Dari perhitungan diatas, diperoleh koefisien korelasinya R adalah sebesar 0,985. Sedangkan koefisien determinasinya R
2
adalah sebesar 0,971. Nilai tersebut digunakan untuk menetahui persentase pengaruh variabel independen terhadap
perubahan variabel dependen. Artinya 97,1 tingkat kepadatan penduduk di kabupaten Asahan dipengaruhi oleh kedua faktor yang dianalisis, sedangkan 2,9
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
4.5 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel Dependen Y dengan
Variabel Independen X
Untuk mengukur seberapa besar hubungan variabel depanden Y terhadap variabel independen X
i
. Dapat dilihat dari seberapa besarnya nilai koefisien korelasinya, yaitu:
1 Koefisien korelasi antara Y Tingkat Kepadatan Penduduk dengan X
1
Luas Wilayah
r
yx1
=
2 2
2 1
2 1
1 1
1
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
4.22
=
√{ }{
Universitas Sumatera Utara
=
√{ – }{ – }
=
√
=
= 0,101
Nilai positif nenandakan hubungan yang searah antara Y tingkat kepadatan penduduk dengan X
1
luas wilayah, artinya peningkatan Y tingkat kepadatan penduduk akan meningkatkan X
1
luas wilayah, dan sebaliknya penurunan Y tingkat kepadatan penduduk akan menurunkan X
1
luas wilayah. Hubungan anatara Y tingkat kepadatan penduduk dengan X
1
luas wilayah, tergolong rendah, ini ditandai dengan nilai r yang rendah yaitu sebesar 0,101.
2. Koefisien korelasi antara Y tingkat kepadatan penduduk dengan X
2
jumlah PUS yang menikah
r
yx1
=
2 2
2 2
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
4.23 =
√{ }{
Universitas Sumatera Utara
=
√{ – }{ – }
=
√
=
= 0,983
Nilai yang positif menandakan hubungan yang searah antara Y tingkat kepadatan penduduk dengan X
2
PUS yang menikah, artinya peningkatan Y tingkat kepadatan penduduk akan meningkatan
X
2
PUS yang menikah, dan sebaliknya penurunan Y tingkat kepadatan penduduk akan menurunkan X
2
PUS yang menikah. Hubungan antar Y dengan X
2
tergolong tinggi, ini ditandai dengan nilai nilai r yang tinggi yaitu 0,983.
4.6 Uji Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesis bagi koefisien – koefisien regresi linier berganda dapat
dilakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan untuk mengetahui apakah luas wilayah, jumlah pasangan usia
subur yang menikah PUS memiliki pengaruh terhadapat tingkat kepadatan penduduk. Langkah
– angkah pengujiannya sebagai berikut: 1.
Menentukan formulasi hipotesis H
= variabel bebas X
i
tidak berpengaruh terhadap variable dependen Y
Universitas Sumatera Utara
H
1
= variabel bebas X
i
berpengaruh terhadap variable dependen Y
2. Menentukan taraf nyata
dan nilai F
tabel
yaitu dengan dk pembilang = 2, dk penyebut = 15, dan
= 0,05 F
tebel
= k, n
– k – 1 F
tabel
=
–
F
tabel
= F
tabel
= 3,68
3. Menentukan kriteria pengujian
H diterima bila F
hitung
F
tebel
H ditolak bila F
hitung
F
tebel
4. Menentukan nilai statistic F dengan rumus :
F =
⁄
4.24 Dengan:
JK
reg
= jumlah kuadrat regresi JK
res
= jumlah kuadrat residu n
– k – 1 = derajat kebebasan Maka
Universitas Sumatera Utara
F =
⁄
F =
⁄ ⁄
F =
F = 251,308
Dapat dilihat nilai F
hitung
adalah 251,308 nilai F
tabel
yaitu 3,68. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima, dapat diartikan bahwa persamaan regresi linier berganda Y atas X
1
, X
2
, memiliki pengaruh yang
signifikan. Yang berarti bahwa luas wilayah dan banyaknya pasangan usia subur PUS yang menikah mempengaruhi tingkat kepadatan penduduk di kabupaten
Asahan.
4.7 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda