2.3 Pembelajaran Cooperative Learning
1. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning
Slavin dalam Taniredja 2011:55 mengemukakan,”In cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material
initially presented by the teac her”. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan
bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana dalam system belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-
6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan, siswa kurang pandai dapat belajar dalam
suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya. Siswa yang sebelumnya terbiasa bersikap pasif setelah
menggunakan pembelajaran kooperatif akan terpaksa bersikap aktif agar bias diterima oleh anggotanya.
Cooperative learning memiliki tiga fungsi Adun Rusyana dan Iwan Setiawan, 2009:28 yaitu: 1 meningkatkan motivasi belajar siswa, 2 meningkatkan
sikap-sikap kerjasama, dan 3 mengembangkan perspektif kognitif. Tujuan utama pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar
secara berkelompok bersama teman – temannya dengan cara saling menghargai
pendapat dan
memberikan kesempatan
kepada orang
lain untuk
mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok. Selain itu juga dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju
arah lebih baik isjoni, 2010:21. Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasa dan
kolaborasi. Dengan demikian pembelajaran kooperatif diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, belajar untuk
bekerja sama, menghargai pendapat orang lain, dan tanggungjawab antara sesama siswa dan terhadap kelompoknya dalam belajar menyelesaikan tugas.
Beberapa keuntungan dari cooperative learning yaitu: 1.
Dapat meningkatkan kemandirian belajar 2.
Meningkatkan komunikasi berfikir 3.
Dapat mengembangkan kreativitas dan kemampuan untuk bekerja secara kooperatif.
4. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat konsep dan
pengembangan cerita. 5.
Dapat meningkatkan tanggung jawab. Beberapa tahapan mempersiapkan cooperative learning yaitu:
1. Bentuk kelompok forming group, anggota kelompok terdiri dari empat
atau lima orang. 2.
Beri petunjuk praktis pada siswa 3.
Persiapkan materi yang akan didiskusikan dan instrument keberhasilan siswa
4. Kembangkan sistem pemberian reward
2. Jenis-jenis Model Pembelajaran Cooperative Learning
a. Metode Numbered Head Together NHT
Huda 2011 : 87-88 mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT termasuk ke dalam kelompok pembelajaran kooperatif informal
cooperative learning group . Pembelajaran ini dimulai dengan numbering. Guru membagi kelas menjadi kelompok
– kelompok kecil. Tiap kelompok diberi nomor sesuai dengan jumlah konsep. Setelah kelompok terbentuk
guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap – tiap
kelompok. Berikan kesempatan kepada tiap – tiap kelompok menemukan
jawaban. Pada kesempatan ini tiap – tiao kelompok menyatukan kepalanya
“ Heads Together “ berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan dari guru.
Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap
– tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan member jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu
dilakukan terus hingga semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing
– masing kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru. Berdasarkan jawaban
– jawaban ituguru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat
menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.
b. Metode Make a match
Hal – hal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran dengan metode ini
adalah kartu – kartu. Kartu – kartu tersebut terdiri dari kartu berisi
pertanyaan – pertanyaan dan kartu – kartu lainnya berisi jawaban dari
pertanyaan tersebut. Langkah berikutnya adalah guru membagi komunitas kelas menjadi 3
kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok pembawa kartu – kartu
berisi pertanyaan – pertanyaan. Kelompok kedua adalah kelompok
pembawa kartu – kartu berisi jawaban – jawaban. Kelompok ketiga adalah
kelompok penilai, posisi kelompok – kelompok tersebut berbentuk huruf U.
Jika masing – masing kelompok sudah berada di posisi masing –masing
yang telah ditentukan, maka guru membunyikan peluitnya, kelompok pembawa kartu pertanyaan dan pembawa kartu jawaban bergerak bertemu