Partai Politik Peserta Pemilu

Bab II ~ Sistem Pemerintahan Republik Indonesia 42 Peserta pemilihan anggota DPR adalah partai politik. Indonesia menganut multi partai, banyak sekali partai politik yang ikut berkompetisi. Carilah berbagai informasi yang terkait dengan keikutsertaan partai politik pada Pemilu yang lalu. Kemudian jawablah pertanyaan berikut: 1. Sebutkan nama-nama partai politik yang ikut serta dalam Pemilu yang lalu 2. Sebutkan secara berurutan partai politik yang menduduki lima besar secara nasional 3. Siapakah nama Ketua Umum DPP partai politik yang menempati posisi tiga besar pada Pemilu yang lalu?

6. Peserta Pemilu dari Perseorangan

Peserta pemilu perseorangan dimaksudkan untuk memilih calon anggota Dewan Perwakilan Daerah DPD. Jika DPR adalah wakil rakyat maka DPD adalah wakil daerah. Jumlah anggota DPD 4 orang setiap provinsi. Pada tahun 2004 ada 32 provinsi di Indonesia yang mengikuti pemilu. Menurut ketentuan UUD jumlah seluruh anggota DPD tidak boleh lebih dari sepertiga jumlah seluruh anggota DPR. Selanjutnya, dimana letak DPD ini? DPD adalah bagian dari anggota MPR. Menurut UUD 1945 hasil amandemen anggota MPR terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah seluruh anggota DPD. Peserta perseorangan bisa menjadi anggota DPD jika memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Provinsi yang berpenduduk kurang dari 1 juta orang harus didukung sekurang-kurangnya oleh 1.000 orang pemilih. b. Provinsi yang berpenduduk lebih 1 juta orang sampai 5 juta orang harus didukung sekurang-kurangnya oleh 2.000 orang pemilih. c. Provinsi yang berpenduduk 5 juta orang sampai 10 juta orang harus didukung sekurang-kurangnya oleh 3.000 orang pemilih. d. Provinsi yang berpenduduk lebih dari 10 juta orang harus didukung sekurang-kurangnya oleh 5.000 orang pemilih. Jago Be r pikir Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI 43 Syarat untuk menjadi anggota DPD sama seperti calon anggota DPR dan DPRD. Calon anggota DPD harus berdomisili di provinsi yang bersangkutan sekurang-kurangnya 3 tahun berturut- turut. Calon anggota DPD tidak menjadi pengurus partai politik sekurang-kurangnya 4 tahun terakhir sampai dengan tanggal pengajuan calon.

7. Pengawas Pemilu

Penyelenggaraan pemilu harus disertai dengan suatu sistem pengawasan. Pengawasan dilakukan dengan membentuk Badan Pengawas Pemilu Bawaslu, dulu disebut Panitia pengawas Pemilu Panwaslu. Keberadaan Bawaslu mulai dari tingkat pusat sampai kecamatan. Bawaslu dibentuk oleh KPU. Bawaslu dari tingkat pusat sampai kecamatan dibentuk sebelum pendaftaran pemilih dimulai .Tugas Bawaslu berakhir selambat-lambatnya 1 bulan setelah seluruh tahapan penyelenggaraan pemilu selesai. Tugas dan kewenangan Pengawas Pemilu antara lain: a. mengawasi semua tahapan penyelenggaraan pemilu; b. menerimma laporan pelanggaran peraturan perundang- undangan pemilu; c. menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan pemilu; d. meneruskan temuan dan laporan yang tidak dapat diselesaikan kepada instansi yang berwenang. Laporan pelanggaran Pemilu kepada Pengawas Pemilu dapat dilakukan oleh warga negara yang mempunyai hak pilih, pemantau pemilu, dan atau peserta pemilu. Laporan bersifat sengketa, tetapi tidak mengandung unsur pidana akan diselesaikan oleh Bawaslu. Sementara itu, bila laporan tersebut mengandung unsur pidana maka akan diteruskan kepada polisi. Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, badan hukum, dan perwakilan pemerintah luar negeri dimungkinkan untuk menjadi pemantau pemilu. Namun, harus memperoleh ijin dari KPU. Gambar 2.7 Kampanye Pemilu www .baihaqi.files.wordpr ess.com