Peramalan Jumlah Wisatawan Yang Datang Ke Kabupaten Samosir Untuk Tahun 2010 S/D 2015 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda

(1)

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE

KABUPATEN SAMOSIR UNTUK TAHUN 2010 S/D 2015

DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING)

EKSPONENSIAL GANDA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

IRAWATI VYN SIBORO 072407085

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE KABUPATEN SAMOSIR UNTUK TAHUN 2010 S/D 2015 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : IRAWATI VYN SIBORO

Nomor Induk Mahasiswa : 072407085

Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2010

Diketahui, Disetujui,

Ketua Departemen Matematika Dosen Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc

NIP. 19640109 198803 1 004 NIP. 19470208 197403 1 001 Drs. Pangeran, M.S


(3)

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE

KABUPATEN SAMOSIR UNTUK TAHUN 2010 S/D 2015 DENGAN

METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2010

IRAWATI VYN SIBORO 072407085


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunian-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Untuk melengkapi tugas-tugas perkuliahan dan memenuhi syarat-syarat mencapai gelar ahli madya di Universitas Sumatera Utara, maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE KABUPATEN SAMOSIR UNTUK TAHUN 2010 S/D 2015 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA”.

Dengan kemampuan dan upaya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Dan juga tidak terlepas dari bantuan baik moril maupun materil dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku Ketua Departemen Matematika.

3. Bapak Drs. Henri Rani Sitepu, MSi, selaku Sekretaris Departemen Matematika. 4. Bapak Drs. Pangeran Sianipar, MS, selaku Dosen Pembimbing.

5. Dekan dan Pembantu Dekan, seluruh Dosen dan pegawai di FMIPA USU.

6. Kedua orang tua Penulis, Ayahanda tercinta D.Siboro dan Ibunda tercinta R. Nadeak yang telah memberikan kasih sayang dan doa untuk Penulis.

7. Kepada saudara-saudara Penulis yaitu Abang dan Kak Denis, Abang dan Kak Indah, Abang Molek, Kak Asna, Kak Icha, dan Kak Santiar yang telah memberi semangat, dorongan, dan harapan yang sangat besar kepada Penulis yang telah ikut membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini, serta Uda dan Tante Hengky, Uda dan Tante Intan dan saudara-saudara Penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu .

8. Seluruh pegawai Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya di Kabupten Samosir terutama kepada Pak Drs. Mahler Tamba, Ibu Martasanna Rajagukguk, dan Bang Kepler.

9. Teman-teman di Stat A, Stat B, Stat C Stambuk 2007 terutama Friska Siburian, Agnes Lumban Gaol, dan Marianti Pasaribu.

10. Willihar Sagala dan Ira Sagala, yang telah sangat membantu Penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini, terima kasih untuk kasih sayang dan dukungan kalian selama ini.

11. Teman-teman satu kost di Jalan Pembangunan Gang Merdeka No.10 terutama Kak Nidea Princess Nainggolan, Jules Simanjuntak, Kak Efsa Sirait, dan teman-teman yang lainnya yang tak dapat Penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk persahabatan selama ini.

12. Dan semua pihak yang telah turut membantu Penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, terima kasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini.

Medan, Mei 2010

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN

PERSETUJUAN ii

PERNYATAAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR ix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian 4

1.5. Manfaat Penelitian 5

1.6. Lokasi Penelitian 5

1.7. Metodologi Penelitian 6

1.8 Tinjauan Pustaka 6

1.9 Sistematika Penulisan 7

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Peramalan 9

2.2. Kegunaan Peramalan 10

2.3. Metode Peramalan 11

2.3.1. Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan 12

2.4. Analisis Deret Berkala 14

2.5. Penentuan Pola Data 14

2.6. Metode Pemulusan (Smoothing) 15

2.6.1 Metode Smoothing yang digunakan 17

2.7. Pengertian Pariwisata dan Wisatawan 20

BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR

3.1. Sejarah Kabupaten Samosir 23

3.2. Lokasi dan Keadaan Geografi 24

3.3. Pemerintahan 25

3.3.1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 25

3.3.2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 26

3.4. Penduduk 26

3.5. Pendidikan 27


(6)

BAB 4 ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Data yang Akan Diolah 29

4.2. Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter dari

Brown 31

4.3. Penentuan Bentuk Persamaan Peramalan 65 4.4. Peramalan Jumlah Pengunjung Wisatawan Asing dan

Wisatawan Nusantara yang Datang ke Kebupaten Samosir 67 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Tahapan Implementasi 70

5.2. Microsoft Excel 71

5.3. Langkah-langkah Memulai Microsoft Excel 71

5.3.1. Mengaktifkan Microsoft Excel 71

5.3.2. Tampilan Microsoft Excel 72

5.4 Implementasi Sistem Peramalan Banyaknya Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke

Kabupaten Samosir 73

5.4.1. Pengisian Data 74

5.4.2. Pembentukan Grafik 75

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 80

6.2. Saran 81

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara

dan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir 30 Tabel 4.2 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan

Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari 38 Brown dengan menggunakan α=0,1

Tabel 4.3 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,1 39 Tabel 4.4 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,2 40 Tabel 4.5 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,2 41 Tabel 4.6 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,3 42 Tabel 4.7 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,3 43 Tabel 4.8 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,4 44 Tabel 4.9 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,4 45 Tabel 4.10 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,5 46 Tabel 4.11 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari


(8)

Tabel 4.12 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,6 48 Tabel 4.13 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,6 49 Tabel 4.14 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,7 50 Tabel 4.15 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,7 51 Tabel 4.16 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,8 52 Tabel 4.17 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,8 53 Tabel 4.18 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,9 54 Tabel 4.19 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang

Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari

Brown dengan menggunakan α=0,9 55

Tabel 4.20 Tabel Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan 56 Tabel 4.21 Tabel Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu

Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,2 Jumlah

Kunjungan Wisatawan Asing ke Kabupaten Samosir 58 Tabel 4.22 Tabel Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu

Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,4 Jumlah

Kunjungan Wisatawan Asing ke Kabupaten Samosir 62 Tabel 4.23 Tabel Peramalan Jumlah Pengunjung Wisatawan

Asing dan Wisatawan Nusantara yang Datang ke


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 4.1. Gambar Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan

Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir 30 4.2. Gambar Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter

dari Brown dengan menggunakan α=0,2 Jumlah Kunjungan

Wisatawan Asing ke Kabupaten Samosir 59

4.3. Gambar Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,4 Jumlah Kunjungan

Wisatawan Asing ke Kabupaten Samosir 63

5.1. Gambar Awal Microsoft Excel 72

5.2 Gambar Tampilan Microsoft Excel 73

5.3 Gambar Tampilan Microsoft Excel Pengisian Data 75

5.4. Gambar Tampilan Chart 76

5.5 Gambar Chart Untuk Memilih Range Data dan Pemberian Title 77


(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu indikator yang mampu mengukur tingkat ekonomi suatu daerah adalah pariwisata yang didukung oleh wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Karena pariwisata mendukung perkembangan suatu daerah baik dari pembagunan infrastruktur maupun pendapatan perkapita suatu daerah tersebut.

Pengembangan pariwisata nusantara dilaksanakan sejalan dengan upaya memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa, serta menanamkan jiwa semangat dan nilai-nilai luhur bangsa dalam memupuk rasa persatuan dan kesatuan nasional, terutama dalam bentuk menjaga nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

Di negara Indonesia Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) utama di luar Jawa. Provinsi Sumatera Utara ini memiliki potensi/objek wisata yang terbesar di beberapa kabupaten. Salah satu kabupaten yang mempunyai potensi wisata yang cukup bagus dan menarik adalah Kabupaten Samosir.

Saat ini Kabupaten Samosir memiliki visi “Samosir Kabupaten Pariwisata 2010 yang indah, damai dan sejahtera dengan agrobisnis berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang lebih sejahtera”. Sesuai dengan visi tersebut, saat ini


(11)

Kabupaten Samosir menempatkan Sektor Pariwisata sebagai salah satu sektor utama dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kabupaten Samosir memiliki banyak objek wisata yang dapat dikunjungi seperti wisata alam, wisata seni budaya dan wisata peninggalan sejarah. Adapun objek wisata yang menjadi unggulan di Kabupaten Samosir saat ini adalah :

1. Kawasan hotel dan restoran di Tuktuk Siadong, Kec. Simanindo 2. Makam Tua Raja Sidabutar di Tomok, Kec. Simanindo

3. Pertunjukan Sigale-gale di Tomok, Kec.Simanindo 4. Batu kursi parsidangan di Siallagan, Kec. Simanindo 5. Museum Hutabolon di Simanindo, Kec.Pangururan 6. Pemandian Air Panas/ Hotspring, Kec.Pangururan 7. Pemandian Aek Sipitu Dai, Kec. Sianjur Mula-mula 8. Perkampungan Si Raja Batak di Sigulatti, Kec. Simanindo

Kabupaten Samosir mempunyai objek wisata yang masih asri dan natural dan tersebar di daerah ini yang sangat berpeluang untuk memberikan kontribusi terhadap PAD. Dan masih banyak obyek wisata yang berpotensi layak dikunjungi dan juga masih dalam tahap pengembangan.

Didukung oleh sumber daya alam dan keindahan Danau Toba, sektor pariwisata juga merupakan sektor yang bisa menjadi andalan Kabupaten Samosir di masa mendatang. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan dan penyediaan prasarana


(12)

yang baik dapat menjadikan Kabupaten Samosir sebagai tempat pariwisata yang paling indah untuk dikunjungi oleh para wisatawan.

Untuk melihat perkembangan wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Samosir dari tahun ke tahun, maka perlu dilakukan penelitian yang dapat memaparkan perkembangannya. Sehubungan dengan hal ini maka di dalam penulisan ini diuraikan data jumlah wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Samosir berdasarkan data tahun 2003-2009.

Dari uraian diatas maka penulis memilih judul : “PERAMALAN JUMLAH WISATA YANG DATANG KE KABUPATEN SAMOSIR UNTUK TAHUN 2010 S/D 2015 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Perumusan masalah merupakan suatu titik dalam penulisan Tugas Akhir, agar dapat memfokuskan suatu masalah menjadi suatu konsep penulisan baik, dalam perumusan masalah sebaiknya mengajukan satu atau beberapa pertanyaan terhadap fenomena yang akan ditulis atau dianalisis.

Bertitik tolak dari latar belakang diatas, penulis mencoba menganalisis jumlah wisatawan asing maupun wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kabupten Samosir.


(13)

Penulis juga ingin melihat apakah jumlah wisata yang berkunjung ke Kabupaten Samosir terjadi peningkatan atau penurunan. Selain itu penulis bermaksud melihat wisatawan yang mana yang lebih banyak berkunjung ke kabupaten Samosir apakah wisatawan asing atau wisatawan nusantara. Maka penulis mengelompokkannya dalam dua bagian yang menjadi data penganalisisannya, yaitu :

1. Wisatawan Asing 2. Wisatawan Nusantara

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu peramalan wisatawan asing dan wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kabupaten Samosir berdasarkan data tahun 2004-2009.

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah meramalkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Samosir tahun 2010 – 2015, melihat perkembangan pariwisata di masa mendatang, dan membandingkan jumlah wisatawan Asing dan Nusantara yang berkunjung di Kabupaten Samosir untuk lima tahun ke depan agar dapat digunakan sebagai gambaran oleh pemerintah Kabupaten Samosir untuk perencanaan dan peningkatan pelayanan di bidang pariwisata di daerah tersebut.


(14)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah antara wisatawan asing maupun wisatawan nusantara, dan mengetahui tempat-tempat pariwisata di Kabupaten Samosir.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian dilakukan dengan harapan dapat bermanfaat bagi penulis dalam menambah pengetahuan mengenai penerapan metode analisis yang digunakan, serta membantu bagi yang terkait untuk mengambil kebijakan dan langkah-langkah yang dapat membantu kegiatan pariwisata di Kabupaten Samosir yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Samosir.

1.6 Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data mengenai jumlah wisata yang datang ke Kabupaten Samosir dari Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir Jalan Sisingamangaraja Open Stage Pangururan Kabupaten Samosir.


(15)

1.7 Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud.

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian Kepustakaan (Studi Literature)

Penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu mencari informasi di internet, membaca buku-buku di perpustakaan dan Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir Jalan Sisingamangaraja Open Stage Pangururan Kabupaten Samosir yang ada kaitannya dengan pariwisata di samosir.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti tetapi dikumpulkan oleh pihak lain, misalnya dari internet, Kantor Pariwisata Seni dan Budaya , kantor-kantor yang ada hubungannya atau publikasi lainnya.

1.8 Tinjauan Pustaka

Metode ini merupakan model linier yang dikemukakan oleh Brown. Dasar pemikiran dari Metode Eksponensial Linier satu Parameter dari Brown adalah serupa dengan rata-rata bergerak linier karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda dari data


(16)

sebenarnya. Bila terdapat unsure trend, peerbedaan nilai pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada pemulusan ganda dan disesuaikan untuk trend. Persamaan yang dipakai dalam Smoothing Eksponensial Satu Parameter dari Brown adalah sebagai berikut :

S't = αXt + (1 - α) S't – 1 S"t = αS't + (1 - α) S"t – 1

at = S't + (S't - S"t) = 2 S't - S"t bt =

1

αα

(

S'tS ''t

)

Ft+m = at + btm

Dimana,

S't = nilai pemulusan eksponensial tunggal (single eksponensial smoothing value) S"t = nilai pemulusan eksponensial ganda (double eksponensial smoothing value) α = parameter pemulusan eksponensial dengan besar 0 < α < 1

at, , bt = konstanta pemulusan


(17)

1.9 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang akan dikemukakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini, berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang segala sesuatu yang menyangkut terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi, sesuai dengan judul yang diutarakan.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR

Bab ini berisikan tentang gambaran umum Kabupaten Samosir.

BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini menguraikan tentang data yang telah diamati beserta analisisnya


(18)

Bab ini menguraikan tentang program atau software yang dipakai sebagai analisis terhadap data yang diperoleh yaitu dengan menggunakan Program Excel.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan di dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.


(19)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa akan mendatang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Metode Peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif.

Disamping itu, metode peramalan juga memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan. Sehingga bila digunakan pendekatan yang sama dalam suatu permasalahan dalam suatu kegiatan peramalan maka akan dapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama.

Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh metode yang digunakan juga ditentukan oleh baik tidaknya informasi maupun data yang digunakan. Selama data maupun informasi yang digunakan tidak dapat menyakinkan, maka hasil peramalan yang disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatanya.


(20)

2.2 Kegunaan Peramalan

Dalam suatu perencanaan di suatu instansi baik itu pemerintah maupun swasta, peramalan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Dimana baik maupun buruknya ramalan dapat mempengaruhi seluruh bagian instansi, karena waktu tenggang untuk pengambilan keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun. Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien, pengambilan keputusan dalam berbagai kegiatan, seperti penjualan, permintaan, persediaan keuangan dan sebagainya.

Oleh karena itu, ketepatan dari ramalan tersebut merupakan hal yang sangat penting. Walaupun demikian perlu didasari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga yang penting diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan kesalahannya tersebut.

Keberhasilan dari suatu peramalan sangat ditentukan oleh :

a. Pengetahuan teknik tentang pengumpulan informasi (data) masa lalu, data ataupun informasi tersebut bersifat kuantitatif.

b. Teknik dan metode yang tepat dan sesuai dengan pola data yang telah dikumpulkan.

2.3 Metode Peramalan


(21)

1. Metode Peramalan Kualitatif atau Teknologis

Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat instuisi , pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. Metode kualitatif ini sendiri dapat dibagi menjadi metode eksploratoris dan normatif.

2. Metode Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Karena dengan metode yang berbeda akan diperoleh suatu hasil peramalan yang berbeda pula. Baik tidaknya metode yang dipergunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan keyakinan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti metode yang dipergunakan semakin baik. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti prosedur penyusunan yang baik. Metode kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala ( time series) dan metode kausal.

Peramalan kualitatif dapat digunakan bila terdapat tiga kondisi yaitu : 1. Adanya informasi tentang masa lalu.


(22)

3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa yang akan datang.

Metode-metode peramalan dengan analisis deret waktu yaitu : 1. Metode Pemulusan Eksponensial dan Rata-Rata Bergerak

Sering digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang dipakai untuk peramalan jangka panjang.

2. Metode Regresi

Metode ini bisa digunakan untuk ramalan jangka menengah dan jangka panjang.

3. Metode Box-Jenkis

Jarang dipakai, namun baik untuk ramalan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

2.3.1 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan

Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri-ciri penting yang perlu diperhatikan bagi pengambilan keputusan dan analisis keadaan dalam mempersiapkan peramalan.

Ada enam faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode peramalan, yaitu :


(23)

Ada dua aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu di masa yang akan datang. Aspek kedua adalah jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.

2. Pola Data

Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola yang didapati di dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.

3. Jenis Dari Model

Model-model merupakan suatu deret dimana waktu yang digambarkan sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola. Model-model perlu diperhatikan karena masing-masing Model-model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisa keadaan untuk pengambilan keputusan.

4. Biaya yang dibutuhkan

Umumnya ada empat unsure biaya yang tercakup dalam penggunaan suatu prosedur peramalan. Yakni biaya-biaya pengembangan, penyimpanan (storage) data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan metode peramalan.

5. Ketepatan Metode Peramalan

Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.

6. Kemudahan dalam Penerapan

Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan suatu prinsip umum bagi pengambilan keputusan.


(24)

2.4 Analisis Deret Berkala

Data berkala (time series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Analisis data berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu atau beberapa kejadian serta hubungan dengan kejadian lainnya.

Metode time series merupakan metode peramalan kuantitatif didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu. Tujuan time series ini mencakup meneliti pola data yang digunakan untuk meramalkan apakah data tersebut stasioner atau tidak dan ekstrapolasi ke masa yang akan datang. Stationer itu sendiri berarti bahwa tidak terdapat pertumbuhan/ penurunan data. Data secara kasar harus horizontal sepanjang waktu. Dengan kata lain fluktuasi data tetap konstan setiap waktu.

2.5 Penentuan Pola Data

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam metode deret berkala adalah menentukan jenis pola data historisnya. Sehingga pola data yang tepat dengan pola data historis tersebut dapat diuji, dimana pola data umumnya dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Pola Data Horizontal


(25)

2. Pola Data Musiman ( Seasonal)

Pola yang menunjukkan perubahan yang berulang-ulang secara periodik dalam deret waktu. Pola yang ini terjadi bila suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman misalnya kwartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu tertentu. 3. Pola Data Siklis (Cyclical)

Pola data yang menunjukan gerak naik turun dalam jangka panjang dari suatu kurva trend. Terjadi bila datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis.

