Deskripsi Perusahaan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Jatiwangi-Majalengka; PPB Boyolali Mojosongo-Boyolali; PPB Pasuruan Kejapanan-Pasuruan dan PPB Sulawesi Selatan Makassar. Satu lagi pabrik terbaru baru selesai dibangun tahun 2008 yang lalu adalah Jalur VIII PPB Bogor, merupakan pabrik termodern Wika Beton saat ini karena mampu menghasilkan produk-produk beton khususnya Tiang Pancang Bulat dengan diameter 1000 mm dan panjang sampai dengan 24 meter dengan produktivitas hingga 300 m 3 per hari.

3.2. Deskripsi Perusahaan

3.2.1. Wilayah Kerja PT Wijaya Karya Beton Pabrik Produk Beton Sumatera Utara PPB Sumut merupakan salah satu dari 7 pabrik PT. Wijaya Karya Beton di Indonesia, terletak di Jalan Raya Medan-Binjai KM 15,5 Diski, Deliserdang, menghasilkan beraneka macam produk beton pracetak mutu tinggi mulai dari produk beton sentrifugal dan produk beton non sentrifugal. Bersama-sama dengan Wilayah Penjualan I Medan, PPB Sumut merupakan pasangan unit kerja yang menyediakan berbagai macam kebutuhan produk beton untuk wilayah Nanggroe Aceh Darussalam NAD, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat. 3.2.2. Produk dan Layanan Utama Produk utama PPB Sumut pada prinsipnya sama dengan seluruh produk pabrik-pabrik lain PT. Wijaya Karya Beton lainnya terdiri dari produk beton sentrifugal yaitu Tiang Pancang Bulat PC Spun Piles dan Tiang Listrik PC Spun Universitas Sumatera Utara Poles ditambah produk terbaru Tiang Pancang Kotak Sentrifugal PC Spun Square Piles. Sedangkan produk beton non sentrifugal adalah semua produk beton pra tegang Precast concrete dan non prategang Non precast concrete seperti Tiang Pancang Kotak PC Square Piles, Turap Beton Retaining Wall Conctrete Product terdiri dari Flat Sheet Pile dan Corrugated Concrete Sheet Pile, Balok Jembatan Beton Bridge Concrete Products terdiri dari PC-I Girders dan PC-U Girders; Bantalan Kereta Api Railway Concrete Products dan produk-produk beton lainnya yang bersifat non standar bukan standar WIKA seperti panel pagar, panel bangunan gedung, slab jetty untuk dermaga dan sebagainya. Secara pengukuran untuk produk produk beton ini dinyatakan dalam satuan meter kubik m3 dan pada tahun 2008 realisasi produksi secara total semua produk beton tersebut adalah 54.659,350 m3 atau 134,82 terhadap rencana RKAP. Secara prosentase, pada tahun 2008 produk beton terbesar volumenya adalah Tiang Pancang baik putar maupun non putar yaitu 63 atau 34.435.390 m 3 disusul oleh Bantalan Kereta Api sebesar 16 atau sebesar 8.745,5 m 3 . Dan produk beton yang paling dominan mengeluarkan cost of poor quality karena produk gagal adalah Bantalan Kereta Api 0,04 dan Tiang Pancang 0,02. Adapun proses awal hingga hingga penyerahan produk kepada pelanggan Quality Planing dapat dijelaskan sebagai berikut: PPB Sumut menerima Surat Perintah Produksi Produk Beton SPPrB dari Wilayah Penjualan I Medan, berdasarkan itu Manajer Pabrik memerintahkan Kepala Unit Produksi KUP untuk memperoduksi pesanan dimaksud setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Seksi Universitas Sumatera Utara Perencanaan dan Evaluasi Produksi PEP sebagai pengendali Harga Pokok Produksi HPP atau Kepala Seksi teknik dan Mutu TM jika produk tersebut bukan standar WIKA Beton. Jika produksi sudah dimulai maka pengawasan mutu dan keselamatan kerja menjadi tanggung jawab Kepala Seksi TM QC Process dan setelah produk selesaipun sebelum sampai ke pelanggan dilakukan QC Outgoing untuk memastikan persyaratan mutu telah sesuai standar WIKA Beton. 3.2.3. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang dimiliki WIKA Beton adalah organisasi matriks, hal ini dimaksudkan agar roda organisasi berjalan effisien dan fleksibel mengantisipasi perubahan lingkungan usaha. 3.2.4. Pelanggan dan Pasar Pelanggan utama Wilayah Penjualan I Medan dengan mitra kerjanya PPB Sumut adalah terbagi dalam 2 segmen utama yaitu pelanggan BUMNPemerintah dan pelanggan swasta. Pelanggan BUMN utamanya adalah kontraktor-kontraktor nasional BUMN Karya seperti PT. Wijaya Karya WIKA sendiri, PT. Adhi Karya AK, PT. Pembangunan Perumahan PP, PT. Waskita Karya WK, PT. Hutama Karya HK dan jajaran BUMN karya lainnya. Selain BUMN Kontraktor juga ada PT. Pelindo I, PT. Angkasa Pura I, T Perkebunan Nusantara PTPN dan PT. PLN. Termasuk juga dalam kelompok ini adalah pelanggan pemerintah seperti dinas-dinas Universitas Sumatera Utara PU di daerah-daerah seputar Sumbagut dan satuan kerja proyek satker di daerah- daerah. Adapun pelanggan swasta sangat banyak dan beragam mulai dari volume sangat kecil 1-2 batang Tiang Listrik hingga pelanggan dengan ribuan pesanan Tiang Pancang diameter besar. Termasuk contoh dalam kelompok ini adalah seperti PT. Wilmar Bioenergi Indonesia, PT Indah Kiat Pulp Paper IKPP, PT. Saipem Indonesia, PT. Total Bangun Persada, PT. Bangun Cipta Kontraktor, PT. Truba Manunggal, dsb. Perbandingan omzet pelanggan BUMN dan swasta 5 tahun terakhir menunjukkan perubahan dimana dominasi pelanggan BUMN mulai sedikit tergerus pelanggan swasta, walaupun secara keseluruhan pasar BUMNsektor pemerintah masih tetap dominan hingga saat ini. Untuk cakupan pasar, sebaran produk PPB Sumut digunakan untuk proyek- proyek pemerintah dan swasta mulai dari propinsi NAD, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat dan Propinsi Kepulauan Riau. Data 5 tahun terakhir menunjukkan propinsi terbesar yang proyek-proyeknya menggunakan produk beton PPB Sumut adalah propinsi Sumut. 3.2.5. Hubungan Kemitraan dan Komunikasi Hubungan kemitraan dengan pemasok vendor dan pelanggan dilaksanakan dalam batas-batas peraturankontrak yang berlaku. Dalam hal PPB Sumut, hubungan kemitraannya adalah dengan para pemasokvendor sedangkan Wilayah Penjualan I WP-I adalah dengan para pelanggan. Universitas Sumatera Utara Koordinasi PPB Sumut dengan para mitra kerjanya dilakukan melalui user meeting serta technical and quality meeting. Komunikasi dilakukan melalui media elektronik terutama telepon, faksimil, surat elektronik dan surat menyurat lainnya serta informal meeting yang dilaksanakan insidensial. Hubungan PPB Sumut dengan pemasokvendor dibagi dalam 2 bentuk yaitu pemasok material pokok dan pemasok material non pokok. Universitas Sumatera Utara 29

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN