Faktor internal Prestasi Belajar

itu terdapat banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan, karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang mengalami kegagalan. Tekadang ada siswa yang memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan prestasi, tetapi dalam kenyataannya prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya. Menurut Syah 2001, secara global faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal, strategi dan metode belajar.

a. Faktor internal

Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor ini meliputi 2 aspek, yaitu aspek fisiologis jasmani dan aspek psikologis rohani. Aspek fisiologis jasmani menyangkut kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi jasmani yang tidak mendukung kegiatan belajar, seperti gangguan kesehatan, cacat tubuh, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran dan lain sebagainya sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas. Banyak faktor yang termasuk dalam aspek psikologis rohani yang dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa, antara lain tingkat intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi siswa Syah 2001. Tingkat kecerdasan merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya hasil belajar yang diharapkan, tetapi pencapaian prestasi belajar juga tidak terlepas dari faktor lain yang mempengaruhi. Sikap siswa merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi dengan cara relatif tetap terhadap objek, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif terutama kepada guru dan mata pelajaran yang diterima merupakan tanda yang baik bagi proses belajar siswa. Sebaliknya, sikap negatif yang diiringi dengan kebencian terhadap guru dan mata pelajarannya menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut, sehingga prestasi belajar yang dicapai siswa akan kurang memuaskan. Bakat merupakan kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat juga diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Peserta didik yang kurang atau tidak berbakat untuk suatu kegiatan belajar tertentu akan mengalami kesulitan dalam belajar dan membutuhkan tenaga serta waktu yang lebih banyak untuk menguasai kegiatan belajar tersebut. Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat terhadap suatu bidang studi dapat timbul karena berbagai alasan, misalnya karena cakupan bidang studi yang menarik perhatian siswa, pembawaan guru dalam kegiatan belajar yang menyenangkan, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan siswa. Minat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa. Siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi tertentu akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lain, sehingga memungkinkan siswa tersebut untuk belajar lebih giat dan pada akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Tanpa motivasi yang besar, peserta didik akan banyak mengalami kesulitan dalam belajar, karena motivasi merupakan faktor pendorong kegiatan belajar. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi yang dipandang lebih esensial adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.

b. Faktor eksternal Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi atau

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

3 66 97

Hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar biologi siswa kelas II SMA Negeri I Pamulang

1 7 153

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran PAI (Penelitian Korelasional pada Siswa Kelas VIII MTs Al-Hidayah Arco Sawangan Depok)

0 7 97

Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi Penelitian di Kelas XI SMA PGRI 109 Tangerang

2 10 112

Pengaruh Tingkat Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Smp Muhammadiyah 17 Ciputat

1 48 98

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Dan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Ceper Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 16

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Dan Kedisiplinan Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Ceper Tahun Ajaran 2012/2

0 0 12

PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 16

PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALIJAMBE PRESTASI BELAJAR IPS DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KALI JAMBE SRAGEN TAHUN AJARAN

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMAN 3 SURAKARTA.

0 0 12