Desain Sistem PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURVEI LULUSAN YANG TERINTEGRASI DENGAN SISTEM LEGALISIR ONLINE YANG BERBASIS WEB DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

commit to user II-12 4. Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkannya.

2.3 Desain Sistem

Desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut menurut Robert J. VerzelloJohn Reutcr III 1982 adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun imptementasi atau menggambarkan bagaimana sistem dibentuk. Oleh karena hal itu,desain sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah tahap analisis sistem telah dilakukan. Menurut Gordon dan Margrethe, 1984 desain sistem dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu desain sistem secara umum General System Design yang sering disebut juga dengan desain konseptual atau desain logical dan desain sistem terperinci yang disebut juga dengan sistem secara desain fisik atau desain internal. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam desain sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. Alat bantu yang digunakan dalam desain sistem secara konsep adalah Diagram Alir Flowchart ,sedang desain sistem secara logis menggunaka Entity Relationship Diagram ERD, dan desain Antarmuka User Interface. Desain sistem merupakan proses penyiapan spesifik yang terperinci untuk pengembangan sistem baru. Dimulai dari spesifikasi output sistem yang diperlukan, mencakup isi format, volume dan frekuensi laporan dan dokumen. Kemudian spesifikasi input sistem yang didasarkan pada kebutuhan output yang diinginkan.

2.3.1 Diagram Alir Flowchart

Flowchart menurut Kadir 1991 adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen- segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Berikut ini adalah jenis Flowchart Kristanto,2003. commit to user II-13 1. Diagram Alir Sistem Sistem Flowchart 2. Diagram Alir Paperwork Flowchart Dokumen Document Flowchart 3. Diagram Alir Skematik Schematic Flowchart 4. Diagram Alir Program Program Flowchart 5. Diagram Alir Process Flowchart Bila seorang analisis dan programmer akan membuat Flowchart, ada beberapa petunjuk dan pedoman yang harus diperhatikan, seperti : 1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan. 2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya. 3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. 4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja. 5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar. 6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada Flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem. 7. Gunakan simbol-simbol Flowchart yang standar.

2.3.2 Entity Relationship Diagram ERD

Entity Relationship Diagram ERD berisikan komponen-komponen himpunan entitas dan himpinan relasi yang masing-masing dilengkapi atributnya merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata Fathansyah, 2007. Oleh karena itu, ERD juga merupakan suatu model data konseptual tingkat tinggi yang dikembangkan untuk memudahkan desain basis data. Suatu model data konseptual merupakan kumpulan konsep yang menguraikan struktur basis data dan suatu hubungan timbal-balik dan proses pembaruan pada basis data. Menurut Fathansyah 2007 pembentuk Model E-R Entity Relationship pada dasarnya terdiri dari 3 komponen, yaitu: commit to user II-14 1. Entitas Merupakan suatu objek yang dapat diidentifikasi secara unik dalam lingkungan pemakai, suatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah himpunan entitas. Simbol entitas dapat dilihat pada Gambar 2.4 Gambar 2.4 Entitas Sumber: Suryanto,2009 2. Relasi atau Relationship Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang yang berbeda. Simbol relasi dapat dilihat pada Gambar 2.5 Gambar 2.5 Relasi Sumber: Suryanto,2009 Derajat dari relationship menjelaskan jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship. Terdapat 3 derajat relationship yaitu: a. Unary Degree Derjat Satu b. Binary Degree Derajat Dua c. Ternary Degree Derajat Tiga 3. Atribut Atribut karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship. Simbol atribut dapat dilihat pada Gambar 2.6 commit to user II-15 Gambar 2.6 Atribut Sumber: Suryanto,2009 Kardinalitas merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari satu objek yang dapat dihubungkan ke sejumlah peristiwa dari objek yang lain. Kardinalitas biasanya diekspresikan secara sederhana “satu” atau “banyak” Pressman,2007. Dengan mempertimbangkan semua kombinasi dari “satu” dan “banyak”, dua objek dapat dihubungkan sebagai: 1. Satu ke satu 1:1 Suatu kejadian dari objek “A” dapat berhubungan dengan satu dan hanya satu kejadian dari objek “B”, dan sebuah kejadian dari objek “B” hanya dapat berhubungan dengan satu kejadian dari objek “A”. 2. Satu ke banyak 1:N Suatu kejadian dari objek “A” dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari objek “B”, tetapi sebuah kejadian dari objek ‘’B” dapat berhubungan dengan hanya satu kejadian dari objek “A”. 3. Banyak ke banyak M:N Sebuah kejadian dari objek “A” dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari “B”, sementara sebuah kejadian dari objek “B” dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari objek “A”. Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan eksplisit untuk hubungan yang terjadi atau hubungan itu bersifat opsional. Modalitas bernilai satu jika suatu kejadian dari hubungan merupakan perintah Pressman, 2007.

2.3.3 Desain Antarmuka User Interface Design

Menurut Sommerville 2003 tujuan dari User Interface Design UID adalah merancang interface yang efektif untuk sistem perangkat lunak. Efektif artinya siap digunakan, dan hasilnya sesuai dengan kebutuhan. Jadi dalam membangun sebuah antarmuka pengguna harus berdasar pada kebutuhan commit to user II-16 pengguna. Dalam mengembangkan antarmuka pengguna perlu diingat beberapa prinsip antarmuka pengguna yang lain, yaitu : 1. Antarmuka yang baik tidak mengharuskan pengguna untuk mengingat tampilan antarmuka pengguna. 2. Antarmuka pengguna menampilkan apa yang dimengerti oleh pengguna atau visualisasi keadaan dari sistem yang sekarang. Ada beberapa hal yang harus dihindari dalam merancang desain antarmuka user interface design, yaitu : 1. Halaman interface menampilkan terlalu banyak informasi dan terlalu banyak pilihan. 2. Halaman interface menampilkan terlalu sedikit informasi, terlalu sedikit pilihan dan tanpa konteks. 3. Halaman interface melakukan eksploitasi struktur menu standar yang sudah familiar dengan perangkat lunak yang sering digunakan pengguna. Adapun tahapan dalam merancang desain antarmuka user interface design menurut Fatta 2007 adalah sebagai berikut : 1. Desain Perangkat Lunak Atau Menu. Desain perangkat lunak atau menu meliputi desain menu yang akan ditampilkan dalam aplikasi yang dirancang. Desain menu mengakomodasi kebutuhan dari administrator dan user. Desain menu harus dibuat mudah untuk dipahami. Biasanya menu dibagi menjadi beberapa kategori dan di setiap kategori menu terdapat submenu yang berhubungan dengan menu sebelumnya. 2. Desain antarmuka. Desain antarmuka merupakan desain tampilan dari masing – masing menu adalah sebagai berikut: a. Desain form masukan Desain form masukan merupakan desain form yang berfungsi sebagai masukan data ke sistem atau ke basis data. Desain form masukan disesuaikan dengan kebutuhan data yang disimpan dalam basis data. b. Desain aplikasi server Desain aplikasi server merupakan desain yang dijadikan tampilan bagi administrator. Desain aplikasi server berdasarkan kebutuhan administrator. commit to user II-17 c. Desain aplikasi klien Desain aplikasi klien merupakan desain yang dijadikan tampilan bagi user. Desain aplikasi klien berdasarkan kebutuhan user. d. Desain form keluaran Desain form keluaran meliputi desain laporan dan desain tampilan dokumen yang tersimpan. Dalam mendesain form keluaran didasarkan pada keinginan bagaimana data ditampilkan.

2.4 Basis Data