4. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang baru beberapa
tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan.
2.1.4. Indikator Komitmen Organisasional
Variabel komitmen organisasional dapat diukur dengan tiga dimensi yaitu afektif, normatif dan bekerlanjutan, Mas’ud 2004:206. Adapun indikatornya
adalah: a. Komitmen afektif:
1. Karyawan sangat bahagia menghabiskan sisa karir di organisasi 2. Karyawan membanggakan organisasi
3. Karyawan merasakan permasalahan organisasi 4. Karyawan tidak akan mudah menjadi terikat dengan organisasi lain
5. Karyawan merasa menjadi bagian dari keluarga pada organisasi 6. Karyawan terikat secara emosional pada organisasi
7. Karyawan merasa organisasi memiliki arti yang sangat besar baginya 8. Karyawan mempunyai rasa memiliki yang kuat pada organisasi
b. Komitmen normatif 1. Karyawan merasa orang lain terlalu sering berpindah
2. Karyawan tidak percaya bahwa seseorang harus selalu loyal organisasinya 3. Karyawan berpendapat bahwa berpindah adalah tidak etis baginya
4. Karyawan merasa loyalitas adalah penting
5. Karyawan tidak akan merasa bahwa tawaran merupakan alasan yang tepat untuk meninggalkan organisasi
6. Karyawan dididik untuk percaya terhadap nilai setia pada organisasi 7. Karyawan berpendapat lebih baik tetap bekerja di satu organisasi
sepanjang karir 8. Karyawan berpendapat bahwa tetap setia pada sebuah organisasi
merupakan tindakan yang bijaksana c. Komitmen berkelanjutan
1. Karyawan khawatir terhadap apa yang mungkin terjadi jika ia berhenti dari pekerjaan
2. Karyawan merasa sangat berat untuk meninggalkan organisasi ini sekarang
3. Karyawan merasa banyak hal dalam kehidupan akan terganggu jika meninggalkan organisasi
4. Karyawan merasa rugi apabila meninggalkan organisasi 5. Karyawan merasa tetap bekerja di organisasi ini merupakan kebutuhan
6. Karyawan merasa memiliki sedikit pilihan bila meninggalkan organisasi 7. Karyawan berpendapat bahwa akibat serius meninggalkan organisasi ini
adalah langkanya peluang alternatif 8. Karyawan merasa bahwa meninggalkan organisasi akan membutuhkan
pengorbanan pribadi yang besar Sedangkan indikator komitmen organisasi menurut Lambert dan Hogan
2008:114, adalah sebagai berikut:
1. Rasa bangga pada pekerjaan Perasaan bangga pada pekerjaan dapat tercermin dari sikap memberitahu
orang lain bahwa sangat membanggakan dapat melakukan pekerjaan di perusahaan.
2. Rasa loyal pada perusahaan Seseorang yang memiliki rasa loyal pada perusahaannya dapat dikatakan
bahwa orang tersebut memiliki komitmen organisasional. 3. Kesesuaian nilai pribadi dan organisasi
Perasaan bahwa nilai pribadi yang miliki sama dengan nilai yang ada pada organisasi akan menciptakan komitmen yang tinggi bagi karyawan tersebut.
4. Rasa bangga pada perusahaan Ketika seorang karyawan membanggakan perusahannya kepada orang lain,
maka dapat dikatakan karyawan tersebut memiliki komitmen organisasional yang kuat.
5. Pekerjaan yang memberi inspirasi Karyawan yang memiliki komitmen organisasional akan merasa bahwa
Perusahaannya memberikan inspirasi tentang pekerjaan yang terbaik. 6. Perhatian pada keberlangsungan perusahaan
Karyawan yang
memiliki komitmen,
akan selalu
memperhatikan keberlangsungan perusahaannya.
Pada penelitian ini, komitmen organisasional diukur dengan indikator dari Lambert dan Hogan 2008:114. Indikator ini dipilih karena sesuai dengan
karakteristik penelitian ini.
2.2. Kepuasan Kerja