Sri Anggraini Putri : Analisa Penentuan Laba Menurut Standar Akuntansi Keuangan Dan Undang-Undang Pajak Nomor 17 Tahun 2000 Pada PT Cahaya Gunung Sakti, 2009.
telah dihasilkan karena sebagian besar dari proses untuk menghasilkan laba telah diselesaikan.
2. Biaya Menurut Akuntansi
Biaya adalah semua pengurangan terhadap penghasilan. Sehubungan dengan periode akuntansi, pemanfaatan pengeluaran dipisahkan
antara pengeluaran capital dengan pengeluaran penghasilan. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau kekurangan aktiva atau terjadinya kewajiban yang menyebabkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal. Beban dapat didefinisikan sebagi arus keluar barang dan jasa,
yang dibebankan padaditandingkan matched dengan pendapatan revenue untuk menentukan laba income.Matz dan Usry, 1994:20
Menurut Smith-skousen 1996:123 beban adalah arus keluar atau pemakaian lain aktiva atau terjadinya kewajiban atau kombinasi keduanya yang
berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang
berkelanjutan dari suatu entitas.
Kebutuhan akan data biaya berbeda-beda dan biaya-biaya mungkin dihitung berdasarkan kondisi, dan tujuan yang berbeda-beda serta
untuk keperluan pihak-pihak berbeda pula. Oleh sebab itu, kita jumpai
Sri Anggraini Putri : Analisa Penentuan Laba Menurut Standar Akuntansi Keuangan Dan Undang-Undang Pajak Nomor 17 Tahun 2000 Pada PT Cahaya Gunung Sakti, 2009.
keanekaragaman di dalam pemakaian istilah dan konsep yang digunakan dalam perhitungan biaya. Yang jelas, biaya haruslah didasarkan pada fakta yang
bersangkutan, dan cukup terukur sehingga memungkinkan perusahaan mengambil keputusan yang tepat.
Menurut Abas Kartadinata 2001:24 Biaya adalah pengorbanan yang diukur dengan satuan uang, yang dilakukan atau harus dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dan harga penukaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat
Pengumpulan, penyajian dan analisis data biaya harus dapat memenuhi tujuan-tujuan dan keperluan-keperluan dasar berikut ini :
1. Perencanaan rugi-laba dengan perantaraan budget
2. Pengawasan biaya melalui responsibility accounting.
3. Mengukur laba tahunan atau laba periodik, termasuk hitung pokok
persediaan. 4.
Membantu penentuan harga-jual dan kebijaksanaan harga. 5.
Menyediakan data yang diperlukan untuk keperluan analisis dan pengambilan keputusan.
Agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan-hambatan yang mengganggu, diperlukan perencanaan dan
pengawasan. Walaupun kegiatan perencanaan menurut partisipasi dari tiap jajaran dalam perusahaan, pada dasarnya perencanaan tetap merupakan tugas
pimpinan utama perusahaan. Sebaliknya, kegiatan pengawasan akan
Sri Anggraini Putri : Analisa Penentuan Laba Menurut Standar Akuntansi Keuangan Dan Undang-Undang Pajak Nomor 17 Tahun 2000 Pada PT Cahaya Gunung Sakti, 2009.
menembus setiap lapisan dalam perusahaan. Untuk dapat melaksanakan kedua tugas ini sebaik-baiknya, pimpinan perusahaan memerlukan data biaya yang
sistematis dan komparatif. Dengan data biaya komparatif dimaksudkan data yang memuat perbandingan dengan data di masa lalu atau dengan sasaran yang
telah ditentukan. Pimpinan juga memerlukan analisis biaya dan data rugi laba untuk dapat mengelola perusahaan sebagaimana mestinya.
D. Penentuan Laba dan Biaya menurut Undang-Undang Pajak No.17 Tahun