Analisis Jalur Path Analysis Analisis Korelasi Menurut Sujana dalam Umi Narimawati 2010 : 49, pengujian korelasi Pengujian Secara SimultanTotal.

BAB III Objek dan Metode Penelitian 58 5 Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut : Skor total = x 100 Sumber: Umi Narimawati, 2010:45 Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.8 Kriteria Presentase Tanggapan Responden No. Jumlah Skor Kriteria 1 20.00 – 36.00 Tidak Baik 2 36.01 – 52.00 Kurang Baik 3 52.01 – 68.00 Cukup 4 68.01 – 84.00 Baik 5 84.01 – 100 Sangat Baik Sumber: Umi Narimawati, 2007:85

3.2.5.2 Analisis Verifikatif

1. Analisis Jalur Path Analysis

Analisis jalur mengkaji hubungan sebab akibat yang bersifat struktural dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan mempertimbangkan keterkaitan antar variabel independen. BAB III Objek dan Metode Penelitian 59 Model analisis jalur adalah sebagai berikut : Gambar 3.2 Model analisis jalur Keterangan : Z = Penerimaan Pajak Y = Kepatuhan Wajib Pajak X = Penagihan Pajak P YX = Koefisien jalur Penagihan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak P ZX = Koefisien jalur Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak P ZY = Koefisien jalur Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak  = Pengaruh faktor lain Secara diagram hubungan struktural antar variabel dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.3 Diagram Hubungan Struktural Antar Variabel Penagihan Pajak Kepatuhan Wajib Pajak Penerimaan Pajak X Y Z P YX P ZX P ZY  1  2 BAB III Objek dan Metode Penelitian 60

2. Analisis Korelasi Menurut Sujana dalam Umi Narimawati 2010 : 49, pengujian korelasi

digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus : Umi Narimawati 2010:50 dimana : 1 1     r r = koefisien korelasi x = Partisipasi Pengguna, Penerapan SIA z = kualitas Informasi n = jumlah responden Ketentuan untuk melihat tingkat ke-eratan korelasi digunakan acuan pada Tabel 3.9 di bawah ini. Tabel 3.9 Tingkat Keeratan Korelasi 0 - 0.20 Sangat rendah hampir tidak ada hubungan 0.21 - 0.40 Korelasi yang lemah 0.41 - 0.60 Korelasi sedang 0.61 - 0.80 Cukup tinggi 0.81 - 1 Korelasi tinggi Sumber : Syahri Alhusin, 2003 : 157    2 2 2 2 yi yi n Xi Xi n y Xi XiYi n r            BAB III Objek dan Metode Penelitian 61

3. Koefisiensi Determinasi

Persentase peranan semua variable bebas atas nilai variable bebas ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi R 2 . Semakin besar nilainya maka menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variable terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan MicrosoftSPSS atau secara manual didapat dari R 2 = SS reg SS tot 100 2 x r Kd  Umi Narimawati 2010:50 Dimana : d : Koefisien Determinasi r : Koefisien korelasi

3.2.5.3 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah seberapa besar pengaruh Penagihan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan implikasinya pada Penerimaan Pajak. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi. Langkah – langkah dalam analisisnya sebagai berikut :

1. Pengujian Secara SimultanTotal.

Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. BAB III Objek dan Metode Penelitian 62 a. Rumus uji F yang digunakan adalah : R 1 k R 1 k n F 2 ...... X . Y 2 ..... X . Y     Umi Narimawati 2010:51 Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable bebas secara bersama – sama dapat berperan atas variable terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan anatara nilai F – kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance ANOVA dari hasil perhitungan dengan micro-soft. Jika nilai F hitung F kritis , maka H yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel Penagihan Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat Penerimaan Pajak ditolak dan sebaliknya. Menurut Sudjana dalam Umi Narimawati 2010:51 perhitungan terhadap titik keeratan dan arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah menggunakan uji korelasi. Kemudian dilakukan perhitungan terhadap koefisien yang disebut juga koefisien korelasi produk moment Pearson.

b. Hipotesis

H ;  = 0, Secara simultan Penagihan Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak. H 1 ;   0,Secara simultan Penagihan Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak.

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 107 57

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 35 88

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Material Wajib Pajak Dan Implikasinya Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Bandung

3 21 152

Pengaruh Penagihan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Implikasinya terhadap Penerimaan Pajak (Survey pada KPP Wilayah DJP Jawa Barat I)

5 19 50

Analisis Pemeriksaan Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Di Wilayah Kota Bandung

0 3 1

Analisis Penagihan Pajak Dalam Mengatasi Tunggakan Pajak Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Material Wajib Pajak Pada KPP Pratama Di Wilayah Kota Bandung

1 5 100

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dan Implikasinya Pada Penerimaan Pajak Di KPP Pratama Wilayah Kota Bandung Dan Cimahi

2 21 153