Kesimpulan Dan Saran Penelitian menyajikan data hasil penelitian. meliputi gambaran umum Bank

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

A. Gambaran Umum Penjualan Shar-e di Indonesia 73 B. Analisis Penjualan Shar-e Oleh Da’I Muamalat 81 C. Analisis Penjualan Shar-e Oleh PT POS Indonesia 87 D. Komparasi Penjualan Da’I Muamalat dan PT POS Indonesia 91 1. Analisis SWOT Pada Strategi Da’ I Muamalat 93 2. Analisis SWOT Pada PT Pos Indonesia 98 3. Strategi Yang Dilakukan Agar Program Bis Berjalan Dengan Baik 100

BAB V Kesimpulan Dan Saran Penelitian

A. Kesimpulan Hasil Penelitian 102 B. Saran-saran Hasil Penelitian 104 Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1 Pemkembangan jaringan PT BMI Tbk lima tahun terakhir 56 2. Tabel 3.2 Rekening nasabah PT BMI Tbk 57 3. Tabel 4.1 Penjualan Shar-e di seluruh cabang di Indonesia 75 tahun 2005-2007 4. Tabel 4.2 Jumlah nasabah Shar-e se-Indonesia per Desember 2007 77 5. Tabel 4.3 Data Jumlah Aliansi Shar-e se-Indonesia 79 6. Tabel 4.4 Data Jumlah Da’i dan penjualan Shar-e 2005-2007 85 7. Tabel 4.5 Jumlah transaksi Shar-e di SOPP Pos tahun 2005-2007 90 8. Tabel 4.6 Penjualan Shar-e oleh DM dan PT Pos pada unserved area pada 91 tahun 2005-2007 9. Tabel 4.7 Matrik IFAS 96 10. Tabel 4.8 Matrik EFAS 97 11. Tabel 4.9 Matrik IFAS 99 12. Tabel 5 Matrik EFAS 100 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT BMI Tbk 43 2. Gambar 3.2 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio FDR 58 3. Gambar 3.3 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio CAR 58 4. Gambar 3.4 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio ROA 60 5. Gambar 3.5 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio ROE 60 6. Gambar 3.6 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio BOPO 61 7. Gambar 3.7 Diagram Batang Pertumbuhan Rasio NPF 62 8. Gambar 3.8 Struktur Organisasi PT POS Indonesia 65 9. Gambar 4.1 Diagram Penjualan Shar-e se-Indonesia 2005-2007 78 10. Gambar 4.2 Grafik Penjualan Shar-e dan Jumlah Da’i 2005-2007 86 11. Gambar 4.3 Skema Processing Shar-e 89

