29
dilakukan pada siklus kedua mempunyai tambahan berbagai perbaikan dari tindakan terdahulu yang tentu saja ditujukan untuk memperbaiki berbagai
hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama. Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, maka guru dapat
melanjutkan dengan tahap-tahap kegiatan pada seperti pada siklus pertama. Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan guru belum merasa puas, dapat
melanjutkan dengan siklus ketiga, yang cara dan tahapannya sama dengan siklus sebelumnya. Tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus harus
dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran, sebaiknya tidak kurang dari dua siklus.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Metode ini digunakan untuk mangamati kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran sehingga dapat diketahui pakah proses pembelajaran
dapat meningkatkan aktivitas sejarah siswa. 2.
Dokumentasi Metode ini dilakukan dengan mengambil dokumen atau data-data
yang mendukung penelitian yang meliputi data tentang daftar nama siswa yang akan dijadikan sampel dan nilai awal yaitu nilai ulangan harian pada
semester I untuk hasil penelitian. Metode ini diguanakan untuk mengamati kegiatan guru, siswa, dan situasi kondisi kelas dalam pembelajaran
sehingga dapat diketahui apakah proses pembelajaran dapat meningkatkan aktifitas sejarah siswa.
30
3. Test
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemapuan atau bakat yang telah dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar sejarah
siswa setelah pembelajaran sejarah dengan model pembelajaran The Power of Two. Metode ini dilakukan dua kali yaitu akhir siklus I dan II.
Tes yang dilakukan berbentuk pertanyaan kepada siswa untuk mengemukakan jawabannya dan mendiskusikan pada siswa yang lainnya.
F. Analisis Data
1. Analisis data kuantitatif
Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa yang diperoleh melalui tes evaluasi yang dilaksanakan pada
setiap akhir siklus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan model pembelajaran The Power of Two dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. M =
N X
∑
Keterangan : M
: rata-rata skor yang diperoleh siswa X
: nilai yang diperoleh seluruh individu N :
banyaknya individu
Sudjana, 1989: 125
31
2. Analisis data kualitatif
Analisis data kualitatif digunakan untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa terhadap pembelajaran Sejarah setelah diterapkan model
pembelajaran The Power of Two. Data kualitatif yang diambil antara lain : a
Lembar observasi kinerja guru Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui dan memperoleh
data tentang kegiatan guru pada saat menerapkan pembelajaran The Power of Two. Data diambil sekali dalam setiap siklus sehingga
diperoleh gambaran perubahan kegiatan guru. Untuk analisis presentase digunakan rumus sebagai berikut :
P =
N S
x 100 Dimana :
P = persentase pelaksanaan setiap indikator
S = jumlah skor perolehan untuk setiap indikator
N = jumlah skor total
Ali, 1993: 18 b
Lembar observasi keaktivan siswa Lembar observasi keaktivan siswa digunakan untuk mengetahui
keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Analisis data keaktifan siswa yaitu dengan menghitung rata-rata keaktifan siswa dalam
pembelajran. Untuk analisis presentase digunakan rumus sebagai berikut :
32
P =
N S
x 100 Dimana :
P = persentase pelaksanaan setiap indikator
S = jumlah skor perolehan untuk setiap indikator
N = jumlah skor total
Ali, 1993: 18 c
Lembar situasi dan kondisi kelas Data yang diambil untuk mengetahui situasi kondisi kelas pada saat
proses pembelajaran yang telah berlangsung berjalan dengan baik atau tidak. Untuk analisis presentase digunakan rumus sebagai berikut :
P =
N S
x 100 Dimana :
P = persentase pelaksanaan setiap indikator
S = jumlah skor perolehan untuk setiap indikator
N = jumlah skor total
Ali, 1993: 18
G. Indikator Keberhasilan