Langkah-langkah Menulis Paragraf Eksposisi

24 dalam karangan. Memilih kata dalam mengarang harus memerhatikan dua persyaratan pokok, yaitu a Ketepatan; berkaitan dengan makna aspek logika kata-kata. Kata yang dipilih harus tepat mengungkapkan pengertian yang disampaikan. b Kesesuaian; berkaitan dengan kecocokan antara kata yang digunakan dengan kesempatan, situasi dan keadaan pembacaAkhadiah, 1996: 32. 7 Ketepatan Penggunaan Ejaan Ejaan artinya kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi kata, kalimat, dsb. dalam bentuk tulisan huruf-huruf serta penggunaan tanda baca Moeliono, 1995: 250. Yang termasuk di dalamnya ialah penulisan huruf, kata, kalimat, dan tanda-tanda baca. Ejaan memegang peranan penting oleh karenanya dalam membuat karangan hendaklah berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Jadi, dalam mengembangkan suatu karangan sekurang-kurangnya memenuhi unsur-unsur berikut a tema, b kesesuaian isi dengan judul, c kesesuaian jenis karangan, d ketetapan ide dalam paragraf, e ketepatan susunan kalimat, f ketepatan pemilihan kata diksi, g ketepatan penggunaan ejaan.

2.2.3 Langkah-langkah Menulis Paragraf Eksposisi

Pola pengembangan karangan eksposisi bisa bermacam-macam, di antaranya pola pengembangan proses. Paragraf proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan bagaimana bekerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu membuat hal ini, bagaimana barang itu disusun, bagaimana hal itu terjadi. Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh dan membagi perincian atas tahap-tahap 25 kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis. Secara umum langkah-langkah menulis paragraf eksposisi adalah sebagai berikut. 1. menentukan tema; 2. menentukan tujuan karangan; 3. memilih data yang sesuai dengan tema; dan 4. membuat kerangka karangan, mengembangkan kerangka menjadi karangan. Agar dapat mencapai hasil mengarang yang baik ada beberapa saran yang berupa langkah-langkah mengarang yang harus diperhatikan yaitu a memilih dan membatasi topik, b menentukan tema dan merumuskan tesis, c mengumpulkan bahan-bahan pembicaraan, d menyusun garis besar Kosasih, 2008: 10. 1 Memilih dan Membatasi Topik Kegiatan memilih serta membatasi topik merupakan langkah awal yang ditempuh pengarang, apalagi bagi pengarang pemula. Hal ini harus dilakukan secara tertulis, agar membantu mengarahkan pengarang tentang apa yang akan ditulisnya. 2 Menentukan Tema Setelah topik dipilih, lanjutkan dengan menentukan tema; mengenai apa yang hendak kita katakan tentang topik itu. Tema merupakan pusat karangan. Tema merupakan pernyataan, pandangan, pendirian penulis mengenai topik. Tema dapat disebut juga sebagai gagasan pokok. 26 3 Mengumpulkan Bahan-bahan Pembicaraan Setelah tema karangan dirumuskan, yang merupakan pendirian atas tema, maka sekarang akan diuraikan, dipertahankan, dan dibuktikan. Ada dua sumber pokok pembuktian yaitu dari diri sendiri dan dari luar. Pengalaman serta hasil pengamatan penulis yang objektif dan cermat, merupakan bahan-bahan pembicaraan yang menginspirasikan penulis mengenai apa yang akan dituliskannya. Selain diri pribadi, dunia luar pun merupakan bahan yang sangat variatif, dan inspiratif. Dunia luar sebagai sumber bahan berupa kesaksian-kesaksian orang lain, anggapan-anggapan umum yang sudah diterima masyarakat merupakan bahan yang aktual yang dipergunakan sebagai bahan pembicaraan. 4 Menyusun Garis Besar atau Kerangka Karangan Menyiapkan garis besar atau kerangka karangan merupa kan “pengaman” yang sangat membantu penulis. Penulis akan merasa pasti dan lebih aman jika garis besar atau kerangka karangan disiapkan sebelum mulai mengarang. Jika garis besar itu betul-betul dipersiapkan dengan sebaik-baiknya maka pekerjaan mengarang akan semakin lancar. Garis besar ada yang bersifat formal lengkap, topikal, dan ada yang bersifat kalimat. Berdasarkan hal tersebut langkah-langkah mengarang yang harus diperhatikan antara lain a memilih dan membatasi topik, b menentukan tema dan merumuskan tesis, c mengumpulkan bahan-bahan pembicaraan, dan d menyusun garis besar. 27

2.2.4 Topik dan Urutan Karangan Eksposisi

Dokumen yang terkait

THE ABILITY OF WRITING HORTATORY EXPOSITORY TEXT OF THE GRADE XI STUDENTS AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

0 13 11

RELATIONSHIP MASTERY OF VOCABULARY AND THE ABILITY TO COMPOSE THE SENTENCE EFFECTIVE WRITING SKILLS EXPOSITION GRADE XI SMA N 15 BANDAR LAMPUNG YEAR LESSONS 2012/2013

6 48 84

THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ GRAMMAR MASTERY AND VOCABULARY MASTERY AND THEIR READING ABILITY AT THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG

5 28 83

THE CORRELATION BETWEEN THE STUDENTS’ MOTIVATION AND THEIR WRITING ABILITY OF SECOND YEAR STUDENTS OF SMA AL KAUTSAR BANDAR LAMPUNG

0 6 67

THE EFFECT OF STUDENTS’ READING INTEREST AND STUDENTS’ VOCABULARY MASTERY ON STUDENTS’ READING COMPREHENSION OF THE SECOND GRADE STUDENTS OF SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG

1 8 74

THE CORRELATION BETWEEN VOCABULARY MASTERY AND STUDENTS’ READING COMPREHENSION ABILITY AT SMA N 1 SIDOMULYO

2 24 56

THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS’ VOCABULARY MASTERY AND THEIR ABILITY IN WRITING HORTATORY EXPOSITION TEXT

0 0 7

THE CORRELATION BETWEEN VOCABULARY MASTERY AND WRITING ABILITY OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMA N 2 BAE KUDUS IN ACADEMIC YEAR 20132014

1 1 16

THE CORRELATION BETWEEN RECEPTIVE VOCABULARY MASTERY AND READING COMIC ABILITY OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF MAN I KUDUS INACADEMIC YEAR 2011212 By HUSNA ADRIANA

0 0 15

THE CORRELATION BETWEEN VOCABULARY MASTERY AND THE WRITING ABILITY OF DESCRIPTIVE TEXT (A CORRELATIONAL STUDY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP N 2 MARGOREJO PATI IN ACADEMIC YEAR 20132014) By PENA DEWI INDRTI

0 0 17