Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
telah dipahami dan apa yang telah dikomunikasikan kepada guru, sehingga siswa dapat belajar dari kesalahanpengalaman belajar
sebelumnya. b. Bagi guru: guru memperoleh gambaran tentang penerapan model
matematisasi berjenjang
sehingga menambah
wawasan dan
memperkaya pengetahuan tentang model pembelajaran yang sudah ada. Di samping itu guru dapat mengetahui bagaimana kemampuan
pemahaman dan komunikasi siswa setelah diberikan pembelajaran dengan model matematisasi berjenjang yang telah diterapkan.
c. Bagi peneliti: peneliti memperkaya pengalaman dalam menerapkan model matematisasi berjenjang. Selain itu mampu menjawab sebagian
kecil masalah dalam pembelajaran matematika. d. Bagi pihak lain: dapat digunakan sebagai rujukan bagi penelitian
selanjutnya. Selain itu dapat memberikan idegagasan bagi pihak yang ingin mengembangkan penelitian serupa dengan topik yang berbeda.
2. Manfaat teoritis a. Guru dapat menggunakan model matematisasi berjenjang sebagai
alternatif model pembelajaran dalam penerapan Kurikulum 2013. b. Dengan penelitian ini, peneliti dapat melihat masalah-masalah yang
terjadi dalam pembelajaran, sehingga dalam penelitian selanjutnya mampu menjawab masalah-masalah lain yang berkembang di kelas
dalam rangka
meningkatkan kualitas
pendidikan khususnya
matematika di Indonesia. c. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi ahli
pendidikan matematika untuk pengembangan model pembelajaran yang ada.
E. Definisi Operasional
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, peneliti menuliskan definisi operasional agar tidak terjadi kesalahan persepsi antara peneliti dan pembaca atau pihak lain.
1. Pemahaman Matematika Kemampuan dalam mengklasifikasikan objek, mengaitkannya dengan
konsep lain dan mampu mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah. Indikator pemahaman matematika yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: a. Mengungkapkan pengertian suatu konsep dengan bahasa sendiri.
b. Mengidentifikasi konsep matematika yang terkandung dalam suatu masalah.
c. Membedakan satu konsep dengan konsep yang lain dalam matematika. d. Menjelaskan hubungan antar konsep dalam menyelesaikan masalah.
e. Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk representasi lainnya.
2. Komunikasi Matematika Kemampuan dalam membuat model, menyusun argumen, menulis ide
jawaban dengan bahasa sendiri dan membuat pertanyaan tentang matematika.
Indikator komunikasi matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide-ide matematika
b. Mengekspresikan, mendemonstrasikan dan melukiskan ide-idenya secara visual dengan cara yang berbeda.
c. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.
d. Menjelaskan ide-ide, situasi-situasi dan relasi-relasi di dalam matematika dengan benda nyata, gambar, grafik dan representasi
aljabar.
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
e. Menganalisis, mengevaluasi dan membuat pertanyaan terhadap suatu informasi yang diberikan.
3. Self-Efficacy Rasa yang mencerminkan keyakinan diri tentang kemampuannya dalam
melakukan tugas-tugas tertentu. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini memuat tiga dimensi yaitu dimensi level, generality dan
strength.
4. Model Matematisasi Berjenjang suatu
model pembelajaran
matematika dimana
dalam proses
pembelajarannya melalui serangkaian kegiatan yang disusun menyerupai anak tangga yang terdiri dari tahapan kegiatan enaktif, ikonik, simbolik
dan kegiatan formal. Selain empat tahapan tersebut model ini juga didasari oleh tiga prinsip didaktis, yaitu reinvensi terbimbing, penggunaan masalah
kontekstual dan pendayagunaan kelas kooperatif.
5. Model Pembelajaran Konvensional Suatu model pembelajaran dimana proses pembelajarannya diawali dengan
penjelasan materi dari guru ceramah, pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya, pemberian latihan soal dan diakhiri dengan
pembahasan soal.
6. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan aktivitas
siswa yang menunjukkan sikapperilaku yang mencerminkan indikator kemampuan pemahaman, komunikasi dan self-efficacy.
Klara Iswara Sukmawati, 2015 PENERAPAN MATEMATISASI BERJENJANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMAHAMAN, KOMUNIKASI DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian