Rancang bangun sistem informasi monitoring penyewaan gedung dan infrastuktur teknologi informasi: studi kasus PT Indosat, Tbk., dan mitra

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEWAAN GEDUNG DAN INFRASTUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI

(STUDI KASUS: PT INDOSAT, TBK DAN MITRA)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

ALVIANI WAHYUNI SUYODTI 108093000027

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEWAAN GEDUNG DAN INFRASTUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI

(STUDI KASUS: PT INDOSAT, TBK DAN MITRA)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

Alviani Wahyuni Suyodti 108093000027

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1436 H


(3)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEWAAN GEDUNG DAN INFRASTUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI

(STUDI KASUS: PT INDOSAT, TBK DAN MITRA)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

ALVIANI WAHYUNI SUYODTI 108093000027

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Nia Kumaladewi, MMSI Sarip Hidayatuloh, MMSI NIP: 19750412 200710 2 002 NIP: 19750811 200912 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Zulfiandri, MMSI


(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul ―Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Studi Kasus: PT Indosat, Tbk dan Mitra)‖ yang ditulis oleh Alviani Wahyuni Suyodti, NIM 108093000027 telah diuji dan dinyatakan Lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Senin, 24 November 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Srata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.


(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Desember 2014

ALVIANI WAHYUNI SUYODTI 108093000027


(6)

ABSTRAK

ALVIANI WAHYUNI SUYODTI (108093000027), Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Studi Kasus: PT Indosat, Tbk) Dibawah Bimbingan Ibu Nia Kumaladewi dan Bapak Sarip Hidayatuloh.

PT Indosat, Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi. Indosat menyediakan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia untuk membangun, mentransfer dan mengoperasikan satelit Organisasi Telekomunikasi Internasional atau Intelsat di Indonesia. Dalam proses bisnisnya Indosat memiliki banyak divisi salah satunya Rental site. Rental Site bergerak menangani proses penyewaan gedung di Indonesia sebanyak 129 lokasi dan perangkat (infrastruktur) yang dibutuhkan untuk menunjang penggunaan jaringan Indosat kepada mitra sebanyak 11 perangkat. Namun, belum adanya sistem pada Rental Site untuk me-monitor proses penyewaan dan belum adanya sistem yang memberikan laporan secara sistematis. Semua pencatatan laporan masih manual sehingga dapat menimbulkan resiko pencatatan laporan yang berulang (redudansi) sehingga laporan yang dihasilkan tidak akurat. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dibuatlah Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem informasi monitoring yang user friendly serta dapat membantu PT Indosat, Tbk dalam pengaksesan data penyewaan dan laporan secara mudah dan cepat. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu model RAD (Rapid Application Development) menggunakan UML (Unified Modelling Language) sebagai tools-nya. Dalam membangun sistem tersebut, teknologi yang dipakai yaitu PHP sebagai bahasa pemrograman, XAMPP sebagai web server dan MySQL sebagai database. Hasil penelitian ini berupa sistem informasi monitoring penyewan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang mencakup bagian Rental Site yang digunakan untuk menata dan memonitor data penyewaan agar lebih efisien.

Kata Kunci : Sistem Informasi Monitoring, berorientasi objek, UML, Rapid Application Development, PHP, MySQL.

V Bab + 203 Halaman + xxxiii Halaman + 81 Gambar + 37 Tabel + Pustaka + Lampiran


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu „alaikum wr. wb

Puji serta syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat beriringan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan kerabat serta muslimin dan muslimat, semoga kita semua mendapatkan syafa’at dari beliau di akhirat kelak. Amin.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Studi Kasus: PT Indosat, Tbk)” yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para peneliti selanjutnya.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(8)

3. Bapak Zulfiandri, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI dan Bapak Sarip Hidayatuloh, MMSI selaku Dosen Pembimbing yang secara bijaksana dan kooperatif telah memberikan bimbingan, semangat, dukungan, dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya selama peneliti menyelesaikan studi di Sistem Informasi. Serta seluruh staff Jurusan TI/SI dan staff Akademik FST yang telah membantu peneliti dalam masa perkuliahan.

6. Bapak Hery Soegijanto selaku Manager Network Partnership, Bapak Mauril Basri dan Bu Yuni selaku Pembimbing Lapangan untuk skripsi ini yang telah memberikan motivasi dan segala bentuk dukungannya kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.

Peneliti sadar bahwa penyususan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif di alvianiwahyuni28@gmail.com untuk penyusunan laporan yang lebih baik lagi.

Akhir kata, peneliti berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama sahabat-sahabat Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wassalamu ‟alaikum wr. wb

Jakarta, Desember 2014 ALVIANI WAHYUNI S


(9)

LEMBAR PERSEMBAHAN

1. Ayahanda Supoyo, Ibunda Yohana S.Ag, dan Nenek Bunaya tercinta yang telah berjuang untuk memberikan semangat hidup kepada saya dan keluarga. Terimakasih atas segala do’a restu dan harapannya kepada saya yang tak pernah lepas. Serta untuk kedua adik laki-laki saya, Choldik dan Mufti yang selalu menjadi motivasi saya dalam melakukan setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

2. Sahabat-sahabat SI 2008 yang telah mau berbagi ilmu dengan peneliti sehingga juga mambantu dalam penyelesaian penelitian skripsi ini dan sahabat-sahabat lain yang terlalu banyak jika peneliti sebutkan satu per satu. Sahabat-sahabat tersayang yang selalu ada dalam suka dan duka sejak awal masa perkuliahan, ―BEE‖ Mutiara Rulita, Selvia Rahmawati, Nur Anggraini, Rita Ayanti, Shofwatul Maula, Andrea Pramita, Putri Ragil, Bowo Sukoco, Ismail, Aditya Bourlyn, Jamaluddin, M. Rifki, ka Safira Zahra, Riza Irawan dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 3. Gian Sugianto yang selalu ada untuk memberikan semangat dan

dukungannya dengan penuh cinta dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Kelurga besar PSM UIN Jakarta yang selalu memberikan semangatnya untuk segera menyelesaikan studi ini dan memberikan pengalaman terbesar yang tak terlupakan.


(10)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………. i

Lembar Persetujuan……….. ii

Lembar Pengesahan……….. iii

Lembar Pernyataan……… iv

Abstrak……….. v

Kata Pengantar……….. vi

Lembar Persembahan……… viii

Daftar Isi……… ix

Daftar Gambar………... xiv

Daftar Tabel... ... xviii

Daftar Lampiran ... xxi

Daftar Simbol ... xxi

BAB I PENDAHULUAN……….… 1

1.1 Latar Belakang……… 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah……….. 4

1.4 Batasan Masalah………. 4

1.5 Tujuan dan Manfaat……… 6

1.5.1 Tujuan ... 6

1.5.2 Manfaat ... 6

1.6 Metodologi Penelitian……… 7

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 7


(11)

1.7 Sistematika Penulisan……… 8

BAB II LANDASAN TEORI………... 10

2.1 Konsep Dasar Sistem……… 10

2.1.1 Pengertian Sistem... 10

2.1.2 Karakteristik Sistem... 10

2.1.3 Pengertian Data... 12

2.1.4 Informasi... 13

2.1.5 Nilai Informasi... 13

2.1.6 Kualitas Informasi………... 14

2.1.7 Sistem Informasi …………... 15

2.1.8 Komponen Sistem Informasi ... 16

2.1.9 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi ... 17

2.2 Monitoring……….. 18

2.2.1 Pengertian Monitoring... 18

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Monitoring... 19

2.2.3 Penggunaan Monitoring……….. 20

2.3 Penyewaan ………. 21

2.3.1 Pengertian Penyewaan……… 21

2.3.2 Unsur Sewa Menyewa……… 22

2.3.3 Subyek dan Objek Sewa Menyewa……… 22

2.3.4 Bentuk dan Substansi Sewa Menyewa………... 23

2.3.5 Hak dan Kewajiban dalam Penyewaan………... 23

2.4 Gedung dan Infrastruktur……….. 25

2.4.1 Definisi Gedung……..……….. 25


(12)

2.4.3 Definisi Infrastruktur……….... 27

2.4.4 Jenis Infrastruktur………... 27

2.5 Object Oriented Analysis and Design ... 28

2.5.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design ... 28

2.5.2 Keuntungan/ Manfaat Object Oriented ... 30

2.6 Tools Pengembangan Sistem………. 31

2.7 Metode Pengembangan Sistem... 36

2.7.1 Tahapan-tahapan dalam RAD……… 37

2.8 Konsep Basis Data dan Database Management System ... 38

2.8.1 Basis Data (Database) ... 38

2.8.2 DBMS (Database Management System) ... 39

2.8.3 Normalisasi ... 40

2.9 Skema Database……….. 41

2.10 Konsep Dasar Internet ... 42

2.10.1 Pengertian Internet ... 42

2.11 Unsur-unsur dalam Perancangan Website………... 43

2.11.1 PHP (Personal Home Page Tools)... 43

2.11.2 MySQL... 43

2.11.3 XAMPP dan Php MyAdmin... 44

2.11.4 Black Box Testing ... 44

2.12 Literatur Sejenis ... 45

2.13 Perbandingan Sistem yang Dibuat dengan Literatur Sejenis ... 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………. 61

3.1 Metode Pengumpulan Data………... 62


(13)

3.1.2 Wawancara... 62

3.1.3 Studi Pustaka... 63

3.2 Metode Pengembangan Sistem………... 64

3.2.1 Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning)... 64

3.2.2 Perancangan Sistem (Workshop Design)... 65

3.2.3 Implementasi Sistem (Coding & Testing)... 65

3.3 Kerangka Berfikir……… 67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………. 68

4.1 Requirement Planning... 68

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 68

4.1.1.1 Sejarah PT Indosat, Tbk……….. 68

4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan……… 71

4.1.1.3 Struktur Organisasi………. 72

4.1.1.4 Job Description……… 73

4.1.1.5 Corporate Governance Indosat…………..… 74

4.1.1.6 Tujuan Penerapan Good Corporate Governance 75 4.1.1.7 Prinsip-prinsip Good Corporate Governance 75 4.1.2 Analisis Sistem Berjalan... 78

4.1.2.1 Masalah-masalah dalam Sistem Berjalan... 81

4.1.3 Analisis Pemecahan Masalah (Sistem Usulan)... 81

4.1.4 Perbandingan Sistem………. 83

4.1.5 Syarat Ketentuan Penyewaan Gedung dan Infrastruktur 83 4.2 Workshop Design... 84

4.2.2 Desain Proses ……… 84


(14)

4.2.2.2 Narasi Use Case Diagram……….. 86

4.2.2.3 Rancangan Activity Diagram... 102

4.2.2.4 Rancangan Sequence Diagram………... 120

4.2.2.5 Rancangan Statechart Diagram……….. 139

4.3.1.6 Rancangan Deployment Diagram ……….. 157

4.2.3 Desain Database Sistem Informasi Monitoring Penyewaan 157 4.2.3.1 Identifikasi Potensial Objek……….…….. 157

4.2.3.2 Perancangan Class Diagram……….. 161

4.2.3.3 Normalisasi……… 162

4.2.3.4 Skema Database.……….. 166

4.2.3.5 Rancangan Tabel Database…..………. 167

4.2.4 Perancangan Input Output ... 174

4.2.4.1 Modul-modul User……….. 174

4.2.4.2 Struktur Menu……….…. 178

4.2.4.3 Perancangan Interface……….. 179

4.3 Implementasi Sistem………. 195

4.3.1 Coding………..……… 195

4.3.2 Black Box Testing……….………… 195

BAB V PENUTUP ………. 201

5.1 Kesimpulan………. 201

5.2 Saran……… 201


(15)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Contoh Diagram Use Case……….. 33

2.2 Contoh Model Activity Diagram……….. 34

2.3 Contoh Model Sequence Diagram……… 34

2.4 Contoh Model Statechart Diagram ... 35

2.5 Contoh Model Deployment Diagram ... 35

2.6 Contoh Model Class Diagram……….. 36

3.1 Kerangka Berpikir……… 67

4.1 Struktur Organisasi Partnership Network... 73

4.2 Rich Picture Sistem Berjalan……… 79

4.3 Rich Picture Sistem yang Diusulkan……… 82

4.4 Use Case Diagram……… 85

4.5 Activity Diagram Login ... 103

4.6 Activity Diagram Ubah Password……… 104

4.7 Activity Diagram Manajemen Customer... 105

4.8 Activity Diagram Manajemen Mitra... 106

4.9 Activity Diagram Manajemen Staf………... 107

4.10 Activity Diagram Manajemen Produk... 108

4.11 Activity Diagram Manajemen Sewa...……... 109

4.12 Activity Diagram Manajemen Dokumen... 110

4.13 Activity Diagram UploadDokumen………. 111

4.14 Activity Diagram Download Dokumen……… 112


(16)

4.16 Activity Diagram ExistingKontrak ………. 114

4.17 Activity Diagram Deaktifasi Kontrak………...………… 115

4.18 Activity Diagram Validasi Kontrak... 116

4.19 Activity Diagram Laporan………... 117

4.20 Activity Diagram Cetak Laporan……….. 118

4.21 Activity Diagram Logout... 119

4.22 Sequence Diagram Login………... 120

4.23 Sequence Diagram Ubah Password………... 121

4.24 Sequence DiagramManajemen Customer... 122

4.25 Sequence DiagramManajemen Mitra... 124

4.26 Sequence Diagram Manajemen Staf……….... 126

4.27 Sequence Diagram Manajemen Produk………... 128

4.28 Sequence Diagram Sewa……….. 129

4.29 Sequence Diagram Dokumen……….. 130

4.30 Sequence Diagram Upload Dokumen………. 131

4.31 Sequence Diagram DownloadDokumen……… 132

4.32 Sequence Diagram Kontrak………. 133

4.33 Sequence Diagram Existing………... 134

4.34 Sequence Diagram Deaktifasi………. 135

4.35 Sequence Diagram Validasi………. 136

4.36 Sequence Diagram Laporan………. 137

4.37 Sequence Diagram Cetak Laporan……….. 138

4.38 Sequence Diagram Logout………... 139


(17)

4.40 Statechart Diagram Ubah Password ………. 141

4.41 Statechart Diagram Manajemen Mitra……….. 142

4.42 Statechart Diagram Manajemen Staf………. 143

4.43 Statechart Diagram Customer...... 144

4.44 Statechart Diagram Dokumen……… 145

4.45 Statechart Diagram Upload Dokumen... 146

4.46 Statechart Diagram Download Dokumen... 147

4.47 Statechart Diagram Manajemen Produk... 148

4.48 Statechart Diagram Sewa Produk........ 149

4.49 Statechart Diagram Kontrak…... 150

4.50 Statechart Diagram Existing…... 151

4.51 Statechart Diagram Deaktifasi ………... 152

4.52 Statechart DiagramValidasi... 153

4.53 Statechart Diagram Laporan... 154

4.54 Statechart Diagram Cetak Laporan………. 155

4.55 Statechart Diagram Logout……….. 156

4.56 Deployment Diagram……… 157

4.57 Class Diagram... 162

4.58 Struktur Menu………... 178

4.59 Rancangan Menu Login ... 179

4.60 Rancangan Halaman Utama Staf ... 180

4.61 Rancangan Halaman Utama Manager ... 181


(18)

4.63 Rancangan Halaman Menu Manajemen Customer ... 183

4.64 Rancangan Halaman Menu Kontrak Mitra... 184

4.65 Rancangan Halaman Menu Sewa... 185

4.66 Rancangan Halaman Menu Produk... 186

4.67 Rancangan Halaman Menu Kontrak…... 187

4.68 Rancangan Halaman Menu Existing……….... 188

4.69 Rancangan Halaman Menu Deaktifasi... 189

4.70 Rancangan Halaman Menu Dokumen... 190

4.71 Rancangan Halaman Menu Upload Dokumen... 191

4.72 Rancangan Halaman Menu Download Dokumen... 192

4.73 Rancangan Halaman Menu Laporan………..………. 193


(19)

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian tentang Sistem Informasi Monitoring ... 45

2.2 Perbandingan Sistem yang Dibuat dengan Literatur Sejenis... 61

4.1 Proses Sistem ... 83

4.2 Identifikasi Actor danUse Case……….. 85

4.3 Narasi Use Case Login... 86

4.4 Narasi Use Case Ubah Password……… 87

4.5 Narasi Use Case Manajemen Customer... 88

4.6 Narasi Use Case Manajemen Mitra... 89

4.7 Narasi Use Case Manajemen Staff…... 90

4.8 Narasi Use Case Manajemen Produk... 91

4.9 Narasi Use Case Sewa………... 92

4.10 Narasi Use Case Dokumen... 93

4.11 Narasi Use Case Upload Dokumen... 94

4.12 Narasi Use Case Download Dokumen... 95

4.13 Narasi Use Case Kontrak... 96

4.14 Narasi Use Case Existing Kontrak………... 96

4.15 Narasi Use Case Deaktifasi Kontrak………. 98

4.16 Narasi Use Case Validasi Kontrak……… 99

4.17 Narasi Use Case Laporan……….. 100

4.18 Narasi Use Case Cetak Laporan………... 101

4.19 Narasi Use Case Logout………. 102

4.20 Identifikasi Potensial Objek... 157


(20)

4.22 Bentuk Unnormal... 163

4.23 Bentuk Normal Pertama (1NF)... 164

4.24 Bentuk Normal Kedua (2NF)... 165

4.25 Schema Database... 166

4.26 Tabel User... 167

4.27 Tabel Level………. 168

4.28 Tabel Customer... 168

4.29 Tabel Kontrak... 169

4.30 Tabel Sewa... 170

4.31 Tabel Mitra... 170

4.32 Tabel Produk……….. 171

4.33 Tabel Dokumen……….. 172

4.34 Tabel Staf…….………... 172


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Hasil Observasi………. xxvii

LAMPIRAN II Hasil Wawancara………. xxviii

LAMPIRAN III Surat Keterangan Penunjukan Dosen……… xxix

LAMPIRAN IV Surat Keterangan Tempat Penelitian / Riset……….. xxx

LAMPIRAN V Tampilan Aplikasi……… xxxi


(22)

DAFTAR SIMBOL SIMBOL USE CASE DIAGRAM

(Whitten et al. 2007)

Simbol Keterangan

Actor

Use case

Association

Inheritance

Uses (includes)


(23)

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Whitten et al. 2007)

Simbol Keterangan

State Activity

Initiate Activities

Start of the Process

Termination of the Process

Synchrinization Bar


(24)

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

(Whitten et al. 2007)

Simbol Keterangan

Actor

Object

Lifeline

Message

Message (return)

Message (call)

Behaviors (Operation)


(25)

SIMBOL CLASS DIAGRAM (Whitten et al. 2007)

Simbol Keterangan

Class 1. class name 2. attributes 3. behaviors

Association

Agregation (shared)


(26)

SIMBOL STATECHART DIAGRAM

(Whitten et al. 2007)

Simbol Keterangan

Keadaan

Event

Awal Keadaan


(27)

SIMBOL DEPLOYMENT DIAGRAM

(Whitten et al. 2007)

Simbol Keterangan

Package

Node

Dependency


(28)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peranan teknologi informasi pada masa sekarang tidak hanya diperuntukkan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan perseorangan. Bagi organisasi, teknologi informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif, sedangkan bagi perseorangan maka teknologi informasi ini dapat digunakan untuk mencapai keunggulan pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan. Teknologi menurut Whitten (2007) merupakan sebuah istilah yang menjelaskan kombinasi dari teknologi komputer (software dan hardware) dengan teknologi telekomunikasi (data, gambar, dan jaringan suara). Dan di zaman yang berkembang seperti sekarang, hampir semua manusia bergantung pada mesin, oleh karena itu banyak mesin yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia, salah satunya komputer.

McLeod mengemukakan bahwa komputer telah digunakan untuk aplikasi bisnis sejak pertengahan tahun 1950-an. Sejak saat itu baik piranti keras maupun piranti lunak mendapat kemajuan yang dramatis, yang memungkinkan dinikmatinya manfaat pemrosesan komputer oleh individual dan juga organisasi (Mc Leod: 2008). Dalam kaitannya dengan komputer, sistem informasi dan dunia bisnis juga merupakan hal yang saling berpengaruh.

Dijelaskan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem virtual. Data mereka mencerminkan sistem fisik dari sebuah perusahaan. Bisnis adalah


(29)

2

sistem terbuka, karena mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka, sehingga keduanya memiliki keterikatan (Mc Leod: 2008).

PT Indosat, Tbk merupakan sebuah perusahaan investasi asing untuk menyediakan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia untuk membangun, mentransfer dan mengoperasikan Satelit Organisasi Telekomunikasi Internasional, atau Intelsat. Memasuki abad ke-21 dan sesuai dengan trend di dunia, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi industri telekomunikasi nasional dengan membuka peluang terhadap persaingan pasar yang lebih bebas. Berdasarkan UU No.3 Tahun 1989 mengenai Telekomunikasi, secara bertahap hak eksklusifitas (monopoli) penyelenggaraan telekomunikasi internasional tersebut dihilangkan. Indosat segera menangkap peluang ini dengan mengembangkan bisnis celular, diawali pada melalui pendirian perusahaan operator selular yaitu PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) pada tahun 2001, dan diikuti dengan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002, menjadikan Indosat Group sebagai penyelenggara celular terbesar kedua di Indonesia.

Sistem informasi monitoring sebagai sebuah proses untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang ada dan network partnership di tuntut untuk aktif me-monitor dan memenuhi kebutuhan perusahaan. Adapun network partnership bertujuan untuk memudahkan semua penggunaan perangkat dalam ruang lingkup perusahaan serta menyajikan laporan guna memenuhi kebutuhan informasi dalam suatu perusahaan yang dapat diakses dengan cepat dan mudah.

Rental site merupakan salah satu bagian di PT Indosat, Tbk yang terlingkup dalam bagian network partnership divisi Resource Management.


(30)

3

Dalam kegiatan bisnisnya, perusahaan yang menjalin kerjasama dengan berbagai mitra di Indonesia tidak mempunyai sistem yang dapat mendukung sistem penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi. Dalam rental site masih menggunakan sistem manual, dimana staf masih harus input manual dari setiap kegiatan, baik dalam aktifasi penyewaan maupun me-monitor proses penyewaan gedung dan infrastrukturnya serta banyaknya laporan sewa yang tumpang tindih, dimana data disimpan didalam lebih dari satu lokasi sehingga terjadi kelebihan data dan menimbulkan masalah dalam hal inkonsisten dan keaslian data sehingga mengakobatkan pemborosan ruang penyimpanan. Sistem tersebut dirasa kurang user friendly sehingga menyulitkan pihak manager untuk mengakses data dan juga mengambil keputusan ataupun kebijakan untuk perusahaan.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik membantu PT Indosat, Tbk guna mengembangkan kegiatan bisnis yang ada pada bagian rental site partnership network dalam me-monitor proses penyewaan. Untuk itu, penulis melakukan penelitian dengan judul ―Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyewaan Gedung dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Studi Kasus: PT Indosat, Tbk dan Mitra).

1.2 Identifikasi Masalah

Dari hasil wawancara dengan staf rental site, penulis mendapatkan beberapa permasalahan terhadap sistem yang sedang berjalan dan data yang ada sehingga menghambat kinerja staf rental site. Masalah yang muncul antara lain:


(31)

4

1. Belum adanya database yang terintegrasi dengan sistem serta pencatatan sewa masih manual (dalam Microsoft Excel) dan tidak melalui sistem tertentu, serta membuka kertas kerja satu persatu.

2. Adanya redudansi atau duplikasi data dalam beberapa file data sehingga data yang sama disimpan di dalam lebih dari satu lokasi yang berbeda dan mengakibatkan data tidak konsisten serta terjadi pemborosan ruang penyimpanan.

1.3 Rumusan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang ada, maka dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat sistem informasi monitoring penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang dapat memberikan akses yang mudah secara user friendly dan dapat digunakan saat dibutuhkan?

2. Bagaimana merancang sistem informasi monitoring penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang menyajikan laporan penyewaan secara sistematis dan meminimalisir terjadinya redudansi dan duplikasi data.

1.4 Batasan Masalah

Untuk memperjelas tahapan penelitian yang sesuai dengan judul penelitian, penulis memberikan pembatasan masalah penelitian ini pada:


(32)

5

1. Sistem Informasi Monitoring ini hanya digunakan untuk bagian Rental Site Network Partnership divisi Resource Management di PT Indosat, Tbk, tidak termasuk di dalamnya bagian finance, provisioning, procurement, business planning and analysis group, Sales Engineering dan SDM lainnya.

2. Sistem ini hanya terdiri dari 2 indikator utama monitoring dalam pendukung sistem penyewaan yakni monitoring proses penyewaan gedung dan infrastrukturnya dari mulai melakukan proses penyewaan hingga tahap order. Monitoring laporan proses penyewaan dalam bentuk data dan grafik yang tersedia.

3. Penelitian ini menggunakan Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan model pengembangan Rapid Application Development (RAD) (Kendall & Kendall, 2010) sebagai metode pengembangan sistem dari tahap Requirement Planning, Design Workshop sampai dengan tahapan Implementation. Pada tahap implementation hanya sampai pada tahap pengujian sistem dengan menggunakan Black Box Testing, yakni pengujian secara pribadi.

4. Tools yang digunakan dalam perancangan sistem mengunakan UML (Unified Modelling Language) dengan tahapan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, statechart diagram, deployment diagram dan class diagram dengan menggunakan Microsoft Visio dan Astah Community sebagai media pembuatan desain, bahasa pemrograman PHP dengan aplikasi Dreamweaver dan MySQL sebagai database server.


(33)

6

1.5 Tujuan dan Manfaat 1.5.1 Tujuan

Tujuan utama dari skripsi ini adalah menghasilkan sistem informasi monitoring penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi. Sedangkan tujuan khususnya adalah:

1. Merancang dan membangun sistem informasi monitoring pada proses penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi yang ada pada bagian rental site PT Indosat Tbk secara user friendly.

2. Membuat laporan penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi secara rutin dan sistematis kepada manager.

1.5.2 Manfaat

Manfaat yang diperoleh penulis diantaranya adalah:

1. Memahami kondisi yang sebenarnya terjadi pada proses penyewaan gedung dan infrastruktur teknologi informasi.

2. Dengan mengimplementasikan sistem informasi monitoring, maka dapat mempermudah manager untuk mengakses proses sewa secara mudah, tepat, dan cepat.

3. Dengan adanya sistem informasi monitoring, diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara efektif dan efisien.

4. Mengurangi masalah human error dalam melakukan penginputan data hasil monitoring penyewaan.


(34)

7

5. Dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dalam mengembangkan sistem monitoring.

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan 3 metode pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, di antaranya:

1) Metode Observasi

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto, 2008).

2) Metode Wawancara

Wawancara merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008).

3) Studi Pustaka

Mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita lakukan. (Jogiyanto, 2008).

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan untuk mengembangkan sistem ini yaitu Rapid Application Development (RAD). RAD merupakan suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem


(35)

8

yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall, 2010).

RAD dibagi dalam beberapa tahapan, diantaranya: Requirement Planning, Design Workshop, dan Implementation (Kendall, 2010). Serta tools perancangan yang digunakan, yaitu UML (Unified Modelling Language) dan bahasa pemrograman PHP & MySQL.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penyelesaian penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang penulisan, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menguraikan teori-teori yang terkait dengan konsep sistem informasi, analisis dan perancangan sistem serta teori-teori yang berhubungan dengan sistem informasi monitoring.


(36)

9

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan serta menjelaskan tentang objek penelitian, metode yang digunakan khususnya metode pengumpulan data, metode penlitian, waktu dan tempat penelitian, serta kerangka berpikir.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai analisa sampai rancang bangun Sistem

Informasi Monitoring dengan menggunakan Rapid Application

Development (RAD) serta uji coba dengan berbagai kondisi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh bab dan saran-saran perbaikan untuk pengembangan sistem selanjutnya yang lebih baik.


(37)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian sistem

Sistem secara umum memiliki pengertian yang luas. Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan (Mulyanto, 2009).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen–komponen (components), batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal) (Mulyanto, 2009).

a. Komponen sistem (components)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungannya yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar disebut super sistem.


(38)

11

b. Batas sistem (boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem, dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan bagi sistem tersebut.

d. Penghubung sistem (interface)

Penghubung yang dimaksud adalah media yang dapat menghubungkan antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung inilah yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu sistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem (input)

Masukan yaitu suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukkan perawatan (maintenance input) adalah bahan yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan


(39)

12

sinyal (signal input) adalah masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Keluaran sistem (output)

Keluaran yaitu hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

g. Pengolah sistem (process)

Pengolahan sistem merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

h. Sasaran sistem (objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem.

2.1.3 Pengertian Data

Data merupakan representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. (Mulyanto, 2009)

Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karena itu, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Proses pengolahan data terbagi menjadi tiga tahapan, yang disebut dengan siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) yaitu :


(40)

13

1. Pada tahapan Input

Yaitu dilakukan proses pemasukan data ke dalam komputer lewat media input (Input Devices).

2. Pada tahapan Processing

Yaitu dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan, yang dilakukan oleh alat pemroses (Process Devices) yang dapat berupa proses perhitungan, perbandingan, pengendalian, atau pencarian distorage.

3. Pada tahapan Output

Yaitu dilakukan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (Output Devices) yaitu berupa informasi.

2.1.4 Informasi

Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Suatu sistem apabila tidak mendapatkan informasi yang cukup tentu saja tidak akan bertahan lama (Mulyanto, 2009).

2.1.5 Nilai Informasi

Menurut Mulyanto (2009) nilai informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat (benefit) dan biaya mendapatkannya (cost). Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.


(41)

14

2.1.6 Kualitas Informasi

Menurut Mulyanto (2009) Kualitas dari suatu informasi (quality of informasi) tergantung dari tiga hal, yaitu:

1. Akurat (accurate)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Burch dan Grudnitski (Kadir, 2003) menganalogikan kualitas


(42)

15

informasi sebagai pilar-pilar yang berguna dalam bagunan yang menentukan baik tidaknya pengambilan keputusan.

2.1.7 Sistem Informasi

Menurut Bodnar dan Hopwood (1993) dalam buku Acounting Information Sistem edisi kelima, mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna (Mulyanto, 2009).

Menurut Turban, McLean, dan Waterbe (1999) dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages, mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Mulyanto, 2009).

Sedangkan definisi sistem informasi menurut Joseph Wilkinson dalam buku Acounting and Information Sistem adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberdaya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan (Mulyanto, 2009).

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan (Mulyanto, 2009).


(43)

16

2.1.8 Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen sistem informasi (Mulyanto, 2009):

1. Sumber Daya Manusia

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi.

2. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.

3. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk pemrosesan informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.


(44)

17

4. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melankan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

5. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang

menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi.

2.1.9 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut:

1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan

kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.

2. Perancangan Sistem: merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.

3. Programming dan Testing Sistem : pada tahap ini dilakukan perancangan

algoritma dengan menggunakan pseudocode yang ditulis dalam bahasa Indonesia terstruktur/bahasa inggris terstruktur. Perancangan algoritma


(45)

18

(Pemograman Modular). Setelah selesai pembuatan algoritma, maka dibuatlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa pemograman terpilih.

4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan

pelatihan dan panduan seperlunya.

5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan

melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.

6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan

seberapa bagus sistem telah dioperasikan.

2.2 Monitoring

2.2.1 Pengertian Monitoring

Definisi yang diambil dari kamus umum bahasa Indonesianya, kata monitoring mempunyai arti mengikuti atau mengawasi (Poerwadarminta, 2006).

Monitoring adalah ”A continuing function that uses systematic collection of data on specified indicators to provide management and the main stakeholders of an ongoing development intervention with indications of the extent of progress and achievement of objectives and progress in the use of allocated funds” (Sangweni, 2008).

Monitoring merupakan sebuah fungsi terus yang menggunakan pengumpulan sistematis data tentang indikator tertentu untuk menyediakan manajemen dan pemangku kepentingan utama dari intervensi pembangunan yang


(46)

19

berkelanjutan dengan indikasi tingkat kemajuan dan pencapaian tujuan dan kemajuan dalam penggunaan dana yang dialokasikan (Sangweni, 2008).

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Monitoring

Sistem monitoring merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber daya (Ohara, 2005). Biasanya data yang dikumpulkan merupakan data yang real time. Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar (Masroeri et. al, 2010), yaitu: 1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring

2. Proses di dalam analisis data monitoring

3. Proses di dalam menampilkan data hasil montoring

Monitoring secara umum dapat diartikan sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain (Dewi et. al, 2014 ):

1. Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan pengeluarannya (fokus input, proses dan output).

2. Pelaporan tentang kemajuan.

3. Identifikasi masalah-masalah pengelolaan dan pelaksanaan.

Sedangkan sistem monitoring merupakan sistem yang didesain untuk memberikan feedback ketika program sedang menjalankan fungsinya. Feedback dimaksudkan untuk memberikan informasi atau sistem pada saat itu. Sistem monitoring merupakan kumpulan prosedur dan program untuk mengkomputasi sistem informasi yang didesain untuk mencatat dan mentrasmisikan data


(47)

20

berdasarkan informasi yang diperoleh. Sistem monitoring adalah kumpulan fitur informatif yang memberikan informasi mengenai apa saja yang terjadi dengan sistem yang di monitor.

2.2.3 Penggunaan Monitoring

Applications monitoring involves the continuous surveillance of data networks and their can be resolved quickly. Organizations can monitor applications with standard network management tools and resolve problems with in house technical staff. Alternatively, the organization can outsource the applications monitoring function to a third-party network management firm or carrier‖ (Muller,2000).

Aplikasi monitoring melibatkan pengawasan terus menerus jaringan data dan mereka dapat diselesaikan dengan cepat. Organisasi dapat memonitor aplikasi dengan alat manajemen jaringan standar dan menyelesaikan masalah dengan di rumah staf teknis. Atau, organisasi bisa memasang iklan fungsi aplikasi pemantauan untuk perusahaan manajemen jaringan pihak ketiga atau operator (Muller, 2000). Penulis menyimpulkan bahwa penggunaan monitoring terkait pada berlangsungnya pengamatan jaringan data dan dapat berubah dengan cepat. Pengaturan dapat memonitor penggunaan dengan pengelolaan standar alat jaringan dan menyelesaikan masalah oleh teknisi staf.


(48)

21

2.3 Penyewaan

2.3.1 Pengertian Penyewaan

Penyewaan adalah sebuah persetujuan di mana sebuah pembayaran dilakukan atas penggunaan suatu barang atau properti secara sementara oleh orang lain. Barang yang dapat disewa bermacam-macam, tarif dan lama sewa juga bermacam-macam (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php, 14 Maret 2012, Pkl 09.00).

Dirjen pajak mengeluarkan Surat Edaran SE–35/PJ/2010 tertanggal 9 Maret 2010. Surat Edaran ini memberikan definisi atau penjelasan tentang pengertian sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, jasa teknik, jasa mamajemen dan jasa konsultan. Pengahasilan-penghasilan ini pada umumnya adalah objek pemotongan PPh pasal 23. Sewa dan pengahasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta merupakan penghasilan yang diterima atau diperoleh sehubungan dengan kesepakatan untuk memberikan hak menggunakan harta selama jangka waktu tertentu baik dengan perjanjian tertulis maupun tidak tertulis sehingga harta tersebut hanya dapat digunakan oleh penerima hak selama jangka waktu yang telah disepakati.

Sewa-menyewa diatur dalam pasal 1548 sampai dengan pasal 1600 KUH Perdata Sewa menyewa adalah suatu persetujuan, yang mana pihak yang satu mengikatkan diri untuk memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak yang lain selama waktu tertentu, dengan pembayaran suatu harga yang disanggupi oleh pihak terakhir itu (Pasal 1548 KUH Perdata).


(49)

22

2.3.2 Unsur Sewa-Menyewa

Pada dasarnya sewa menyewa dilakukan untuk waktu tertentu, sedangkan sewa-menyewa tanpa waktu tertentu tidak diperkenankan. Persewaan tidak berakhir dengan meninggalnya orang yang menyewakan atau penyewa. Begitu juga karena barang yang disewakan dipindahtangankan. Disini berlaku asas bahwa jual beli tidak memutuskan sewa menyewa (Salim, 2006).

Dari uraian di atas, dapatlah dikemukakan unsur-unsur yang tercantum dalam perjanjian sewa-menyewa adalah :

1. Adanya pihak yang menyewa dan pihak penyewa.

2. Adanya konsensus antara kedua belah pihak yang melakukan sewa. 3. Adanya objek sewa-menyewa, yaitu barang, baik barang bergerak

maupun tidak bergerak.

4. Adanya kewajiban dari pihak yang menyewakan untuk menyerahkan kemikmatan kepada pihak penyewa atas suatu benda.

5. Adanya kewajiban dari penyewa untuk menyerahkan uang pembayaran kepada yang menyewakan.

2.3.3 Subyek dan Objek Sewa-Menyewa

Pihak yang terllibat dalam perjanjian sewa menyewa adalah pihak yang menyewakan dan pihak penyewa. Pihak yang menyewakan adalah orang atau badan hukum yang menyewakan barang atau benda kepada pihak penyewa, sedangkan pihak penyewa adalah orang atau badan hukum yang menyewa barang atau benda dari pihak yang menyewakan. Yang menjadi objek


(50)

23

dalam perjanjian sewa–menyewa adalah barang dan harga. Dengan syarat yang disewakan adalah barang yang halal, artinya tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban, dan kesusilaan (Salim, 2006).

