12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komitmen Organisasional
2.1.1. Definisi Komitmen Organisasional
Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk
mengusahakan tingkat upaya yang lebih tinggi bagi kepentingan organisasinya demi pencapaian tujuan. Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen organisasional
tercakup unsur loyalitas terhadap organisasi. Lambert dan Hogan 2008:99 mendefinisikan komitmen organisasional sebagai bentuk keterikatakan seseorang
pada suatu perusahaan. Adapun Menurut Allen dan Meyer 2002:36 karyawan yang memiliki
komitmen adalah seseorang yang tetap tinggal dengan organisasi, melakukan pekerjaan dengan teratur, bekerja dengan waktu penuh dan lebih menjaga aset
perusahaan,berkerjasama dalam mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
komitmen organisasional adalah tingkat kepercayaan dan penerimaan karyawan terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada didalam
organisasi tersebut.
2.1.2. Dimensi Komitmen Organisasional
Allen dan Meyer 2002:38 mengemukakan tiga komponen atau dimensi dari komitmen organisasional yaitu:
1. Affective Commitment terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emotional emotional attachment.
Keberadaan karyawan dalam perusahaan sangat tergantung dengan kesesuaian antara tujuan organisasi dan prinsip-prinsip hidup karyawan. Apabila terjadi
perubahan tujuan organisasi kemungkinan akan berdampak pada karyawan, dikarenakan karyawan akan mencoba mencari kesesuaian prinsip dalam
dirinya dengan tujuan organisasi tersebut. Kalau tetap terjadi kesesuaian maka keinginan untuk terus bekerja dalam perusahaan tetap ada, tetapi apabila
terjadi ketidak sesuaian kemungkinan karyawan akan berpikir untuk mencari alternatif pekerjaan lain.
2. Continuance Commitment, muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain,
atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain. Dengan kata lain karena dia membutuhkan. Namun dalam perkembangannya tingkat
continuance Commitment berhubungan dengan ketersediaan pilihan pekerjaan pada orang lain. Tingginya keinginan untuk meninggalkan pekerjaannya
menggambarkan rendahnya tingkat continuance Commitment. 3. Normative Commitment, timbul dari nilai-nilai diri karyawan. Karyawan
bertahan menjadi anggota organisasi karena ada kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan. Jadi
karena dia merasa berkewajiban sehingga jika dia meninggalkan perusahaan dianggap bertentangan dengan pendapat umum.
2.1.3. Faktor yang mempengaruhi Komitmen Organisasional