Berpikir Kritis Siswa TINJAUAN PUSTAKA

22 keyakinan dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang menjadi kecenderungannya, yang berarti bahwa seseorang harus memiliki alasan untuk meyakini sesuatu dan implikasi dari keyakinannya tersebut Dewey dalam Sari, 2010:19. Selain beberapa ahli di atas, kontributor lain yang terkenal bagi perkembangan berpikir kritis adalah Ennis dalam Fisher, 2009:4 yang berpendapat bahwa berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti diyakini dan dilakukan. Dibandingkan dengan definisi-definisi sebelumnya, definisi Ennis lebih mudah dipahami. Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai berpikir kritis, dapat dipahami bahwa berpikir kritis adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi yang digunakan dalam memecahkan masalah yang kompleks dengan melakukan refleksi terhadap fakta-fakta yang terjadi, serta menganalisis fakta-fakta tersebut menuju suatu kesimpulan atau pemecahan masalah. Keterampilan berpikir kritis memungkinkan seseorang untuk lebih peka terhadap informasi sekecil apapun yang ada di sekitarnya, dan terampil menggunakan informasi tersebut untuk mengambil keputusan. Berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Seseorang dapat membuat keputusan dari berbagai masalah yang dihadapi dengan kemampuan berpikir kritisnya. Meskipun berpikir kritis memberi banyak kemudahan bagi yang memilikinya, namun berpikir kritis bukanlah keterampilan yang dapat dengan mudah diperoleh. Seperti yang 23 diungkapkan Zuchdi 2008:124 menyatakan bahwa suatu masalah tidak dapat diatasi tanpa dasar pengetahuan yang relevan. Pengetahuan untuk mengatasi masalah bersifat spesifik, sedangkan keterampilan berpikir dapat diterapkan pada berbagai disiplin ilmu. Seseorang dikatakan berpikir kritis apabila menguasai indikator berpikir kritis yang dijelaskan oleh Ennis dalam Herniza, 2011:19 seperti pada Tabel 1: Tabel 1. Keterampilan Berpikir Kritis dan Indikatornya No Keterampilan Berpikir Kritis Indikator 1 Memberikan argumen Argumen dengan alasan; menunjukan perbedaan dan persamaan; serta argumen yang utuh. 2 Melakukan deduksi Mendeduksikan secara logis, kondisi logis, serta melakukan interpretasi terhadap pernyataan. 3 Melakukan induksi Melakukan pengumpulan data; Membuat generalisasi dari data; membuat tabel dan grafik. 4 Melakukan evaluasi Evaluasi diberikan berdasarkan fakta, berdasarkan pedoman atau prinsip serta memberikan alternatif. Penjelasan tentang keterampilan berpikir kritis di atas memberikan wawasan bahwa pengembangan keterampilan berpikir kritis merupakan orientasi yang cocok dalam situasi yang mengalami perubahan yang sangat cepat. 24

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap bulan Mei 2012 di SMA Persada Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung semester genap TP 20112012, yaitu sebanyak 5 kelas. Sampel penelitian tersebut sebanyak 2 kelas. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu siswa kelas X 2 yang berjumlah 33 siswa dan siswa kelas X 5 yang berjumlah 28 siswa. Pengambilan sampel tidak terdiri dari individu- individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster misalnya kelas sebagai cluster Margono, 2005:127.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes kelompok non-ekualen. Kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menggunakan kelas X sepuluh dengan perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen dapat dilihat dalam gambar desain 25 pretes – postes kelompok non ekualen yang tercantum di bawah ini. Kelompok Pretes Perlakuan Postes I O1 X I O2 II O1 C O2 Keterangan : I : Kelas Eksperimen II : Kelas Kontrol X I : Perlakuan Eksperimental LKS berbasis masalah C : Perlakuan kontrol LKS tidak berbasis masalah O1 : Pretes O2 : Postes Dimodifikasi oleh Riyanto. 2001:43 Gambar 2. Desain Pretes-Postes non ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut adalah sebagai berikut. 1. Prapenelitian Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap prapenelitian adalah: a. Membuat dan menyampaikan surat izin penelitian ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan sekolah dan kelas yang diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 26 d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, dan lembar kerja siswa berupa LKS berbasis masalah untuk kelompok Eksperimen dan LKS tidak berbasis masalah untuk kelas kontrol. e. Membuat instrumen evaluasi berupa soal pretes-postes untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa. f. Menguji validitas instrumen evaluasi dengan melakukan uji ahli materi. g. Membuat lembar observasi aktivitas siswa. h. Pembentukan Kelompok Belajar. Siswa ditempatkan ke dalam masing- masing kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 5 orang yang memiliki heterogenitas kemampuan Teori Spin Wish dalam Yulia, 2011:01.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis masalah untuk kelompok eksperimen dan LKS tidak berbasis masalah untuk kelompok kontrol. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas mengenai peran komponen ekosistem terhadap aliran energi. Pertemuan kedua membahas mengenai peran komponen ekosistem di dalam daur biogeokimia serta peran ekosistem dalam kehidupan. Pretes diberikan sebelum pertemuan pertama, sedangkan postes setelah pertemuan kedua.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

0 3 53

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LKS BERBASIS MASALAH TERHADAP BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Persada Bandar Lampung Semester Genap T.P. 2011/2012)

1 15 80

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 18 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 11 26

EFEKTIVITAS MIND MAPPING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA N 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KECAKAPAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/20

0 7 54

EFEKTIVITAS LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 52

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA N 12 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)

1 9 52

PENGARUH PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Perintis 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 154

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun

0 11 67