Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Begitupun dengan keturunan Tionghua yang berada di Rw 04 Kelurahan Mekarsari Kecamatan Neglasari Tangerang yang biasa disebut dengan Cina Benteng ini terlihat adanya hubungan komunikasi dengan masyarakat pribumi didaerah tersebut, keadaan tersebut tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya perkawinan, kepercayaan dan perdagangan yang dilakukan oleh kedua belah pihak tersebut yakni Tionghua dan Pribumi. Hubungan komunikasi yang akan timbul antara Tionghua yang mempunyai pola kebudayaan yang berbeda dengan masyarakat Pribumi ialah hubungan komunikasi antarbudaya yaitu sebuah hubungan komunikasi yang dilatarbelakangi oleh perbedaan budaya di Tangerang, dimana orang yang terlibat dalam komunikasi memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Karenanya budaya mempunyai timbal balik dengan komunikasi, seperti dua sisi dari satu mata uang, yang mana budaya menjadi bagian dari prilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasipun turut menentukan, memelihara, mengembangkan, atau mewariskannya. 5 Adanya hubungan komunikasi yang terjalin antara Tionghoa dengan masyarakat pribumi mendorong penulis untuk lebih jauh mengetahui gambaran secara jelas mengenai pola komunikasi, penggunaan bahasa, prasangka dan stereotip yang tumbuh dalam hubungan yang terjadi serta melihat berbagai bentuk kegiatan yang menunjang terbentuknya hubungan tersebut. Untuk itu penulis akan menyusun penelitian ini dalam bentuk skripsi dengan judul 5 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya, h. vi “POLA KOMUNIKASI ANTAR UMAT BERAGAMA Studi Komunikasi Antarbudaya Tionghoa dengan Muslim Pribumi di Rw 04 Kelurahan Mekarsari Tangerang ”

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi masalah yaitu ingin menggambarkan secara jelas mengenai pola komunikasi yang terjadi antara etnis Tionghoa dengan masyarakat muslim pribumi yang terjadi di lingkungan Rw 04 Kelurahan Mekarsari Tangerang atau biasa disebut dengan Cina Benteng, serta menghubungkannya dalam berbagai konteks kegiatan seperti ekonomi, perkawinan, dan keagamaan, penggunaan bahasa, prasangka dan stereotip.

2. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya pembahasan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan penulis teliti, agar lebih terfokus dan efektif dalam penelitian ini penulis membatasi beberapa masalah terkait dengan penelitian. Pertama terkait dengan masalah tempat penelitian penulis membatasi wilayah atau tempat yang menjadi objek penelitian yakni hanya terfokus pada lingkungan Rw 04 Kelurahan Mekarsari Kecamatan Neglasari Tangerang. Data yang penulis temukan memiliki jumlah penduduk etnis Tionghua yang paling banyak bermukim yaitu sekitar 350 kepala keluarga. Selain itu penulis juga membatasi siapa orang yang tepat untuk menjadi informan dalam penelitian ini yaitu kepala keluarga dari pasangan suami istri Tionghoa dan muslim Pribumi. Akan tetapi jika tidak ada maka bisa juga dilakukan kepada keluarga yang lain seperti ibu dan anak. Kedua terkait dengan masalah bentuk pola komunikasi yang akan penulis teliti terbatas hanya dalam bentuk komunikasi antarpribadi dan kelompok secara langsung tanpa media massa sebagai sarana komunikasi.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pola komunikasi antarbudaya yang terjadi antara Tionghoa dengan Muslim Pribumi di RW 04 Kelurahan Mekarsari Tangerang? Berdasarkan masalah diatas maka yang menjadi pertanyaan turunan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pola komunikasi dalam proses akulturasi, yang terjadi antara Tionghoa dengan Muslim Pribumi di Rw 04 Kelurahan Mekarsari Tangerang? 2. Bagaimana pola komunikasi dalam proses asimilasi yang terjadi antara Tionghoa dengan Muslim Pribumi di Rw 04 Kelurahan Mekarsari Tangerang? 3. Bagaimana pola komunikasi dalam proses enkulturasi yang terjadi antara Tionghoa dengan Muslim Pribumi di Rw 04 Kelurahan Mekarsari Tangerang?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pola komunikasi dalam proses akulturasi yang terjadi antara masyarakat Tionghoa dengan Muslim Pribumi di Rw 04 Kelurahan Mekarsari Tangerang. b. Untuk mengetahui pola komunikasi dalam proses asimilasi antara masyarakat Tionghoa dengan Muslim Pribumi di Rw 04 Kelurahan Mekarsari Tangerang. c. Untuk mengetahui pola komunikasi dalam proses enkulturasi antara masyarakat Tionghoa dengan Muslim Pribumi di Rw 04 kelurahan Mekarsari tangerang.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu dakwah dan ilmu komunikasi melalui konsep komunikasi antarbudaya dan metode penelitian kualitatif.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada masyarakat dan akademisi ilmuan komunikasi dan penyiaran islam untuk dapat mencegah konflik, akibat kesalahpahaman cara pandang dalam memahami dan menafsirkan sebuah pesan yang digunakan oleh komunikator yang berbeda budaya. D. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti juga mengadakan tinjauan pustaka. Dengan mengadakan tinjauan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Peneliti melakukan tinjauan pustaka ini guna memastikan apakah ada judul atau tema yang sama dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelusuran peneliti, peneliti menemukan beberapa skripsi yaitu: a. Ahmad Syukri menulis Komunikasi antarbudaya : Studi pada pola komunikasi masyarakat suku Betawi dengan Madura dikelurahn Condet Batu Ampar. Menemukan bahwa pola komunikasi yang terjadi antara kedua budaya tersebut lebih banyak menggunakan pola komunikasi antar pribadi dan kelompok, dalam kegiatan komunikasi sehari, sedangkan komunikasi kelompok digunakan jika ada acra-acara tertentu saja. Adapun perbedaan skripsi yang di tulis oleh Ahmad dan peneliti ialah tentu saja terletak pada objek penelitiannya yaitu objek penelitian yang peneliti tulis tentu saja etnis Tionghua dan masyaraat muslim pribumi di kelurahan Mekarsari Tangerang. Sedangkan persamaannya ialah terletak pada subjek serta metedologi penelitiannya yaitu subyeknya ialah pola komunikasi antarbudaya sedangkan metodologinya menggunakan pendekatan kualitatif. 6 b. Ali Abdul Rodzik menulis Akulturasi Budaya Betawi dengan Tionghua :Studi Komunikasi Antarbudaya pada Kesenian Gambang Kromong di Perkampungan Budaya Betawi, Kelurahan Srengseng Sawah. Menemukan bahwa adanya akulturasi budaya betawi dengan tionghua dalam kesenian gamang kromong yang sudah tercipta sejak 6 Ahmad Syukri, Komunikasi Antarbudaya : Studi pada Pola Komunikasi Masyarakat Suku Betawi dengan Madura diKelurahan Condet Batu Ampar, KPI, UIN Jakarta, 2006.