Solihin Yulianto, 2014 iImplementasi model pembelajaran kooperatif tipe stad untuk meningkatkan keterampilan gerak
dasar pasing bawah permainan Bolavoli dan kerjasama siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
13
Mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan keterampilan gerak dasar pasing dan kerjasama peserta didik
melalui permainan dan olahraga beregu bola besar pada siswa sekolah menengah pertama.
F. Variabel Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian tindakan kelas classroom research. Berdasarkan metode penelitian dan rumusan
masalahnya, maka penelitian ini memiliki tiga variabel yang dibagi atas satu variable bebas X yaitu model pembelajaraan kooperatif Cooperative Learning
tipe STAD, dan dua variable terikat yaitu keterampilan gerak dasar Y
1
dan kerjasama siswa Y
2
.
Gambar. 1 Variabel Penelitian Tindakan
Keterangan : X = Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning Y
1
= Keterampilan gerak dasar Y
2
= Kerjasama siswa
Y
2
X Y
1
Solihin Yulianto, 2014 iImplementasi model pembelajaran kooperatif tipe stad untuk meningkatkan keterampilan gerak
dasar pasing bawah permainan Bolavoli dan kerjasama siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitiannya yaitu menggunakan penelitian kaji tindak action research atau biasa disebut
dengan Penelitian Tindakan Kelas PTK. PTK adalah proses penelitian bersiklus yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas secara
berkelanjutan, Maksum 2012, hlm. 88. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII.A SMP Laboratorium-Percontohan
UPI Kampus Cibiru, dengan jumlah siswa 28 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Siswa kelas VII digunakan sebagai tempat penelitian
diasumsikan bahwa mereka belum memiliki keterampilan teknik dasar passing dalam permainan bola voli serta pemahaman yang cukup tentang kerjasama.
Penelitian ini rencana berlangsung selama tiga minggu, dimulai pada akhir Oktober dan berakhir pada bulan November minggu kedua. Penelitian dibagi
kedalam beberapa siklus tentang pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD sampai diperoleh hasil maksimal perihal peningkatan
keterampilan teknik dasar passing dalam permainan bola voli dan kerjasama siswa.
2. Desain Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas sebagai salah satu penelitian untuk mengatasi suatu permasalahan yang terdapat di dalam kelas. Desain penelitian yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah desain PTK model Kemmis and Mc
Solihin Yulianto, 2014 iImplementasi model pembelajaran kooperatif tipe stad untuk meningkatkan keterampilan gerak
dasar pasing bawah permainan Bolavoli dan kerjasama siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu 32
Taggart dalam Hopkins, 2008, hlm. 51. Berikut ini bentuk desain PTK model Kemmis and Mc Taggart.
Gambar 3.1. The ‘action research spiral’ Kemmis and McTaggart 1988
Model yang dikemukakan Kemmis and Mc Taggart pada hakekatnya berupa untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu ;
Refl ec
t
PLAN
AC T
Observe
Refl ec
t
AC T
Observe Revised
Plan
Solihin Yulianto, 2014 iImplementasi model pembelajaran kooperatif tipe stad untuk meningkatkan keterampilan gerak
dasar pasing bawah permainan Bolavoli dan kerjasama siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu 33
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus
dalam penelitian ini adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah : 1.
Memilih kelas untuk dilakukan penelitian tindakan. 2.
Melaksanakan uji coba tindakan. 3.
Melakukan uji validitas dan reliabilitas. 4.
Melaksanakan Tindakan model kooperatif tipe STAD. 5.
Melakukan analisis dan pengolahan data. 6.
Membuat kesimpulan atau laporan
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Pertama Laboratorium-Percontohan UPI Kampus Cibiru tempat penulis mengajar. Sekolah
tempat penulis mengajar merupakan sekolah tingkatan pertama yang digunakan universitas sebagai tempat atau laboratorium untuk mengkaji dan menerapkan
berbagai temuan atau praktik kependidikan. SMP Laboratorium-Percontohan UPI Kampus Cibiru terletak di jalan raya cibiru Km 15, Kelurahan Cibiru Wetan,
Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Lokasi sekolah ini sangat strategis karena berada dilingkungan Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru yang memiliki fasilitas lapangan yang cukup memadai untuk melakukan permainan maupun olahraga outdoor. SMP
Laboratorium-Percontohan UPI Kampus Cibiru dikelilingi oleh banyak komplek perumahan, sehingga peserta didik banyak berasal dari daerah setempat dengan
Solihin Yulianto, 2014 iImplementasi model pembelajaran kooperatif tipe stad untuk meningkatkan keterampilan gerak
dasar pasing bawah permainan Bolavoli dan kerjasama siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu 34
latar belakang yang heterogen seperti ekonomi keluarga, dan kedaerahan yang menjadikan kondisi peserta didik lebih unik dengan yang lain.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII SMP Laboratorium- Percontohan UPI Kampus Cibiru, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung,
yang berjumlah 28 orang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Alasannya, berdasarkan analisis guru penjasnya perolehan prestasi
belajar permainan dan olahraga beregu bolavoli pada siswa dalam pembelajaran penjasorkes masih kurang.
