Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI
117 8. Indonesia Kembali menjadi Anggota PBB
Sejak keluar dari keanggotaan PBB, Indonesia praktis terkucil dari pergaulan Internasional. Kenyamanan dan kebersamaan hidup
dengan bangsa lain tidak dapat dirasakan lagi. Begitu pula pembangunan negara menjadi terhambat sehingga berakibat pada
kesengsaraan rakyat. Menyadari adanya kerugian itu, maka Indonesia memutuskan untuk masuk kembali menjadi anggota PBB. Pada
tanggal 28 September 1966 kembali masuk menjadi anggota PBB juga sebagai anggota yang ke-60. Tindakan Indonesia ini mendapat
dukungan dari Aljazair, Filipina, Jepang, Mesir, Pakistan, dan Thailand.
Gambar 4.9 Penandatanganan Pemulihan Hubungan RI dan Malaysia
9. Menghentikan Konfrontasi dengan Malaysia
Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia dianggap tidak sesuai dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Tindakan ini amat
merugikan kedua belah pihak. Hubungan sebagai negara tetangga terputus. Tindakan saling bermusuhan ini harus segera diakhiri. Oleh
karena itu, pemerintah Indonesia berniat melakukan normalisasi hubungan Indonesia dengan Malaysia.
Upaya merintis normalisasi hubungan dimulai dengan diselenggarakannya perundingan di Bangkok 29 Mei -1 Juni 1966.
Indonesia di wakili Menlu Adam Malik dan Malaysia diwakili Perdana Menteri Tun Abdul Razak. Sebagai tindak lanjut pertemuan Bangkok,
pada tanggal 11 Agustus 1966 diadakan pertemuan Jakarta. Kedua delegasi menyepakati normalisasi hubungan Indonesia dan Malaysia.
Tokoh yang menandatangani persetujuan itu adalah Adam Malik dan Tun Abdul Razak. Terselenggaranya pertemuan tersebut menandai
berakhirnya permusuhan di antara Indonesia dan Malaysia.
www .pr
esiden.ri.go.id
Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia
118
Gambar 4.10 Pertemuan untuk Mendirikan ASEAN
10. Pembentukan ASEAN
Pada tanggal 8 Agustus 1967 lima negarawan Asia Tenggara menandatangani sebuah deklarasi pembentukan Perhimpunan
Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau yang lebh dikenal dengan Association of South East Asian Nations ASEAN
. Organisasi regional ini dibentuk dengan bertitik tolak dari kesadaran bangsa-bangsa Asia Tenggara akan
perlunya solidaritas dan kerja sama di antara mereka. Melalui kebersamaan sikap dan tindakan itu, diharapkan akan tercipta suatu
perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara. Terbentuknya ASEAN didukung adanya kesamaan dalam beberapa
hal, yaitu :
a. persamaan letak geografis; b. persamaan budaya, yakni Melayu Austronesia;
c. persamaan sejarah dan nasib, sama-sama bekas dijajah; d. persamaan kepentingan di bidang ekonomi,sosial, dan
budaya. Adapun tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok pada
tahun 1967 itu adalah: a. Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik;
b. Wakil Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak; c. Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos;
d. Menteri Luar Negeri Singapura Sinatambi Rajaratnam; e. Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman.
w w
w .pia.gov