20
E. Kerangka Berfikir
Gamber 1. Kerangka berpikir dalam penelitian Pembelajaran merupakan salah satu wujud kegiatan pendidikan di
sekolah. Kegiatan pendidikan di sekolah berfungsi membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar tumbuh ke arah positif. Maka cara belajar subjek
belajar di sekolah diarahkan dan tidak dibiarkan berlangsung sembarangan tanpa tujuan Sugandi, 2006: 20.
Fenomena yang sering dialami guru sejarah ketika dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung suasana kelas terasa kurang hidup. Nampaknya
para siswa dan perilakunya menunjukkan kebosanan, lebih-lebih ketika materi pelajaran sejarah pada jam-jam terakhir. Hal tersebut tidak sesuai dengan
makna mempelajari sejarah yang sebenarnya merupakan suatu proses untuk menanamkan rasa cinta tanah air. keberhasilan belajar pada setiap jenjang
sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor terpenting adalah guru, siswa, dan sarana prasarana pendidikan. Tidak tepatnya guru dalam
menggunakan model juga akan sangat mempengaruhi keberhasilan Motivasi
Siswa Efektivitas
Proses Belajar Kurikulum
Model PembelajaranThe Power of Two
Siswa Prestasi
Belajar Guru
Proses Belajar Mengajar
21
pembelajaran yang diharapkan. Hal ini dimungkinkan terjadi karena guru kurang vareatif dalam memakai model pembelajaran.
Pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa dengan tujuan siswa akan
berubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik sehingga dinamakan belajar.
Dalam proses belajar, guru bertugas membantu membelajarkan siswa sehingga tujuan pembelajarn dapat tercapai. Salah satu upaya yang paling
praktis dan realistis dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar para siswa adalah perbaikan dan penyempurnaan sistem pembelajaran.
Pemanfaatan media merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Sejarah.
Salah satu model pembelajaran berbasis sosial adalah model pembelajaran kooperatif Coopertive Learning. Pembelajaran kooperatif
berorientasi pada kontruktivis dimana siswa dapat dituntut berperan aktif dalam pembelajaran. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan
akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah
yang menjadi ciri khas Sanjaya, 2006: 242. Dari dasar pemikiran di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa
dengan metode pembelajaran the power of two dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelaksanaan pembelajaran yang tercermin dalam aktivitas belajar
siswa di mana pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar.
22
F. Hipotesis Tindakan