81
BAB 6 ANALISIS DAN PERANCANGAN
6.1. Analisis
Penentuan  kepada  supplier  mana  material  harus  dipesan  merupakan  salah satu faktor yang menentukan kelancaran produksi dan penjualan karena apabila salah
dalam  menentukanmemilih  supplier  akan  menyebabkan  ketidaktepatan  mutu  dan jadwal pendatangan jika hal tersebut tidak tercapai maka akan menyebabkan keluhan
dari pelanggan dan biaya produksi juga akan meningkat. Hasil  penelitian  ini,  menunjukkan  analisis  kriteria  dalam  pemilihan
penilaian  kinerja  supplier  untuk  mendapatkan  daftar  peringkat  supplier  dan menentukan  daftar  persentase  pemberian  order.  Berikut  gambar  6.1  dapat  dilihat
model sistem baku penilaian kinerja supplier.
Faktorvariabel dominan
Data historis supplier
3 bulan terakhir
Sistem baku penilaian kinerja
supplier Daftar peringkat
supplier
Daftar persentase
pemberian order
Gambar 6.1. Sistem Baku Penilaian Kinerja Supplier
Universitas Sumatera Utara
6.1. 1. Analisis Key Performance Indicator Berdasarkan
hasil pembobotan
terhadap kriteria-kriteria
dengan menggunakan  metode  SMART  System  dalam  pemilihanpenilaian  kinerja  supplier
dapat  diperoleh  faktor  mana  paling  dominan  yang  merupakan  hasil  dari  penelitian. Adapun  perhitungan  total  bobot  dan  juga  persentase  total  bobot  dapat  dilihat  pada
tabel 6.1. Tabel 6.1 Perhitungan Total Bobot
No. Faktor
Bobot Persentase
Rankimg 1
Quality 0,4226
42,26 I
2 Cost
0,1670 16,70
III 3
Delivery 0,1971
19,71 II
4 Flexibility
0,0881 8,81
V 5
Responsiveness 0,1253
12,53 IV
Jumlah 1,0000
100,00
Dari hasil pembobotan kriteria, diperoleh hasil bahwa quality memiliki nilai yang  paling  tinggi,  yaitu  0,4226  42,26  kemudian  delivery  dengan  nilai  0,1971
19,71, cost dengan nilai 0,1670 16,70, responsiveness 0,1253 12,53, serta
yang terakhir flexibility dengan nilai 0,0881 8,81.
6.1.2. Analisis Peningkatan Startegi Ojektif pada Pemilihan Supplier Peringkat  supplier  diperoleh  dari  perhitungan  data  historis  3  bulan  terakhir
perusahaan  dengan  melihat  variabel  jumlah  keterlambatan  paling  sedikit  dan  mutu plat  sambung  yang  tidak  sesuai  cacat  paling  sedikit.  Adapun  persentase
keterlambatan pengiriman plat sambung dapat dilihat pada gambar 6.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.2. Persentase Keterlambatan Pengiriman Plat Sambung
Dari  gambar  6.2  di  atas  dapat  dilihat  bahwasanya  supplier  SMP  memiliki persentase  keterlambatan  paling  sedikit  kecil,  yaitu  13,81  dibandingkan  dengan
supplier  lainnya  sehingga  akan  menjadi  prioritras  pemilihan  supplier.  Sehingga urutan  supplier  yang  akan  menjadi  prioritas  berdasarkan  jumlah  keterlambatan
terkecil sampai terbesar adalah: 1.
SMP 13,81 2.
MT 16,74 3.
MW 21,34 4.
BL 21,76 5.
BT 26,36 Adapun persentase plat sambung yang tidak sesuai dilihat pada gambar 6.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.3. Persentase Plat Sambung yang Tidak Sesuai
Dari  gambar  6.3  di  atas  dapat  dilihat  bahwasanya  supplier  SMP  memiliki persentase  kecacatan  paling  sedikit  kecil,  yaitu  11,63  dibandingkan  dengan
supplier  lainnya  sehingga  akan  menjadi  prioritras  pemilihan  supplier.  Sehingga urutan  supplier  yang  akan  menjadi  prioritas  berdasarkan  jumlah  kecacatan  terkecil
sampai terbesar adalah: 1.
SMP 11,63 2.
MW 12,13 3.
MT 23,42 4.
BL 23,75 5.
BT 29,07
Universitas Sumatera Utara
6.1.3. Analisis Peringkat untuk Commitment dari Masing-masing Supplier Variabel  commitment  digunakan  untuk  melihat  supplier  mana  yang  paling
siap  dalam  menyediakan  pesanan  dari  Wika  Beton  dan  sanggup  menjalankan komitmen  yang  telah  disepakati.  Adapun  pertanyaan-pertanyaan  dan  standard  dari
variabel commitment tersebut tersebut dapat dilihat pada tabel 6.2. Tabel 6.2. Pertanyaan-Pertanyaan dan Standard dari Variabel Commitment
No Pertanyaan
Standard dan Prosedur Wika Beton 1
Perusahaan Anda selalu menyiapkan material untuk
memenuhi pesanan dari Wika Beton.
Pesanan  material dikirim ke Wika Beton minimal dua hari stelelah PO
diterbitkan.
2 Perusahaan Anda selalu
menyiapkan stock material sebelum mendapatkan order dari Wika
Beton. Pesanan  material dikirim ke Wika
Beton minimal dua hari stelelah PO diterbitkan.
3 Kapasitas produksi perusahaan
Anda dapat memenuhi pesanan dari Wika Beton.
Pesanan  material dikirim ke Wika Beton minimal dua hari stelelah PO
diterbitkan.
4 Perusaaan Anda selalu memenuhi
jadwal permintaan Wika Beton. Pesanan  material dikirim ke Wika
Beton minimal dua hari stelelah PO diterbitkan.
5 Negoisasi harga telah diputuskan
secara bersama-sama oleh perusahaan Anda dengan Wika
Beton. Sebelum PO diterbitkan, supplier telah
menyepakati harga yang telah ditentukan Wika Beton.
6 Perusahaan Anda puas dengan
sistem pembayaran yang dilakukan Wika Beton.
Sistem pembayaran  yang digunakan adalah 30 hari setelah material
diterima oleh wika Beton.
7 Plat sambung yang perusahaan
Anda produksi telah memenuhi spesfikasi yang telah disyaratkan
oleh Wika Beton. Spesifikasi material harus sesuai
dengan yang dilampirkan pada POkontrak.
8 Perusahaan Anda bersedia
mengganti plat sambung yang tidak memenuhi spesfikasi yang telah
disyaratkan oleh Wika Beton. Supplier harus mengganti material
yang tidak sesuai spesifikasi seperti yang tercantum pada POKontrak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.2. Pertanyaan-Pertanyaan dan Standard dari Variabel Commitment Lanjutan No
Pertanyaan Standard dan Prosedur Wika Beton
9 Perusahaan Anda bersedia
memenuhi perubahan pemesanan, baik jumlah maupun tipe plat
sambung. Jika ada perubahan spefikasi dan
volume pesanan material maka POKontrak akan direvisi dan pesanan
sebelumnya akan diakomodir  sesuai dengan realisasi produksi terakhir.
Dari  standard-standard  di  atas,  Wika  Beton  akan  mengetahui  komitmen supplier  untuk  memenuhi  order  yang  diajukan.  Sehingga  berdasarkan  hasil
pengolahan  kuesioner  untuk  mengetahui  komitmen  diperoleh  urutan  yang diperlihatkan pada gambar 6.4.
Gambar 6.4. Persentase Komitmen Supplier Terhadap Permintaan Wika Beton
6.2. Perancangan 6.2.1. Perancangan Daftar Peringkat Supplier