kecepatan dalam pengambilan keputusan dan mudah dalam pengawasan Adi, 2007. Bagian dalam struktur organisasi UKM
Wingko Cap Kapal Terbang yaitu pemilik dan karyawan. a.
Pemilik Bertanggungjawab sepenuhnya terhadap aktivitas usaha, baik itu
aktivitas produksi, keuangan, pemasaran, maupun yang berkaitan dengan karyawan.
b. Karyawan
Mengerjakan proses produksi dari awal sampai produk jadi dan siap untuk dijual.
4.2. Proses Produksi Wingko
Proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang
ada. Wingko diproduksi sendiri oleh UKM Wingko Cap Kapal Terbang setiap hari. Jenis rasa wingko yang diproduksi ada empat macam yaitu rasa
kelapa, rasa nangka, rasa durian, dan rasa gula jawa. UKM Wingko Cap Kapal Terbang setiap hari memproduksi semua jenis rasa wingko tersebut.
Terkecuali, pada saat buah durian sedang tidak musim atau harganya terlalu mahal, maka wingko rasa durian ini tidak diproduksi. Wingko yang
dihasilkan 700 buah dengan jumlah produksi tetap setiap harinya. Wingko dijual dalam doos, masing-masing doos berisi 20 wingko. Jadi wingko yang
siap dijual setiap harinya berjumlah 35 doos. Bahan baku yang digunakan dalam pengolahan wingko terdiri dari:
1. Kelapa
Kelapa merupakan bahan baku utama dalam pembuatan wingko. Bahan baku kelapa dibeli dari penjual kelapa di pasar tradisional Peterongan
Semarang yang jumlahnya sesuai dengan jumlah wingko yang akan diproduksi pada hari ini. Kelapa dibeli setiap hari dengan tujuan agar
kualitas dan kesegaran kelapa selalu terjamin. Pemilik menetapkan standar sendiri untuk kelapa yang akan digunakan dalam proses produksi wingko.
Kelapa yang digunakan yaitu kelapa yang memiliki tingkat kematangan yang sedang, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Pengujian dilakukan
sendiri oleh penjual kelapa di pasar tradisional dan pemilik usaha berdasarkan kenampakan luar kelapa.
2. Gula Pasir
Gula pasir merupakan bahan baku lain dalam pembuatan wingko. Gula pasir memberikan rasa manis dan warna putih kecoklatan pada wingko
setelah matang. Gula pasir dibeli di toko gosir Saudara di dekat lokasi produksi. Kriteria gula pasir yang digunakan dalam proses pembuatan
wingko yaitu gula pasir lokal yang berwarna putih dan bersih. Pemilik memilih gula pasir lokal karena alasan harga yang lebih murah daripada
gula pasir yang sudah bermerek. Gula pasir yang berwarna putih dan bersih dipilih karena warna gula pasir akan mempengaruhi hasil jadi
wingko yang diproduksi. 3.
Tepung Ketan Tepung ketan merupakan bahan baku lain selain gula pasir. Bahan baku
tepung ketan ini juga dibeli di toko grosir Saudara di dekat lokasi produksi. Pemilik menetapkan kriteria dalam membeli tepung ketan yaitu
tepung ketan yang putih, bersih, dan tidak berbau apek. Pengujian ini dilakukan sendiri oleh pemilik berdasarkan kenampakan fisik dan bau
pada tepung ketan. 4.
Mentega Bahan baku mentega ini dibeli di toko grosir Saudara di dekat lokasi
produksi. Kriteria dalam memilih mentega yang akan digunakan dalam proses produksi yaitu aromanya segar, tidak berjamur, warnanya kuning
muda atau pucat hingga kuning tua, dan teksturnya lembut semipadat. 5.
Buah Nangka dan Durian Buah nangka dibeli di pasar tradisional Peterongan sedangkan buah durian
dibeli di sentra penghasil perkebunan durian Bangetayu dekat tempat tinggal pemilik. Buah pada wingko ini berfungsi sebagai penambah rasa
dan variasi dari wingko.
6. Gula Jawa
Gula jawa dibeli di sentra penghasil gula jawa dekat tempat tinggal pemilik. Kriteria gula jawa yang baik yaitu yang berwarna coklat dan
teksturnya keras tidak lembek. Gula jawa pada wingko ini berfungsi sebagai penambah rasa dan variasi dari wingko.
Tahapan yang dilakukan untuk memproduksi wingko dimulai dari bahan baku menjadi produk jadi ditunjukkan pada Gambar 2.
Persiapan Bahan Baku Perebusan
Pemanggangan Pencampuran
Pencetakan Wingko Pengemasan
Gambar 2. Proses Produksi Wingko
Pengolahan wingko dimulai dengan mencampurkan air, gula pasir, dan daun pandan kemudian rebus hingga mendidih hingga tekstur agak
mengental. Di tempat terpisah, campurkan tepung ketan, kelapa parut, dan mentega lalu aduk hingga semua tercampur rata. Tambahkan rebusan air dan
gula tadi ke dalam campuran adonan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga kalis. Siapkan loyang yang sudah diolesi dengan mentega lalu tuang
adonan wingko dan ratakan. Panggang di dalam oven bertemperatur 160
o
C selama 20 menit, keluarkan wingko dari oven, olesi permukaanya dengan
mentega. Panggang kembali wingko selama 25 menit atau hingga wingko matang dan berwarna kuning kecokelatan. Angkat, dinginkan. Potong-potong
wingko, bungkus dengan kertas minyak dan bungkus lagi dengan kertas bermerek Cap Kapal Terbang. Masukkan dalam kemasan bok karton. Wingko
siap dipasarkan. Kegiatan pemasaran wingko produksi UKM Wingko Cap Kapal
Terbang dilakukan secara sederhana dan dilakukan oleh pemilik sendiri. Cara promosi yang digunakan yaitu dengan mengandalkan cara promosi word of
mouth dan dengan menyebarkan selebaran ke calon konsumen. Daerah
pemasaran wingko di wilayah Semarang dan sekitarnya. UKM Wingko Cap Kapal Terbang memiliki dua toko gerai untuk menjual produknya, yaitu
berada di lokasi strategis Jalan Wolter Monginsidi dan di Jalan Lamper Tengah, Kota Semarang.
4.3. Penentuan Biaya Standar