Isolasi Fungi Patogen dari Akar, Batang dan Daun Tanaman Karakterisasi Bakteri Endofit dan Identifikasi Fungi Patogen Uji Antagonisme Isolat Bakteri Endofit Terhadap Rhizoctonia solani

3.3 Isolasi Bakteri Endofit Dari Akar, Batang dan Daun Tanaman

Isolasi bakteri endofit mengikuti metode Radu Kqueen 2002, bagian akar, batang dan daun tanaman sehat yang dikoleksi dari lokasi segera dicuci untuk menghilangkan kotoran pada permukaan bagian tanaman, selanjutnya dikeringkan, dibungkus dengan kertas koran dan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah disterilisasi dengan alkohol, dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi FMIPA USU. Tahap awal isolasi adalah mencuci bagian tanaman 3-5 cm dengan air mengalir selama 20 menit. Permukaan bagian tanaman disterilisasi dengan merendamnya secara berturut-turut dalam larutan etanol selama 2 menit, larutan sodium hipoklorit selama 5 menit, dan etanol selama 30 detik. Selanjutnya bagian tanaman dibilas dengan akuades steril sebanyak 2 kali dan dikeringkan di dalam cawan petri steril yang telah dilapisi dengan kertas saring steril. Setelah kering, masing-masing bagian tanaman dipotong menjadi 4 bagian dan diletakkan secara horizontal pada permukaan media NA yang telah dicampurkan dengan antibiotik ketokonazol 0,3 gram100 ml dengan posisi bekas potongan kearah media. Kultur diinkubasi pada suhu ambien selama 1 hari. Koloni yang muncul dari bagian tanaman sebelah dalam disubkultur ke media NA yang baru sampai didapat biakan murni Lampiran 1. Isolat murni yang diperoleh disimpan dalam refrigerator untuk uji selanjutnya.

3.4 Isolasi Fungi Patogen dari Akar, Batang dan Daun Tanaman

Isolasi fungi patogen dilakukan dengan metode sterilisasi permukaan bagian tanaman Narayanasamy, 2011 seperti yang terlihat pada Lampiran 2. Bagian akar, batang dan daun tanaman yang menunjukkan simptom dipotong menjadi empat bagian dan diletakkan pada permukaan media PDA yang telah dicampurkan dengan antibiotik kloramfenikol 0,3 gram100 ml dengan posisi simptom ke arah media. Kultur diinkubasi pada suhu ambien selama 1 hari. Koloni yang muncul dari bagian tanaman disubkulturkan ke media PDA yang baru sampai didapat biakan murni. Isolat murni yang diperoleh disimpan untuk uji selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

3.5 Karakterisasi Bakteri Endofit dan Identifikasi Fungi Patogen

Identifikasi bakteri endofit dilakukan berdasarkan ciri-ciri dan karakter morfologis, secara makroskopis visual maupun mikroskopis. Karakterisasi dan identifikasi secara visual berdasarkan bentuk, tepi, elevasi dan warna koloni. Isolat-isolat yang diperoleh dikarakterisasi sifat morfologi yang mencakup pewarnaan Gram, bentuk sel, tepi, elevasi dan warna koloni. Pengamatan sifat biokimia mencakup uji sitrat dengan SCA, uji katabolisme gula dengan TSIA, uji hidrolisis pati, uji motilitas dengan SIM, uji gelatin dengan nutrien gelatin, dan uji katalase dengan larutan H 2 O 2 3 Lay, 1994. Fungi patogen dikarakterisasi dan identifikasi berdasarkan warna dan bentuk koloni, warna dan bentuk konidia dengan buku identifikasi fungi Alexopoulus Mims 1979.

3.6 Uji Antagonisme Isolat Bakteri Endofit Terhadap Rhizoctonia solani

Uji antagonisme secara in vitro dalam cawan Petri yang dilakukan berdasarkan metode difusi cakram. Biakan R. solani ditumbuhkan di tengah media PDA + 3 yeast ekstrak. Selanjutnya isolat bakteri endofit yang telah diremajakan diambil secukupnya dengan menggunakan ose, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 10 ml larutan NaCl 0,9. Suspensi diukur absorbansinya untuk mendapatkan OD 600 0,5 ≈ 10 8 CFUml pada spektrofotometer. Blank disc Oxoid direndam di dalam suspensi bakteri endofit, dan diletakkan blank disc pada sisi kanan kiri biakan R. solani dengan jarak 3,5 cm dari biakan fungi Gambar 3.6.1. Biakan diinkubasi pada suhu ambien. Akitivitas penghambatan ditentukan berdasarkan zona hambat yang terbentuk di sekitar koloni. Pengamatan dimulai dari hari pertama sampai hari ketujuh. Diagram alir dapat dilihat pada Lampiran 3. Pengukuran pertumbuhan R. solani dilakukan dengan cara mengukur batas akhir pertumbuhan dari fungi patogen pada sumbu X dan batas akhir pertumbuhan fungi patogen pada sumbu Y Gambar 3.6.1 , dilakukan setelah terjadi penghambatan bakteri endofit terhadap fungi patogen dengan rumus uji antagonis: Y – X 2 Zona hambat mm = Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6.1 Metode pengukuran zona hambat bakteri terhadap koloni fungi; A. Zona hambat bakteri endofit terhadap hifa koloni fungi; B. Koloni bakteri C. Titik tengah fungi diletakkan; D. Hifa koloni fungi; E. Media; X. Diameter koloni fungi yang terhambat pertumbuhannya; Y. Diameter koloni fungi normal

3.7 Pengamatan Hifa Abnormal