Iklim Vegetasi Hidrologi Strategi Pengembangan Ekowisata Hutan Lindung Gunung Lumut Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur

30

4.5 Iklim

Berdasarkan data iklim tahun 1994-1998, kawasan HLGL memiliki tipe iklim A atau sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropika nilai Q : 0,00 klasifikasi Schmidh dan Ferguson, 1951. Kawasan ini memiliki rata-rata curah hujan pada tahun 1982-1993 sebesar 165,83 mmbulan dengan 8,92 hari hujan dan pada tahun 1994-1998 rata-rata curah hujan sebesar 216,38 mmbulan dengan 10,36 hari hujan dengan nilai: 0,33 agak basah dan 1,00 agak kering. Temperatur udara berkisar antara 24 C-27 C dan kelembaban 80-90. Musim hujan terjadi pada bulan Oktober-April bersamaan dengan bertiupnya angin barat laut, sedang musim kemarau terjadi pada bulan Mei-September saat angin bertiup dari arah timur.

4.6 Vegetasi

Keanekaragaman ekosistem di kawasan HLGL sangat tinggi dan keadaan vegetasi hutannya masih baik dan relatif utuh. Kondisi umum vegetasi dikawasan HLGL tergolong hutan hujan tropis yang didominasi oleh jenis-jenis tumbuhan dari suku Dipterocarpaceae, antara lain meranti merah Shorea spp keruing Dipteracarpus spp, bangkirai Shorea laevis, meranti putih Shorea spp, kapur Dryobalanops spp, ulin Eusideroxylon zwagerii, sungkai Peronema canescens.

4.7 Hidrologi

Kondisi ekologi dan hidrologi kawasan HLGL pada umumnya masih bagus dan fungsinya masih sangat signifikan sebagai hulu dari Sungai Kendilo di Tanah Grogot dan Sungai Telake di Kecamatan Long Kali, yang terdapat di Kabupaten Paser. Kedua DAS tersebut berperan sebagai sumber persediaan air bagi 70 pemukiman di sekitarnya termasuk Tanah Grogot Ibukota Kabupaten Paser, Muara Komam, Long Ikis, Batu Sopang, dan Long Kali Simorangkir 2006. Kawasan HLGL merupakan bagian hulu dari sungai-sungai yang mengalir ke daerah permukiman dan pertanian di daerah hilir, sehingga berperan sangat penting sebagai daerah tangkapan air dan melindungi sistem tata air di kawasan tersebut. Beberapa sungai dan anak sungai yang terkait dengan kawasan HLGL 31 adalah Sungai Kendilo dengan anak Sungai Busui panjang 20 km, Sungai Telewong panjang 3,5 km Sungai Kesungai panjang 54,5 km. Selanjutnya di jumpai pula anak-anak sungai yang relatif banyak dari Sub DAS Kesungai dengan panjang bervariatif mulai dari 0,5 km-2,0 km diantaranya Sungai Semau, Sungai Sembinai, Sungai Prayan, Sungai Prayamlin, Sungai Kelato, Sungai Buntut, Sungai Lempesu, Sungai Maridun, Sungai Belimbing, Sungai Merurong, Sungai Apo, Sungai Sunna, Sungai Beleko, Sungai Punan dan sebagainya.

4.8 Keanekaragaman Flora dan Fauna