4. Pola Data Trend

Pola yang menunjukan kenaikan atau penurunan jangka panjang dalam data.

2.6 Metode Pemulusan (Smoothing)

Metode Smoothing adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun menaksir nilai pada beberapa tahun untuk menaksir nilai pada beberapa tahun ke depan. Secara umum metode smoothing diklasifikasikan menjadi 2(dua) bagian, yaitu: 1. Metode Rata-Rata

Metode rata-rata dibagi atas 4 (empat) bagian, yaitu: a. Nilai tengah (mean)

b. Rata-rata bergerak tunggal (Single Moving Average) c. Rata-rata bergerak ganda (Double Moving Average) d. Kombinasi rata-rata bergerak lainnya


(26)

Metode rata-rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu untuk mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang.

2. Metode Pemulusan

Bentuk umum dari metode pemulusan eksponensial adalah : Ft+1= αXt + (1-α) Ft

Dimana :

Ft+1 = ramalan satu period eke depan Xt = data aktual pada periode ke-t Ft = ramalan pada periode ke t α = parameter pemulusan

Bila bentuk umum tersebut diperluas maka akan berubah manjadi : Ft+1= αXt+ α(1-α) Xt-1+ α(1-α)2Xt-2+……+(1-α)N Ft-(N-1)

Dari perluasan bentuk umum diatas dapatlah dikatakan bahwa metode smoothing eksponensial merupakan sekelompok metode yang menunjukkan pembobotan menurun secara eksponensial terhadap nilai observasi yang lebih tua atau dengan kata lain observasi yang baru diberikan bobot yang relatif lebih besar dengan nilai observasi yang lebih tua. Metode ini terdiri atas :

a. Smoothing Eksponensial

a.1 Satu Parameter (one parameter) a.2 Pendekatan aditif ( ARRES)

Digunakan untuk yang bersifat stationer dan tidak menunjukan pola atau trend. b. Smoothing Eksponensial Ganda

b.1 Metode Linier satu parameter dari Brown b.2 Metode dua Parameter Holt


(27)

c. Smoothing Eksponensial Triple

c.1 Metode Kuadratik satu Parameter dari Brown

Digunakan untuk pola kuadratik, kubik, atau orde yang lebih tinggi.

c.2 Metode kecenderungan dan musiman Tiga Parameter dari Winter dapat digunakan untuk data berbentuk trend dan musiman.

d. Smoothing Eksponensial Menurut Klasifikasi Pegels

2.6.1 Metode Smoothing yang digunakan

Metode peramalan analisa time series yang digunakan untuk meramalkan jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Samosir pada pemecahan masalah ini adalah dengan Metode Smoothing Eksponensial Ganda yaitu “Smoothing Eksponensial Satu Parameter dari Brown”.

a. Smoothing Eksponensial Ganda, Metode Linier Satu Parameter dari Brown

Metode ini merupakan metode linier yang dikemukakan oleh Brown. Dasar pemikiran dari metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown adalah serupa dengan rata-rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya. Bila terdapat unsur trend, perbedaan nilai pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada pemulusan ganda dan disesuaikan untuk trend. Persamaan yang dipakai dalam pelaksanaan Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter dari brown adalah sebagai beriku :

S't = αXt + (1 - α) S't – 1 S"t = αS't + (1 - α) S"t – 1


(28)

bt =

1

αα

(

S'tS ''t

)

Ft+m = at + btm Dimana,

S't = nilai pemulusan eksponensial tunggal (single eksponensial smoothing value) S"t = nilai pemulusan eksponensial ganda (double eksponensial smoothing value) α = parameter pemulusan eksponensial dengan besar 0 < α < 1

at, , bt = konstanta pemulusan

Ft+m = hasil peramalan untuk m periode ke depan yang diramalkan

b. Ketepatan Ramalan Beberapa Kriteria yang digunakan untuk menguji antara lain:

1. ME (Mean Error) / Nilai Tengah Kesalahan

ME = =

N

e

N t t

=1

2. MSE (Mean Square Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat

MSE =

N

e

N t t

=1 2

3. MAE (Mean Absolute Error) / Nilai Tengah Kesalahan Absolut

MAE =

n

e

N t t

=1


(29)

MAPE =

N

PE

N t t

=1

5. MPE ( Mean Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan Persentase

MPE =

N

PE

N t t

=1

6. SSE ( Sum Square Error) / Jumlah Kuadrat Kesalahan

SSE =

= N t t

e

1 2

7. SDE ( Standard Deviation of Error) / Deviasi Standar Kesalahan

SDE =

(

)

1

1 2

=

N

e

N t t Dimana : t

e = XtFt( kesalahan pada periode ke-t)

t

X = data actual pada periode ke t

t PE =     − t t t X F X

100 ( kesalahan persentase pada periode ke-t)

t

F = nilai ramalan pada periode ke-t N = banyaknya periode waktu

Metode peramalan yang dipilih adalah metode peramalan yang memberikan nilai MSE yang terkecil.


(30)

2.7 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan

Kepariwisataan dapat memberikan dorongan langsung terhadap kemajuan-kemajuan pembangunan atau perbaikan pelabuhan-pelabuhan (laut atau udara), jalan-jalan raya, pengangkutan setempat, program-program kebersihan atau kesehatan, dan kelestarian lingkungan, yang kesemuanya dapat memberikan keuntugan dan kesenangan baik bagi masyarakat dalam lingkungan daerah wilayah yang bersangkutan maupun bagi wisatawan pengunjung dari luar.

Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan dan sumbangan terhadap pelaksanaan pembangunan proyek-proyek berbagai sector bagi negara-negara yang telah berkembang atau maju ekonominya, di mana pada gilirannya industri pariwisata merupakan suatu kenyataan di tengah-tengah industri lainnya.

Pengertian pariwisata dalam arti modern adalah merupakan gejala zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuh terhadap keindahan alam, kesenangan dan kenikmatan alam semesta, dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat sebagai hasil perkembangan perniagaan, industri dan perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan.

Menurut F. W. Ogilivie wisatawan adalah semua orang yang memenuhi syarat sebagai berikut yaitu:

1. Orang yang meninggalkan rumah kediamannya untuk jangka waktu kurang dari satu tahun


(31)

2. Mereka berpergian mereka mengeluarkan uang di tempat yang mereka kunjungi tanpa dengan maksud mencari nafkah di tempat tersebut.

Namun secara umum wisatawan adalah setiap pengunjung yang mengunjungi suatu negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjunginya dan lamanya kunjungan tersebut tidak lebih dari satu tahun dan paling sedikit 24jam, dengan maksud antara lain berlibur, berkreasi, olah raga, bisnis, mengikuti pertemuan, study dan kunjungan dengan alasan kesehatan.

Setelah mengetahui pengertian pariwisata dan wisatawan, maka perlu juga dibicarakan tentang bentuk-bentuk wisatawan itu untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai pariwisata. Bentuk-bentuk ini dapat dibagi menurut kategori di bawah ini :

a. Menurut asal wisatawan

Pertama perlu kita ketahui apakah wisatawan itu berasal dari dalam atau dari luar negeri. Kalau asalnya dari dalam negeri berarti wisatawan hanya pindah tempat sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya sendiri dan selama ia mengadakan perjalanan, maka disebut pariwisata domestik, sedangkan kalau ia datang dari luar negeri disebut pariwisata internasional.

b. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran

Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta asing ini berarti memberi dampak positif terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjunginya, yang disebut pariwisata aktif. Sedangkan


(32)

kepergian seorang warga Negara ke luar negeri memberikan dampak negatif terhadap pembayaran luar negerinnya, disebut pariwisata aktif.

c. Menurut jangka waktu

Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat atau negara diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah-istilah pariwisata jangka panjang yang mana tergantung kepada ketentuan-ketentuan yang diberlakukan suatu negara.

d. Menurut jumlah wisatawan

Perbedaan ini dihitung atas jumlah wisatawan yang datang, apakah wisatawan datang sendiri atau rombongan. Maka timbullah istilah-istilah pariwisata tunggal dan pariwisata rombongan.

e. Menurut alat angkut yang dipergunakan

Dilihat dari segi penggunaan alat pengangkutan yang dipergunakan oleh wisatawan, maka kategori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata kereta api dan pariwisata mobil, tergantung kepada wisatawan tersebut.


(33)

BAB 3

GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR

3.1 Sejarah Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir adalah kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Toba Samosir sesuai dengan UU RI Nomor 36 Tahun 2003 pada 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. Sebab dengan status daerah otonom baru, mereka berharap akan memperoleh peluang mengurus daerahnya sendiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari daerah pemekaran tersebut maka Kabupaten Samosir terdiri dari 10 kecamatan yakni

1. Kecamatan Simanindo 2. Kecamatan Pangururan 3. Kecamatan Ronggur Nihuta 4. Kecamatan Palipi

5. Kecamatan Nainggolan 6. Kecamatan Sitiotio 7. Kecamatan Harian


(34)

Terbentuknya Kabupaten Samosir sebagai kabupaten baru merupakan awal untuk memulai percepatan pembangunan menuju masyarakat yang lenih sejahtera. Tujuan pembentukannya adalah untuk menegakkan kedaulatan rakyat dalam rangka perwujudan sosial, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan untuk merespon serta merestsukturisasi jajaran pemerintahan daerah dalam rangka mempercepat proses pembangunan sehingga dalam waktu yang cukp singkat dapat sejajar dengan kabupaten lainnya, sehingga secara langsung akan mengangkat harkat hidup masyarakat yang ada di Kabupaten Samosir pada khususnya, Propinsi Sumatera Utara pada umumnya.

3.2 Lokasi dan Keadaan Geografi

Secara geografis Kabupaten Samosir berada pada 2°24 - 2°45 Lintang Utara dan 98°21- 99°55 Bujur Timur. Secara administratif wilayah Kabupaten Samosir diapit tujuh kabupaten, yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbahas, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat.

Luas wilayah Kabupaten Samosir secara keseluruhan mencapai 254.715 ha, terdiri dari daratan seluas 144.455 ha dan perairan danau seluas 110.260 ha. Belum ada ketentuan yang pasti tentang luas dan batas perairan di kawasan Danau Toba.


(35)

3.3 Pemerintahan

Wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Samosir terdiri dari 9 kecamatan dan 117 desa/kelurahan. Menurut klasifikasi desa/kelurahan dari 117 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Samosir 60 desa/kelurahan (51,28%) diantaranya merupakan desa/kelurahan swadaya, 51 desa/kelurahan (43,59%) merupakan desa/kelurahan swakarya, dan 6 desa/kelurahan (5,13%) merupakan desa/kelurahan swasembada.

3.3.1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Anggota DPRD Kabupaten Samosir adalah sebanyak 25 orang, terdiri dari 23 laki-laki dan 2 orang perempuan merupakan hasil pemilu 2004. Anggota DPRD tersebut berada dari 11 partai politik peserta pemilu yaitu

1. Golkar 4 orang,

2. PDIP, PPDK, PPD masing-masing 3 orang

3. PKPB, PBSD, PNBK, PP, Partai Patriot Pancasila masing-masing 2 orang 4. PDS, PPIB masing-masing 1 orang.

Susunan keanggotaan DPRD menurut 5 fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Samosir adalah Fraksi Golkar terdiri dari 4 orang, Fraksi PDIP terdiri dari 5 orang, Fraksi PPDK terdiri dari 4 orang, dan Fraksi Gabungan ter diri dari 7 orang.


(36)

3.3.2 Pegawai Negeri Sipil (PNS)

PNS daerah otonom di Kabupaten Samosir tahun 2008 adalah 2.896 orang terdiri dari 1.183 orang laki-laki dan 1.713 orang perempuan, paling banyak berusia 25-44 tahun yaitu 1.657 orang (57,22%), yang berusia 45-60 tahun yaitu 1.181 orang (40,87%) dan berusia 20-24 tahun adalah sebanyak 58 orang ( 2,00%).

Menurut golongan kepangkatan, PNS golongan I ada sebanyak 13 orang, golongan II sebanyak 934 orang, golongan III sebanyak 1.148 orang, dan golongan IV sebanyak 801 orang yang tersebar di 42 unit insatansi pemerintahan.

3.4 Penduduk

Kabupaten Samosir dengan luas daratan 1.444,24 KM2 didiami oleh penduduk 131.549 jiwa, yaitu terdiri dari 64.766 jiwa penduduk laki-laki dan 66.783 jiwa penduduk perempuan dengan angka kepadatan penduduk sebesar 91,08 jiwa/km2 rasio jenis kelamin 96,98, tinggal dalam rumah tangga sebanyak 31.214 rumah tangga dengan rata-rata penduduk tiap rumah tangga sebesar 4,21 jiwa/rumah tangga. Penduduk tersebut tersebar 9 kecamatan dan 117 desa/kelurahan (keadaan bulan Juni tahun 2008). Jumlah penduduk dari bawah garis kemiskinan tahun 2007 adalah sebanyak 36,1 ribu jiwa atau 27,76 %.

Berdasarkan penyebaran penduduk menurut kecamatan, Kecamatan Pangururan sebagai ibukota Kabupaten Samosir mempunyai jumlah penduduk dan


(37)

rumah tangga terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan angka kepadatan penduduk mencapai 247,62 jiwa/km2 dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga adlah 4,32 jiwa/rumah tangga. Sedangkan jumlah penduduk dan rumah tangga yang paling kecil terdapat di Kecamatan Harian dengan kepadatan 12,20 jiwa/km2 dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga 3,48 jiwa/rumah tangga.

3.5 Pendidikan

Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan yang lebih difokuskan pada pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengecap pendidikan terutama penduduk pada kelompok 7-24 tahun, pemerintah Kabupaten Samosir setiap tahun berupaya melaksanakan pembangunan sektor pendidikan melalui berbagai program . Hingga tahun ajaran 2008/2009 sarana pendidikan di Kabupaten Samosir adalah 4 sekolah TK dengan guru 18 orang dan murid 285 orang, 200 SD dengan guru 1.655 orang dan murid 19.850 orang, 35 SMP dengan guru 667 orang dan murid 9.723 orang, 13 SMA dengan guru 324 orang dan murid 5.206 orang, 6 SMK dengan guru 172 orang dan murid 2.472 orang.

3.6 Agama

Pada tahun 2008 sarana ibadah umat beragama yang ada di Kabupaten Samosir adalah Mesjid 7 buah, Gereja Kristen 290 buah, Gereja Katolik 133 buah. Distribusi


(38)

penduduk Kabupaten Samosir menurut agama adalah Kristen 56,85%, Katolik 41,66%, Islam 1,60% dan beragama lainnya 0,49%.


(39)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Untuk menganalisa data yang akan diolah, penulis harus memperoleh nilai m periode ke depan sebagai perbandingannya terhadap data tahun sebelumnya (data masa lalu). Dalam hal ini penulis akan menganalisa dan meramalkan perkembangan jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara yang datang ke Kabupaten Samosir berdasarkan tahun-tahun sebelumnya. Dalam menghitung peramalan jumlah wisatawan tersebut penulis menggunakan data-data tahun sebelumnya yaitu tahun 2004-2009.

4.1 Data yang Akan Diolah

Data yang dibutuhkan dalam menganalisis pada Tugas Akhir ini adalah data jumlah wisatawan berdasarkan data pada tahun 2004-2009. Data tersebut yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir


(40)

Tahun Periode

Wisatawan

Jumlah Nusantara Asing

2004 1 17.200 15.334 32.534

2005 2 16.218 12.068 28.286

2006 3 17.242 12.331 29.573

2007 4 21.873 4.908 26.781

2008 5 73.593 32.278 105.871

2009 6 54.547 6.635 61.182

Gambar 4.1 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir


(41)

Dari data di atas jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan asing yang berkunjung ke Kabupaten Samosir penulis menggunakan metode pemulusan (smoothing) eksponensial ganda yaitu Metode Linear Satu Parameter dari Brown.

Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan pemulusan eksponensial tunggal. Pada saat t=1, nilai-nilai tersebut tidak tersedia. Jadi nilai-nilai ini menggunakan suatu nilai rata-rata dari beberapa nilai pertama sebagai titik awal. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

S't= α Xt + (1-α) S't-1

Untuk α=0,1 pada wisatawan asing maka dapat dihitung : Eksponensial tunggal periode ke-1 (tahun 2004) = 15.334

Eksponensial tunggal periode ke-2 (tahun 2005) = 0,1 (12.068)+(1-0,1) 15.334 S'= 15.007,40

Eksponensial tunggal periode ke-3 (tahun 2006) = 0,1 (12.331)+(1-0,1) 15.007,4 S' = 14.739,76

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Untuk α=0,1 pada wisatawan nusantara maka dapat dihitung : Eksponensial tunggal periode ke-1 (tahun 2004) = 17.200

Eksponensial tunggal periode ke-2 (tahun 2005) = 0,1 (16.218)+(1-0,1) 17.200 S' = 17.101,80

Eksponensial tunggal periode ke-3 (tahun 2006) = 0,1 (17.242)+(1-0,1) 17.101,8 S' = 17.115,82


(42)

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan tersebut yaitu mencari pemulusan eksponensial ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut yaitu :

S"t= αS't + (1-α) S"t-1

Maka dapat dihitung:

Pada wisatawan asing maka dapat dihitung sebagai berikut :

Eksponensial ganda periode ke-2 (tahun 2005) = 0,1(15.007,4)+(1-0,1) 15.334 S" = 15.301,34

Eksponensial ganda periode ke-3 (tahun 2006) = 0,1(14.739,76)+(1-0,1) 15.301,34 S"= 15.245.18

Eksponensial ganda periode ke-4 (tahun 2007) = 0,1(14.739,76)+(1-0,1) 15.245,18 S"= 15.096,32

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Pada wisatawan nusantara maka dapat dihitung sebagai berikut:

Eksponensial ganda periode ke-2 (tahun 2005) = 0,1(17.101.8)+(1-0,1) 17.200 S"= 17.190,18

Eksponensial ganda periode ke-3 (tahun 2006) = 0,1(17.115,82)+(1-0,1) 17.190,18 S" = 17.182,74

Eksponensial ganda periode ke-4 (tahun 2007) = 0,1(17.591,54)+(1-0,1) 17.182,7 S"= 17.223,62


(43)

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Selanjutnya dicari nilai at dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

at =S't + (S't + S"t) =2S't-S"t

Maka nilai at dapat dihitung: Untuk wisatawan asing :

Nilai a untuk periode ke-2 (tahun 2005) = 2(15.007,4) -15.301,34 at= 14.713,46

Nilai a untuk periode ke-3 (tahun 2006) = 2(14.739,76) – 15.245,18 at = 14.234,34

