commit to user
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sintesis Kompleks CuII-Difenilamin
1. Sintesis Kompleks CuCl
2
.2H
2
O dengan Difenilamin a. Penentuan Bilangan Koordinasi CuII dengan Metode Perbandingan Mmol
Spektra UV-Vis seri larutan sampel yang dihasilkan pada penentuan bilangan koordinasi kompleks
CuCl
2
.2H
2
O dengan difenilamin pada perbandingan mmol CuCl
2
.2H
2
O : mmol difenilamin = 1 : 0 sampai 1 : 7 memberikan spektra dengan harga panjang gelombang maksimum
maks
yang berbeda-beda, seperti ditunjukkan oleh Gambar 25 data selengkapnya
ditunjukkan oleh Lampiran 2.
Gambar 25. Spektra UV-Vis penentuan bilangan koordinasi ion Cu
2+
dengan metode perbandingan mmol mmol CuCl
2
.2H
2
O : mmol difenilamin
Spektra UV-Vis penentuan bilangan koordinasi ion Cu
2+
dengan metode perbandingan mmol dari Gambar 25 dapat dijelaskan dengan membuat grafik
antara
maks
versus perbandingan mmol CuCl
2
.2H
2
O dengan mmol difenilamin, seperti ditunjukkan oleh Gambar 26.
1 : 0 1 : 1
1 : 2 1 : 3
1 : 4 1 : 5
1 : 6 1 : 7
A b
s o
r b
a n
s i
Panjang Gelombang nm
35
commit to user Gambar 26.
Grafik
maks
versus perbandingan mmol CuCl
2
.2H
2
O dengan mmol difenilamin pada penentuan bilangan koordinasi ion Cu
2+
dengan metode perbandingan mmol
Gambar 26 menunjukkan grafik
maks
versus perbandingan mmol CuCl
2
.2H
2
O dengan mmol difenilamin. Dari grafik terlihat adanya pergeseran
maks
dari 876 nm pada larutan CuCl
2
.2H
2
O sebelum adanya penambahan difenilamin menjadi 871,5 nm pada larutan CuCl
2
.2H
2
O : difenilamin = 1 : 1. Pergeseran
maks
ke arah panjang gelombang yang lebih kecil mengindikasikan pembentukan kompleks, dimana terjadi pergantian molekul H
2
O yang terkoordinasi pada ion Cu
2+
oleh ligan difenilamin yang terikat lebih kuat pada ion Cu
2+
. Penambahan ligan difenilamin berikutnya tetap menyebabkan adanya pergeseran
maks
sampai penambahan ligan mencapai 4 mmol. Pada saat penambahan ligan mencapai 4 mmol dan seterusnya terlihat panjang gelombang
maksimum relatif mulai tetap. Hal ini menunjukkan ketika penambahan ligan sebanyak 5 mmol dan seterusnya, maka ligan yang akan terkoordinasi pada ion
Cu
2+
maksimal adalah 4. Kemudian dari grafik yang dihasilkan tersebut ditarik garis singgung yang menyatakan perbandingan mmol Cu
2+
: mmol ligan pada kompleks yang terbentuk. Dengan demikian bilangan koordinasi kompleks
CuCl
2
.2H
2
O dengan difenilamin dapat diperkirakan adalah 4.
820 830
840 850
860 870
880
1 2
3 4
5 6
7 λ
m a
k
s i
m u
m mmol CuCl
2
.2H
2
O : ligan difenilamin Penentuan Bilangan Koordinasi CuII
Lamda maks
36
commit to user b. Sintesis Kompleks CuCl
2
.2H
2
O dengan Difenilamin Sintesis kompleks CuCl
2
.2H
2
O dengan difenilamin menghasilkan endapan berwarna biru tua sebanyak 0,978 g 53,18 . Indikasi terbentuknya kompleks
CuCl
2
.2H
2
O dengan difenilamin ditandai oleh adanya pergeseran serapan
maks
spektra UV-Vis CuCl
2
.2H
2
O dan kompleks CuCl
2
.2H
2
O dengan difenilamin dalam metanol, seperti ditunjukkan oleh Gambar 27.
Gambar 27. Spektra UV-Vis a CuCl
2
.2H
2
O 878,50 nm dan b kompleks CuCl
2
.2H
2
O dengan difenilamin
maks
b
1
= 861 nm; b
2
= 592,5 nm dan b
3
= 419 nm Spektra UV-Vis CuCl
2
.2H
2
O dan kompleks CuCl
2
.2H
2
O dengan difenilamin pada Gambar 27 menunjukkan adanya pergeseran serapan
maks
ke arah panjang gelombang yang lebih kecil dari 878,50 nm pada CuCl
2
.2H
2
O menjadi 861; 592,5 dan 419 nm pada kompleks CuCl
2
.2H
2
O dengan difenilamin. Hal ini mengindikasikan telah terbentuk kompleks CuCl
2
.2H
2
O dengan difenilamin. Karena itu dapat dikatakan bahwa ligan difenilamin lebih
kuat dibandingkan ligan H
2
O.
a b
1
b
2
b
3
37
commit to user 2. Sintesis Kompleks CuSO
4
.5H
2
O dengan Difenilamin
Sintesis kompleks CuSO
4
.5H
2
O dengan difenilamin menghasilkan endapan berwarna biru sebanyak 2,073 g 73,15 . Indikasi terbentuknya
kompleks CuSO
4
.5H
2
O dengan difenilamin ditandai oleh adanya pergeseran serapan panjang gelombang maksimum
maks
pada spektra UV-Vis CuSO
4
.5H
2
O dan kompleks CuSO
4
.5H
2
O dengan difenilamin dalam metanol, seperti ditunjukkan oleh Gambar 28.
Gambar 28. Spektra UV-Vis a CuSO
4
.5H
2
O 819,50 nm dan b kompleks CuSO
4
.5H
2
O dengan difenilamin
maks
b
1
= 593 nm dan b
2
= 423,5 nm
Spektra UV-Vis CuSO
4
.5H
2
O dan kompleks CuSO
4
.5H
2
O dengan difenilamin pada Gambar 28 menunjukkan adanya pergeseran
serapan
maks
spektra UV-Vis dari 819,50 nm pada CuSO
4
.5H
2
O menjadi 593 dan 423,5 nm pada kompleks CuSO
4
.5H
2
O dengan difenilamin. Adanya pergeseran serapan
maks
CuSO
4
.5H
2
O ke arah panjang gelombang yang lebih kecil mengindikasikan terbentuknya kompleks CuSO
4
.5H
2
O dengan difenilamin.
a
dala m
38
commit to user
B. Penentuan Formula Kompleks