Peneliti melakukan penelitian mengenai kesulitan dan faktor kesulitan belajar operasi hitung pembagian pada siswa kelas IV di SD Negeri Kecamatan
Winong Kabupaten Pati, melihat masalah ini sangat penting untuk diteliti. Kesulitan belajar operasi hitung pembagian harus segera diatasi. Karena jika
kesulitan ini berlanjut, siswa akan mengalami banyak kesulitan pada materi- materi selanjutnya, dan membuat siswa takut dan tidak suka dengan pelajaran
matematika. Memahami kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta didik dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi lagi di waktu yang
akan datang.
1.2 FOKUS PENELITIAN
Menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, fokus penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
1.2.1 Situasi sosial penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan
Winong Kabupaten Pati yang mengalami kesulitan belajar operasi hitung pembagian.
1.2.2 Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah operasi hitung pembagian
dalam standar kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat pengerjaan hitung bilangan dalam penyelesaian masalah operasi;
Kompetensi dasar 1.3. Melakukan operasi perkalian dan pembagian; Tujuan pembelajaran yaitu, siswa dapat melakukan pembagian bersusun.
1.2.3 Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1.3.1 Kesulitan apakah yang dialami siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan
Winong Kabupaten Pati dalam menyelesaikan operasi hitung pembagian? 1.3.2
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kesulitan belajar dalam operasi hitung pembagian pada siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Winong
Kabupaten Pati? 1.3.3
Bagaimanakah solusi untuk mengurangi kesulitan belajar operasi hitung pembagian pada siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Winong
Kabupaten Pati?
1.4 TUJUAN PENELITIAN
1.4.1 Mengidentifikasi kesulitan belajar operasi hitung pembagian yang dialami
siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Winong Kabupaten Pati. 1.4.2
Mengetahui faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar dalam operasi hitung pembagian pada siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Winong
Kabupaten Pati.
1.4.3 Mendeskripsikan solusi untuk mengatasi kesulitan belajar operasi hitung
pembagian siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Winong Kabupaten Pati.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
1.5.1 Manfaat Teoritis
Memberikan informasi dalam bidang pendidikan mengenai kesulitan belajar dan faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar operasi hitung pembagian
yang dialami siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Winong Kabupaten Pati.
1.5.2 Manfaat Praktis
1.5.2.1
Bagi Guru
Informasi mengenai kesulitan siswa dalam melakukan operasi hitung pembagian, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan guru dalam menentukan
rancangan pembelajaran untuk meminimalkan terjadinya kesulitan dan kesalahan sama yang dilakukan siswa pada pekerjaan pembagian berikutnya.
1.5.2.2 Bagi Siswa
Membantu mengurangi kesalahan dan kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung pembagian.
1.5.2.3 Bagi Sekolah
Hasil Penelitian dapat menjadi bahan masukan untuk perbaikan kualitas pembelajaran mengenai operasi hitung di SD Negeri di Kecamatan Winong
Kabupaten Pati, dan di SD lain yang memiliki kasus yang sama.
1.5.2.4 Bagi Peneliti
Memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan, khususnya dalam operasi hitung pembagian, sehingga dapat menjadi pegangan dalam
mengajar, untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan belajar siswa dalam operasi hitung pembagian.
1.6 DEFINISI OPERASIONAL
1.6.1. Kesulitan Belajar
Keselitan belajar adalah keadaan di mana siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, yang ditandai hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar Ahmadi, 2013: 77. 1.6.2.
Kesulitan berhitung Kesulitan dalam aritmatika diantaranya kesulitan pada prosedur dan
kesulitan dalam mengingat fakta operasi hitung Geary and Mary, 2001. Pengajaran pembagian dimulai dari penanaman konsep, penguasaan fakta
dasar, algoritma pembagian, sifat dan pola pembagian Karim, 1997: 161. Pengetahuan konsep merupakan pengetahuan yang dipahami yang berisi
jaringan ide. Sedangkan pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang aturan atau cara mencakup langkah demi langkah yang digunakan
untuk menyelesaikan tugas matematika berupa algoritma Van de Walle, 2008: 29.
1.6.3. Konsep Pembagian
Pembagian a : b artinya ada sekumpulan benda sebanyak a dibagi rata sama banyak dalam b kelompok. Maka cara membaginya dilakukan
dengan pengambilan berulang konsep pengurangan berulang sebanyak b sampai habis dengan setiap kali pengambilan dibagi rata konsep
pembagian adil ke semua kelompok. Banyaknya pengambilan ditunjukkan dengan hasil yang didapat masing-masing kelompok. Hasil
bagi adalah banyaknya pengambilan atau banyaknya anggota yang dimuat oleh masing-masing kelompok Raharjo, dkk., 2009: 33.
1.6.4. Prosedur algoritma Pembagian
Salah satu cara untuk mencari hasil bagi suatu pembagian adalah pembagian cara panjang atau bersusun, yaitu menentukan jawaban
sementara, dengan cara menduga kemudian dikalikan dengan pembagi dan kurangkan pada yang dibagi. Proses tersebut diulang sampai akhirnya
didapatkan sisa sama dengan 0 nol atau kurang dari pembagi Soewito, 1993: 96.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1 Hakikat Belajar
Belajar merupakan kegiatan sebagai usaha yang dilakukan oleh individu dalam memperbaiki diri menjadi individu yang lebih baik dari hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan. Menurut Muhibbin Syah 2015: 68, belajar dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Senada dengan Slameto
2013: 2 bahwa, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Thursan Hakim dalam Hamdani, 2011: 21 mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia, dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir, dan lain-lain. Belajar menurut teori behavioristik diartikan sebagai proses perubahan
tingkah laku. Perubahan tersebut disebabkan oleh seringnya interaksi antara stimulus dan respons. Inti belajar adalah kemampuan seseorang melakukan respon