Nilai a untuk periode ke-4 (tahun 2007) = 2(15.245,18) – 15.096,32 at =12.416,85

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Untuk wisatawan nusantara :

Nilai a untuk periode ke-2 (tahun 2005) = 2(17.101,8) -17.190,18 at= 17.013,42

Nilai a untuk periode ke-3 (tahun 2006) = 2(17.115,82) – 17.182,74 at = 17.048,90

Nilai a untuk periode ke-4 (tahun 2007) = 2(17.591,54) – 17.223,62 at =17.959,45


(44)

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tahap selanjutnya adalah menghitung nilai b, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

bt= ( ' ' )

1−α S tSt α

Maka nilai bt dapat dihitung (α=0,1) yaitu: Untuk wisatawan asing

Untuk periode ke- 2 (tahun 2005) = (15.007,4 15.301,34) 1 , 0 1 1 , 0 − −

b2 = -32,66

Untuk periode ke- 3 (tahun 2006) = (14.739,76 15.245,18) 1 , 0 1 1 , 0 − −

b 3 = -56,16

Untuk periode ke- 4 (tahun 2007) = (15.245,18 15.096,32) 1 , 0 1 1 , 0 − −

b 4 = -148,86

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Untuk wisatawan nusantara

Untuk periode ke- 2 (tahun 2005) = (17.101,8 17.190,18) 1 , 0 1 1 , 0 − −

b2 = -9,82

Untuk periode ke- 3 (tahun 2006) = (17.115,82 17.182,74) 1 , 0 1 1 , 0 − −


(45)

Untuk periode ke- 4 (tahun 2007) = (17.591,54 17.223,62) 1 , 0 1 1 , 0 − −

b4 = 40,88

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Dari perhitungan at dan bt diatas dapat ditentukan ramalan jumlah wisatawan asing dan nusantara yang berkunjung ke Samosir. Untuk itu tahap selanjutnya adalah dengan menggunakan rumus :

Ft+m = at + bt Untuk wisatawan asing :

Untuk periode ke-3 (tahun 2006) dengan m=1 = 14.713,46 – (-32,66) = 14.680,80

Untuk periode ke-4 (tahun 2007) dengan m=1 = 14.234,34 – (-56,158) = 14.178,18

Untuk periode ke-5 (tahun 2008) dengan m=1 = 12.416,85 – (-148,86) = 12.267,99

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Untuk wisatawan nusantara :

Untuk periode ke-3 (tahun 2006) dengan m=1 = 17.013,42- (-9,82) = 17.003,60

Untuk periode ke-4 (tahun 2007) dengan m=1 = 17.048,9 – (-7,436) = 17.041,46


(46)

= 18.000,33

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Untuk mencari nilai MSE, maka harus ditentukan dahulu nilai e (kesalahan) dan e2 (kesalahan kuadrat) dengan rumus :

et = Xt-Ft Untuk wisatawan asing :

e untuk periode ke-3 (tahun 2006) = 12.331-14.608,8 = -2.349,80 e untuk periode ke-4 (tahun 2007) = 4.908-14.178,18

= -9.270,18

e untuk periode ke-5 (tahun 2008) = 32.278- 12.267,99 = 20.010,01

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Untuk wisatawan nusantara :

e untuk periode ke-3 (tahun 2006) = 17.242-17.003,6 = 238,40

e untuk periode ke-4 (tahun 2007) = 21.873- 17.041,46 = 4.831,54

e untuk periode ke-5 (tahun 2008) = 73.593-18.000,3 = 55.592,67


(47)

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Selanjutnya data yang dibutuhkan untuk menghitung MSE adalah 2

t

e . Dari tiap-tiap nilai periode di atas, dapat dikuadratkan menjadi:

Untuk wisatawan asing ;

2

t

e untuk periode ke-3 (tahun 2006) = 5.521.560,04

2

t

e untuk periode ke-4 (tahun 2007) = 85.936.237,23

2

t

e untuk periode ke-5 (tahun 2008) = 400.400.660,28

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Untuk wisatawan nusantara :

2

t

e untuk periode ke-3 (tahun 2006) = 56.834,56

2

t

e untuk periode ke-4 (tahun 2007) = 23.343.778,77

2

t

e untuk periode ke-5 (tahun 2008) = 3.090.544.735,36

Dan demikian seterusnya untuk periode berikutnya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Dengan perhitungan yang sama, maka dapat ditentulan nilai smoothing eksponensial tunggal, ganda, dan ramalan yang akan datang untuk α=0,1 sampai dengan α= 0,9 yang ditampilkan pada tabel berikut.


(48)

Tabel 4.2 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial

Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,1

Tahun Periode Asing S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 15.334 15.334 15.334 - - - - -

2005 2 12.068 15.007,40 15.301,34 14.713,46 -32,66 - - -

2006 3 12.331 14.739,76 15.245,18 14.234,34 -56,16 14.680,80 -2.349,80 552.1560,04 2007 4 4.908 13.756,58 15.096,32 12.416,85 -148,86 14.178,18 -9.270,18 85.936.237,23 2008 5 32.278 15.608,73 15.147,56 16.069,89 51,24 12.267,99 20.010,01 400.400.660,28 2009 6 6.635 14.711,35 15.103,94 14.318,76 -43,62 16.121,13 -9.486,13 89.986.643,40

Jumlah -1.096,09 581.845.100,96 Sumber : Perhitungan


(49)

Tabel 4.3 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial

Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,1

Sumber : Perhitungan

Tahun Periode Nusantara S' S" A b Ft+m e e2

2004 1 17.200 17.200 17.200 - - - - -

2005 2 16.218 17.101,80 17.190,18 17.013,42 -9,82 - - -

2006 3 17.242 17.115,82 17.182,74 17.048,90 -7,44 17.003,60 238,40 56834.56 2007 4 21.873 17.591,54 17.223,62 17.959,45 40,88 17.041,46 4.831,54 23343778.77 2008 5 73.593 23.191,68 17.820,43 28.562,94 596,81 18.000,33 55.592,67 3090544735.36 2009 6 54.547 26.327,22 18.671,11 33.983,32 850,68 29.159,75 25.387,26 644512716.44


(50)

Tabel 4.4 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,2

Tahun Periode Asing S' S" A b Ft+m e e2

2004 1 15.334 15.334,00 15.334,00 - - - - -

2005 2 12.068 14.680,80 15.203,36 14.158,24 -130,64 - - -

2006 3 12.331 14.210,84 15.004,86 13.416,82 -198,50 13.218,32 -887,32 787.336,78 2007 4 4.908 12.350,27 14.473,94 10.226,60 -530,92 9.695,69 -4.787,69 22.921.956,39 2008 5 32.278 16.335,82 14.846,31 17.825,32 372,38 18.197,70 14.080.30 198.254.960,73 2009 6 6.635 14.395,65 14.756,18 14.035,13 -90,13 13.944,99 -7.309,99 53.436.001,75

Jumlah 1.095,30 275.400.255,65


(51)

Tabel 4.5 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,2

Tahun Periode Nusantara S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 17.200 17.200 17.200 - - - - -

2005 2 16.218 17,003,60 17.160,72 16.846,48 -392,80 - - -

2006 3 17.242 17.051,28 17.138,83 16.963,73 -218,88 16.453,68 788,32 621.448,42 2007 4 21.873 18.015,62 17.314,19 18.717,06 1.753,58 16.744,85 5.128,15 26.297.942,94 2008 5 73.593 29.131,10 19.677,57 38.584,63 23.633,82 20.470,64 53.122,36 2.821.984.961,98 2009 6 54.547 34.214,28 22.584,91 45.843,65 29.073,41 62.218,44 -7.671,44 58.851.050,59

Jumlah 51.367,39 2.907.755.403,93


(52)

Tabel 4.6 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial

Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,3

Tahun Periode Asing S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 15.334 15.334 15.334 - - - - -

2005 2 12.068 14.354,20 15.040,06 13.668,34 -293,94 - - -

2006 3 12.331 13.747,24 14.652,21 12.842,27 -387,85 13.374,40 -1.043,40 1.088.683,56 2007 4 4.908 11.095,47 13.585,19 8.605,75 -1.067,02 12.454,42 -7.546,42 56.948.454,82 2008 5 32.278 17.450,23 14.744,70 20.155,75 1.159,51 7.538,72 24.739,28 612.031.875,96 2009 6 6.635 14.205,66 14.582,99 13.828,33 -161,71 21.315,27 -14.680,27 215.510.180,47 Jumlah 1.469,19 885.579.194,81


(53)

Tabel 4.7 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial

Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,3

Tahun Periode Nusantara S' S'' A b Ft+m e e2

2004 1 17.200 17.200 17.200 - - - - -

2005 2 16.218 16.905,40 17.111,62 16.699,18 -88,38 - - -

2006 3 17.242 17.006,38 17.080,05 16.932,71 -31,57 16.610,80 631,20 398.413,44 2007 4 21.873 18.466,37 17.495,94 19.436,79 415,90 16.901,14 4.971,86 24.719.391,86 2008 5 73.593 35.004,36 22.748,47 47.260,25 5.252,52 19.852,68 53.740,32 2.888.021.563,78 2009 6 54.547 40.867,15 28.184,07 53.550,23 5.435,60 52.512,77 2.034,23 4.138.095,76

Jumlah 61.377,61 2.917.277.464,84


(54)

Tabel 4.8 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,4

Tahun Periode Asing S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 15.334 15.334 15.334 - - - - -

