2. Hasil Belajar
Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil pembelajaran yang didapatkan mengalami peningkatan atau perubahan. Kegiatan belajar
mengajar yang bagaimanapun, juga ditentukan dari baik atau tidaknya program pengajaran yang telah dilakukan, dan akan berpengaruh terhadap
tujuan yang akan dicapai. Dimyati dan Mudjiono 2006: 3, menyatakan bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Menurut Hamalik 2001: 30 bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah
laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Gagne dalam Dimyati dan Midjiono 2006:10 menyatakan bahwa hasil belajar diperoleh seseorang setelah belajar berupa keterampilan,
pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai berasal dari interaksi pebelajar dengan lingkungan dan
peroses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Selanjutnya, Soparsono dalam Sardiman 2005: 38 menyatakan “Hasil belajar dipengaruhi oleh
pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek
belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari”.
Hasil belajar siswa tidak akan optimal, jika siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh. Namun hal ini juga dipengaruhi oleh peran guru itu
sendiri, selain beberapa faktor lainnya. Agar hasil belajar dapat tercapai secara optimal maka pembelajaran harus dilakukan dengan sadar dan
terorganisir. Sardiman 2005: 19 mengungkapkan bahwa agar memperoleh hasil belajar yang optimal, maka proses belajar dan
pembelajaran harus dilakukan dengan sadar dan sengaja serta terorganisir secara baik. Sehubungan dengan hal tersebut Sardiman 2005: 49
mengemukakan bahwa hasil pengajaran itu dikatakan betul-betul baik, apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut .
a. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. b. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik. Pengetahuan hasil
proses belajar mengajar itu bagi siswa seolah-olah telah merupakan bagian kepribadian bagi diri setiap siswa, sehingga akan dapat
mempengaruhi pandangan dan cara mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah metode pembelajaran. Setiap metode yang dipilih dan digunakan akan
berpengaruh langsung dalam waktu dekat maupun tidak langsung dalam waktu yang relatif lama terhadap pencapaian hasil yang
diharapkan. Dampak langsung adalah tujuan yang secara langsung akan dicapai melalui pelaksanaan program pengajaran yang
dilaksanakan guru setelah selesai suatu pertemuan peristiwa interaksi edukatif. Hasil yang akan dicapai biasanya berkenaan dengan cognitif
domain pengetahuan dan psychomotor domain keterampilan. Sedangkan dampak tidak langsung adalah hasil pengajaran yang tidak
langsung dapat diukur dan tidak mesti dicapai ketika berakhirnya suatu pertemuan peristiwa interaksi edukatif, tetapi hasilnya
diharapkan akan berpengaruh kepada anak didik dan akan mengiring atau menyertai belakang, memerlukan waktu, dan atau tahapan
pertemuan-pertemuan peristiwa interaktif edukatif selanjutnya. Biasanya dampak tidak langsung berkenaan dengan affective domain
sikap dan nilai. Djamarah 2000: 194
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai dimana prestasi hasil belajar yang telah
dicapai. Sehubungan dengan hal ini, Djamarah 2006: 107 mengungkapkan bahwa keberhasilan proses mengajar itu terbagi atas
beberapa tingkatan atau taraf, yaitu, 1. Istimewa maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan
dapat dikuasai oleh siswa. 2. Baik sekalioptimal, apabila sebagian besar 76 s.d. 99 bahan
pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. 3. Baikminimal, apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60
s.d. 75 saja dikuasai oleh siswa. 4. Kurang, apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60
dikuasai oleh siswa.
Bagi siswa hasil belajar dapat memberikan informasi tentang sejauh mana mereka menguasai bahan pelajaran yang disampaikan guru. Bagi guru,
hasil belajar dapat digunakan sebagai petunjuk efektif tidaknya metode mengajar yang digunakan. Dengan demikian dapat dijadikan umpan balik
pembelajaran sehingga proses pembelajaran semakin baik dan optimal.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan bukti adanya proses
belajar mengajar antara guru dan siswa yang dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran. Tingkat keberhasilan
siswa di dalam menguasai pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam simbol angka dan diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi
pelajaran tertentu.
3. Model Pembelajaran