Metode Penelitian Wilayah Penelitian, Populasi, dan Sampel

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif analisis yaitu bertujuan menerangkan dan mengungkapkan secara sistematis antara dua variabel atau lebih, sekaligus menguji satu atau beberapa hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk melaksanakan suatu penelitian deskriptif ini dilakukan melalui survei, sehingga prediksi dan keeratan hubungan antara variabel yang diteliti dapat diukur sekaligus. Sedangkan metode kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Dengan metode ini diharapkan dapat menggambarkan hubungan variabel yang satu dengan variabel yang lain dengan menggunakan statisik sehingga dapat menjelaskan keadaan dengan benar. Sugiono 2005:11 mengemukakan: “Ciri penelitian kuantitatif diantaranya bertujuan menunjukkan hubungan antar variabel dengan teknik survey serta instrumen penelitiannya berupa angket”. Milan 2001:50 menjelaskan bahwa penelitian survey memiliki ciri memilih sebuah sampel responden dan membuat sebuah kuesioner atau melakukan wawancara untuk mengumpulkan informasi mengenai variabel yang sedang diteliti. Data yang tekumpul digunakan untuk mempelajari sikap, keyakinan, prilaku, pendapat, kebiasaan, gagasan, dan informasi lainnya yang berkenaan dengan perilaku manusia. 90

B. Wilayah Penelitian, Populasi, dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada SD di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, dengan responden guru pada SD Gunungkoneng, SD Cieunteng IV, SD Gunungpereng 1, SD Gunungpereng 2, SD Gunungpereng 3, SD Gunungpereng 4, SD Gunungpereng 5, SD Nagarawangi 1, SD Nagarawangi 2, dan SD Nagarawangi 3.

2. Populasi

Sugiyono 2005:49 mengemukakan bahwa populasi dalam penelitian merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Sasmoko 2004:54, populasi merupakan wilayah generalisasi penelitian yang terdiri atas subjek atau objek pengamatan yang ditetapkan peneliti untuk mengambil kesimpulan. Penentuan populasi merupakan tahapan penting dalam penelitian yang dapat memberikan informasi atau data yang berguna bagi suatu penelitian. Tanpa populasi, penelitian tidak mungkin dilakukan. Sementara itu, Sanafiah Faisal 1982: 324 mengemukakan: “Populasi adalah sekelompok individu tertentu yang memiliki satu atau lebih karakteristik umum yang menjadi pusat perhatian penelitian. Populasi bisa berupa semua individu yang memiliki pola kelakuan tertentu atau bagian dari kelompok itu”. Dengan demikian, populasi dalam penelitian ini adalah guru SD Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya sebanyak 104 guru sebagai berikut: Tabel 3.1 Populasi NO SEKOLAH DASAR JUMLAH 1 SD Gunungkoneng 14 2 SD Gunungpereng 1 12 3 SD Gunungpereng 2 14 4 SD Gunungpereng 3 9 5 SD Gunungpereng 4 10 6 SD Gunungpereng 5 8 7 SD Cieunteung 4 12 8 SD Nagarawangi 1 8 9 SD Nagarawangi 2 9 10 SD Nagarawangi 3 8 JUMLAH 104

3. Sampel

Riduan 2007:56 mengemukakan: “Sampel adalah bagian dari populasi. Suatu pertimbangan apabila subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 - 15 atau 20 - 25 atau lebih”. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Nasution 1991:135 mengemukakan: “.. mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teori, desain penelitian asumsi-asumsi statistik, serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya”. Mencermati dari kedua teori tersebut secara kebetulan peneliti dihadapkan pada suatu masalah terhadap populasi. Dari 14 jumlah sekolah yang seharusnya penulis teliti, hanya 10 sekolah yang dapat penulis jadikan sampel. Sedangkan empat 4 sekolah lainnya disibukkan oleh persiapan lomba gugus sekolah. Realita tersebut penulis menggunakan teknik sampling aksidental Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu sejumlah populasi yang mungkin dapat dijadikan sampel penelitian sebagai sumber data.

a. Menentukan ukuran sampel

Untuk menentukan besarnya atau ukuran sampel digunakan rumus Taro Yamane Riduan, 2008: 65, yaitu : . 1 Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = presisi atau penyimpangan terhadap populasi 1 = angka konstan Dalam penelitian sosial besarnya presisi biasanya antara 5 sampai dengan 10, pada penelitian ini peneliti mengambil presisi sebesar 10 sehingga diperoleh nilai n sebagai berikut: . ² 1 104 104 . 0.1² 1 104 2.04 50.98 Jadi jumlah sampel penelitian sebanyak 51 orang dibulatkan, jumlah ini menjadi responden penelitian. Jumlah sampel tersebut jika diprosentasekan adalah 51104 x 100 = 49,03

b. Menentukan subjek penelitian

Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel adalah teknik simple random sampling dengan penyebaran sampel sebagai berikut: Tabel 3.2 : Penyebaran Sampel No. Nama Sekolah Jumlah Jumlah Sampel 1. SD Gunungkoneng 14 14 x 51104 = 7 2. SD Gunungpereng 1 12 12 x 51104 = 6 3. SD Gunungpereng 2 14 14 x 51104 = 7 4. SD Gunungpereng 3 9 9 x 51104 = 4 5. SD Gunungpereng 4 10 10 x 51104 = 5 6. SD Gunungpereng 5 8 8 x 51104 = 4 7. SD Cieunteung 4 12 12 x 51104 = 6 8. SD Nagarawangi 1 8 8 x 51104 = 4 9. SD Nagarawangi 2 9 9 x 51104 = 4 10 SD Nagarawangi 3 8 8 x 51104 = 4 Jumlah 104 51

C. Tenik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA GURU, DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH SMP DI KECAMATAN MEDAN KOTA.

0 0 45

PENGARUH KOMITMEN KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CIMAHI SELATAN.

0 2 70

PENGARUH MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP BANGUN RUANG DI KELAS V SEKOLAH DASAR (Studi PreEksperimen terhadapPembelajaranMatematika diKelas V SD di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya).

2 9 32

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN ASTANA ANYAR KOTA BANDUNG.

9 53 85

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR KECAMATAN CAMPAKA DAN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA.

0 2 45

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG.

2 26 60

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DAN KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU TK KECAMATAN CIHIDEUNG KOTA TASIKMALAYA.

0 0 33

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru Pada Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.

0 1 67

KONTRIBUSI MANAJEMEN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN : Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.

0 0 60

PENGARUH KINERJA MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI: Studi Deskriftif Terhadap Guru Sekolah Dasar di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2009.

1 1 60