2.3.4 Bentuk dan Subtansi Sewa-Menyewa

Dalam KUH perdata tidak ditentukan secara tegas tentang bentuk perjanjian sewa-menyewa yang dibuat oleh para pihak. Oleh karena itu, perjanjian sewa-menyewa dapat dibuat dalam bentuk tertulis dan lisan. Dalam perjanjian sewa-menyewa bangunan, khususnya dalam praktik dibuat dalam bentuk tertulis dan isi perjanjian itu, telah dirumuskan oleh para pihak atau notaris. Akan tetapi yang paling dominan dalam menentukan substansi kontrak adalah dari pihak yang menyewakan, sehinggga pihak penyewa berada pada pihak yang lemah. Dengan demikian, semua persyaratan yang diajukan oleh pihak yang menyewakan tinggal disetujui oleh pihak penyewa (Salim, 2006).

2.3.5 Hak dan Kewajiban dalam Penyewaan

Yang menjadi hak dan kewajiban dari para pihak yaitu pihak yang menyewakan dan pihak yang menyewa, menurut KUHP adalah sebagai berikut (Salim, 2006):

1. Hak pihak yang menyewakan yaitu mendapatkan pembayaran uang sewa dari penyewa dan menuntut ganti kerugian atas properti yang disewakan apabila penyewa telah merusak kondisi properti sehingga


(51)

24

tidak sesuai dengan tujuan penggunaan properti yang bersangkutan menurut perjanjian sewa.

2. Kewajiban yang menyewakan yaitu menyerahkan properti yang disewakan kepada penyewa dan memberikan kenyamanan, ketentraman dan keamanan kepada penyewa dari properti yang disewakan.

3. Hak pihak penyewa yaitu meninta pemilik untuk memberikan kenyamanan, ketentramandan keamanan kepada penyewa atas properti yang disewakan. Meminta penyerahan properti yang disewa sesuai dengan jangka waktu dalam perjanjian sewa-menyewa.

4. Kewajiban pihak penyewa yaitu merawat dan menggunakan properti yang disewa dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang diberikan kepada properti itu menurut perjanjian sewa-menyewa. Membayar harga sewa pada waktunya. Mengembalikan barang pada akhir masa sewa dalam keadaan seperti sedia kala serta melakukan hal-hal untuk menjaga barang itu tetap berfungsi, misalnya pada kenderaan yaitu mengisi bensin, menambal ban bila terjadi kebocoran ban, pada rumah berupa membayar rekening listrik dan air, telepon dan iuran kebersihan selama masa sewa.

Dengan mengetahui hak dan kewajiban masing-masing pihak, diharapkan proses sewa menyewa properti bisa berjalan dengan baik serta hubungan diantara keduanya berjalan dengan baik pula sehingga tidak timbul suatu salah paham.


(52)

25

2.4 Gedung dan Infrastruktur

2.4.1 Definisi Gedung

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus (UU RI No. 28 Tahun 2002).

Bangunan gedung penting sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya untuk mencapai berbagai sasaran yang menunjang terwujudnya tujuan pembangunan nasional dan bangunan gedung harus diselenggarakan secara tertib, diwujudkan sesuai dengan fungsinya, serta dipenuhinya persyaratan administratif dan teknis bangunan gedung agar bangunan gedung dapat terselenggara secara tertib dan terwujud sesuai dengan fungsinya, diperlukan peran masyarakat dan upaya pembinaan (UU RI No. 28 Tahun 2002).

2.4.2 Fungsi Gedung

Berikut fungsi dari gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002

1. Fungsi bangunan gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial dan budaya, serta fungsi khusus.

2. Bangunan gedung fungsi hunian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

meliputi bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah tinggal deret, rumah susun, dan rumah tinggal sementara.


(53)

26

3. Bangunan gedung fungsi keagamaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng.

4. Bangunan gedung fungsi usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

meliputi bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, dan penyimpanan.

5. Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) meliputi bangunan gedung untuk pendidikan, kebudayaan, pelayanan kesehatan, laboratorium, dan pelayanan umum.

6. Bangunan gedung fungsi khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

meliputi bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi pertahanan dan keamanan, dan bangunan sejenis yang diputuskan oleh menteri.

7. Satu bangunan gedung dapat memiliki lebih dari satu fungsi.

8. Fungsi bangunan gedung harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.

9. Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dan dicantumkan dalam izin mendirikan bangunan. 10.Perubahan fungsi bangunan gedung yang telah ditetapkan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (2) harus mendapatkan persetujuan dan penetapan kembali oleh Pemerintah Daerah.

11.Ketentuan mengenai tata cara penetapan dan perubahan fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.


(54)

27

2.4.3 Definisi Infrastruktur

Todaro (2006) mendefinisikan infrastruktur sebagai salah satu faktor penting yang menentukan pembangunan ekonomi.

” The underlying amount of physical and financial capital embodied in

roads, railways, waterways, airways, and other forms of transportation and

communication plus water supplies, financial institutions, electricity, and publik

services such as health and education. The level of infrastructural development in

a country is a crucial faktor determining the pace and diversity of economic

development.”

2.4.4 Jenis Infrastruktur

Pemerintah melalui PP No. 42/2005 tentang KPPI, menjelaskan beberapa jenis infrastruktur yang penyediaannya diatur pemerintah, yaitu: infrastruktur transportasi, jalan, pengairan, air minum dan sanitasi, telematika, listrik dan pengangkutan migas. Penggolongan tersebut diatas dapat dikategorikan sebagai infrastruktur dasar karena sifatnya yang merupakan kepentingan umum dan dibutuhkan masyarakat luas sehingga perlu diatur oleh pemerintah. Pengertian diatur tidak sama dengan dibangun oleh pemerintah, karena penyediaan infrastruktur tersebut dapat dikerjasamakan pembangunan dengan badan usaha, seperti yang diatur dalam PP RI No. 67/2005 tentang kerjasama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Adapun beberapa jenis infrastruktur yang dapat dikerjasamakan dengan badan usaha mencakup:


(55)

28

1. Infrastruktur transportasi, meliputi pelabuhan laut, sungai/danau, bandar udara, jaringan rel dan stasiun kereta api.

2. Infrastruktur jalan meliputi jalan tol dan jembatan tol. 3. Infrastruktur perairan, meliputi saluran pembawa air baku.

4. Infrastruktur air minum, meliputi bangunan pengambilan air baku,

jaringan transmisi, jaringan distribusi, instalasi pengolahan air minum. 5. Infrastruktur air limbah, meliputi instalasi pengolah air limbah, jaringan

pengumpul dan jaringan utama dan sarana persampahan yang meliputi pengangkut dan tempat pembuangan.

6. Infrastruktur telekomunikasi meliputi jaringan telekomunikasi.

7. Infrastruktur ketenagalistrikan, meliputi pembangkit, transmisi/distribusi tenaga listrik.

8. Infrastruktur minyak dan gas, meliputi pengolahan, penyimpanan,

pengangkutan, transmisi atau distribusi minyak dan gas.

Pembedaan antara infrastruktur dasar dan lainnya tidaklah selalu sama dan dapat berubah menurut waktu. Misalnya, telepon yang dulunya digolongkan sebagai infrastruktur pelengkap, sekarang digolongkan sebagai infrastruktur dasar.

2.5 Object Oriented Analysis and Design

2.5.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design

Obyek adalah pembungkusan data (disebut properti) yang mendeskripsikan orang, obyek, tempat, kejadian, atau sesuatu yang berlainan, dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk


(56)

29

menggunakan atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut (Whitten et al, 2007).

Yang dimaksud dengan berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya (Rosa dan Salahuddin, 2013).

Object Oriented Analysis / Analisis Berorientasi Obyek adalah sebuah teknik model-driven yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur, behavior, atau interaksi objek-objek (Whitten et al, 2007).

Object Oriented Design / Perancangan Berorientasi Obyek adalah

pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak dalam hal menggabungkan objek, atribut, dan metodenya (Whitten et al, 2007).

Sedangkan Object Oriented Analysis and Design merupakan kumpulan alat dan teknik untuk mengembangkan sistem yang akan menggunakan teknologi objek untuk mengkonstruksi sebuah sistem dan perangkat lunaknya (Whitten et al, 2007).

Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pemodelan sistem informasi berorientasi objek. Berikut adalah aspek penting tersebut (Yuni, 2013). 1. Pengkapsulan (encapsulation) merupakan dasar untuk pembatasan ruang

lingkup program terhadap data yang di proses. Data dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau


(57)

30

fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.

2. Pewarisan sifat (inheritance) adalah teknik yang menyatakan bahwa anak

dari objek akan mewarisi data / atribut dan metode dari induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dan objek induk diturunkan kepada anak objek, demikian seterusnya.

3. Polimorfisme (polymorphism) adalah suatu konsep yang menyatakan

bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.

2.5.2 Keuntungan / Manfaat Object Oriented (OO)

Object oriented memberikan beberapa manfaat atau keuntungan dalam pengembangan sistem, diantaranya (Rosa dan Salahuddin, 2013):

1. Meningkatkan produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).

2. Kecepatan pengembang

Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.


(58)

31

Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

4. Adanya konsistensi

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.

5. Meningkatkan kualitas perangkat lunak

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.

2.6 Tools Pengembangan Sistem

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah sekumpulan konvensi

pemodelan yanag digunakan untuk menentukan atau menggambarkansebuah sistem perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek (Whitten et al, 2007).

Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunkan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan.


(59)

32

Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek. (Rosa dan Salahuddin, 2013)

Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa diagram di

antaranya (Whitten et al, 2007):

1. Use Case

Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dengan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem (Whitten et al, 2007).

Dalam use case diagram memiliki pemodelan sebagai berikut (Whitten et al, 2007):

1. Use case

Use case merupakan urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (scenario), baik otomatis maupun secara manual.

2. Actor (Pelaku)

Actor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi.

3. Relationship (Hubungan)

Pada diagram use case, relationship digambarkan sebagai sebuah garis antara dua simbol. Pemaknaan relationship berbeda-beda tergantung bagaimana garis tersebut digambar dan tipe simbol apa yang


(60)

33

digunakan untuk menghubungkan garis tersebut. Berikut ini adalah perbedaan di antara relationship yang ada pada sebuah diagram use case:

a. Association

Association merupakan relationship antara actor dengan use case dimana terjadi interaksi di antara mereka.

b. Extends

Extends use case merupakan use case yang terdiri dari langkah yang terekstraksi dari use case yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah dan karena itu memperluas fungsinya.

c. Depends on

Terkadang suatu use case memiliki ketergantungan pada use case yang lainnya yang bertujuan untuk menentukan urutan dalam pengembangan use case. Ketergantungan ini dimodelkan menggunakan depends on relationship.

d. Inheritance

Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih actor menggunakan use case yang sama.

Gambar 2.1 Contoh Use case Diagram <<include>>

Manajemen produk Manajemen staf

Sewa Produk Staf


(61)

34

2. Activity

Activity diagram adalah Diagram aktivitas memodelkan langkah-langkah proses atau kegiatan sistem. Diagram ini serupa dengan flowchart di mana secara grafis diagram ini menggambarkan aliran sekuensial dari kegiatan entah itu proses bisnis atau sebuah use case. Diagram ini berbeda dari flowchart

di mana diagram ini menyediakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan kegiatan yang tampak secara paralel (Whitten et al, 2007).

Gambar 2.2 Contoh Activity Diagram

3. Sequence Diagram

Sequence diagram adalah diagram UML yang memodelkan logika

sebuah use case dengan cara menggambarkan interaksi pesan diantara objek-objek dalam rangkaian waktu (Whitten et al, 2007).


(62)

35

4. Statechart Diagram

Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek dan keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event yang menyebabkan objek beralih dari satu keadaan ke keadaan lain (Whitten et al, 2007).

Gambar 2.4 Contoh Model Statechart Diagram

5. Deployment Diagram

Diagram ini menggambarkan arsitektur fisik dalam istilah ―node‖

untuk hardware dan software dalam sistem. Diagram ini menggambarkan konfigurasi komponen-komponen software run-time, prosesor, dan peralatan yang membentuk arsitektur sistem (Whitten et al, 2007).

Gambar 2.5 Contoh Model Deployment Diagram

Masuk ke halaman utama dan pilih menu laporan State awal

State akhir

Menu laporan ditampilkan

Pilih cetak laporan

Menampilkan form laporan Laporan

Network PC Mitra


(63)

36

6. Class Diagram

Diagram kelas menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut (Whitten et al, 2007).

Gambar 2.6 Contoh Model Class Diagram

2.7 Metode Pengembangan Sistem

Metodologi adalah suatu cara atau metode yang disarankan untuk melakukan sesuatu hal. Pendekatan sistem merupakan metodologi dasar untuk memecahkan masalah. Metodologi pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah RAD (Rapid Application Development).

Menurut Kendall, pengembangan aplikasi cepat (PAC) (Rapid application Development) adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall, 2010).


(64)

37

Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid

Application Development (RAD) / pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Model RAD mempunyai keunggulan sebagai berikut (Whitten et al, 2007):

1. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan

dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguna akhir proyek.

2. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.

2.7.1 Tahapan-tahapan dalam RAD

RAD digunakan pada aplikasi sistem konstruksi, maka menekankan fase-fase. Ada tiga fase dalam RAD yaitu (Kendall, 2010):

1. Requirement Planning

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan problem-problem perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bias mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.


(65)

38

2. Design Workshop (PAC)

Yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. Fase ini adalah fase untuk merancang dan meperbaiki yang bias digambarkan

sebagai workshop. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain

pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi. Tools yang digunakan dalam pemodelan sistem

biasanya menggunakan Unified Modeling Language (UML).

3. Implementation

Setelah Design Workshop dilakukan, selanjutnya sistem

diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.

2.8 Konsep Basis Data dan Database Management System

Konsep basis data dan database management system ini akan menjelaskan tentang pengertian basis data dan pengertian dan kelemahan database management system.

2.8.1 Basis Data (Database)

Basis data (database) adalah sebuah file yang mengoordinasi file-file

data yang saling berhubungan dan memiliki kepentingan yang sama sehingga akan mempermudah pengolahan data (Mulyanto, 2009).


(66)

39

Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system, yaitu sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi disalam suatu organisasi (Mulyanto, 2009).

2.8.2 DBMS (Database Management System)

DBMS (Database Management System) adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut (Rosa dan Salahuddin, 2013):

1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data

2. Mampu menangani integritas data

3. Mampu menangani akses data

4. Mampu menangani back up data

Sedangkan DBMS menurut Mulyanto (2009) merupakan perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pengguna untuk memakai, memelihara, dan mengakses sumber daya data dengan efisien.

DBMS merupakan jembatan bagi aplikasi untuk mengakses database, baik untuk meminta informasi maupun untuk menambah atau melakukan perubahan data (Mulyanto, 2009).

Dalam mengelola database, DBMS memiliki kelebihan dibandingkan

dengan pengelolaan file secara tradisional, diantaranya sebagai berikut (Mulyanto, 2009):


(67)

40

1. Mengurangi duplikasi data yang sering terjadi pada pengelolaan data secara tradisional.

2. Menjaga konsistensi dan integrasi data.

3. Meningkatkan keamanan data.

4. Dapat menghemat pengeluaran perusahaan karena data dapat digunakan

bersama-sama oleh semua unit fungsional.

5. Menanggulangi permasalahan yang sering terjadi diantara pengguna data karena database berada dibawah seorang database administrator.

6. Meningkatkan kemudahan akses pengguna akhir.

7. Meningkatkan produktivitas pemrograman.

8. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data.

2.8.3 Normalisasi

Menurut Jogiyanto (2005) Normalisasi merupakan pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah atau insert, menghapus atau delete, mengubah atau update, membaca atau retrieve pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain

perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Walaupun jumlah

normalisasi ini bervariasi, dasar normalisasi sebenarnya hanya ada tiga, yaitu bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.


(1)

<td><?php echo $awal_kontrak." <font color=green> s/d </font> ".$akhir_kontrak ; ?></td>

</tr> </table> </fieldset>

<h3>&nbsp;Customer</h3> <fieldset>

<table class="data"> <tr>

<td width="7%"><b>Nama Customer</td> <td width="7%"><b>PIC</td>

<td width="10%"><b>Alamat</td> <td width="5%"><b>No. Telpon</td> <td width="7%"><b>Harga Sewa</td> <td width="15%"><b>Periode Sewa</td> <td width="5%"><b>Status</td>

</tr> <tr>

<td><?php echo $nama_cust; ?></td> <td><?php echo $cp_cust; ?></td> <td><?php echo $alamat_cust; ?></td> <td><?php echo $telp_cust; ?></td>

<td><?php echo"Rp. ".number_format($harga_sewa); ?></td>

<td><?php echo $awal_kontrak." <font color=green> s/d </font> ".$akhir_kontrak ; ?></td>

<td><font color="#00FF33"><?php echo $status_sewa; ?></font></td> </tr>

</table> </fieldset>

</form> </div> </article>

<?php } ?> <?php

// ================ [2] DEKLARASI DATA URL "mod" ( GET ) =====================//


(2)

if ($mod == "edit") {

$q_edit_produk = mysql_query("SELECT *

FROM kontrak,

sewa, produk, customer, mitra

WHERE kontrak.id_sewa = sewa.id_sewa

AND sewa.id_produk = produk.id_produk

AND sewa.id_customer = customer.id_customer

AND produk.id_mitra = mitra.id_mitra AND kontrak.id_kontrak='$id_produk'");

$a_edit_produk = mysql_fetch_array($q_edit_produk);

$awal_kontrak = $a_edit_produk[1];

$akhir_kontrak = $a_edit_produk[2];

$harga_kontrak = $a_edit_produk[3];

$status_kontrak = $a_edit_produk[4];

$awal_sewa = $a_edit_produk[7];

$akhir_sewa = $a_edit_produk[8];

$harga_sewa = $a_edit_produk[9];

$status_sewa = $a_edit_produk[10];

$nama_produk = $a_edit_produk[14];

$tipe_produk = $a_edit_produk[15];

$fungsi_produk = $a_edit_produk[16];

$luas_produk = $a_edit_produk[17];

$berat_produk = $a_edit_produk[18];

$serial_produk = $a_edit_produk[19];

$area_produk = $a_edit_produk[20];

$gambar_produk = $a_edit_produk[21];

$nama_cust = $a_edit_produk[24];

$cp_cust = $a_edit_produk[25];

$alamat_cust = $a_edit_produk[26];

$telp_cust = $a_edit_produk[27];

$nama_mitra = $a_edit_produk[29];

$cp_mitra = $a_edit_produk[30];

$alamat_mitra = $a_edit_produk[31];

$telp_mitra = $a_edit_produk[32];

$fax_mitra = $a_edit_produk[33];

$view = "Detail"; ?>


(3)

<style> #outtable3{

padding: 10px 10px 10px 10px; border:1px solid #e3e3e3; border-radius: 5px; margin-top: 0px; margin-left: 0px; width:900px; }

#outtable3 table{

border-collapse: collapse; font-family: arial;

color:#5E5B5C; width:900px; }

tbody tr:hover{

background: #f4e87f; }

tbody td{

border-top: 0px solid #e3e3e3; padding: 10px;

} </style>

<article class="module width_full">

<header><h3><?php echo $view;?> Laporan Kontrak &nbsp;<i><font color="#FF0000"><?php echo $id_produk; ?></font></i></h3></header>

<div class="module_content">

<form action="" method="post" id="outtable3">

<input type="hidden" size="30" name="id_produk" value="<?php echo $id_produk; ?>">

<table class="tbl_form">

<tr>

<td id="tengah" colspan="4"><img src="../../produk/<?php echo $gambar_produk; ?>" width="125" height="125" /> <h3> &copy; <?php echo $nama_mitra;?> </h3></td>

</tr> <tr>

<td>Nama Produk</td>

<td>:<input type="text" size="30" name="nama_produk" value="<?php echo $nama_produk; ?>" readonly="readonly"></td>


(4)

<td>Tipe</td>

<td>:<input type="text" size="30" name="cp_produk" value="<?php echo $tipe_produk; ?>" readonly="readonly"></td>

</tr> <tr>

<td>Luas</td>

<td>:<input type="text" size="30" name="telp_produk" value="<?php echo $luas_produk; ?>" readonly="readonly"></td>

<td>Berat</td>

<td>:<input type="text" size="30" name="telp_produk" value="<?php echo $berat_produk; ?>" readonly="readonly"></td>

</tr> <tr>

<td>Area</td>

<td>:<input type="text" size="30" name="telp_produk" value="<?php echo $area_produk; ?>" readonly="readonly"></td>

<td>Fungsi</td>

<td>:<input type="text" size="30" name="alamat_produk" value="<?php echo $fungsi_produk; ?>" readonly="readonly"></td>

</tr> <tr>

<td>Serial Number</td>

<td>:<input type="text" size="30" name="telp_produk" value="<?php echo $serial_produk; ?>" readonly="readonly"></td>

</tr> </table> <br />

<h3>&nbsp;MITRA</h3> <fieldset>

<table class="data"> <tr>

<td width="7%"><b>Nama Mitra</td> <td width="7%"><b>PIC</td>

<td width="10%"><b>Alamat</td> <td width="5%"><b>No. Telpon</td> <td width="5%"><b>Fax</td>

<td width="7%"><b>Harga Kontrak</td> <td width="15%"><b>Periode Kontrak</td> </tr>


(5)

<tr>

<td><?php echo $nama_mitra ;?></td> <td><?php echo $cp_mitra ;?></td> <td><?php echo $alamat_mitra ;?></td> <td><?php echo $telp_mitra ; ?></td> <td><?php echo $fax_mitra ;?></td>

<td><?php echo"Rp. ".number_format($harga_kontrak); ?></td>

<td><?php echo $awal_kontrak." <font color=green> s/d </font> ".$akhir_kontrak ; ?></td>

</tr> </table> </fieldset>

<h3>&nbsp;Customer</h3> <fieldset>

<table class="data"> <tr>

<td width="7%"><b>Nama Customer</td> <td width="7%"><b>PIC</td>

<td width="10%"><b>Alamat</td> <td width="5%"><b>No. Telpon</td> <td width="7%"><b>Harga Sewa</td> <td width="15%"><b>Periode Sewa</td> <td width="5%"><b>Status</td>

</tr> <tr>

<td><?php echo $nama_cust; ?></td> <td><?php echo $cp_cust; ?></td> <td><?php echo $alamat_cust; ?></td> <td><?php echo $telp_cust; ?></td>

<td><?php echo"Rp. ".number_format($harga_sewa); ?></td>

<td><?php echo $awal_kontrak." <font color=green> s/d </font> ".$akhir_kontrak ; ?></td>

<td><font color="#00FF33"><?php echo $status_sewa; ?></font></td> </tr>

</table> </fieldset>

</form> </div> </article>


(6)

<?php } ?>

<form method="POST" action="?p=filter"> <p align="right">

<select name='pilihan'>

<option value="0"> pilih bulan </option> <option value="01"> 1 </option>

<option value="02"> 2 </option> <option value="03"> 3 </option> <option value="04"> 4 </option> <option value="05"> 5 </option> <option value="06"> 6 </option> <option value="07"> 7 </option> <option value="08"> 8 </option>