95
Tingkat efisiensi berdasarkan rasio waktu yang diperlukan terhadap waktu yang dipergunakan dapat dilihat pada di bawah ini:
Tabel 3.9 Nilai Efisiensi dan Klasifikasinya Nilai Efisiensi
Klasifikasi Tingkat Efisiensi
1 Tinggi
Efisien = 1
Sedang Cukup Efisiensi
1 Rendah
Kurang Efisiensi
3.10.2 Analisis Data Kualitatif 3.10.2.1 Kemenarikan
Data kualitatif diperoleh dari sebaran angket untuk mengetahui kemenarikan LKS matematika materi trigonometri. Kualitas daya tarik dapat dilihat dari aspek
kemenarikan dan kemudahan penggunaan yang ditetapkan dengan indikator dengan rentang presentase:
1. sangat menarik 90-100
2. menarik 70-89
3. cukup menarik 50-69
4. kurang menarik 0-49.
Adapun presentase diperoleh dari persamaan:
Presentase = skor yang diperoleh
skor total x 100
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa: 1.
Bahan ajar dan metode yang digunakan dalam pembelajaran matematika kurang bervariasi, selain itu kondisi bahan ajar belum optimal. Oleh karena
itu, SMA di Kota Bandar Lampung berpotensi untuk pengembangan bahan ajar LKS dengan model PBL. Hal ini berdasarkan hasil analisis kebutuhan
siswa dan guru terhadap bahan ajar makan dibutuhkannya pengembangan bahan ajar LKS untuk menunjang proses pembelajaran siswa sebesar
93,75. 2.
Proses pengembangan LKS dilakukan dengan melakukan analisis kebutuhan siswa dan guru yang diperoleh hasil bahwa siswa dan guru membutuhkan
LKS matematika untuk membantu pembelajaran. Pembelajaran dilakukan dengan cara guru menyajikan masalah ringan dalam kehidupan sehari-hari
kepada siswa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai di kelas. Dengan demikian siswa telah memiliki pengetahuan awal sebelum pembelajaran
dimulai, sehingga dengan itu semua kegiatan pembelajaran di kelas lebih komunikatif.
Siswa dapat berpartisipasi langsung dalam kegiatan
pembelajaran, baik dikelas maupun diluar kelas. Siswa dapat berkomunikasi dan berdiskusi dengan guru maupun teman mereka, dengan menggunakan