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak dapat dipungkiri oleh siapapun yang dapat berpikir jernih dan logis, bahwa Islam merupakan suatu system hidup, suatu pedoman hidup way of life. Sebagai suatu pedoman hidup, ajaran Islam terdiri atas aturan-aturan mencakup keseluruhan sisi kehidupan manusia. Secara garis besar, aturan-aturan tersebut dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu aqidah, akhlak dan syariah. Dua bagian pertama, aqidah dan akhlak bersifat konstan, sedangkan syariah senantiasa berubah sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan kehidupan manusia. 1 Syariah terdiri atas bidang muamalah sosial dan bidang ibadah ritual. Ibadah merupakan sarana manusia untuk berhubungan dengan Sang Penciptanya hablum minallah sedangkan muamalah digunakan sebagai aturan main manusia dalam berhubungan dengan sesamanya hablum minannas. Muamalah inilah yang menjadi obyek paling luas yang harus digali manusia dari masa ke masa, salah satunya dalam ekonomi, karena seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia akan senantiasa berubah Dari gambaran di atas dapat diketahui bahwa Islam adalah agama universal yang tidak hanya mengatur masalah kehidupan ukhrowi saja tetapi juga masalah duniawi termasuk di dalamnya masalah ekonomi. 1 Eko Supriyatno, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional, Yogyakarta:Graha Ilmu, 2005,h 1 Kehidupan ekonomi pada mulanya masih bersifat simple, dan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi yang dilakukan masih sederhana. Seiring dengan perkembangan zaman populasi manusia mengalami pertumbuhan, sehingga kegiatan ekonomi yang ada juga mengalami peningkatan. 2 Kondisi membutuhkan fasilitas perdagangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Fenomena tersebut mendorong masyarakat untuk mencari dana guna mendirikan perusahaan, dan di sisi lain terdapat sekelompok orang yang mempunyai kelebihan dana dan bermaksud untuk melakukan investasi. Dalam perjalanannya timbul keinginan untuk mendirikan lembaga intermediasi untuk mempertemukan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, lembaga tersebut pada akhirnya bernama bank. Operasional perbankan pada mulanya masih bersifat menabung, meminjam, dan investasi. Adapun proses transaksi yang menggunakan sistem bunga, dimana hingga saat ini sistem pranata bunga menjadi elemen terpenting dalam perekonomian. Perkembangan sistem perbankan dengan pranata bunga diawali dengan pembukaan cabang di negara-negara dunia yang dimaksudkan untuk mempermudah mendapatkan investasi. Demikian pula yang terjadi di negara yang mayoritas penduduknya Islam perbankan konvensional berkembang pesat namun realita membuktikan bahwa sistem bunga justru membuat perekonomian menjadi hancur, barulah kemudian muncul perbankan syariah yang dimulai pada tahun 1975 dengan didirikannya Dubai Islamic Bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah 2 Said Sa’ad Marton, Ekonomi Islam Di Tengah Krisis Ekonomi Global, Jakarta:Zikrul Hakim, 2201 h. 124 Bank syariah secara fundamental memang berbeda dengan bank konvensional yang menguasai sistem perbankan saat ini. Sasaran yang dijadikan dasar operasional bank syariah bukan hanya sekedar mencari keuntungan, tetapi lebih dari itu suatu bank syariah harus berpegang teguh pada konsep syariat Islam itu sendiri yang mencita-citakan kebahagiaan umat manusia falah, serta kehidupan yang baik hayatan toyyibah yang sangat menekankan aspek persaudaraan ukhuwah dan keadilan sosioekonomi serta pemenuhan kebutuhan-kebutuhan spiritual umat manusia 3 Berkembangnya bank-bank syariah di Negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Pada awal priode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam mulai dilakukan. Para tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut adalah Karnean A Purwataatmadja, M.Dawam Raharjo, A.M Saefuddin, M.Amin Aziz dan lain-lain. Bank syariah pertama baru berdiri di Indonesia pada tahun 1990 4 , ini berawal dari Lokakarya yang dilakukan MUI tentang bunga bank dan perbankan pada tanggal 18-20 Agustus 1990 di Cisarua Bogor, Jawa Barat, hasil lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam pada musyawarah nasional IV MUI yang berlangsung di Hotel Syahid Jaya Jakarta, 22-25 Agustus 1990, Berdasarkan amanat Munas IV MUI dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan bank islam di Indonesia, Kelompok kerja 3 M. Umer Chapra , Islam dan Tantangan Ekonomi, Jakarta: Gema Insani Press,2000 Cet ke-1, h 11 4 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2004 Cet ke-2, h 34 yang disebut tim perbankan MUI, bertugas melakukan pendekatan dan konsultasi dengan semua pihak terkait. Bank Muamalat Indonesia lahir sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut, Akte pendirian PT Bank Muamalat Indonesia ditandatangani pada tanggal 1 November 1991, Pada saat penandatanganan akte pendirian ini terkumpul komitmen pembelian saham sebanyak Rp 84 miliar. 5 Pada tanggal 3 November 1991, dalam acara silaturahmi presiden di Istana Bogor, dapat dipenuhi dengan total komitmen modal disetor awal sebesar Rp 106.126.382.000, dengan modal awal tersebut, pada tanggal 1 Mei 1992 Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi. Hingga saat ini Bank Muamalat Indonesia sudah berdiri selama kurang lebih 17 tahun, dan sampai saat ini perkembangan bank syariah sudah berkembang pesat walaupun masih belum maksimal, ini terbukti dari jumlah bank syariah di Indonesia terus meningkat terhitung per maret 2007 data bank syariah di Indonesia terdapat 23 bank syariah yang terdiri dari tiga bank umum syariah BUS dan dua puluh unit usaha syariah UUS. Disamping itu, terdapat 105 bank perkreditan rakyat syariah BPRS. Ketiga BUS adalah Bank Muamalat Indonesia BMI, Bank Syariah Mandiri BSM, dan Bank Syariah Mega Indonesia BSMI. Dengan adanya kebijakan BI yang diarahkan melalui Peraturan Bank Indonesia PBI Nomor 83PBI2006 tentang layanan syariah yang dapat dilakukan 5 M.Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori Ke Praktek, Jakarta:Gema Insani Press, 2001 hal.25 di kantor cabang konvensional atau lebih dikenal dengan office channeling setelah aturan PBI tentang office channelling efektif, maka unit usaha syariah UUS mulai memperlebar sayap layanan. Tercatat pada Juni 2006, ada kira-kira 250 kantor konvensional yang juga menjadi titik layanan syariah. Dengan tambahan kantong layanan syariah ini, nasabah syariah memiliki ruang gerak yang lebih luas, karena mereka tak hanya terbatas bisa menyetor dari outlet UUS, tapi juga dari kantor konvensional bank induk yang sudah menyediakan baik layanan konvensional maupun syariah 6 . Hasilnya, ada tambahan deposit nasabah syariah hinggá Rp50miliar. Bersamaan dengan bergulirnya waktu, tepat setahun kemudian, jaringan office channelling telah bertambah hampir 1.000 kantor baru, yang menyimpan Rp 450 miliar lebih dana masyarakat. Unit Usaha syariah juga berkembang sangat pesat diantaranya adalah Bank BNI Syariah, Bank BTN Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank BRI syariah, Bank Danamon Syariah, Bank DKI Syariah, Bank Permata Syariah dan lain sebagainya. Untuk mempertahankan keberhasilan ini, maka bank umum syariah dituntut harus lebih mampu mewujudkan budaya kerja yang islami dan juga harus mampu menciptakan produk-produk yang bernilai rasional ekonomi dan rasional syariah yang bisa diterima oleh masyarakat Islam maupun non Islam. Salah satu inovasi produk yang dilakukan BMI adalah dengan adanya produk Shar-E yang diluncurkan pada 6 http:www.republika.co.idkoran_detail.asp?id=309372kat_id=4 tahun 2004 yang merupakan sebuah produk simpanan sebagai upaya mewujudkan misi BMI dan mencerminkan inovasi tiada henti dan kepeloporan BMI sebagai bank pertama murni syariah yang ingin terus mengembangkan industri perbankan syariah berbasis teknologi mutahir dan landasan keimanan yang tinggi. Selain itu, Shar-E merupakan ide dan terobosan atas keterbatasan jaringan fisik dan solusi yang mutahir, BMI terus meningkatkan konten dan konteks produknya agar nasabah semakin terpikat. walaupun telah memiliki positioning kuat di benak nasabah, BMI terus mengembangkan infrastrukturnya, terutama di bidang teknologi informasi, jaringan, dan sumber daya insani. Selain itu, sebagai upaya meningkatkan kualitas servis, BMI melakukan aliansi strategis diantaranya yang dilakukan dengan bergabung dengan ATM bersama dan ATM BCA yang memungkinkan nasabah BMI dapat mengakses di lebih 9000 ATM di seluruh Indonesia. Hal ini tentunya diharapkan akan membuat layanan terhadap nasabah semakin optimal, dan menjadikan nasabah semakin loyal dan terpuaskan. Ini adalah fasilitas yang diberikan kepada nasabah Shar-e yaitu dengan memanjakan nasabah dengan kemudahan bertransaksi dengan perbankan dan konsumsi dan diikuti standar keamanan yang baik tanpa batasan geografis di Indonesia dengan menjalin kerjasama dengan banyak pihak. Dengan fasilitas tersebut membuat penjualan Shar-e selalu meningkat setiap tahunnya, ini terbukti dari meningkatnya penjualan Shar-E setiap tahunnya pada tahun pertama saja penjualannya mencapai 500.000 kartu Shar-E setengah juta ini merupakan hasil yang sangat membanggakan, oleh karena keberhasilan tersebut BMI mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia MURI sebagai bank dengan pertumbuhan nasabah tabungan Shar-E tercepat di Jakarta dan oleh Majalah SWA dinobatkan menjadi salah satu pemenang Innovation Award 2005 karena produk Shar-E yang inovatif. Dalam laporan Bank Muamalat pada tahun 2005 nasabah Shar-E mencapai 132.669 orang, sedang pada akhir tahun 2006 telah mencapai 663.887 nasabah atau maningkat 400 persen. Per 24 April 2007, Bank Muamalat telah mencatatkan 800.262 nasabah Shar-E dengan total average balance Rp708,99 milyar 7 . Percepatan pertumbuhan Produk Shar-E tersebut, menurut A. Riawan Amin Dirut Bank Muamalat Indonesia, karena dukungan dari luasnya jaringan dan outlet yang digunakan untuk penyebaran produk Shar-E tersebut. 8 Juga karena bekerja sama dengan PT POS Indonesia yang memiliki jaringan yang luas ke berbagai pelosok Indonesia saat ini tempat-tempat yang menyediakan Shar-E telah mencapai 2.985 outlet yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 51 Kantor Cabang, 8 Kantor Cabang Pembantu, 21 Unit Layanan syariah, 93 Kantor Kas, 43 Gerai Muamalat, 2.768 SOPP POS 9 , sesuai dengan misi Shar-E yaitu to serve the unserved people atau melayani mereka yang belum terlayani. Selain bekerjasama dengan PT POS Indonesia BMI juga melakukan program Da’I Muamalat DM, yaitu suatu program perekrutan da’i-da’i di daerah untuk 7 www.bankmuamalat.com 8 www.shar-e.com 9 Dikutip dari wawancara pribadi dengan David, SE staff Officer BMI, Gedung Arthaloka Lt.4 Tanggal 10 Juni 2008 manjadi rekananpartner BMI dalam mensosialisasikan Perbankan Syariah dan juga bertugas memasarkan produk Shar-e, ini dilakukan BMI agar mempercepat penjualan shar-e sehingga seluruh masyarakat di Indonesia dapat bertransaksi secara syariah. Secara lebih spesifik, DM direkrut oleh Baitul Mall Muamalat BMM kemudian BMM menseleksi sumber daya insani dengan kriteria umum memahami syariah Islam di bidang ekonomi yang mampu memberikan pemahaman dan mengubah perilaku masyarakat dari tidak tahu dan tidak peduli terhadap syariah Islam di bidang ekonomi menjadi tahu, sadar, faham dan peduli untuk melaksanakannya dalam seluruh perekonomiannya. Da’I Muamalat tidak hanya menjual produk perbankan syariah tetapi juga memberikan pengetahuan tentang perbankan syariah dan menginformasikan keunggulan yang diberikan oleh produk tersebut dalam hal ini Shar-E. Dengan latar belakang tersebut maka penulis ingin membahas skripsi tentang “Efektivitas Penjualan Shar-E Pada Unserved Area Studi Komparasi Antara Penjualan Oleh Da’I Muamalat dan PT.POS Indonesia” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Masalah penelilitian dalam skripsi ini akan dibatasi pada beberapa hal: Pertama , dilihat dari segi rentang waktu yang digunakan untuk penjulan produk Shar-e adalah selama 3 Tiga tahun : Tahun 2005-2007. Kedua, penjualan Shar-e hanya dibatasi pada unserved areadaerah yang tidak terjangkau oleh Bank Syariah Agar mempermudah pembahasan, maka penulis mencoba merumuskan masalah agar lebih spesifik dan tegas, yaitu: 1. Bagaimana strategi Da’i Muamalat dalam meningkatkan Penjualan Shar-E? 2. Bagaimana strategi PT POS dalam meningkatkan penjualan Shar-E? 3. Bagaimanakah perbandingan penjualan Shar-E oleh PT POS Indonesia dan oleh Da’i Muamalat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk: a. Mengetahui strategi yang dilakukan oleh Da’i Muamalat dan PT Pos Indonesia dalam meningkatkan penjualan produk Shar-e b. Mengetahui tingkat penjualan produk Shar-e yang dilakukan oleh PT.Bank Muamalat Indonesia,Tbk. c. Mengidentifikasi metode apa yang paling efektif dalam peningkatan penjualan produk Shar-e pada unserved areadaerah yang tidak terjangkau oleh Bank Syariah 2. Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah: Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: a. Bank, Sebagai informasi bagi bank untuk mengetahui metode apa yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan Shar-e, sehingga dapat mengambil keputusan yang dianggap perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan dimasa yang akan datang. b. Penulis, supaya dapat menambah pengetahuan mengenai pemasaran, dalam tataran teoritis dan praktek di lingkungan perbankan syariah yang berkembang dewasa ini. c. Kalangan akademisi dan mahasiswa, sebagai bahan bacaan tambahan dan sumber referensi bagi pihak-pihak yang memerlukan.

D. Review Studi Terdahulu

Penelitian tentang pembahasan ini bukan penelitian yang pertama, penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh: 1. Ireesca Rahman”Analisa Pemberian Hadiah Umroh Dalam Mempengaruhi Minat dan Jumlah Nasabah Shar-E” Jurusan Muamalat Program Studi Perbankan Syariah , Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007. Pada skripsi ini penulis hanya membahas apakah adanya program pemberian umroh bagi nasabah Shar-e mempengaruhi minat nasabah untuk manabung, hasil dari skripsi ini menyatakan bahwa mayoritas motif utama responden dalam menabung adalah sebagai motif simpanan dan sekaligus motif berjaga-jaga adalah sebesar 46.Dan untuk motifator keseluruhan yang mempengaruhi minat nasabah dalam memilih Shar-E, Peringkat pertama yang dipilih oleh 95 responden adalah motif agama, dan peringkat kedua yang dipilih oleh 89 responden adalah motif fasilitas dan pelayanan, sedangkan motivator hadiah umroh berada pada peringkat ketujuh dengan responden yang memilihnya sebesar 44 persen. 2. Maimunah, “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan Pendapatan Pegadaian Syariah Cab. Dewi Sartika” studi Perbandingan dengan Pegadaian Konvensional Cabang Bidara Cina, Jurusan Muamalat program Studi Perbankan Syariah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari skripsi ini berdasarkan hasil uji hipotesa yang dilakukan penulis, maka besarnya biaya promosi yang telah dikeluarkan antara pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika dan Pegadaian konvensional Cabang Bidara Cina, tidak memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap peningkatan pendapatannya. Akan tetapi besarnya pendapatan yang diterima disebabkan oleh faktor lain diluar kegiatan promosi seperti banyaknya cabang pegadaian konvensional dan pegadaian merupakan lembaga yang telah lama berdiri dan telah dikenal oleh masyarakat. 3. Abdul Rozak, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah dalam Menggunakan Produk Shar-E pada PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk”, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian ini adalah bahwa berdasarkan regresi linier berganda antara variable independent agama, fasilitas, pelayanan, dan lokasi terhadap variable dependen keputusan nasabah didapat nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,932. Hal ini berarti bahwa variable agama, fasilitas, pelayanan, dan lokasi berpengaruh terhadap nilai keputusan nasabah sebesar 93,2. Sedangkan sisanya 6,8 dipengaruhi oleh variable lain seperti persepsi masyarakat terhadap manfaat adanya produk Shar-E. Dengan adanya penelitian terdahulu, maka penulis pun tertarik untuk mengangkat penelitian yang berkaitan dengan produk Shar-e dalam hal ini adalah mengenai strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia BMI yaitu tentang “Efektivitas Penjualan Produk Shar-e Pada Unserved Area Studi Komparasi Penjualan Oleh Da’i Muamalat dan PT Pos Indonesia, Dari beberapa penelitian tentang produk Shar-e belum ada yang membahas tentang penjualan yang dilakukan oleh Da’i dan PT Pos Indonesia, yang merupakan suatu strategi yang cerdas yang dipilih oleh Bank Muamalat dalam memasarkan produknya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih efektif antara Da’i dan PT Pos Indonesia

E. Kerangka Teori

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu: kebutuhan, keinginan dan permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar, Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.. Apabila pasar sasaran telah ditentukan melalui riset pemasaran, maka perusahaanbank harus menyusun suatu rencana untuk memasuki pangsa pasar yang telah dipilih, rencana tersebut akan berisi keputusan-keputusan yang membagi pada empat srategi yaitu: Produk Product, Harga Price, Tempat Place, dan Promosi Promotion 4P. Keempat strategi tersebut oleh pemasar harus diupayakan agar terpadu sehingga dapat mempengaruhi tanggapan nasabah yang pada gilirannya akan dapat memberikan kepuasan dalam melayani nasabah Sedangkan tujuan pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kubutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya 10 Pemasaran merupakan kegiatan yang dirancang untuk merasakan, melayani, dan memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam pemasaran mencakup bauran pemasaran diantaranya pengembangan produk, distribusi, penetapan harga, dan promosi. Kegiatan pemasaran produk tidak terlepas dari adanya persaingan antar perusahaan. Promosi merupakan salah satu strategi yang digunakan dalam memenangkan persaingan. Kegiatan promosi terdiri dari periklanan, promosi penjualan, personal selling , dan publisitas. Adapun kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk dalam memasarkan produknya salah satunya adalah personal 10 Murti Sumarni, Marketing Perbankan, Yogyakarta:Liberty,1997 hal 5 selling. yang dilakukan oleh Da’i Muamalat yang berperan sebagai informator dan edukator perbankan syariah bagi masyarakat umum, khususnya di daerah-daerah pelosok Indonesia yang tidak terjangkau oleh bank syariah,dan juga dengan bekerjasama dengan PT POS Indonesia, yang sudah mempunyai jangkauan jaringan yang sangat luas hampir di seluruh kecamatan di Indonesia Beberapa hal yang melatarbelakangi bank menggunakan personal selling diantaranya dapat mendekati nasabah untuk mengetahui lebih banyak tentang masalah yang dihadapi dan dapat menyediakan penjelasan secara rinci. Pencapaian tujuan perusahaan akan lebih berhasil apabila orientasi penjualan lebih bersifat membantu menyelesaikan masalah konsumen, bukan hanya untuk menghabiskan persediaan, Untuk melihat efektivitas penjualan shar-e pada unserved areadaerah yang belum terjangkau bank syariah, perbandingan penjualan yang dilakukan oleh Da’i Muamalat dan PT Pos Indonesia maka kerangka berpikir penulis digambarkan pada skema berikut: Pada Penjualan Shar-e Pada Unserved Area Teknik Pemasaran Melalui PT Pos Indonesia Malalui program Da’I Muamlat

D. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan 1. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Penelitian ini merupakan perpaduan antara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, karena diawali dengan telaah bahan kepustakaan. Hasil telaah kepustakaan dijadikan sebagai kerangka pemikiran atau landasan teori dalam operasional penelitian ini. Dari segi data yang dikumpulkan, diolah dan dianalisis, penelitian juga merupakan perpaduan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan survay. Jenis pelaporan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang bertujuan untuk menguraikan tentang sifat-sifat karakteristik dari suatu keadaan. Jadi dalam penelitian ini penulis tidak mengambil kesimpulan terlalu jauh dari data yang telah dikumpulkan, karena tujuan deskriptif analisis hanya pada taraf pengumpulan fakta-fakta saja, jadi hanya sekedar uraian suatu keadaan.

2. Jenis Data dan Sumber Data a. Jenis Data

1 Data kualitatif yaitu penelitian yang bukan angka, yang sifatnya tidak dapat dihitung yang berbentukberupa informasi atau penjelasan yang didasarkan pada pendekatan teoritis dan penilaian logis. 2 Data Kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka yang sifatnya dapat dihitung dan diukur jumlahnya untuk dioleh menggunakan metode statistik.

b. Sumber Data

1 Data Primer Merupakan data yang berbentuk database yang diperoleh langsung dari Bank Muamalat Indonesia tentang penjualan Shar-e Pada daerah unserved area, penjualan melalui PT. Pos Indonesia dan database yang diperoleh dari Baitul Mal Muamalat BMM tentang penjualan Shar-e malalui Da’i Muamalat. 2 Data Sekunder Adalah data yang diperoleh dari literature-literatur kepustakaan seperti buku- buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi penulisan ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan data skripsi ini. Penulis menggunakan penelitian sebagai berikut: a. Penelitian Kepustakaan library research, dalam hal ini penulis mengadakan penelitian terhadap beberapa literature yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini, literature ini berupa skripsi terdahulu, buku, majalah, internet, bulletin dan lain sebagainya. Langkah dalam melaksanakan studi kepustakaan ini adalah dengan cara membaca, mengutip, untuk menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggap perlu dalam memenuhi data dalam penelitian ini. b. Penelitian lapangan field research, dalam hal ini untuk mendapatkan data-data dan informasi tentang penjualan Shar-e dan metode dalam meningkatkan penjualan Shar-e 1 Observasi yaitu mengamati secara langsung proses penjualanPembukaan rekening Shar-e Pada PT Pos Indonesia 2 Interview yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak yang terlibat dalam penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan orang yang terlibat dalam penanganan masalah penenelitian, wawancara dengan staff pengurus penjualan Da’i Muamalat pada Baitul Mal Muamalat Slipi, dan juga wawancara dengan Officer Bank Muamalat Indonesia tentang penjualan Shar-e Pada PT POS 3 Dokumentasi yaitu mengumpulkan data Penjualan Shar-e oleh Da’i Muamalat yang diperoleh dari Baitul Mal Muamalat, dan mengumpulkan data penjualan Shar-e Oleh PT POS yang diperoleh sari kantor pusat Bank Muamalat Indonesia dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.

C. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis penelitian kualitatif atau penelitian yang tidak mengadakan penghitungan melainkan penekanan ilmiah 11 11 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1997 cet ke-8, h.6 yang bersifat deskriptif analisis, yaitu sebuah metode dimana penulis menggambarkan permasalahan yang didasari pada data yang telah diperoleh, kemudian menganalisa data tersebut lebih lanjut. Proses analisa dimulai dari membaca, mempelajari, dan menalaah data secara seksama, selanjutnya diambil kesimpulan dari hasil analisa tersebut Tehnik penulisan Adapun teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007. F. Sistematika Penulisan BAB I menyajikan pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, kerangka konsep,metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II menyajikan tinjauan pustaka. Meliputi pemasaran,pemasaran perspektif Islam, teori efektivitas, pengertian penjualan, tujuan umum penjualan, penjualan sebagai fungsi umum pemasaran, politik dan hukum penjualan, penjualan yang efekif, konsep penjualan dalam Islam, Da’i Muamalat

BAB III menyajikan data hasil penelitian. meliputi gambaran umum Bank

Muamalat Indonesia berupa sejarah perkembangan, visi, misi, produk dan jasa, Perkembangan Bank Muamalat dengan adanya Shar-e, perkembangan kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia dilihat dari beberapa rasio,dan Gambaran umum PT Pos Indonesia meliputi sejarah, visi dan misi, struktur organisasi dan kerjasama antara PT Pos Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia, dan tentang Shar-e menjelaskan tentang sejarah Shar-e, pengertian Shar-e, landasan hukum Shar-e, dan karakteristik produk Shar-e.

BAB IV menyajikan Hasil Penelitian, gambaran umum penjualan Shar-e di