Reisolasi terhadap R. solani dilakukan dengan memotong jaringan pada bagian daun yang menunjukkan simptom penyakit. Jaringan tersebut kemudian
didesinfeksi dengan menggunakan larutan 1 NaClO selama kurang lebih 10 detik dan dicuci dengan akuades steril sebanyak 3 kali lalu ditanam pada media
PDA. Isolat yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan pada isolat R. solani yang diperoleh pada saat isolasi awal.
Uji potensi dan penghambatan serangan R. solani hanya dilakukan pada benih
jagung , tanpa melakukan pengujian silang terhahadap benih padi, hal ini
dikarenakan pengujian silang yang dilakukan pada benih padi membutuhkan sistem pengairan yang lebih baik. Pengujian silang terhadap benih padi dengan
sistem pengairan yang tidak sama dengan pengairan terhadap benih jagung
, menyebabkan hampir seluruh tanaman padi mati pada minggu ketiga, sehingga
tidak diketahui kematian disebabkan oleh fungi atau kurangnya pengairan.
3.9 Penghambatan Serangan Rhizoctonia solani Pada Benih Jagung
Sebanyak 120 ml suspensi biakan R. solani dicampurkan dengan 1,5 kg campuran
tanah dengan kompos steril nisbah 3:1 ke dalam nampan plastik berukuran 30
cm x 22 cm x 7 cm. Benih tanaman yang telah direndam selama 30 menit dengan suspensi bakteri endofit yang berasal dari tanaman padi dan jagung dengan
konsentrasi OD
600
0,5 ≈ 10
8
CFUml ditanam masing-masing 20 benih ke dalam tiap nampan kemudian di tutup dengan plastik. Benih yang direndam pada
akuades steril yang tidak diinokulasi bakteri endofit kemudian ditanam pada campuran tanah dan suspensi R. solani digunakan sebagai kontrol positif. Benih
yang tidak dinokulasikan bakteri endofit kemudian ditanam pada campuran tanah tanpa penambahan suspensi fungi patogen digunakan sebagai kontrol negatif.
Benih jagung yang diinokulasikan dengan masing-masing bakteri endofit dan ditanam pada tanah steril tanpa penambahan fungi patogen dilakukan dengan
tujuan untuk melihat pengaruh bakteri endofit terhadap tanaman. Ulangan dilakukan sebanyak 5 kali untuk masing-masing perlakuan. Parameter yang
diamati adalah tanaman yang terserang busuk pangkal batang, tinggi tanaman dan jumlah daun selama persemaian 30 hari. Menurut Suryanto et al., 2010
pengurangan persentase simptom penyakit dihitung dengan rumus :
Universitas Sumatera Utara
Ʃ rebah kecambah kontrol + – Ʃ rebah kecambah perlakuan x 100 Jumlah total tanaman
3.10 Pengukuran Tinggi, Berat Basah, Berat Kering dan Jumlah Daun Kecambah Jagung
Pengukuran tinggi kecambah dilakukan dengan batas terbawah bagian batang yang tepat pada permukaan tanah, sedangkan batas teratas dihitung hingga
ujung daun yang diluruskan ke atas sejajar batang Sitompul Guritno, 1995. Pengukuran dilakukan pada setiap perlakuan sebanyak lima ulangan. Pengukuran
dilakukan pada hari ke-30 penanaman. Pengukuran berat basah dan berat kering kecambah dilakukan pada akhir pengamatan. Pengukuran berat basah yaitu
tanaman dari masing-masing perlakuan ditimbang dengan menggunakan timbangan. Pengukuran berat kering dengan mengukur berat kecambah yang
sudah dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 105
o
C selama 2 hari hingga didapatkan berat kering yang konstan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN