi indometasin dalam medium pH 1,2
Dari larutan induk baku indometasin 2.2.6.1.1 dibuat larutan indometasin dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,4; 0,6; 0,8; 1; 1,8; 2; 3; 4 dan 5 mcgml
dengan cara memipet larutan induk baku masing-masing 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,9; 1; 1,5; 2 dan 2,5 ml kedalam labu tentukur 25 ml, kemudian ditambahkan dengan
Universitas Sumatera Utara
medium lambung buatan Medium pH 1,2 sampai garis tanda. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh.
2.2.6.2 Medium dapar fospat pH 6,8 2.2.6.2.1 Pembuatan larutan induk baku indometasin dalam medium dapar
fospat pH 6,8
Indometasin ditimbang 25 mg kemudian dimasukkan dalam labu tentukur 1000 ml, kemudian ditambahkan dengan sebagian medium dapar fospat pH 6,8
dikocok selama 30 menit sampai larut, kemudian dicukupkan dengan medium dapar fospat pH 6,8 sampai garis tanda. Konsentrasi indometasin adalah 25
mcgml.
2.2.6.2.2 Pembuatan kurva serapan indometasin dalam medium dapar fospat pH 6,8
Dari larutan induk baku indometasin 2.2.6.2.1 dipipet 10 ml, dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml, kemudian dicukupkan dengan medium dapar fospat
pH 6,8 sampai garis tanda. Konsentrasi indometasin adalah 10 mcgml. serapan diukur pada panjang gelombang 200 – 400 nm.
2.2.6.2.3 Pembuatan kurva kalibrasi indometasin dalam medium dapar fospat pH 6,8
Dari larutan induk baku indometasin 2.2.6.2.1 dibuat larutan indometasin dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,002; 0,01; 0,05; 0,1; 0,35; 1,5; 2; 4; 8; 10; 12;
14 dan 16 mcgml. Untuk konsentrasi 0,002; 0,01 dan 0,05, larutan induk baku diencerkan sampai konsentrasi 1mcgml, dengan cara memipet larutan induk baku
sebanyak 40 ml kedalam labu 1000 ml, kemudian dari larutan tersebut dipipet masing-masing 0,2; 1 dan 5 ml kedalam labu 100 ml, kemudian ditambahkan
dengan medium dapar fospat pH 6,8 sampai garis tanda. Untuk konsentrasi 0,1; 0,35; 1,5; 2; 4; 8; 10; 12; 14 dan 16 mcgml dibuat dengan cara memipet larutan
Universitas Sumatera Utara
induk baku, masing-masing 0,35; 1,5; 2; 4; 8; 10; 12; 14 dan 16 ml kedalam labu tentukur 25 ml, kemudian ditambahkan dengan medium dapar fospat pH 6,8
sampai garis tanda. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh.
2.2.7 Pembuatan matriks kalsium alginat-kitosan