Anggar Nuresa, 2015 PENERAPAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil pengujian tingkat kesukaran instrumen kategori mudah terdiri dari nomor soal 1, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 14, 18, 19,
24 dan 30 dengan persentase sebesar 40 . Selanjutnya kategori sedang terdiri dari nomor soal 2 ,5, 6, 8, 11, 13, 15, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28 dan 29
dengan persentase sebesar 53, 33 , Dan kategori sukar terdiri dari nomor soal 16 dan 17 dengan persentase sebesar 6,67 . Dengan demikian, tingkat kesukaran
instrumen dikatakan baik karena komposisi soal kategori sedang lebih besar dari pada komposisi soal kategori mudah. Hasil tersebut secara keseluruhan dapat
dikatakan cukup baik untuk tingkat kesukaran instrumen. Analisis perhitungan yang lengkap terlampir.
3.6.4 Daya Pembeda Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto 2008, hlm. 211, mengemukakan bahwa, “Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membuktikan antara siswa
yang pandai berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah ”.
Dengan kata lain, soal yang diberikan dapat mengukur kemampuan siswa, mana siswa yang dikatakan berkemampuan tinggi dan mana saja siswa yang
berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D, indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai dengan
1,00. Untuk mengetahui indeks diskriminasi dapat menggunakan rumus yakni: D = � + � = � − �
�
Arikunto, 2006, hlm. 100 Keterangan :
D : Indeks diskriminasi daya pembeda
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
� : Banyaknya peserta kelompok alas
� : Banyaknya peserta kelompok bawah
� : Proporsi kelompok atas yang meniawab benar
�
�
: Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Anggar Nuresa, 2015 PENERAPAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 6 Klasifikasi Daya Pembeda
No Rentang Nilai D
Klasifikasi
1 0,00-0,19
Jelek 2
0,20-0,39 Cukup
3 0,40-0,69
Baik 4
0,70-1,00 Baik Sekali
5 Negatif
Tidak Baik Arikunto, 2001, hlm. 218
Setelah pengujian tingkat kesukaran isntrumen selanjutnya adalah uji daya beda instrumen. Uji daya beda instrumen adalah kemampuan suatu soal untuk
membuktikan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Hasil perhitungan daya pembeda instrumen dari
item soal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 7 Ringkasan Uji Daya Pembeda Instrumen
Rentang Nilai
Klasifikasi Nomor Soal
Jumlah Persentase
0,00 – 0,19
Jelek 16, 17, 26
3 10
0,20 – 0,39
Cukup 1, 3, 4, 5, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20,22, 24,
25, 28 19
63,33
0,40 – 0,69
Baik 2
1 3,33
0,70 – 1,00
Baik Sekali 6, 7, 21, 23, 27,
29, 30 7
23,33 Negatif
Semua Tidak Baik
- Sumber : Hasil uji coba instrumen terlampir
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil pengujian daya pembeda instrumen bahwa soal dengan klasifikasi jelek terdiri dari nomor 16,17 dan 26
Anggar Nuresa, 2015 PENERAPAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS TUTORIAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dengan persentase sebesar.10 , untuk klasifikasi cukup terdiri dari nomor soal 1, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20,22, 24, 25 dan 28 dengan persentase
sebesar 63,33 . Selanjutnya soal dengan klasifikasi baik terdiri dari nomor soal 2 dengan persentase sebesar 3,33. Klasifikasi baik sekali terdiri dari nomor 6, 7, 21,
23, 27, 29 dan 30 dengan persentase sebesar 23,33 . Hasil analisis soal tersebut menunjukan kemampuan soal cukup baik dalam mengukur tingkat kemampuan
siswa, sehingga secara keseluruhan soal tersebut layak sebagai instrumen dalam penelitian ini. Analisis perhitungan yang lengkap terlampir.
3.7 Prosedur Penelitian