Data diatas memperlihatkan bahwa akseptor pil KB lebih banyak dibandingkan dengan pemakai alat kontrasepsi lainnya padahal Continuation ratenya
rendah, dimana Continuation rate adalah alat kontrasepsi yang digunakan dengan tingkat pemakaiannya cukup lama. Penggunaan alat kontrasepsi pil KB harus
dikonsumsi setiap hari dan akseptor sering lupa mengkonsumsi sehingga efektifitasnya kurang. Untuk itu perlu dianalisis penggunaan alat kontrasepsi Pil KB
pada akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira.
1.2. Perumusan Masalah
Belum diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi Pil KB pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi tahun 2010.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi Pil KB pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi tahun 2010.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui prevalens rate penggunaan alat kontrasepsi Pil KB pada
Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
b. Untuk mengetahui prevalens rate penggunaan alat kontrasepsi Pil KB menurut
karakteristik Host Pengetahuan, Pendidikan, Pekerjaan, Umur, dan jumlah anak di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi tahun 2010.
c. Untuk mengetahui prevalens rate penggunaan alat kontrasepsi Pil KB menurut
karakteristik Environment Dukungan keluarga, Ketersediaan Pelayanan KB pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi
tahun 2010. d.
Untuk mengetahui hubungan karakteristik host Pengetahuan, Pendidikan, Pekerjaan, Umur, dan jumlah anak dengan pengunaan alat kontrasepsi Pil KB
pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi tahun 2010.
e. Untuk mengetahui hubungan karakteristik environment Dukungan keluarga, Ketersediaan Pelayanan KB dengan pengunaan alat kontrasepsi Pil KB pada
Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi tahun 2010.
f. Untuk mengetahui faktor yang dominan yang berhubungan dengan penggunaan
alat kontrasepsi Pil KB pada Akseptor KB di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi tahun 2010.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Sebagai Bahan masukan bagi Puskesmas Kentara dalam program penyuluhan tentang KB kepada masyarakat di Desa Pandiangan Kecamatan Lae Parira
Kabupaten Dairi tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
1.4.2. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian selanjutnya .
1.4.3. Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di FKM-USU dan juga sebagai salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat SKM.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kontrasepi
Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindarimencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan
antara sel telur dengan sperma.
14, 22
2.2. Prinsip Kerja Kontrasepsi
Prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan sel telur dan sel sperma. Ada tiga cara untuk mencapai tujuan ini, baik yang bekerja sendiri maupun
bersamaan. Pertama adalah menekan keluarnya sel telur ovulasi, kedua menahan masuknya sperma kedalam saluran kelamin wanita sampai mencapai ovum dan ketiga
adalah menghalangi nidasi. Contoh pertama adalah kontrasepsi hormonal steroid, baik pil, suntikan maupun implant. Contoh kedua terdiri atas kondom, mangkok
vagina, spermisida, dan ligasi tuba dan vas deferens. Khusus diterapkan pada laki-laki adalah sanggama terputus dan vasektomi, dimana pada kedua cara tersebut, sperma
tersebut tidak pernah mencapai saluran kelamin wanita. Contoh ketiga adalah IUD atau AKDR.
15
Universitas Sumatera Utara