54 Ketentuan-ketentuan yang akan digunakan bagi keperluan analisis data di
atas adalah:
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Validitas Butir soal Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal
terhadap skor total. Untuk menguji validitas setiap butir soal, skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Sebuah
soal akan memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal
dinyatakan dalam bentuk korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan rumus korelasi.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson Arikunto, 2009 berikut:
=
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
3.1 Keterangan:
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.
X = Skor item Y = Skor total
N = Jumlah siswa Interpretasi untuk besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 3.3.
55 Tabel 3.3. Kategori Validitas Butir Soal
Batasan Kategori
0,80 ≤ 1,00
Sangat Tinggi 0,60
≤ 0,80 Tinggi
0,40 ≤ 0,60
Cukup 0,20
≤ 0,40 Rendah
0,00 ≤ 0,20
Sangat Rendah Arikunto, 2009
Kemudian untuk mengetahui signifikansi korelasi dilakukan uji-t dengan rumus Sudjana, 2002 berikut:
=
√
3.2
Keterangan: t : Daya pembeda dari Uji t
: Koefisien korelasi N : Jumlah subyek
b. Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh ketika diuji ulang
dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Menghitung reliabilitas tes dengan rumus Arikunto,
2009 berikut:
=
3.3
Keterangan: = Koefisien reliabilitas yang telah disesuaikan
56 = Koefisien korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
Harga dari dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
korelasi product moment pearson Arikunto, 2009: =
∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑
∑ − ∑ Keterangan:
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.
X = Skor item Y = Skor total
N = Jumlah siswa Interpretasi derajat reliabilitas suatu tes Arikunto, 2009 dapat dilihat pada
Tabel 3.4. Tabel 3.4. Kategori Reliabilitas Tes
Batasan Kategori
0,80 ≤ 1,00
Sangat Tinggi sangat baik 0,60
≤ 0,80 Tinggi baik
0,40 ≤ 0,60
Cukup sedang 0,20
≤ 0,40 Rendah kurang
≤ 0,20 Sangat Rendah sangat kurang
c. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Besarnya indeks kesukaran berkisar antara 0,00
sampai dengan 1,00. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,00, menunjukkan bahwa
57 soal tersebut terlalu mudah. Indeks kesukaran diberi simbol P proporsi
yang dihitung dengan rumus Arikunto, 2009 yaitu:
+ =
, -.
3.4 Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Kriteria indeks kesukaran suatu tes dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Kriteria Indeks Kesukaran
Batasan Kategori
0,00 + ≤ 0,30 Soal Sukar
0,30 + ≤ 0,70 Soal Sedang
0,70 + ≤ 1,00 Soal mudah
Arikunto, 2009 d.
Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi Arikunto, 2009 adalah:
1 =
,
2
-
2
−
,
3
-
3
= +
4
− +
,
3.5 Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
J
A
= Banyak peserta kelompok atas
58 J
B
= Banyak peserta kelompok bawah B
A
= Banyak kelompok atas yang menjawab benar B
B
= Banyak kelompok bawah yang menjawab benar P
A
= Proporsi kelompok atas yang menjawab benar P
B
= Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar. Kategori daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Kategori Daya Pembeda
Batasan Kategori
0,00 1 ≤ 0,20 Kurang
020 1 ≤ 0,40 Cukup
0,40 1 ≤ 0,70 Baik
0,70 1 ≤ 1,00 Baik sekali
Arikunto, 2009 Selanjutnya, analisis yang dilakukan meliputi validitas butir soal,
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda menggunakan
Anates V4
, setelah instrumen tes di-judgement terlebih dahulu.
2. Peningkatan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains