48
Sum squared resid 0.473709 Schwarz criterion
-1.189909 Log likelihood
118.7343 Hannan-Quinn criter. -1.619602
F-statistic 3.250171 Durbin-Watson stat
2.670827 ProbF-statistic
0.000050 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Hasil uji Hausman Test pada Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa nilai probabilitas dari Chi-Square adalah sebesar 0,0678. Dengan tingkat keyakinan
95 berarti probabilitas tersebut berada di daerah tidak menolak H . Hausman
Test ini tidak signifikan sehingga metode yang digunakan untuk permodelan Watson dan Wilson 2002 adalah metode random effect.
4.2.2. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis yang akan diuji dengan menggunakan dua bentuk permodelan. Hasil pengujian hipotesis tersebut adalah:
1. Apakah Pecking Order Theory dapat menjelaskan perilaku struktur modal
perusahaan consumer goods yang tercatat di BEI periode 2010-2013? Pengujian hipotesis ini menggunakan permodelan Watson dan Wilson
2002, dengan hipotesis: : Selain
, maka struktur modal tidak mengikuti pola teori pecking order
: , maka struktur modal mengikuti pola teori pecking
order
Untuk menguji hipotesis apakah Pecking Order theory dapat menjelaskan perilaku struktur modal perusahaan consumer goods yang terdafar di Bursa Efek
Universitas Sumatera Utara
49
Indonesia menggunakan regresi data panel metode pooled EGLS cross-section random effects.
Tabel 4.3 Hasil Regresi Panel Data Model Watson dan Wilson 2002
Dependent Variable: TA? Method: Pooled EGLS Cross-section random effects
Date: 031815 Time: 23:39 Sample: 2010 2013
Included observations: 4 Cross-sections included: 24
Total pool balanced observations: 96 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. C
-0.012994 0.042106
-0.308593 0.7583
RE? 0.170505
0,054247 3.143159
0.0022 EI?
-0.003580 0.080390
-0.044532 0.9646
DEBT? 0.294342
0.062111 4.738940
0.0000 Random Effects
Cross _1
—C 0,052243
_2 —C
-0,055150 _3
—C -0.005003
_4 —C
0.000414 _5
—C -0.000341
_6 —C
0.017742 _7
—C -0.005379
_8 —C
-0.003524 _9
—C -0.003360
_10 —C
-0.000282 _11
—C -0.018729
_12 —C
0.021495 _13
—C -0,052000
_14 —C
-0.000238 _15
—C -0.001310
_16 —C
0.016188 _17
—C 0.082650
_18 —C
-0.022416 _19
—C 0.033879
_20 —C
-0.038348 _21
—C -0.035820
_22 —C
0.006771 _23
—C -0.029068
_24 —C
0.039589 Effects Specification
S.D. Rho
Universitas Sumatera Utara
50 Cross-section random
0.043833 0.2187
Idiosyncratic random 0.082857
0.7813 Weighted Statistics
R-squared 0.225373 Mean dependent var
0.091672 Adjusted R-squared
0.200113 S.D. dependent var 0.094702
S.E. of regression 0.084698 Sum squared resid
0.659987 F-statistic
8.922264 Durbin-Watson stat 2.142323
ProbF-statistic 0.000030
Unweighted Statistics R-squared
0.203884 Mean dependent var 0.133458
Sum squared resid 0.838997 Durbin-Watson stat
1.685232
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa ini menunjukkan
bahwa struktur modal tidak mengikuti pola Pecking Order Theory. Dari hasil uji Tabel 4.3 juga menunjukkan bahwa variabel laba ditahan dan hutang memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Ini dapat dilihat dari nilai probabilitas laba ditahan 0,0022 0,05 dan hutang yaitu sebesar 0,0000 0,05,
sedangkan variabel penerbitan ekuitasnya memiliki pengaruh yang tidak signifikan ditunjukkan dengan nilai probabilitasnya 0,9646 0,05.
2. Apakah perusahaan lebih memilih hutang jangka panjang atau penerbitan
ekuitas dalam membiayai defisit pendanaan perusahaan untuk pendanaan harta besihnya?
Pengujian hipotesis ini menggunakan permodelan Shyam-Sunder dan Myers 1999, hipotesisnya:
Universitas Sumatera Utara
51
: a mendekati 1 dan b mendekati 0 perusahaan lebih banyak menggunakan penerbitan ekuitas dibandingkan dengan hutang sebagai pendanaan
eksternal untuk mendanai defisit pendanaan harta bersih perusahaan : a mendekati 0 dan b mendekati 1 perusahaan lebih banyak menggunakan
hutang dibandingkan dengan penerbitan ekuitas sebagai pendanaan eksternal untuk mendanai defisit pendanaan harta bersih perusahaan
Untuk menguji hipotesis apakah perusahaan lebih memilih hutang jangka
panjang atau penerbitan ekuitas dalam membiayai defisit pendanaan perusahaan untuk pendanaan harta besihnya menggunakan regresi data panel metode pooled
Least Squares.
Tabel 4.4 Hasil Regresi Panel Data Model Shyam-Sunder dan Myers 1999
Dependent Variable: LTD? Method: Pooled Least Squares
Date: 031915 Time: 01:41 Sample: 2010 2013
Included observations: 4 Cross-sections included: 24
Total pool balanced observations: 96 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
C 0.121090
0,054475 2.222850
0.0295 DEF?
0.590600 0.113699
5.194419 0.0000
I? -0.021856
0.151811 -0.143969
0.8859 Fixed Effects Cross
_1 —C
0.013794 _2
—C -0.531248
_3 —C
-0.040046 _4
—C -0.211756
_5 —C
-0.130627 _6
—C -0.008347
_7 —C
0.164046 _8
—C -0.192776
_9 —C
-0.153039 _10
—C -0.093070
_11 —C
-0.035735
Universitas Sumatera Utara
52 _12
—C 0.091700
_13 —C
-0.099471 _14
—C 0.372186
_15 —C
-0.085739 _16
—C 0.898809
_17 —C
0.121474 _18
—C 0.135308
_19 —C
0.144523 _20
—C -0.029385
_21 —C
-0.121973 _22
—C -0.129068
_23 —C
0,053709 _24
—C -0.133268
Effects Specification Cross-section fixed dummy variables
R-squared 0.635936 Mean dependent var
0.222311 Adjusted R-squared
0.505913 S.D. dependent var 0.475182
S.E. of regression 0.334012 Akaike info criterion
0.870532 Sum squared resid
7.809465 Schwarz criterion 1.565043
Log likelihood -15.78553 Hannan-Quinn criter.
1.151265 F-statistic
4.890959 Durbin-Watson stat 2.088423
ProbF-statistic 0.000000
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Dari hasil uji pada Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa a mendekati 0 dan b
mendekati 1 maka, ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih menggunakan hutang daripada penerbitan ekuitas sebagai sumber pendanaan eksternal untuk
mendanai defisit pendanaan harta bersih perusahaan. Tabel 4.4 juga memperlihatkan bahwa variabel defisit pendanaan berpengaruh signifikan dengan
tingkat kepercayaan 95 dimana nilai probabilitasnya 0,0000 0,05, sedangkan variabel perubahan tingkat bunga tidak berpengaruh signifikan dimana nilai
probabilitasnya 0,8859 0,05.
Universitas Sumatera Utara
53
4.3. Pembahasan