BAB III Objek dan Metode Penelitian 64
a. Rumus uji t yang digunakan adalah :
........,5 1,2,3
I 1
1
...... 2
1
k
n CRii
R P
t
Xk XY
YX i
Umi Narimawati 2010:53
Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5.
b. Hipotesis
H
01
; = 0, Penagihan Pajak tidak berpengaruh terhadap Penerimaan
Pajak
H
11
;
0, Penagihan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak.
H
02
; = 0, Kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap
Penerimaan Pajak H
12
; 0, Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan
Pajak
c. Kriteria pengujian
H ditolak apabila t
hitung
dari t
tabel
= 0,05 1. Kriteria Penarikan Pengujian
Jika menggunakan tingkat kekeliruan = 0,01 untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut:
a. Jika t
hitung
≥ t
table
maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha
diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.
BAB III Objek dan Metode Penelitian 65
b. Jika t
hitung
≤ t
table
maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak
artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.
Gambar 3.4 Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipótesis
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan hasil yang peneliti dapatkan selama melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Bandung.
Hasil tersebut berupa data-data dan informasi yang mendukung penelitian yang peneliti lakukan.
4.1.1 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah
Bandung
Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Bandung merupakan unsur pelaksana Direktorat Jenderal Pajak yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan operasional
pelayanan perpajakan di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung lainnya.
Umumnya dalam daerah wewenangnya berdasarkan kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Sejarah pajak mula-mula berasal dari negara Perancis pada zaman pemerintahan Napoleon Bonaparte, yang pada zamannya beliau terkenal dengan
nama “Cope Napoleon”. Pada masa itu negara Belanda dijajah oleh negara Perancis. Sistem pajak
yang diterapkan Perancis kepada Belanda diterapkan pula oleh Belanda kepada Indonesia pada saat Belanda menjajah Indonesia, yang pada saat itu dikenal
dengan “Oor Logs-Overgangs Blasting” Pajak Penghasilan. Konsep pajak itu