e. Kurang kerjasamanya dengan perusahaan besar atau sesama UKM f. Kurang mampu merancang strategi bisnis
3. Produksi Teknologi a. Kurangnya pengetahuan tentang bagaimana memproduksi barang
yang berkualitas, efisien, dan tepat waktu b. Tidak adanya transfer teknologi dari usaha besar
c. Tidak melakukan riset dan pengembangan d. Tidak mengerti pentingnya kerjasama dengan pihak supplier
e. Tidak adanya proses perbaikan yang berkesinambungan 4. Sumber Daya Manusia
a. Pendidikan rendah b. Rendahnya jiwa wirausaha
c. Keahlian terbatas d. Rendahnya produktivitas pekerja
e. Tidak ada pembagian kerja 5. Pemerintah
a. Kurangnya dukungan dengan berbagai kebijakan yang berpihak pada UKM
b. Kurangnya menciptakan lingkungan usaha yang kondusif
2.7. Hasil Penelitian Terdahulu
Vitasari 2007 meneliti tentang penerapan analisis varians sebagai kontrol efisiensi biaya produksi pada PT. Mubarokfood Cipta Delicia Kudus.
Peneliti menggunakan perhitungan analisis Statistical Quality Control, Kruskal Wallis test, dan analisis varians selisih. Berdasarkan analisis
deskriptif presentase, tingkat efisiensi biaya produksi untuk jenang halus dan jenang merah maupun tingkat efisiensi total biaya produksi jenang
menunjukkan adanya perbedaan. Namun setelah dianalisis dengan SQC, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
masih berada pada daerah in control. Dari analisis Kruskal Wallis test diperoleh hasil bahwa H
hitung
H
tabel
yaitu 0,600 5,991. Oleh karena itu tidak ada perbedaan yang signifikan antara varians biaya produksi jenang
tahun 2003-2005 sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya produksinya efisien.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Kinerja perusahaan ditentukan oleh bagaimana perusahaan mampu menerapkan fungsi pengendalian yang baik atas aktivitas perusahaan. Biaya
produksi yang timbul dari proses produksi juga harus dilakukan pengendalian yang baik agar tidak terdapat varians dan dapat berjalan secara
efisien. UKM Wingko Babat Cap Kapal Terbang merupakan salah satu unit
usaha kecil dan menengah yang memproduksi makanan khas Kota Semarang yaitu wingko babat. Biaya produksi UKM Wingko Babat Cap
Kapal Terbang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. UKM Wingko Babat Cap Kapal
Terbang ini dalam aktivitasnya dihadapkan pada kemungkinan terjadinya perbedaan antara biaya produksi yang telah ditetapkan dengan biaya
produksi yang sebenarnya terjadi. Biaya yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan
standar tertentu yang seharusnya terjadi dimaksud dengan biaya standar. Analisis biaya standar menjadi metode yang akan digunakan untuk
mempermudah menetapkan harga pokok yang sebenarnya terjadi. Hal ini dapat mempermudah dalam mengendalikan biaya dan dapat
mengoptimalkan laba yang ingin didapat. Penelitian ini mengkaji tentang varians yang terjadi antara biaya
standar yang telah ditetapkan dengan realisasi biaya yang sebenarnya terjadi. Analisis varians dilakukan dengan membandingkan standar biaya
produksi dengan realisasinya. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis varians dan uji t t-test. Analisis varians dilakukan untuk mengetahui
deskripsi persentase varians yang terjadi apakah dapat ditoleransi atau tidak dapat ditoleransi dan ataukah varians tersebut menguntungkan atau tidak
menguntungkan. Uji t t-test dilakukan untuk mengetahui apakah varians yang terjadi masih dalam batas pengendalian. Setelah dilakukan analisis,
dari hasil analisis tersebut dapat memberikan saran dan rekomendasi