35 digunakan secara turun temurun bersifat tetap. Setiap rumah tangga memiliki
lahan pertanian dengan luas antara 1-2 hektar. Selain mempunyai sumber hidup dari bertani lahan kering, mereka juga
memiliki ketergantungan terhadap ketersediaan berbagai hasil hutan disekitarnya. Misalnya, dengan menjual buah-buahan durian hutan, madu, rotan, menjual
daging hasil berburuh hewan hutan daging kijang dan mendulang emas pada sungai-sungai yang ada di sekitarnya.
Sebagian kecil masyarakat menggeluti pekerjaan lain seperti pegawai negri sipil, karyawan perusahaan, pedagang, buruh, tukang ojek sepeda motor,
pengelolah rumah makan dan pengrajin souvenir. Secara umum, rata-rata pendapatan per kapita masyarakat setempat 750 ribu rupiahbulan.
Bagi masyarakat sekitar kawasan, HLGL berperan secara ekologis sebagai sumber protein hewani masyarakat serta mendukung kegiatan pertanian,
perikanan, perkebunan dan transportasi sungai bagi masyarakat. Kebutuhan protein hewani bersumber dari binatang buruan atau ikan sungai, demikian juga
sebagai sumber air minum bagi rumah tangga, dan sebagai daerah tangkapan air bagi sungai-sungai kecil dan besar di sekitar kawasan seperti Kendilo dan Telake.
Masyarakat asli yang bertempat tinggal di sekitar kawasan HLGL memenuhi hampir semua kebutuhannya dari wilayah hutan, baik itu dari wilayah hutan
lindung HL maupun dari hutan di sekitar HA Hutan adat. Obat-obatan dan upacara adat, masyarakat yang berdiam di sekitar kawasan HLGL memiliki
ketergantungan terhadap ketersediaan berbagai macam jenis pangan yang berasal dari hutan, secara langsung maupun tidak langsung, kebutuhan protein hewani
dipenuhi dengan cara berburu di dalam hutan dan bahkan kegiatan tersebut merupakan kegiatan utama sebagai cara mendapatkan uang bagi beberapa rumah
tangga yang berdiam di kawasan tersebut.
1.9.3 Kondisi Pendidikan Masyarakat
Secara garis besar penduduk di sekitar kawasan HLGL berpendidikan
rendah dan bahkan masih banyak yang buta huruf. Data profil pendidikan
masyarakat yang ditampilkan dalam penelitian ini adalah terhadap masyarakat dari kecamatan-kecamatan yang mendiami wilayah-wilayah di sekitar kawasan
HLGL. Data-data tersebut diolah dan terangkum dalam Tabel 7.
36 Tabel 7 Jumlah anak usia sekolah di kecamatan-kecamatan yang ada di sekitar
kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut tahun 2006
Kecamatan jumlah anak
SD Jumlah anak usia SLTP
13 - 15 thn Jumlah anak usia SLTA
15 - 19 thn 7 - 12 thn
sekolah tidak
sekolah total sekolah tidak
sekolah Total Kecamatan Muara Komam
1470 176
100 555
1045 1045
Kecamatan Long Ikis 4918
1345 324
1.802 784
2441 3225
Kecamatan Batu Sopang 2267
470 125
695 229
867 1096
Kecamatan Long Kali 3269
700 181
1.001 268
2134 2402
Total 11924 2691
730 4053
1281 6487
7768 81,98
18,01 16,49
83,51 Sumber : Kabupaten Paser Dalam Angka, 2007, data diolah
Berdasarkan Tabel 7, tampak bahwa untuk anak usia SLTP dari total 4053 anak terdapat 18,01 anak tidak sekolah. Sedangkan untuk anak usia SLTA, dari
total 7768 anak terdapat 83,51 anak tidak sekolah. Dari data ini, tampak bahwa partisipasi sekolah untuk anak usia SLTA sangat rendah. Khusus untuk
Kecamatan Muara Komam, dari 1045 anak usia SLTA tidak ada satu orang pun yang sedang mengikuti pendidikan di tingkat SLTA.
Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, anak-anak usia SLTP lebih dominan menyelesaikan pendidikannya sampai di tingkat SLTP, bahkan
tidak menamatkan jenjang pendidikan tersebut. Mereka lebih memilih meninggalkan bangku pendidikan dan menggeluti dunia kerja sebagai buruh dan
petani. Hal ini terjadi karena, pertama sarana pendidikan sekolah yang masih kurang Tabel 8. Kedua, jarak tempuh dari tempat tinggal ke lokasi sekolah
relatif jauh, bahkan ada yang harus menyeberangi sungai. Sedangkan untuk jarak tempuh dengan menggunakan sarana angkutan darat, hal ini terbentur dengan
tidak tersedianya sarana transportasi yang memadai. Ketiga, anak-anak cenderung dilibatkan secara aktif untuk mencari nafkah keluarga bertani.
Tabel 8 Jumlah sekolah pada tiga kecamatan di sekitar kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut
No Kecamatan Jumlah SD
Jumlah SLTP Jumlah SLTA
1 2
3 4
Kecamatan Muara Komam Kecamatan Long Ikis
Kecamatan Batu Sopang Kecamatan Long Kali
17 40
13 31
1 4
1 2
1 1
1
Sumber : Statistik Kabupaten Paser tahun 2006.
37 Fokus perhatian kajian untuk kondisi pendidikan masyarakat sekitar
kawasan HLGL lebih diarahkan terhadap anak-anak usia SLTP dan SLTA. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa anak-anak pada rentang usia tersebut
merupakan kelompok masyarakat potensial untuk berpartisipasi dalam dinamika dan kebijakan pembangunan daerah.
4.9.4 Suku, Agama dan Potensi Seni Budaya Masyarakat