Kendala Proses Pembelajaran Hasil Penelitian

Senada seperti yang disampaikan A nama samaran, W nama samaran berpendapat bahwa evaluasi dilaksanakan melalui rapat seminggu sekali. “tiap hari sabtu kita mentor ada rapat, ya buat bahas kegiatan seminggu itu, apa yang kurang, apa yang harus ditingkatin, bahas anak-anak juga ada perubahan gak si anak ini, anak itu.” “Ya contohnya kaya sekarang ini mbak, dulu kan pernah ada yang mau kabur, pake sprei lewat tembok itu, nah trus kita rapatin. Yah pokoknya kita bahas kekurangan kita apa biar bisa lebih baik lagi.” “banyak yang coba kabur, tuh terakhir kemaren pas lagi vocation ke green valley bandungan, pas mau pulang dia nelfon keluarganya minta dikirimin uang trus kabur kita kejar deh sampe ambarawa dapet. Trus juga pernah pas di gereja, dulu kan berhentinya di luar gerbang waktu keluar yang satu belok kanan satunya belok kiri kayak nyebar gitu kabur. Makanya besoknya pas kegreja lagi kita masukin tuh mobil sampe dalem gerbang gereja dan di pager udah dijagain satpam sama ada mentor yang jagain. Yah darisitu lah kita evaluasi lagi perbaiki lagi, dimana ada celah kita perbaiki lagi. Dari situ kita belajar gimana biar anak ga kabur lagi.” “Kalok sama anak-anak palingan evaluasinya pas mormeet itu, ntr kan mereka ngomong tuh unek-uneknya. Lah dari situ kita tau juga kekeurangan kita apa terus diperbaiki lagi.” Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ada evaluasi yang dilaksanakan oleh mentor dan peserta didik. Evaluasi dilaksanakan untuk meningkatkan proses pembelajaran pada Yayasan Rumah Damai tersebut.

4.1.4. Kendala Proses Pembelajaran

Dalam proses pembalajaran pastinya ada kendala dalam pelaksanaannya. Kendala proses pembelajaran adalah hal-hal yang menghambat proses pembelajaran itu sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kendala saat proses pembelajaran dapat dialami oleh mentor maupun peserta didik. Anama samaran sebagai mentor di Yayasan Rumah Damai pun menuturkan beberapa hal yang menjadi kendala proses pembelajaran “kalok kendala sih banyak, ya yang masuk kesini kan emang orang bermasalah semua jadi tau sendiri lah, dari anak-anaknya paling ya itu. tapi itu awal-awal masuk aja sih mungkin ya belum adaptasi itu ya. Kesini-sininya udah biasa ” “kalok dari sesi sih paling ya kalok pada males malesan gitu, tapi itu gimana cara kita buat ngehidupin suasana biar anak anak bisa ngikutin sesi. Tapi kita akalin kasih games, apa kita atur waktunya biar gak lama banget gitu aja sih.” M nama samaran mengatakan, “kendalanya mungkin dari mentor ya mbak, soalnya kan gak semua orang bisa jadi dan mau buat jadi mentor disini, orang-orang ya terpanggil dan ada hati untuk melayani aja mungkin yang bersedia. Siapa yang mau sih tinggal disini menetap, kan kalok disini full harus disini, gak boleh ada keluarga. Tapi sejauh ini sih kita bisa ngehendel, soalnya dibantu staf sama TKS j uga jadi lumayan bisa ngehendel.” “kalok dari proses pembelajarannya sih paling ya itu ya si anak jenuh, kan kegiatan disini sama dan berulang-ulang jadi mungkin kelamaan disini jadi jenuh. Tapi kita kan ada vocation tiap 3 bulan sekali, buat refreshing aja sama anak- anak biar gak jenuh” Kendala tidak hanya didapatkan dari mentor, dari peserta didik pun mengalami kendala-kendala dalam proses pembelajaran seperti yang disampaikan oleh beberapa peserta rehabilitasi ini. R nama samaran salah satu peserta rehabilitasi Yayasan Rumah Damai menuturkan, “ya bosen mbak, kegiatannya itu itu mulu, kan kegiatan disini seminggu ya itu itu aja. Paling kalok bosen baca buku, lah tapi bukunya juga itu itu aja gak ganti ganti, ya sama aja. Kalok bisa bukunya ditambah biar kita bisa baca buku baru juga.” Senada seperti yang di tuturkan R, Anama samaran pun mengatakan hal sama, “jenuh mbak, biasanya kan bebas gitu, ini disini gak bebas, apa-apa diatur, gak bisa komunikasi, gak bisa main. Pengen pulang, ketemu keluarga” Pnama samaran menuturkan hal serupa “kendalanya ya pengen pulang, gimana ya saya kan udah berkeluarga pengen cepet pulang ketemu sama anak-anak. Gimana sih rasanya pokoknya kepikiran keluarga terus.” “paling kalok kepikiran ya, memotivasi diri terus, doa biar tenang” Dari hasi wawancara dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat kendala- kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran di Yayasan Rumah Damai baik dari mentor maupun dari peserta didik itu sendiri. Tetapi mentor telah mengupayakan solusi-solusi untuk menangani kendala tersebut.

4.2. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh self-esteem dan dukungan sosial terhadap resiliensi mantan pecandu narkoba

14 94 128

KEGIATAN PEMBINAAN ROHANI DALAM UPAYA MENGUBAH PERILAKU SOSIAL PESERTA REHABILITASI NARKOBA DI RUMAH DAMAI DESA CEPOKO KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

1 13 171

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PENYEMBUHAN PECANDU NARKOBA ( Studi Deskriptif Komunikasi Terapeutik dalam Penyembuhan Pasien Pecandu Narkoba di Yayasan Panti Rehabilitasi ORBIT Surabaya).

1 7 8

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PENYEMBUHAN PECANDU NARKOBA ( Studi Deskriptif Komunikasi Terapeutik dalam Penyembuhan Pasien Pecandu Narkoba di Yayasan Panti Rehabilitasi ORBIT Surabaya).

3 37 128

Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba pada Pecandu Narkoba di “Rumah Damai” Kecamatan Gunungpati.

0 1 2

Pembinaan Mantan Pecandu Narkoba di “ Rumah Damai ” Kelurahan Cepoko Kecamatan Gunungpati.

0 0 2

(ABSTRAK) FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG BERPERAN PADA KEKAMBUHAN (RELAPSE) PECANDU NARKOBA (Studi Kasus pada Pecandu Narkoba di Pusat Rehabilitasi Narkoba Rumah Damai Semarang).

0 0 2

Pola pembinaan pendidikan keagamaan dalam proses rehabilitasi bagi pecandu narkoba: studi multikasus di pondok pesantren Inabah XIX Surabaya dan yayasan Darud Dawam Surabaya.

0 4 153

KEEFEKTIFAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK COGNITIVE RESTRUCTURING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONTROL DIRI MANTAN PECANDU NARKOBA DI YAYASAN “RUMAH DAMAI” KOTA SEMARANG

0 0 68

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PENYEMBUHAN PECANDU NARKOBA ( Studi Deskriptif Komunikasi Terapeutik dalam Penyembuhan Pasien Pecandu Narkoba di Yayasan Panti Rehabilitasi ORBIT Surabaya)

0 1 19