Siswa kelas VII masuk pada kategori usia 12 tahun, dijelaskan Wall and Murray 1994:35 bahwa peserta didik pada usia 10-12 tahun dalam perihal
perkembangan fisik memiliki karakteristik perkembangan yang cepat dalam kekuatan dan kontrol terhadap otot-otot besar dan kecilnya. Sedangkan pada
perkembangan sosial, sebuah kelompok berdasarkan gender dan usia yang relatif sama sudah mulai dapat membangun nilai-nilai untuk menghasilkan keputusan
yang dibuat bersama-sama. Sehubungan dengan pernyataan tersebut, Metzler 1999, hlm. 27 menyebutkan karakteristik peserta didik pada usia 11-14 tahun
pada tahapan kognitif bahwa “able to transform previous knowledge and
experience into new structures ”, yang berarti bahwa mereka mampu
mentransformasikan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya ke dalam struktur yang baru.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Solihin Yulianto, 2014 iImplementasi model pembelajaran kooperatif tipe stad untuk meningkatkan keterampilan gerak
dasar pasing bawah permainan Bolavoli dan kerjasama siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu 35
1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran menurut Joyce Weil dalam Metzler, 1999, hlm. 12 disebutkan sebagai
“a plan or pattern that can be used to shape curriculums long-term courses of studies, to design instructional materials, and to guide
instruction in the classroom and other settings ”. Dalam pernyataan tersebut
mengandung arti bahwa model pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dapat digunakan untuk mengarahkan kurikulum pada program tujuan jangka
panjang, merancang bahan ajar yang akan dilaksanakan, dan membimbing proses pembelajaran di dalam kelas maupun diluar kelas.
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif tipe student team and achievement division atau dikenal pula sebagai ‘STAD’ merupakan model pembelajaran kooperatif dengan
menempatkan siswa dalam kelompok non-kompetitif, Suherman 2009, hlm. 23. Sedangkan Lang, R, Hellmut Evans, N, David 2006, hlm. 422 menyebutkan
pembelajaran STAD sama dengan TGT, maksudnya adalah mengelompokan siswa dalam tim yang heterogen dan berusaha menyelesaikan suatu tugas
pembelajaran dengan cara bekerjasama untuk mencapai tujuan kelompok. Lebih lanjut Slavin dalam Jolliffe, 2007, hlm. 48 menjelaskan student-team achivement
division dalam pembelajaran sebagai berikut
The teacher presents the lesson, and then pupils work in teams to ensure that all members have mastered the objective. Pupils then take individual tests on
the material, and scores are averaged for teams and compared with past scores, with teams rewarded for meeting certain criteria.
Penjelasan Slavin tersebut secara singkat dapat diartikan bahwa dalam STAD pembelajaran yang dibuat oleh guru dilaksanakan oleh peserta didik dalam
kelompok, dan kelompok tersebut harus memahami capaian tujuan pembelajaran.
Solihin Yulianto, 2014 iImplementasi model pembelajaran kooperatif tipe stad untuk meningkatkan keterampilan gerak
dasar pasing bawah permainan Bolavoli dan kerjasama siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu 36
3. Keterampilan Gerak
Keterampilan dijelaskan oleh Ma’mun dan Yudha 19992000, hlm. 47 sebagai derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan
efisien dan efektif. Sedangkan keterampilan gerak dijelaskan Schmidt Wrisberg 2000, hlm. :6 sebagai kualitas gerak yang ditampilkan pelaku,
“a skill for which the primary determinant of success is the quality of the movement that the
performer produces ”.
D. Prosedur Penelitian