2005 2 12.068 14.027,60 14.811,44 13.243,76 -522,56 - - -

2006 3 12.331 13.348,96 14.226,45 12.471,47 -584,99 12.721,20 -390,20 152256,04 2007 4 4.908 9.972,58 12.524,90 7.420,25 -1.701,55 11.886,48 -6.978,48 48.699.183,11 2008 5 32.278 18.894,75 15.072,84 22.716,65 2.547,94 5.718,70 26.559,30 705.396.204,02 2009 6 6.635 13.990,85 14.640,04 13.341,65 -432,80 25.264,59 -18.629,59 347.061.698,09

Jumlah 561,02 1.101.309.341,25


(55)

Tabel 4.9 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,4

Tahun Periode Nusantara S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 17.200 17.200 17.200 - - - - -

2005 2 16.218 16.807,20 17.042,88 16.571,52 -157,12 - - -

2006 3 17.242 16.981,12 17.018,18 16.944,06 -24,70 16.414,40 827,60 684.921,76 2007 4 21.873 18.937,87 17.786,05 20.089,69 767,88 16.919,36 4.953,64 24.538.549,25 2008 5 73.593 40.799,92 26.991,60 54.608,24 9.205,55 20.857,57 52.735,43 2.781.025.788,23 2009 6 54.547 46.298,75 34.714,46 57.883,05 7.722,86 63.813,79 -9.266,79 85.873.433,97

Jumlah 49.249,88 2.892.122.693,21


(56)

Tabel 4.10 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial

Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,5

Sumber : Perhitungan

Tahun Periode Asing S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 15.334 15.334 15.334 - - - - -

2005 2 12.068 13.701 14.517,50 12.884,50 -816,50 - - -

2006 3 12.331 13.016 13.766,75 12.265,25 -750,75 12.068 263 69.169

2007 4 4.908 8.962 11.364,38 6.559,63 -2.402,38 11.514,50 -6.606,50 43.645.842,25 2008 5 32.278 20.620 15.992,19 25.247,81 4.627,81 4.157,25 28.120,75 790.776.580,56 2009 6 6.635 13.627,50 14.809,84 12.445,16 -1.182,34 29.875,63 -23.240,63 540.126.650,39


(57)

Tabel 4.11 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial

Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,5

Tahun Periode Nusantara S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 17.200 17.200 17.200 - - - - -

2005 2 16.218 16.709 16.954,50 16.463.50 -245,50 - - -

2006 3 17.242 16.975,50 16.965 16.986.00 10,50 16.218 1.024 1.048.576 2007 4 21.873 19.424,25 18.194,63 20.653.88 1.229,63 16.996,50 4.876,50 23.780.252,25 2008 5 73.593 46.508,63 32.351,63 60.665.63 14.157 21.883,50 51.709,50 2.673.872.390,25 2009 6 54.547 50.527,81 41.439,72 59.615.91 9.088,09 74.822,63 -20.275,63 411.100.969,14


(58)

Tabel 4.12 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,6

Tahun Periode Asing S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 15.334 15.334 15.334 - - - - -

2005 2 12.068 13.374,40 14.158,24 12.590,56 -11.75,76 - - -

2006 3 12.331 12.748,36 13.312,31 12.184,41 -845,93 11.414,80 916,20 839.422,44 2007 4 4.908 8.044,14 10.151,41 5.936,88 -3.160,90 11.338,48 -6.430,48 41.351.073,03 2008 5 32.278 22.584,46 17.611,24 27.557,68 7.459,83 2.775,98 29.502,02 870.369.420,10 2009 6 6.635 13.014,78 14.853,37 11.176,20 -2.757,87 35.017,50 -28.382,50 805.566.533,31

Jumlah -4.394,76 1.718.126.448,88


(59)

Tabel 4.13 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,6

Tahun Periode Nusantara S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 17.200 17.200 17.200 - - - - -

2005 2 16.218 16.610,80 16.846,48 16.375,12 -353,52 - - -

2006 3 17.242 16.989,52 16.932,30 17.046,74 85,82 16.021,60 1.220,40 1.489.376,16 2007 4 21873 19.919,61 18.724,69 21.114,53 1.792,38 17.132,56 4.740,44 22.471.771,39 2008 5 73.593 52.123,64 38.764,06 65.483,23 20.039,37 22.906,91 50.686,09 2.569.079.516,74 2009 6 54.547 53.577,66 47.652,22 59.503,10 8.888,16 85.522,60 -30.975,60 959.487.795,36


(60)

Tabel 4.14 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,7

Tahun Periode Asing S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 15.334 15.334 15.334 - - - - -

2005 2 12.068 13.047,80 13.733,66 12.361,94 -1.600,34 - - -

2006 3 12.331 12.546,04 12.902,33 12.189,75 -831,33 10.761,60 1.569,40 2.463.016,36 2007 4 4.08 7.199,41 8.910,29 5.488,54 -3.992,04 11.358,42 -6.450,42 41.607.918,18 2008 5 32.278 24.754,42 20.001,18 29.507,66 11.090,90 1.496,50 30.781,50 947.500.865,38 2009 6 6.635 12.070,83 14.449,93 9.691,72 -5.551,25 40.598,56 -33.963,56 1.153.523.475,80

Jumlah -8.063,08 2.145.095.275,71


(61)

Tabel 4.15 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,7

Sumber : Perhitungan

Tahun Periode Nusantara S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 17.200 17.200 17.200 - - - - -

2005 2 16.218 16.512,60 16.718,82 16.306,38 -481,18 - - -

2006 3 17.242 17.023,18 16.931,87 17.114,49 213,05 15.825,20 1.416,80 2.007.322,24 2007 4 21.873 20.418,05 19.372,20 21.463,91 2.440,33 17.327,54 4.545,46 20.661.206,61 2008 5 73.593 57.640,52 46.160,02 69.121,01 26.787,82 23.904,24 49.688,76 2.468.973.267,85 2009 6 54.547 55.475,05 52680.54 58269.56 6520.52 95908.83 -41361,83 1.710.801.229,12


(62)

Tabel 4.16 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,8

Sumber : Perhitungan

Tahun Periode Asing S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 15.334 15.334 15.334 - - - - -

2005 2 12.068 12.721,20 13.243,76 12.198,64 -2.090,24 - - -

2006 3 12.331 12.409,04 12.575,98 12.242,10 -667,78 10.108,40 2.222,60 4.939.950,76 2007 4 4.908 6.408,21 7.641,76 5.174,65 -4.934,22 11.574,32 -6.666,32 44.439.822,34 2008 5 32.278 27.104,04 23.211,59 30.996,50 15.569,82 240,43 32.037,57 1.026.405.763,35 2009 6 6.635 10.728,81 13.225,36 8.232,25 -9.986,22 46.566,32 -39.931,32 1.594.510.316,94


(63)

Tabel 4.17 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,8

Sumber : Perhitungan

Tahun Periode Nusantara S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 17.200 17.200 17.200 - - - - -

2005 2 16.218 16.414,40 16.571,52 16.257,28 -628,48 - - -

2006 3 17.242 17.076,48 16.975,49 17.177,47 403,97 15.628,80 1.613,20 2.602.414,24 2007 4 21.873 20.913,70 20.126,05 21.701,34 3.150,57 17.581,44 4.291,56 18.417.487,23 2008 5 73.593 63.057,14 54.470,92 71.643,36 34.344,87 24.851,90 48.741,10 2.375.694.439,28 2009 6 54,547 56249.03 55893.41 56604.65 1422.48 105988.22 -51441.22 2.646.199.526,62


(64)

Tabel 4.18 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,9

Tahun Periode Asing S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 15.334 15.334 15.334 - - - - -

2005 2 12.068 12.394,60 12.688,54 12.100,66 -2.645,46 - - -

2006 3 12.331 12.337,36 12.372,48 12.302,24 -316,06 9.455,20 2.875,80 8.270.225,64 2007 4 4.908 5.650,94 6.323,09 4.978,78 -6.049,39 11.986,18 -7.078,18 50.100.632,11 2008 5 32.278 29.615,29 27.286,07 31.944,51 20.962,98 -1.070,61 33.348,61 1.112.129.522,14 2009 6 6.635 8.933,03 10.768,33 7.097,72 -16.517,74 52.907,50 -46.272,50 2.141.143.978,62

Jumlah -17.126,27 3.311.644.358,51


(65)

Tabel 4.19 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir dengan Pemulusan Eksponensial

Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,9

:

Sumber : Perhitungan

Tahun Periode Nusantara S' S" a b Ft+m e e2

2004 1 17.200 17.200 17.200 - - - - -

2005 2 16.218 16.316,20 16.404,58 16.227,82 -795,42 - - -

2006 3 17.242 17.149,42 17.074,94 17.223,90 670,36 15.432,40 1.809,60 3.274.652,16 2007 4 21.873 21.400,64 20.968,07 21.833,21 3.893,14 17.894,26 3.978,74 15.830.371,99 2008 5 73.593 68.373,76 63.633,19 73.114,33 42.665,12 25.726,35 47.866,65 2.291.216.373,69 2009 6 54.547 55.929,68 56.700,03 55.159,32 -6.933,17 115.779,46 -61.232,46 3.749.413.790,26


(66)

Kemudian salah satu nilai MSE tersebut dibandingkan untuk menentukan nilai α yang memberikan MSE yang terkecil/minimum. Perbandingan metode peramalan peningkatan jumlah wisatawan asing dan nusantara yang berkunjung di Kabupaten Samosir dengan melihat MSE sebagai berikut :

4.20 Tabel Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan

Sumber : Perhitungan

α MSE Wisata Asing MSE Wisata Nusantara

0,1 145.4612.75,24 939.614.516,28

0,2 68.850.063,91 726.938.850,98

0,3 221.394.798,70 729.319.366,21

0,4 275.327.335,31 723.030.673,30

0,5 343.654.560,55 777.450.546,91

0,6 429.531.612,22 888.132.114,91

0,7 536.273.818,93 1.050.610.756,45 0,8 667.573.963,35 1.260.728.466,84 0,9 827.911.089,63 1.514.933.797,02


(67)

Cari tabel di atas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang paling kecil/minimum yaitu :

1. MSE pada wisata asing pada α=0,2 yaitu dengan MSE = 68.850.063,91


(68)

4.21 Tabel Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Samosir.

Sumber : Perhitungan

Tahun Periode Asing S' S" a b Ft+m e abse e2

2004 1 15.334 15.334 15.334 - - - -

2005 2 12.068 14.680,80 15.203,36 14.158,24 -130,64 - - - -

2006 3 12.331 14.210,84 15.004,86 13.416,82 -198,50 13.218,32 -887,32 887,32 787.336,78 2007 4 4.908 12.350,27 14.473,94 10.226,60 -530,92 9.695,69 -4.787,69 4.787,69 22.921.956,39 2008 5 32.278 16.335,82 14.846,31 17.825,32 372,38 18.197,70 14.080,30 14.080,30 198.254.960,73 2009 6 6.635 14.395,65 14.756,18 14.035,13 -90,13 13.944,99 -7.309,99 7.309,99 53.436.001,75


(69)

(70)

Gambar 4.2 Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown

dengan menggunakan α=0,2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Samosir

Ukuran Ketepatan Metode Peramalan dengan menggunakan α=o,2 adalah : 1. ME ( Mean Error) / Nilai Tengah Kesalahan

ME=

N

e

N

t t

=1

=

4 30 , 095 . 1

= 273,83


(71)

MSE =

N

e

N t t

=1 2

= 4 65 , 255 . 400 . 275 = 68.850.063,91

3. MAE ( Mean Absolut Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat

MAE=

n

e

N t t

=1

= 4 31 , 065 . 27 = 6.766,33

4. MAPE (Mean Absolut Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolut MAPE =

N

PE

N t t

=1

= 4 54 , 258 = 64,63


(72)

MPE =

N

PE

N t t

=1 = 4 30 , 171 − = -42,82

6. SSE (Sum Square Error) / Jumlah Kuadrat Kesalahan

SSE =

= N t t

e

1 2 = 275.400.255,65

7. SDE ( Standard Deviation of Error) / Deviasi Standar Kesalahan

SDE=

(

)

1

1 2

=

N

e

N t t =

( )

4 1 65 , 255 . 400 . 275 − = 9.581,24


(73)

4.22 Tabel Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown dengan menggunakan α=0,4 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Kabupaten Samosir

Tahun Periode Nusantara S' S" a b F e abse e2

2004 1 17.200 17.200 17,200 - - - -

2005 2 16.218 16.807,20 17.042,88 16.571,52 -157,12 - - - -

2006 3 17.242 16.981,12 17.018,18 16.944,06 -24,70 16.414,40 827,60 827,60 684.921,76 2007 4 21.873 18.937,87 17.786,05 20.089,69 767,88 16.919,36 4.953,64 4.953,64 24.538.549,25 2008 5 73.593 40.799,92 26.991,60 54.608,24 9.205,55 20.857,57 52.735,43 52.735,43 2.781.025.788,23 2009 6 54.547 46.298,75 34.714,46 57.883,05 7.722,86 63.813,79 -9.266,79 9.266,79 85.873.433,97

Jumlah 49.249,88 67.783,46 2.892.122.693,21


(74)

Gambar 4.3 Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown

dengan menggunakan α=0,4 Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Kabupaten Samosir

Ukuran Ketepatan Metode Peramalan dengan menggunakan α=o,2 adalah : 1. ME ( Mean Error) / Nilai Tengah Kesalahan

ME=

N

e

N t t

=1

= 4 88 , 249 . 49 = 12.312,47

2. MSE (Mean Square Absolut Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat

MSE =

N

e

N t t

=1 2

= 4 21 , 693 . 122 . 892 . 2 = 723030673.30


(75)

3. MAE ( Mean Absolut Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat MAE =

n

e

N t t

=1

= 4 46 , 783 . 67 =16945.87

4. MAPE (Mean Absolut Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolut MAPE =

N

PE

N t t

=1

= 4 09 , 116 =29,02

5. MPE (Mean Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan Persentase

MPE =

N

PE

N t t

=1 = 4 12 , 82 = 20,53

6. SSE (Sum Square Error) / Jumlah Kuadrat Kesalahan

SSE =

= N t t

e

1 2 =2.892.122.693,21


(76)

SDE =

(

)

1

1 2

=

N

e

N t t =

( )

4 1 21 , 693 . 122 . 892 . 2 − = 31.049,01

4.3 Penentuan Bentuk Persamaan Peramalan

Setelah ditentukan harga parameter smoothing eksponensial yang besarnya 0<α<1 dengan cara trial and error didapat perhitungan peramalan smoothing eksponensial linier satu parameter dari brown dengan α=0,2 pada wisata asing yang berkunjung ke Kabupaten Samosir dan α=0,4 pada wisata nusantara yang berkunjung ke Kabupaten Samosir,

Perhitungan pada tabel di atas di dasarkan pada α=0,2 pada wisata asing yang berkunjung ke Kabupaten Samosir dan α=0,4 pada wisata nusantara yang berkunjung ke Kabupaten Samosir dan ramalan untuk suatu periode ke depan yaitu dalam perhitungan periode ke enam, Seperti sudah dijelaskan pada bab 2 (landasan teori) persamaan peramalan adalah sebagai berikut :

S't = αXt + (1 - α) S't – 1 S"t = αS't + (1 - α) S"t – 1

at = S't + (S't - S"t) = 2 S't - S"t bt =

1

αα

(

S'tS ''t

)


(77)

Berdasarkan data terakhir dapat dibuat peramalan untuk satuan tahunan berikutnya dengan bentuk persamaan peramalan :

1, Bentuk persamaan untuk peramalan wisatawan asing yang berkunjung ke Kabupaten Samosir adalah

Ft+m= at+ bt (m)

Ft+m= 14035,13 -90.13 (m)

2. Bentuk persamaan untuk peramalan wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kabupaten Samosir adalah

Ft+m= at+ bt (m)

Ft+m= 57.883,05+ 7.722,86 (m)

4.4 Peramalan Jumlah Pengunjung Wisatawan Asing dan Wisatawan Nusantara yang Datang ke Kabupaten Samosir

Setelah diketahui error terdapat pada model peramalan jumlah pengunjung wisatawan asing dan wisatawan nusantara yang datang ke Kabupaten Samosir tahun 2010,2011,2012,2013,2014,dan 2015 dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

1. Wisatawan Asing

Ft+m= 14.035 ,13- 90,13 (m) 2. Wisatawan Nusantara


(78)

Setelah diperoleh model peramalan jumlah pengunjung wisatawan asing dan wisatawan nusantara yang datang ke Kabupaten Samosir, maka dapat dihitung untuk 5 periode ke depan yaitu untuk tahun 2010,2011,2012,2013,2014,dan 2015 seperti di bawah ini :

1. Wisata Asing

a. Periode ketujuh (tahun 2010) Ft+m= 14.035,13 - 90,13(m) F6+1 = 14.035 ,13- 90,13 (1) F7 =13.945

b. Periode kedelapan (tahun 2011) Ft+m= 14.035,13 - 90,13 (m) F6+2= 14.035 ,13- 90,13 (2) F8 =13.854,87

c. Periode kesembilan (tahun 2012) Ft+m= 14.035,13 - 90,13 (m) F6+3= 14.035 ,13- 90,13 (3) F9 = 13.764,74

d. Periode kesepuluh (tahun 2013) Ft+m= 14.035,13 - 90,13 (m) F6+4= 14.035 ,13- 90,13 (4) F10 = 13.674,61

e. Periode kesebelas (tahun 2014) Ft+m= 14.035,13 - 90,13 (m) F6+5= 14.035 ,13- 90,13 (5) F11 = 13.584,48


(79)

f. Periode keduabelas (tahun 2015) Ft+m= 14.035,13 - 90,13 (m) F6+6= 14.035 ,13- 90,13 (6) F12 = 13.494,35

2. Wisata Nusantara

Periode ketujuh (tahun 2010) a. Ft+m= 57.883,05+ 7.722,86 (m)

F6+1= 57.883,05 + 7.722,86 (1) F7 = 65.605,91

b. Periode kedelapan (tahun 2011) Ft+m= 57.883,05+ 7.722,86 (m) F6+2= 57.883,05+ 7.722,86 (2) F8 = 73.328,77

c. Periode kesembilan (tahun 2012) Ft+m= 57.883,05+ 7.722,86 (m) F6+3= 57.883,05+ 7.722,86 (3) F9 = 81.051,63

d. Periode kesepuluh (tahun 2013) Ft+m= 57.883,05+ 7.722,86 (m) F6+4= 57.883,05+ 7.722,86 (4) F10 = 88.774,49

e. Periode kesebelas (tahun 2014) Ft+m= 57.883,05+ 7.722,86 (m) F6+5= 57.883,05+ 7.722,86 (5) F11 = 96.497,35


(80)

f. Periode keduabelas (tahun 2015) Ft+m= 57.883,05+ 7.722,86 (m) F6+6= 57.883,05+ 7.722,86 (6)

F12 = 104.220,21

4.23 Tabel Peramalan Jumlah Pengunjung Wisatawan Asing dan Wisatawan Nusantara yang Datang ke Kabupaten Samosir

Tahun Periode Wisata Asing Wisata Nusantara

2010 7 13.945 65.605,91

2011 8 13.854,87 73.328,77

2012 9 13.764,74 81.051,63

2013 10 13.674,61 88.774,49

2014 11 13.584,48 96.497,35


(81)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahapan Implementasi

Tahapan implementasi sistem merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming. Pada tahapan iinilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertentu.

Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan- kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efisien baik itu efisiensi pemakai memori maupun dalam waktu proses mengakses data).

Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam data pengolahan banyaknya surat kilat yang dikirim dan diterima,implementasi yang digunakan adalah dengan menggunakan Software Excel.


(82)

5.2 Microsoft Excel

Microsoft Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spread sheet) dari program paket Microsoft Office. Excel juga merupakan produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengelolaan informasi khususnya data- data berbentuk angka.Microsoft telah mengeluarkan Excel dalam berbagai versi mulai versi 4, versi 5, versi 97, versi 2000, versi 2003 dan sekarang Microsoft Excel 2007.

Lembar Kerja (Sheet) Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Perpotongan baris dan kolom disebut sel (cell). Sel diberi nama menurut posisi kolom dan baris dilokasi sel tersebut berada. Kolom diberi nama dengan huruf mulai dari A, B, C, D..., Z. Kemudian dilanjutkan AA, AB, AC sampai kolom IV. Sedangkan baris ditandai dengan angka mulai dari 1, 2, 3,...sampai angka 65536.

5.3 Langkah- langkah Memulai Microsoft Excel

5.3.1 Mengaktifkan Microsoft Excel

Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan bahwa pada komputer terpasang pada program excel. Langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Klik tombol start

b. Pilih dan klik All program


(83)

Gambar 5.1: Awal Microsoft Excel

5.3.2 Tampilan Microsoft Excel

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja excel yang siap digunakan, lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas ke bawah dan baris berurutan dari kiri ke kanan. Excel memiliki 256 kolom dan 65536 baris pada setiap lembar kerja.

Pada setiap lembar kolom dan baris terdapat sel. Sel ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk


(84)

baris. Pada lembar kerja excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi yang tersendiri.

Gambar 5.2 Tampilan Microsoft Excel

5.4 Implementasi Sistem Peramalan Banyaknya Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara ke Kabupaten Samosir

Fungsi dalam excel ditujukan untuk memudahkan pengetikan formula yang lazim diperlukan dalam melakukan perhitungan aritmatik dan operasi standar lazim yang sering diulangi. Terdapat banyak fungsi- fungsi statistik yang disediakan oleh


(1)

1. Pemulusan Eksponensial Tunggal (S’t), untuk tahun pertama ditentukan sebesar data pertama dari data historisnya. Sehingga rumus yang tertera pada sel D5 adalah = C5.

Sedangkan untuk tahun kedua dapat dihitung dengan rumus: = 0.1*C6+(1-0.1)*D5

Dalam kasus ini menghasilkan angka = 15.007,4, untuk tahun-tahun selanjutnya hanya menyalin rumus tersebut.

2. Pemulusan Eksponensial Ganda (S”t), untuk tahun kedua ditentukan sebesar jumlah data pertama dari data historisnya. Sehingga rumus yang tertera pada sel E5 adalah = C5. Sedangkan untuk tahun kedua dapat dihitung dengan rumus: = 0.1*D6+(1-0.1)*E5

Dalam kasus ini menghasilkan angka = 15.301,34, untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.

3. Nilai Konstanta (at) baru bisa dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus yang tertera pada sel F6 adalah= 2*D6-E6. Sehingga akan menghasilkan angka = 14.713,46, untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.

4. Nilai Slope (bt) baru bisa dicari pada tahun kedua yaitu dengan rumus yang tertera pada sel G6 adalah= 0.1/(10.1)*(D6E6). Sehingga akan menghasilkan angka = -32,66 untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin dari rumus tersebut.

5. Forecast untuk tahun ketiga yaitu pada sel H7 dapat dicari dengan menggunakan rumus= F6+G6*1 dengan hasil angka = 14680,8, untuk forecast berikutnya hanya menyalin dari rumus tersebut.


(2)

Hasil dapat dilihat sebagai berikut:


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Pelaksanaan PNPM Mandiri di Desa Tanjung Bunga sudah dapat dikatakan bagus. Dimana hubungan komunikasi dan pembagian tugas dan tanggung jawabnya sudah baik dan terkoordinasi. Semua pihak dapat menjalin kerja sama yang baik dalam pelaksanaan kegiatan. Selain itu pelaksanaan PNPM Mandiri sudah terlaksana sesuai dengan SDA dan SDM di Desa Tanjung Bunga.

2. Pelaksanaan PNPM Mandiri dilihat dari input bahwa pihak-pihak yang terlibat diberi pelatihan. Pelatihan diberikan kepada KPMD (Kelompok Penyelenggara Musyawarah Desa)/KT (Kader Teknis), TPU (Tim Penulis Usulan), TPK (Tim Pengelolah Kegiatan), BPD (Badan Permusyawaratan Desa), dan Kepala Desa. Selain itu biayanya juga sudah terealisasi dengan baik dan sesuai kebutuhan masyarakat di Desa tersebut. Biaya setiap kegiatan tersebut dipertanggungjawabkan di depan masyarakat pada saat rapat/ musyawarah.

3. Pelaksanaan PNPM Mandiri dilihat dari proses dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di Desa menunjukkan keefisienan dan keefektifan. Adapun pelaksanaan PNPM Mandiri di Desa Tanjung Bunga sudah sesuai dengan anggaran dan waktu yang telah ditentukan.


(4)

4. Pelaksanaan PNPM Mandiri dilihat dari output sudah sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat. Ini dapat dilihat dalam setiap penentuan suatu kegiatan harus berdasarkan kebutuhan masyarakat melalui hasil rapat/musyawarah.

5. Pelaksanaan PNPM Mandiri di Desa Tanjung Bunga memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Dampak yang ditimbulkan adalah kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.

6. Adapun hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri adalah partisipasi masyarakat pembebasan lahan.

6.2. Saran

Adapun saran yang ingin penulis utarakan adalah:

1. Sebaiknya setiap kegiatan yang dilakukan, diharapkan tetap melibatkan masyarakat desa sebagai pelaku pembangunan khususnya dalam melaksanakan kegiatan PNPM Mandiri.

2. Sebaiknya kegiatan yang dilaksanakan dapat memberdayakan masyarakat desa, menumbuhkan keterampilan masyarakat dan tentunya dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat desa.

3. Sebaiknya setiap kegiatan yang telah dilakukan memiliki laporan atau memiliki dokumen/data sebagai acuan untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Dan laporan tersebut dimiliki oleh setiap aparatur desa khususnya kepala desa. 4. Sebaiknya dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat/partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, pemerintah desa dituntut untuk lebih aktif turun di tengah-tengah masyarakat, membina dan menjalankan komunikasi dengan masyarakat. Seperti dalam mensosialisasikan kegiatan yang akan dilakukan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta : Fakultas Ekonomi UI. Makridakis, Spyros. 1983. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta : UI.


(6)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER/STATISTIKA Jln. Bioteknologi No.1 Kampus USU Medan -Telp/Fax. 061-82144290

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Nama : IRAWATI VYN SIBORO

NIM : 072407085

Judul Tugas Akhir : Peramalan Jumlah Wisatawan yang Datang ke Kabupaten Samosir untuk Tahun 2010/2015 dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda Dosen Pembimbing : Drs. Pangeran, M.S

Tangga l Mulai Bimbingan : Tanggal Selesai Bimbingan :

No. Tanggal

Bimbingan

Pembimbingan Pada Asisten Mengenai Bab

Paraf Dosen

Pembimbing Keterangan

*Kartu ini harap dikembalikan ke Jurusan Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai.

Diketahui, Disetujui,

Ketua Departemen Matematika Dosen Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc

NIP. 19640109 198803 1 004 NIP. 19470208 197403 1 001 Drs. Pangeran, M.S


Dokumen yang terkait

Proyeksi Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Kabupaten Karo Pada Tahun 2012-2015 Dengan Metode Rata-Rata Bergerak Ganda

8 78 94

Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (Pdrb) Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Simalungun Tahun 2011 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda Satu Parameter Dari Brown

1 36 109

Peramalan Jumlah Penduduk Kabupaten Samosir Tahun 2008-2012 Dengan Menggunakan Pertumbuhan Eksponensial

0 41 66

Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2012 Dengan Menggunakan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda

3 48 74

Peramalan Jumlah Wisatawan Yang Datang Ke Kabupaten Samosir Untuk Tahun 2010 S/D 2015 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda

3 36 94

Peramalan Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Pdam Tirta Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing)Eksponensial Ganda

0 27 67

Peramalan Jumlah Produksi Padi Di Kabupaten Dairi Dengan Menggunakan Metode Eksponensial Smoothing Ganda Untuk Tahun 2009-2014

0 28 78

Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda

1 29 69

Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan Berdasarkan Pelanggan PDAM Tirtanadi Medan Tahun 2009-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda

0 31 64

eramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Disalurkan PDAM Tirta Nciho Kabupaten Dairi Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda

1 34 81